Kelompok 1 Askep Agregate Dewasa
Kelompok 1 Askep Agregate Dewasa
DISUSUN OLEH :
1. NURMIATI 70300117005
2. KHAERATUNNAFISAH 70300117005
3. ISMAWATI 70300117006
4. GITA LESTARI AMIN 70300117015
JURUSAN KEPERAWATAN
2020/202
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Agregat Dewasa
dengan Penyakit Infeksi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini tentang metode penelitian
dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Masalah yang dapat terjadi pada Aggregate dewasa (pria dan wanita )....................
B. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan aggregate dewasa ....................
C. Strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada
Aggregate dewasa (pria dan wanita )........................................................................
A. Kasus..........................................................................................................................
B. Pengkajian..................................................................................................................
C. Analisa Data...............................................................................................................
D. Skoring Masalah Keperawatan Komunitas................................................................
E. Diagnosa Keperawatan..............................................................................................
F. Intervensi Keperawatan..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan
proses keperawatan. Penerapan dari proses perawatan bervariasi
pada setiap situasi, tetapi prosesnya memiliki kesamaan. Dalam
melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang perawat
kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap
elemen-elemen tersebut yang akan tampak pada rangkaian kegiatan
dalam proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan secara
dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengkajian, analisa data,
diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (R.
Fallen & R Budi Dwi K, 2010).
Usia dewasa merupakan masa tumbuh kembang untuk
mencapai masa produktif. Manusia berada dipuncak kekuatan,
kesehatan, daya tahan, energi, dan fungsi sistem indera. Kehidupan
mulai berubah dari remaja menjadi dewasa muda, dengan
penyesuaian diri terhadap tangggung jawab baru, harapan-harapan
baru, kehidupan baru, serta lingkungan hidup yang baru di harapkan
manusia mampu menjalankan tugas-tugas sesuai dengan
perkembangannya. Pada fase ini banyak orang membuat pilihan
hidup, pendidikan, pekerjaan, dan menjalin hubungan yang intim
dengan lawan jenis, memilih pendamping hidup, menikah serta
menjadi pasangan yang harmonis dalam suatu keluarga (Papalia, et
al., 2008).
Komunitas adalah suatu kelompok populasi yang tinggal
disuatu kawasan tertentu, berada dibawah suatu pengaturan dan
memiliki nilai/interes serta kebutuhan tertentu pula. Konsep yang
utama adalah konsep geografi (kawasan) dan adanya interaksi
(Tamher, 2009, hlm: 99)
Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di
klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, salah satu kondisi
kesehatan rentan terganggu adalah kelompok dewasa. Salah satu
upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat
yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas
atau masyarakat yang didalam nya terdapat kelompok khusus dewasa
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah apa yang dapat terjadi pada aggregate
dewasa
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kesehatan aggregate dewasa
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam meningkatkan dan
mencegah masalah kesehatan pada aggregate dewasa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah yang dapat terjadi pada aggregate dewasa (pria dan wanita )
1. Wanita
Ada 10 masalah kesehatan utama mengenai kesehatan wanita,
dilansir dari WHO yakni sebagai berikut:
a. Kanker
Kanker payudara bisa dibilang sebagai salah satu
penyebb utama kematian di dunia. Salah satu yang sering
disebut-sebut sebagai masalah kesehatan wanita adalah
kanker payudara . ini merupakan salah satu jenis kanker
pada wanita yan membedakannya dengan pria disamping
kanker serviks dan kanker ovarium. Ada 1,67 juta kasus
kanker yang terjadi di seluruh dunia , dimana 833 ribu kasus
menyerang daerah berkembang dan 794 lainnya di daerah
maju. Kanker ini awalnya menyerang lapisan saluran susu,
hingga kemudian menyebar dengan cepat ke bagian
lainnya. tanda awal terjadinya kanker payudara ketika
muncul benjolan pada payudara.
