Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT

PENDIDIKAN

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN

A.PENGERTIAN FILSAFAT
Kata filsafat berasal dari bahasa yunani . kata ini berasal dari kata philosopia yang
berarti cinta pengetahuan . terdiri dari kata philos yang berarti cinta , senang dan suka,
serta kata sophia berarti pengetahuan. Dengan demikian dapat ditarik pegertian bahwa
adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau kebenaran ,suka kepada hikmah dan
kebijaksanaan .jadi orang yang berfilsafat adalah orang yang mmencintai kebenaran
,berilmu pengetahuan , ahli hikmah dan bijaksana.
Dalam pengertian yang lebih luas , harold titus (1984) mengemukakan pengertian
filsafat sebagai berikut :
1.       Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan Alam yang
biasnya diterima secara kritis.
2.       Filsafat ialah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
sangat kita junjung tinggi
3.       Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseeluruhan
4.       Filsafat ialah analisis logis dari bahasan dan penjelasan tentang arti konsep.
5.       Filsafat ialah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian manusia
dan dicarikan jawabanya oleh ahli filsafat (jalaludin dan Usman Said,1994).
Menurut harun Nasution, filasfat adalah berpikir menurut tata tertib (logika),bebas
(tidak terikat pada tradisi ,dogma,serta agama) dan dengan sedalam dalamnya sehingga
sampai ke dasar dasar persoalan (S.nasution,1973 : 24). Berpikir yang seperti ini, menurut
jujun S . Srisumantri (1990), adalah sebagai karakteristik dan berpikir filosofi ia
berpandangan bahwa berpikir secara filsafat merupakan cara berpikir secara filsafat
merupakan cara beroikir radikal, sistematis,menyeluruh dan mendasar untuk sesuatu
permaslahan yang mendalam. Mengingat dominasi pengguanaan nalar manusia dalam
berfilsafat , maka kebenaran yang dihasilkannya didasarkan atas penilaian kemampuan
maximal menurut nalar manusia . Namun , karena nalar manusia bersifat relatif . dalam
kaitan ini,Muhammad Noor syam menjelaskan , filsafat adalah suatu lapangan pemikiran
dan penyelidikan manusia yang amat luas (komperhensif).
Dengan demikian,kebenaran filsafat adalah kebenaran yang relatif . Artinya ,
kebenaran itu sendiri selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan zaman
dan peradaban manusia.filsafat di butuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan
pertanyaan yang timbul dalam berbagai lapangan kehidupan manusia. 
B.PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Menurut john dewey (1957), filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan


kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir(intelektual)
maupun daya perasaan (emosional) menuju tabiat manusia
Menurut imam barnadib (1993:3), filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada
hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.
Untuk mendapatkan pengertian filsafat pendidikan yang lebih sempurna (jelas) ada
baiknya kita melihat beberapa konsep pendidikan itu sendiri.
Pendidikan adalah bimbingan secara sadar dari pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya manusia yang memiliki kepribadian
yang utama dan ideal.yang dimaksud kepribadian yang utama dan ideal adalah kepribadian
yang memiliki kesadaran moral dan sikap mental secara teguh dan sungguh sungguh
memegang dan melaksanakan ajaran atau prinsip prinsipnilai(filsafat) yang menjadi
pandangan hidup secara individu , masyarakat maupun bangsa dan negara
Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang bertujuan dan tujuan dari
proses perkembangan itu secara alamiah ialah kedewasaan, kematangan dari kepribadian
manusia. Denan demikian jelaslah bahwa pengertian pendidikan itu erat dengan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan manusia. Pndidikan diartikan sebagai suatu proses usaha
dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaannya dalam membimbing dan
melatih dan mengajar dan menanamkan nilai nilai dan dasar hidup kepada generasi muda
agar natinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas tugas
hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakiki dan ciri ciri kemanusiannya.
Keberadaan filsafat dalam ilmu pendidikan, menurut arifin, bukan merupakan
insidential. Artinya filsafat itu merupakan tori umum dari pendidikan, landasan dari semua
pemikiran mengenai pendidikan.

C. RUANG LINGKUP BAHASA FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN


Filsafat adalah studi secara kritis mengenai masalah malsalah yang timbul dalam
kehidupan manusia dan merupakan alat dalam mencari jalan keluar yang terbaik agar
dapat mengatasi semua permasalahan hidup dan kehidupan yang dihadapi,Secara makro,
apa yang menjad obyek pemikiran filsafat, yaitu permasalahan kehidupan manusia, alam
semesta dan alam sekitarnya, juga merupakan objek pemikiran filsafat pendidikan. Namun
secara mikro, ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi:
1.merumuskan secara tegas sifat hakikat dalam pendidikan
2.merupakan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan
3.merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori
pendidikan
4.merumuskan hubungan antara filsafat , filsafat pendidikan , dan teori pendidikan
5.merumuskan hubungan antara filsafat negra (ideologi), filsafat pendidikan dan politik
pendidikan
6.merumuskan sistem nilai norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan
pendidikan
Dengan demikian, dari uraian diatas diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang
menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan itu ialah semua aspek yang berhubungan dengan
upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri.
Memerhatikan tujuan atau ruang lingkup filsafat yang begitu luas, maka para ahli
pun membatasi ruang lingkupnya. Menurut will durant (Hamdani Ali, 1986:7-8), ruang
lingkup studi filsafat itu ada lima: logika, esestika, etika, politik, dan metafisika.
1.       Logika. Studi mengenai metode metode ideal mengenai berpikir dan meneliti dalam
melakukan observasi, instropeksi, dedukasi, dan induksi, hipotesis dan analisis
eksperimental dan lain-lain.
2.       Estetika . studi tentang bentuk dan keindahan atau kecantikan yang sebenarnya dan
merupakan filsafat mengenai pendidikan.
3.       Etika. Studi mengenai tingkah laku yang terpuji yang dianggap sebagai ilmu pengetahuan
yang nilainya tinggi.
4.       Politik. Suatu studi tentang organisasi sosialyang utama dan bukan sebagaimana yang
diperkirakan orang, tetapi bukan merupakan seni
5.       Metafisika. Suatu studi mengenai realita tertinggi dari hakikat semua benda nyata dari
benda dan dari akal pikiran manusia serta studi mengenai hubungan kokoh antara pikiran
seseorang dan benda dalam proses pengamatan dan pengetahuan.

D.HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN


Filsafat yang dijadikan pandangan hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa merupakan asas dan
pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa, termasuk aspek pendidikan.
Filsafat pendidikan yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh satu bangsa.
Sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan
nilai-nilai filsafat itu sendiri. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan
mewariskan sistem-sistem norma tingkah laku yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang
dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin upaya
pendidikan dan proses tersebut efektif, dibutuhkan landasan-landasan filosogis dan ilmiah sebagai
asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan.

Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia menjadi
dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran
teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan,
menyelaraskan, mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi,
terdapat kesatuan yang utuh antara filsafat, filsafat pendidikan, dan pengalaman manusia.

Filsafat menetapkan ide-ide dan idealism, dan pendidikan merupakan usaha dalam
merealisasikan ide-ide tersebut menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku bahkan membina
kepribadian manusia

Dari uraian di atas, diperoleh hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan berikut:

-          Filsafat, dalam arti filosofis, merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan
problematika pendidikan dan menyusun teori-teorinpendidikan oleh para ahli.

-          Filsafat, berfungsi memberi arah begi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat
tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.

-          Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah
dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai