Anda di halaman 1dari 6

Portofolio

“Morfologi Air, Peran Air dalam Teknik Sipil, dan Siklus Hidrologi”

Oleh :

Helind Ursula (1905511030)

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Udayana

2020
A. Morfologi Air
1. Air Permukaan
Air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, dalam
kondisi mengalir atau diam. Air permukaan tidak mampu terserap, karena lapisan
tanah sangat keras. Nantinya aliran yang terkumpul akan mengalir menuju suatu
titik, seperti sungai, danau maupun laut. Air permukaan dibagi dalam dua jenis,
yakni perairan darat dan perairan laut.
a. Perairan Darat
Perairan darat tediri dari beberapa bentuk, yakni:
 Sungai
Sungai merupakan air tawar yang mempunyai aliran di mana sumbernya
ada di daratan dan bermuara ke laut, atau danau.
 Danau
Danau adalah badan air yang berukuran besar dan luas dikelingi oleh tanah.
Danau terbentuk akibat proses tektonik, vulkanik, atau pembuatan. Danau
akan terisi air yang mengalir dan bermuara. Kualitas air danau bervariasi
secara musiman.
 Rawa
Rawa merupakan daerah lahan secara permanen dan diisi dengan air. Rawa
memiliki kadar air yang relatif tinggi.

b. Perairan Laut
Perairan laut ini merupakan air permukaan yang berada di lautan luas.
 Teluk
Teluk merupakan bagian laut yang menjorok ke darat
 Samudera
Samudera adalah laut yang sangat luas dan terletak di antara benua.
 Laut
Laut merupakan perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang terlatif
lebih luas dibandingkan selat.
 Selat
Selat adalah laut yang sempit dan terletak antara dua pulau.

2. Air Tanah
Pada bagian atas dan bagian bawah lapisan mengandung air yang dibatasi oleh
lapisan yang bersifat kedap
Lapisan yang mengandung air terletak di daerah siklinal dari suatu formasi yang
berada di daerah lipatan
Air tanah dapat memancar apabila tekanan pada daerah siklinal cukup kuat, dan
apabila tenakan tidak cukup kuat maka air dapat mengalir naik
3. Mata Air
Proses terjadinya mata air ini terdiri atas tiga tahap, yakni
• Air permukaan,
• Air tanah
• Air yang memancar dari dalam tanah.
Sehingga karakteristik atau morfologi dari air yang bersumber dari suatu mata air
bergantung dari tahapan mata air itu sendiri.

4. Air Hujan
Air hujan yang jatuh ke bumi, akan mengisi, kubangan bumi dan sebagian
lainnya akan mengalir di permukaan bumi.
Proses terjadinya hujan dikarenakan adanya penguapan, terutama ketika air
permukaan laut yang naik ke atmosfer & mengalami pendinginan selanjutnya jatuh
ke permukaan bumi
Karakteristik Air Hujan
- Berupa air tawar
- Tidak berbau
- Memiliki Ph yang bervariasi tergantung daerah asal hujan tersebut

B. Siklus Hidrologi

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti


dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melaluai kondensasi , presipitasi, dan
evaporasi.Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian
jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es dan salju (sleet), hujan
gerimis atau kabut. Pada perjalanannya, beberapa presipitasi dapat berevaporasi
kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman
sebelum mencapai tanah.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara terus menerus dalam
tiga cara yang berbeda :
 Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, daratan, sungai, tanaman, dan
sebagainya menguap ke angkasa (atmosfer) dan menjadi awan. Pada keadaan
jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, hujan es.
 Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-
celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
 Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama
dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

C. Macam-Macam siklus Hidrologi


1. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami


proses adveksi.
Berikut adalah penjelasan mengenai siklus hidrologi pendek:
 Air laut mengalami proses penguapan dan berubah menjadi uap air akibat
adanya panas matahari.
 Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
 Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut.
2. Siklus Hidrologi Sedang

Berikut penjelasan mengenai siklus hidrologi sedang ini:


 Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat
adanya panas matahari.
 Uap air mengalami adveksi karena angin sehingga bergerak menuju daratan.
 Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan berubah menjadi hujan.
 Air hujan di permukaan daratan akan mengalami run off menuju sungai dan
kembali ke laut.
3. Siklus Hidrologi Panjang

Penjelasan mengenai siklus hidrologi panjang ini adalah sebagai berikut:


 Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan
dan menjadi uap air
 Uap air yang telah terbentuk akan mengalami proses sublimasi
 Kemudian awan terbentuk dengan mengandung kristal-kristal es
 Awan mengalami proses adveksi dan kemudian bergerak ke daratan
 Awan akan mengalami presipitasi dan kemudian akan turun sebagai salju
 Salju akan terakumulasi menjadi gletser
 Gletser tersebut akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara dan
membentuk aliran sungai
 Air yang berasal dari gletser akan mengalir di sungai tersebut kemudian akan
kembali ke laut.

D. Peran Air dalam Teknik Sipil


 Sebagai bahan dasar pembuatan kontruksi bangunan.
 Pada kontruksi beton, air diperlukan untuk bereaksi dengan semen sehinggga
menjadi bahan perekat antara agregat halus , agregat kasar, serta bahan campuran
beton lainnya
 Pada kontruksi baja, air digunakan sebagai bahan pencuci profil baja dari kotoran
yang timbul akibat penyimpanan maupun pada saat distribusi baja
 Digunakan untuk memperkirakan kapasitas/volume reservoir dan tinggi
maksimum dalam reservoir yang kemudian dilanjutkan dengan perencanaan
bangunan air ,yaitu:
— Merencanakan bangunan pengendali banjir.
— Merencanakan bangunan drainase pada daerah perkotaan atau daerah aliran.
— Merencanakan/menentukan bentuk dan ukuran konstruksi dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai