Hukum Agraria
Hukum Agraria
PENDAHULUAN
Berdasarkan sensus Tahun 2010 Jumlah penduduk Indonesia berkisar
238 juta jiwa dengan pendapatan perkapita rata-rata US$ 2.800 pertahun.
Dengan menggunakan standar garis kemiskinan US$ 1 perhari, 38.000.000 jiwa
tercatat sebagai penduduk miskin, yang 60 persen di antaranya bermukim di
perdesaan. Jika standar kemiskinan yang digunakan adalah US$ 2 per hari sesuai
standar Bank Dunia, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 49 persen.
PEMBAHASAN
AsasiKenasionalan/Kebangsaan
Pasal 1iayat (2) : Seluruhibumi, air daniruang angkasa, termasukikekayaan alam yang
terkandungididalamnya yang mana berada dalam wilayahiRepublik Indonesia sebagai
karuniaiTuhaniYang MahaiEsa, adalah bumi, iair daniruang angkasaibangsa
Indonesia dan merupakan kekayaaninasional.
Asas Domein
Azasidomeiniyangidipergunakanisebagai dasaridaripada perundang-undanganiagraria
yang berasal dariiPemerintahijajahan tidakidikenalidalamihukumiagrariaiyangibaru.
AzasidomeiniadalahibertentanganidenganikesadaranihukumirakyatiIndonesia dan
azas dariipadaiNegaraiyangimerdeka dan modern. Berhubungidenganiiniimakaiazas
tersebut, yang dipertegas dalamiberbagai "pernyataanidomein", yaitu misalnya dalam
pasali1iAgrarischiBesluiti (S.1870-18), iS.1875-119a, iS.1874-94f, iS.1888-58
ditinggalkanidanipernyataan-pernyataanidomeinidapatiituidicabutikembali.
AsasiLandiReformiatauiAsasiAgrarianiReform
Asasiiniidijumpaiipadaipasali10iayati1iUUPA: iSetiapiorangidanibadanihukumiyang
mempunyaiisesuatuihakiatasitanahipertanianipadaiazasnyaidiwajibkanimengerjakan
atauimengusahakannyaisendiriisecaraiaktif, dengan mencegah cara-cara pemerasan,
yang memilikiiarti bahwa asas ini adalah:
Pengharmonisasianiketentuaniluasimaksimumipenguasaanitanahipertanianioleh
korporasi berbasis perlindungan hak-hak ekonomi rakyat.
Jika dikaitkan dengan asas-asas hukum khusus yang terdapat dalam UUPA,
makaimenjadi jelas bahwa Pasal 4 ayat 4 PeraturaniMenteri NegaraiAgraria/Kepala
Badan Pertahanan Nasional Nomor 2 Tahun 1999itentang IziniLokasi dan Pasal 8
ayat 5 Peraturan PemerintahiRepublik IndonesiaiNomor 18 Tahun 2010 tentang
UsahaiBudidaya Tanamanibertentangan dengan asas-asas hukumikhusus yang
terdapatidalamiUUPA, ikhususnya asasisemua hak atas tanahimempunyai fungsi
sosial. Selainibertentanganidengan asas-asasihukum khususiyang terdapatidalam
UUPA, Pasal 4 ayat 4iPeraturan MenteriiNegara Agraria/KepalaiBadan
PertahananiNasional Nomor 2iTahuni1999 tentang IziniLokasiidan Pasal 8 ayat
5iPeraturan Pemerintah RepublikiIndonesia Nomori18 Tahuni2010
tentangiUsahaiBudidaya Tanaman bertentanganidengan asas-asasiyang diaturidalam
Pasali6 UUiNo. 12iTahun 2011 tentangiPembentukaniPeraturan Perundang-
undanganiseperti asas pengayoman, iasas kemanusiaan, iasas keadilan, iasas
kesamaan kedudukanidalam hukumidan pemerintahan, iasas ketertiban danikepastian
hukum, asas keseimbangan, ikeserasian, danikeselarasan.
KESIMPULAN
Melakukan pengajian terhadap luas maksimum ideal penguasaan tanah pertanian bagi
koporasi BUMN maupun non BUMN;
Tanah-tanah Hak Guna Usaha yang dikuasai BUMN maupun Non-BUMN yang tidak
dikerjakan secara aktif harus dijadikan obyek land reform untuk dibagikan kepada
rakyat di sekitar lokasi Hak Guna Usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Boedi Harsono, 2005, Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan
UUPA. Jakarta: Djambatan,
Bonnie Setiawan, 1997, Konsep Pembaruan Agraria : Sebuah Tinjauan
Umum dalam Dianto Bachriadi dkk (editor), Reformasi Agraria. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Colchester, Marcus dkk, 2006, Tanah Yang Dijanjikan: Minyak Sawit dan
Pembebasan Tanah di Indonesia–Implikasi terhadap Masyarakat Lokal dan
Masyarakat Adat, Bogor: Perkumpulan Sawit Watch.
Cooter, Robert and Thomas Ulen, 1999, Law and Economic; California:
Addisson Wesley Longman, inc.
Gunawan Wiradi, 1997, Pembaharuan Agraria: Masalah Yang Timbul
Tenggelam, dalam Dianto Bachriadi dkk (editor), Reformasi Agraria. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
H. Muchsin, 2007, Hukum Agraria Indonesia Dalam Perspektif Sejarah.
Bandung: Refika Aditama.
Mansour Fakih, 1997, Reformasi Agraria Era Globalisasi, Teori, Refleksi dan
Aksi, dalam Dianto Achriadi dkk (editor), Reformasi Agraria. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Maria S.W. Sumardjono, 2008, Tanah dalam Perspektif Hak Ekonomi, Sosial
dan Budaya. Jakarta: Penerbit Kompas.
Nomadyawati., dan Olan, S., 1995, Hak Atas Tanah dan Kondominium,
Suatu Tinjauan Hukum, Dasamedia Utama, Jakarta.
Nurlinda, Ida, 2009, Prinsip-prinsip Pembaruan Agraria Perspektif Hukum,
Rajawali Pers, Jakarta.
Rahardjo, Satjipto, 2010, Pemanfaatan Ilmu-Ilmu Sosial Bagi
Pengembangan Ilmu Hukum, Genta Publishing, Yogyakarta.
Sabarno, Hari, 2007, Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa,
Sinar Grafika, Jakarta.
Santoso, HM. Agus, 2013, Menyingkap Tabir Otonomi Daerah Di Indonesia,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Saptomo, Ade, 2010, Hukum Dan Kearifan Lokal Revitalisasi Hukum Adat
Nusantara, PT.Grasindo, Jakarta.
Sarjita., Arianto,T., dan Zarqoni, M.M., 2011, Strategi dan Manajemen
Resolusi Konflik, Sengketa dan Perkara Pertanahan untuk Keamanan di Bidang
Investasi, Mita Amanah Publishing, iYogyakarta.
Setiady, Tolib, 2013, Intisari Hukum Adat Indonesia dalam kajian
kepustakaan, Alfabeta, Bandung.
Setyawan S., Dharma, 2002, Otonomi Daerah Dalam Perspektif Lingkungan,
Nilai, dan Sumber Daya, Djambatan, iJakarta.
Soekanto, Soerjono., dan Taneko, S., 1942, Hukum Adat Indonesia,
CV.Rajawali, Jakarta.