Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI TENGAH SEMESTER – MIDTERM EXAM

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOMATIKA - FTSPK ITS


SEMESTER GENAP 2019/2020
Undergraduate Program Department of Geomatics Engineering FTSPK - ITS
Even Semester 2019/2020

NAMA : YUNEISKA KARTIKA SARI


NRP : 03311840000027
MATA KULIAH : TOPONIMI
KODE MATA KULIAH : RM184415
KELAS :A
HARI/TANGGAL UJIAN : SENIN, 23 MARET 2020
DOSEN : Ir. YUWONO, M.T.

1. Apa perbedaan antara toponimi dan toponim?


Jawab :
- Toponimi adalah nama unsur topografi atau nama unsur rupabumi atau nama
rupabumi atau nama tempat atau dengan kata lain toponimi adalah ilmu tentang
penamaan unsur rupabumi atau totalitas dari toponim dalam suatu region. Selain itu
dapat diartikan bahwa toponimi adalah pengetahuan tentang asal usul nama tempat.
- Toponim yang dalam bahasa Inggris disebut toponym berasal dari “topos” dan
“nym”. Topos berarti “tempat” atau “permukaan” seperti “topografi” adalah
gambaran tentang permukaan atau tempat-tempat di bumi. “Nym” berasal dari
“onyma” yang berarti “nama”. Secara harfiah, toponim diartikan nama tempat di
muka bumi. Dalam bahasa Inggris toponym disebut “geographical names” (nama
geografis) atau “place names” (nama tempat). Sementara itu, dalam bahasa
Indonesia digunakan istilah “nama unsur geografi” atau “nama geografis” atau
“nama rupabumi”. Toponim menurut Raper dalam Rais et al. (2008) memiliki dua
pengertian. Pengertian pertama, toponim adalah ilmu yang mempunyai objek studi
tentang toponim pada umumnya dan tentang nama geografis khususnya. Pengertian
kedua, toponim adalah totalitas dari toponim dalam suatu region.

2. Ada istilah “Peta Buta”, menurut saudara apa yang dapat saudara jelaskan
dengan istilah tersebut?
Jawab :
Peta buta adalah peta tanpa keterangan apapun. Yang nampak pada peta buta hanya
garis yang mengikuti kontur (bentuk) wilayah tertantu misalkan pulau, benua, sungai,
danau, laut atau strip putus putus tanda batas wilayah (negara) tanpa keterangan apapun.
Sehingga infromasi yang ada di dalamnya sulit dipahami dan dimengerti oleh pengguna
peta. Selain itu peta buta juga tidak sesuai dengan kaidah peta yang benar menurut SNI.

3. Perlukah standarisasi dan aturan penamaan unsur geografis? Jelaskan!


Jawab :

1
EVALUASI TENGAH SEMESTER – MIDTERM EXAM
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOMATIKA - FTSPK ITS
SEMESTER GENAP 2019/2020
Undergraduate Program Department of Geomatics Engineering FTSPK - ITS
Even Semester 2019/2020

Standarisasi dan aturan penamaan unsur geografis sangat diperlukan karena unsur
geografis tersebut terbentang lintas negara. Untuk itu perlu kerjasama dan pembakuan
baik secara nasional maupun internasional. Hal tersebut juga sangat peka terhadap isu-
isu kedaulatan suatu negara. Sebagaimana diketahui disamping banyaknya unsur-unsur
geografi yang sudah bernamapun belum dilakukan pembakuan/pengadministrasian
secara baik dan resmi sehingga masih terdapat banyak kerancuan (perbedaan
penyebutan).
Sebagai contoh dalam kegiatan operasi pertahanan, perbedaan penyebutan unsur-unsur
geografi bias menjadi persoalan mis-informasi yang bisa menimbulkan kerugian yang
dapat berujung pada kekalahan. Dan juga peta militer/peta tempur yang dibuat dari
kompilasi beberapa peta (peta darat dan peta laut). Dalam proses penggabungan ini
akan menjadi masalah bila nama-nama unsur-unsur geografi tidak standar karena
ketiadaan pedoman yang digunakan oleh masing-masing instansi pembuat peta.
Bagi kegiatan survei dan pemetaan, kesalahan penulisan nama tempat akibat belum
terstandarisasi dapat menyebabkan kesalahan orientasi dan menimbulkan kebingungan
bagi pengguna peta. Sehingga standarisasi sangat diperlukan.

4. Nama geografi yang diberikan oleh masyarakat tradisional pada dasarnya ada
berapa jenis? Jelaskan!
Jawab :
- Sejarah tempat yang bersangkutan
Suatu tempat yang memiliki nilai dan kesan mendalam pada suatu komunitas
masyarakat akan dikenang dan diabadikan melalui nama yang mengingatkan
mereka pada kejadian tersebut.
Contoh :
a. Bandung Lautan Api (Jawa Barat)
b. Kota Pelajar, Kota Gudeg (Jogjakarta)
c. Kota Pahlawan (Surabaya)
- Fenomena spesifik
Fenomena alam atau karakteristik alam yang spesifik dapat menjadikan suatu
daerah memiliki nama yang unik. Masyarakat tradisional yang terkesan dengan
fenomena akan cenderung memberikan nama yang mencirikan daerah tersebut.
Contoh :
a. Jawa Barat : Cipanas, Cimahi, Ciamis, Cibodas, Citiis
b. NTT : Wai Ces, wai Ngapu
c. Jawa Tengah/Jawa Timur : Keprabon, Pasebon
- Legenda
Adapun nama-nama tempat yang berasal dari suatu legenda atau cerita rakyat yang
berkembang di suatu masyarakat. Legenda ini diceritakan secara turun temurun dan
terkadang menjadi identitas suatu masyarakat sehingga nama tempat akan sangat
terkait dengan masyarakat yang bermukim di daerah tersebut.
Contoh :

2
EVALUASI TENGAH SEMESTER – MIDTERM EXAM
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOMATIKA - FTSPK ITS
SEMESTER GENAP 2019/2020
Undergraduate Program Department of Geomatics Engineering FTSPK - ITS
Even Semester 2019/2020

a. Di Jawa Barat : Tangkuban perahu


b. Di Jawa Tengah : Rawa Pening
c. Di Jawa Timur : Kawasan Tengger

5. Apa yang dimaksud dengan gazetir nasional? Jelaskan!


Jawab :
Gazetir adalah daftar nama rupabumi yang dilengkapi dengan informasi tentang jenis
unsur, posisi, lokasi dalam wilayah administratif, dan informasi lain yang diperlukan
atau dapat disebut bahwa Gasetir Nasional adalah daftar nama rupabumi yang telah
dibakukan secara nasional (Perpres 112/2006).
Gazetir dapat juga diartikan sebagai sebuah kamus atau direktori geografi sekaligus
referensi penting untuk mencari informasi tempat dan nama tempat (toponimi) yang
disertai peta atau atlas lengkap.
Dan juga gasetir nasional merupakan produk publikasi dari Tim Nasional Pembakuan
Nama Rupa Bumi yang memuat semua nama rupa bumi.

Anda mungkin juga menyukai