Nim : 21802007
Kelompok :2
Lokal :A
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
A. TEORI DASAR
B. URAIAN PEREAKSI
C. URAIAN BAHAN
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sediaan obat hampir selalu bahan aktif bercampur dengan zat
pembawa/bahan tambahan, salah satu bahan tambahan banyak digunakan dalam
sediaan tablet, kapsul, maupun larutan (sirop, emulsi, dan suspensi) adalah bahan
pembawa organik yang merupakan senyawa karbohidrat. Karbohidrat yang banyak
digunakan sebagai bahan tambahan adalah glukosa, laktosa, sukrosa, dan amilum.
Sifat-sifat kimia karbohidrat berkaitan dengan gugus fungsional yang terdapat
dalam molekul yaitu gugus hidroksi, gugus aldehid dan gugus keton. Beberapa sifat
kimia karbohidrat dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan senyawa
karbohidrat yang satu dengan yang lainnya. Monosakarida dan beberapa disakarida
mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat mereduksi ini
karena adanya gugus aldehid bebas pada karbohidrat.
Identifikasi golongan karbohidrat secara umum dilakukan dengan pereaksi
molisch. Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisa menjadi monosakarida dan
selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau
hidroksi metil furfural. Furfural atau hidroksi metil furfural dengan α-naftol akan
berkondensasi membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. Apabila pemberian
asam sulfat dilakukan dengan hati-hati melalui dinding maka warna ungu yang
terbentuk berupa cincin pada batas antara larutan karbohidrat dengan asam sulfat.
B. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini yaitu untuk mengidentifikasi senyawa karbohidrat
pada sampel glukosa, sukrosa, laktosa dan amilum.
A. TEORI DASAR
Karbohidrat adalah macroutrients, yang berarti mereka adalah satu dari tiga cara
utama tubuh memperoleh ennergi atau kalori. Karbohidrat adlh sumber utama tubuh
mereka disebut karbohidrat karena pada tingkat kimia mereka mengandung karbon
hidrogen dan oksigen. Jumlah harian yang direkomendasikan (RDA) karbohidrat untuk
orang dewasa adalah 135 gram menurut National Institutes of Health (NIH). Namun NIH
juga merekomendasikan agar setiap orang memiliki tujuan karbohidratnya sendiri.
Dalam sediaan obat hampir selalu bahan aktif bercampur dengan zat
pembawa/bahan tambahan, salah satu bahan tambahan banyak digunakan dalam
sediaan tablet, kapsul, maupun larutan (sirop, emulsi, dan suspensi) adalah bahan
pembawa organik yang merupakan senyawa karbohidrat. Karbohidrat yang banyak
digunakan sebagai bahan tambahan adalah glukosa, laktosa, sukrosa, dan amilum.
B. URAIAN PEREAKSI
Amonia
Nama resmi : Ammonia hydroxydum
Nama lain : Ammonia
Rumus :-
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna.
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.
Iodium
Nama resmi : Iodium
Nama lain : Iodium
Rumus : I-I
Pemerian : Keping atau hablur berat dan mengkilap, bau khas
Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 3500 bagian air dalam 13 baigian etanol
95%
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Feling A
Nama resmi : Fehling A
Nama lain : Feling A
Rumus :-
Pemerian : Cairan berwarna biru tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Feling B
Nama resmi : fehling B
Nama lain : feling B
Rumus :-
Pemerian : Cairan tidak berwarna dan tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Damlam wadah tertutup baik
Molish
Nama resmi : Molisch
Nama lain : Molish
Rumus :-
Pemerian : -
Kelarutan :-
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
C. URAIAN BAHAN
a. Glukosa (FI edisi IV, hal 300)
1) Rumus Molekul : C6H12O6. H2O
2) Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk granul
putih; tidak berbau; rasa manis
3) Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air
mendidih; larut dalam etanol mendidih; sukar larut dalam
etanol
4) Reaksi identifikasi : tambahkan beberapa tetes larutan (1 dalam 20) pada 5
ml tembaga (II) tartrat alkali LP panas terbentuk
endapan merah tembaga oksida.
2) Pemerian : Serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih krem.
Tidak berbau dan rasa sedikit manis
3) Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam air
mendidih;sukar larut dalam etanol;tidak larut dalam kloroform
dan dalam eter.
4) Reaksi identifikasi : -
1) Rumus Molekul : -
3) Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol
4) Reaksi identifikasi :-
BAB. V PENUTUP
Kesimpulan
LAMPIRAN