Kanker serviks atau kanker leher Rahim adalah jenis
kanker lainnya yang sampai sekarang masih cukup hangat
dibicarakan sebagai salah satu isu kesehatan wanita.
Kanker ini berkembang dengan cepat sehingga
menumbuhkan tumor panas di bagian leher Rahim.
Kesehatan dunia melaporkan ada sekiar setengah juta
wanita yang meninggal karena kanker serviks . angka
kematian ini sebagian besar terjadi di Negara-negara
berkembang.
b. Kesehatan reproduksi
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi bertanggung
jawab atas sepertiga masalah kesehatan bagi perempuan
berusia antara 15-44 tahun . seks yang tidak aman adalah
fakor resiko utama terutama dikalangan perempuan dan
anak perempuan di negara yang berkembang .
c. Kesehatan ibu
Banyak wanita saat ini mendapat manfaat dari
perawatan selama kehamilan dan persalinan. Namun ,
sepertinya manfaat ini belum bisa dirasakan semua wanita.
Data 2013 menunjukan hampir 300.000 wanita meninggal
karna komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
d. HIV
Terlalu banyak wanita muda yang masih berjuang untuk
melindungi diri dari penularan HIV melalui hubungan seksual
dan untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Ini juga membuat mereka sangat rentan terhadap TBC ,
salah satu penyebab utama kematian di Negara-negara
berpenghasilan rendah .
e. Infeksi menular seksual
Penting untuk melakukan pencegahan dan pengobatan
penyakit seperti gonore, klamidia, dan sifilis.Sifilis yang tidak
diobati menyebabkan lebih dari 200.000 kematian janin saat
lahir, kematian janin dini setiap tahun dan kematian lebih
dari 90.000 bayi baru lahir
f. Kekerasan terhadap perempuan
Perempuan dapat mengalami berbagai bentuk
kekerasan fisik dan seksual , baik oleh pasangan maupun
orang lain. Saat ini, 1 dari 3 wanita dibawah 50 tahun telah
mengalami kekerasan fisik dan kekerasan seksual oleh
pasangan maupun dari yang bukan pasangan. Kekerasan
ini memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka dalam
jangka pendek dan panjang.
g. Kesehatan mental
Bukti menunjukkan wanita lebih rentan daripada pria
untuk mengalami kecemasan, depresi, dan keluhan somatik,
gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara
medis.Depresi adalah masalah kesehatan mental yang
paling umum bagi wanita dan bunuh diri merupakan
penyebab utama kematian bagi wanita di bawah 60.
h. Penyakit tidak menular
Pada tahun 2012, sekitar 4,7 juta perempuan meninggal
karena penyakit tidak menular sebelum mereka mencapai
usia 70 tahun.Kebanyakan dari mereka di negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Mereka meninggal
akibat kecelakaan lalu lintas di jalan, penggunaan tembakau
yang berbahaya, penyalahgunaan alkohol, obat-obatan dan
zat-zat dan obesitas.
2. Pria
Ada 5 penyakit yang rentan menyerang pria yaitu :
a. Penyakit jantung
Jantung dalah penyakit pertama yang paling sering
menyerang pria. Sebuah penelitian menyebutkan wanita 10
tahu lebih lambat terkena serangan jantung disbanding pria.
Penyakit jantung bisa muncul dengan berbagai cara . gejalanya
bisa berbeda-beda pada setiap orang. namun dari gejala
tersebut dapat menyebabkan masalah yang serius. Komplikasi
yang serius pun bisa terjadi jika penyakit ini tidak segara
dideteksi leih lanjut , salah satunya adalah stroke darah tinggi
adalah penyebab utama dari stroke dan penyakit jantung.
b. Penyakit pernafasan atau paru-paru
Selain jantung, pria rentan terkena penyakit pernafasan
atau paru-paru. Bermacam-macam penyakit paru-paru bisa
terjadi pada pria karena sebagian besar pria merupakan
seorang perokok. Faktor lain yang penting adalah riwayat
keluarga, tingkat polusi udara. Walaupun kanker paru-paru bisa
terjadi karena beberapa faktor namun merokok tetap menjadi
salah satu penyebab utama.
c. Penyakit organ hati
Menururt American cancer society , alkohol dan tembakau
dapat meningkatkan resikopria terkena panyakit pada organ
hati. Beberapa penyakit organ hati yang paling sering terjadi
pada pria adalah sirosis, hepatitis, sumbatan pada saluran
empedu , atau kanker hati dan beberapa penyakit hati lainnya.
d. Kanker kulit
Seringnya terkena paparan sinar matahri dibandingkan
wanita menurut skin cancer foundation , pria beresiko teringgi
untuk terkena kanker kulit dua kali lipat. The center for disease
contril and prevention merekomendasikan untuk mengenakan
baju lengan panjang dan celana panjang , topi, kacamata
hitam , dan tabir surya ketika sedang berada di luar rumah.
e. Kanker prostat
Kanker prostat adalah pembunuh terbesar pria setelah
kanker paru-paru. Mendeteksi kanker prostat pada tahap awal
ini cukup menatang karena tidak ada gejala penyakit sampai
menyebar ke bagian lain dari tubuh . pria yang banyak
mengkonsumsi daging merah dan produk susu tinggi lemak
tanpa termasuk buah-buahan segar dan sayuran yang cukup,
renan terhadap jenis kanker.
B. mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan
aggregate dewasa (pria dan wanita )
1. Faktor yang menghambat laki-laki
a. Pola perawatan medis
Penyedia layanan kesehatan yang khusus pada
kesehatan laki-laki merupakan fenomena baru. Misal “Ahli
urologi” untuk penyakit prostat pada laki-laki. Penyedia layanan
primer khusus laki-laki masih kurang/belum ada
b. Akses Terhadap Perawatan Orientasi Misi
Perawatan kesehatan pada laki-laki berorientasi pada
upaya yang diperukan kelompok laki-laki mempertahankan
kemampuan kerja yang efektif.
c. Pertimbangan keuangan
Hambatan lain dalam perawatan kesehatan laki-laki
adalah kemampuan finansial dan lebih banyak untuk kondisi
patologis dibandingkan tindakan preventif dan promotif
d. Faktor waktu
Laki-laki kurang meluangkan waktu dari aktivitas
pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terutama
untuk pemeriksaan kesehatan dalam mencegah masalah
penyakit
e. Kurang mendapatkan promosi kesehatan
Kurangnya fokus pada promosi dan pencegahan
kesehatan pada tingkat individu dan kelompok serta kurangnya
perhatian terhadap kebijakan mengenai bahaya lingkungan
2. Faktor yang mempengaruhi kesehatan pada pria
a. Akses pelayanan kesehatan
Faktor ekonomi dan adanya anggota keluarga yang
memerlukan akses pelayanan kesehatan.
b. Pendidikan kesehatan
Banyak perempuan yang mulai berkerja dan memiliki
pendidikan yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan .Wanita bekerja dan kehidupan Rumah Tangga
Peran ganda wanita dapat berkontribusi dalam menimbulkan
stres. Ibu rumah tangga dengan beban tanggung jawab
dirumah, cederung mengalami tekanan psikologis berupa stress
dan depresi.
c. Tipe keluarga dan status perkawinan
Perubahan peran perempuan dalam keluarga dapat
mempengaruhi kesehatannya. Serta perubahan tanggung
jawab wanita kerika mengalami perceraian dalam keluarga.
C. strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada
aggregate dewasa(pria dan wanita)
tingkat Pencegahan Pada Kelompok Usia Dewasa:
a. Pencegahan primer
Setiap individu dewasa harus mengenal risiko dari penyakit
dan memiliki target untuk melakukan tindakan pemeliharaan
kesehatan.
b. Pencegahan Sekunder
Mendeteksi peyakit yang baru dimulai tetapi belum muncul
gejala klinisnya.Seperti melakukan deteksi dini secara berkala.
Wanita misalnya melakukan pemeriksaan pap smear untuk
mencegah masalah Serviks. Laki-laki memeriksakan kesehatan
prostat jika usia > 50 tahun.
c. Pencegahan Tersier
Upaya menghentikan komplikasi lebih lanjut setelah penyakit
terdiagnosis secara klinis. Misalnya melalaui tindakan rehabilitasi,
konseling dan program latihan lainnya.
BAB III
AGREGAT DEWASA
A. kasus
Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang
terdiri atas 10 RW dan 60 RT. Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6
RT. RW.08 memiliki jumlah penduduk 1296 jiwa. Data sekunder
kelurahan menunjukkan jumlah penduduk didominasi usia dewasa dan
lansia. Namun, berdasarkan survey keluarga sehat yang dilakukan
oleh puskesmas setempat diketahui terdapat 3 RT di RW 08 dengan
masalah kesehatan terbanyak Tuberkulosis Paru (Tb Paru).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada kader kesehatan
diketahui bahwa terdapat 15 kasus TB Paru yang dilaporkan yang
tersebar di 3 RT (RT 2, 4, dan 5), 6 wanita dan 9 pria dengan rentang
usia 20 -45 (usia produktif/ dewasa). Dari 15 kasus TB Paru,
didapatkan informasi bahwa 9 klien sementara dalam pengobatan 6
bulan, 3 klien dengan status pengobatan tuntas dan 3 klien dengan
status pengobatan tidak tuntas dan mengulang pengobatan. Menurut
kader kondisi tersebut disebabkan karena wilayah RW.08 berada di
daerah puncaberk yang bersuhu dingin, rata-rata rumah warga
memiliki ventilasi dan pencahayaan yang kurang serta kondisi wilayah
yang kurang bersih. Warga kurang memiliki kebiasaan kerja bakti,
sehingga terjadi penumpukan sampah di beberapa lokasi di wilayah
RW. 08. Selain itu, perilaku merokok pada kelompok warga laki-laki
juga memperberat kasus Tb Paru. Warga di wilayah tersebut, juga
mengatakan kurang mendapatkan informasi kesehatan dari petugas
kesehatan setempat terkait masalah kesehatan khususnya TB Paru.
B. Pengkajian
1. Inti komunitas
a. Sejarah
Observasi : Dari hasil observasi, wilayah RW 08 berada di daerah
puncak yang bersuhu dingin, rata-rata rumah warga tidak memiliki
ventilasi yang cukup, pencahayaan dalam rumah juga kurang serta
kondisi wilayah yang kurang bersih
Wawancara : dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala
Kelurahan X mengatakan bahwa kelurahan X terdapat 5 RT di RW
08. Pada awaknya awalnya RW 08 ini sangat bersih , beriring
berjalannya waktu banyak masyarakat pendatang seperti suku
mandar , suku bugis dan suku toraja yang datang untuk menetap di
RW 08. Sampai terjadilah perpadatan penduduk dan peningkatan
pertumbuhan ekonomi, gaya hidup masyarakat yang kurang sehat
seperti masyarakat membuang sampah sembarangan dan
merokok .
b. Demografi
Observasi : berdasarkan hasil observasi banyak ditemukan rumah
kontrak yang berpetak-petak , jalan kecil dan dan padat oleh
kendaraan. rata-rata rumah warga memiliki ventilasi dan
pencahayaan yang kurang serta kondisi wilayah yang kurang
bersih. Warga kurang memiliki kebiasaan kerja bakti, sehingga
terjadi penumpukan sampah di beberapa lokasi di wilayah RW.
RW 08 juga dilengkapi fasilitas sarana umum yang memadai
seperti puskesmas dan ada juga sarana pendidikan seperti paud
sampai sekolah menegah keatas.
Wawancara : berdasarkan hasil wawancara oleh kepala RW . RW
08 ini memiliki 5 RT dan berjumlah
1296 penduduk yang didominasi oleh penduduk laki-laki
berdasarkan catatan 2019 melalui wawancara usia penduduk
dimul;lai dari 0 sampai > 75 tahun.
Data sekunder / angket :
Suku Jumlah
Makassar 48 %
Bugis 26 %
Toraja 16 %
Mandar 10%
Jumlah 100 %
b. Pelayanan kesehatan
Observasi : menurut hasil observasi yang di kami dapatkan
fasilitas pelayanan kesehatan di RW 08 memadai karena memiliki
fasilitas kesehatan seperti tempat praktek , bidan, pearawat, dan
puskesmas . kebiasaan buruk masyarakat membuang secret
sembarangan
Wawancara : dari hasil wawancara kepala RW 08 didapatkan
bahwa fasilitas kesehatan memadai , tetapi masyarakat kurang
memfanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Karena masih
banyak yang belum memiliki jaminan kesehatan. Dari hasil
wawancara juga didaptkan masyarakat kurang memanfaatkan
fasilitas kesehatan karena tidak mempunyai biaya dan takut
mengetahui masalah kesehatannya. Cara masyarakat untuk
mengatasi penyakit yang dideritanya dengan mengkonsumsi
tanaman herbal tradisonal. Warga di wilayah tersebut juga
mengatakan kurang mendapatkan informasi kesehatan dari pihak
petugas kesehatan setempat terkait masalah kesehatan khususnya
TB paru. Dan masih banyak masyrakat yang belum mengetahui
cara penularan TB paru dan cara penanggulangannya.
Wanita 6
Total 15
Pengobatan tuntas 3
Total 15
80 % 20 % 100 %
e. Ekonomi
Observasi : dari hasil observasi ditemukan bahwa masyarakat
RW 08 bekrja sebagai PNS dan pegawai swasta, pedagang, dan
wiraswasta.
Wawancara : dari hasil wawancara dengan ketua RW 08
pencarian utama masyarakat yaitu bekerja sebagai pedagang,
PNS, pegawai swasta. Tingkat pengangguraan di RW 08 tidak
terlalu banyak.
2. Masyarakat yang 20 %
pengangguran
C. ANALISA DATA
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kesehatan
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Sekunder : Sekunder :
Control resiko Identifikasi resiko
komunitas : penyakit Manajemen lingkungan
menular
Konsekuensi imobilitas Tersier :
fisiologi Pengajaran proses
penyakit
Tersier :
Respon pengobatan
Ketidakefektifan 1810 Primer : Primer :
manajemen 1823 Pengetahuan : TB paru 5510 Pendidikan kesehatan
kesehatan Pengetahuan : promosi 5604 Mengajar kelompok
1623 kesehatan 8700 Pengembangan
Perilaku meningkatkan program
1603 status kesehatan
Perilaku mencari Sekunder :
pelayanan kesehatan 6520 Skrining kesehatan
6619 Identifikasi resiko
Sekunder : 7110 Peningkatan
2006 Status kesehatan keterlibatan keluarga
personal
1702 Kepercayaan Tersier :
kesehatan merasa Peningkatan sistem
mampu untuk dukungan
mengobrol
2808 Efektivitas program
komunitas
Tersier :
1603 Perilaku mencari
pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Nies Mary & McEWEN Melanie. (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan
Keluarga. Copyan Edisi Indonesi Pertama.
Fallen R., Dwi Budi R. (2010). Keperawatan Kommunitas. Nuha Medika : Yogyakarta
Wilkinson, J.,& Ahern, n. R.(2013), Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 9 diagnosis
NANDA, intervensi NIC,kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC