Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN APLIKASI EDUKASI KESEHATAN

BERBASIS MULTIMEDIA

Elisabeth
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar
Alamat email : margareth_maria_elisabeth@yahoo.com

ABSTRACT
Healthy is the right of every person. Therefore, every person has the same rights in obtaining
access to the resources in the health field. However, there are limitations in the access and a
minimal level of public knowledge about health wellness does not end up making every person
the same. It is seen from the high number of deaths in children under five due to diarrheal
diseases. To that end, Indonesia Sehat Programme 2025 in which people's behavior is proactive
to maintain and improve health and prevent the risk of developing the disease then designed a
wellness educational applications using multimedia expansion method and use the library as a
method of research studies. The results of this study indicate that the application to help people
obtain educational information about the disease, especially diarrhea.

Keywords: health, application, education, multimedia

1. PENDAHULUAN diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025


adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk
“Sehat adalah hak setiap orang”. Oleh
memelihara dan meningkatkan kesehatan,
karena itu setiap orang mempunyai hak yang
mencegah risiko terjadinya penyakit,
sama dalam memperoleh akses atas sumber
melindungi diri dari ancaman penyakit dan
daya di bidang kesehatan. Setiap orang
masalah kesehatan lainnya, sadar hukum
mempunyai hak dalam memperoleh
serta berpartisipasi aktif dalam gerakan
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
kesehatan masyarakat, termasuk
dan setiap orang berhak secara mandiri dan
menyelenggarakan masyarakat sehat dan
bertanggung jawabmenentukan sendiri
aman (safe community).[2]
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
Diare merupakan salah satu masalah
dirinya.[1]
kesehatan terbesar di dalam masyarakat
Undang-undang RI Nomor 36 Tahun
Indonesia. Pada tahun 2003, diare akibat
2009 tentang Kesehatan mengamanatkan
kontaminasi bakteri merenggut sekitar
Pembangunan Kesehatan ditujukan untuk
100.000 nyawa dan menjadi salah satu alasan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan
utama perawatan inap di rumah sakit
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
Indonesia. Proporsi kematian akibat diare di
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
Indonesia adalah sekitar 3,5%. Ini membuat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
diare menduduki peringkat ke 13 dalam
bagi pembangunan sumber daya manusia
penyebab kematian semua umur. Tetapi
yang produktif secara sosial dan ekonomis.
untuk bayi berumur antara 29 hari hingga 11
Untuk itu upaya kesehatan harus ditingkatkan
bulan, diare merupakan penyebab kematian
secara terus menerus untuk memelihara dan
pertama dengan persentase sebesar 31,4%.
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Sedangkan untuk balita berumur 1-4 tahun,
dalam bentuk pencegahan penyakit,
25% meninggal akibat diare yang berujung
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit
kepada dehidrasi. [3]
dan pemulihan kesehatan.
Di negara berkembang seperti
Untuk melaksanakan amanat Undang-
Indonesia, Penyakit diare masih merupakan
undang Kesehatan Nomor 36, pemerintah
masalah kesehatan, karena morbiditas dan
berkomitmen melalui Rencana Pembangunan
mortalitas-nya yang masih tinggi. Survei
Jangka Panjang Kesehatan (RPJP-K) tahun
morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare,
2005-2025 yang dikenal dengan Indonesia
Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d
Sehat 2025 dimana Perilaku masyarakat yang
2010 terlihat kecenderungan insidens naik.

Elisabeth, Perancangan Aplikasi Edukasi Kesehatan Berbasis Multimedia 31


Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 Indonesia memperoleh informasi dan
penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 pengetahuan mengenai diare, pencegahannya
/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi dan informasi mengenai bagaimana hidup
423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi yang sehat dalam rangka menyukseskan
411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa Program Indonesia Sehat 2025.
(KLB) diare juga masih sering terjadi, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun merancang aplikasi edukasi kesehatan
2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan berbasis multimedia yang memberikan
jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 informasi dan pengetahuan mengenai diare,
orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB gejala-gejalanya, cara menanggulanginya
di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 dan hidup sehat.
orang, dengan kematian 100 orang (CFR Batasan masalah untuk penelitian ini
1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB adalah edukasi kesehatan ditujukan untuk
diare di 33 kecamatan dengan jumlah penyakit diare.
penderita 4204 dengan kematian 73 orang Hasil penelitian ini diharapkan dapat
(CFR 1,74 %.) membantu masyarakat Makassar untuk lebih
Salah satu langkah dalam pencapaian memahami mengenai diare dan
target MDG’s (Goal ke-4) adalah penanggulangannya serta mengajarkan untuk
menurunkan kematian anak menjadi 2/3 hidup sehat.
bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015.
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah 2. TINJAUAN PUSTAKA
Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset
2.1 Edukasi
Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun
diketahui bahwa diare masih menjadi Edukasi adalah penambahan
penyebab utama kematian balita di Indonesia. pengetahuan dan kemampuan seseorang
Penyebab utama kematian akibat diare adalah melalui teknik praktik belajar atau instruksi,
tata laksana yang tidak tepat baik di rumah dengan tujuan untuk mengingat fakta atau
maupun di sarana kesehatan. Untuk kondisi nyata, dengan cara memberi
menurunkan kematian karena diare perlu tata dorongan terhadap pengarahan diri (self
laksana yang cepat dan tepat. Namun untuk direction), aktif memberikan informasi-
dapat menuju ke tata laksana yang cepat dan informasi atau ide baru.[4]
tepat memakan proses dan waktu yang cukup
lama. 2.2 Edukasi Kesehatan
Untuk mendukung tujuan dari Indonesia
2.2.1 Pengertian Edukasi Kesehatan
Sehat 2025 yaitu meningkatnya kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi Edukasi Kesehatan adalah kegiatan
setiap orang agar peningkatan derajat upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan
kesehatan masyarakat yang setinggi- perorangan paling sedikit mengenai
tingginya dapat terwujud, melalui pengelolaan faktor risiko penyakit dan
terciptanya masyarakat, bangsa dan negara perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya meningkatkan status kesehatan peserta,
yang hidup dengan perilaku dan dalam mencegah timbulnya kembali penyakit dan
lingkungan sehat, maka berdasarkan memulihkan penyakit.[5]
permasalahan yang diungkapkan mengenai Menurut Notoatmodjo, Edukasi
penyakit diare, maka dianggap perlu untuk kesehatan adalah aplikasi atau penerapan
merancang dan membangun sebuah aplikasi pendidikan di dalam bidang kesehatan.
edukasi kesehatan berbasis multimedia yang Secara operasional edukais kesehatan adalah
memiliki layanan informasi mengenai semua kegiatan untuk memberikan dan atau
pemulihan, penanganan dan pencegahan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
penyakit terutama diare dimana melalui praktek baik individu, kelompok atau
aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan masyarakat dalam memelihara dan
kesadaran dan kemauan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
hidup sehat. sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Rumusan masalah dalam penulisan ini Indonesia (KBBI), edukasi kesehatan adalah
adalah Bagaimana membantu masyarakat kegiatan di bidang penyuluhan kesehatan

32 JURNAL TEMATIKA VOL. 2, NO. 1, MARET 2014


umum dengan tujuan menyadarkan dan diinginkan dari kegiatan tersebut.
mengubah sikap serta perilaku masyarakat Contohnya Setelah dari puskesmas,
agar tercapai tingkat kesehatan yang ibu-ibu yang hamil memahami benar
diinginkan. pentingnya memeriksa kesehatan
kehamilannya secara rutin di
2.2.2 Tujuan Edukasi Kesehatan puskesmas.
4. Tahap Motivasi
Menurut WHO 1954, tujuan dari
edukasi kesehatan adalah untuk mengubah  Kelanjutan dari tahap edukasi
perilaku orang atau masyarakat dari perilaku  Individu/ masyarakat benar-benar
tidak sehat menjadi perilaku sehat. mengubah perilaku sehari-harinya
Untuk status kesehatan, tujuan Edukasi sesuai dengan perilaku yang
Kesehatan adalah mencegah timbulnya dianjurkan oleh pendidikan
penyakit dan bertambahnya masalah kesehatan.
kesehatan, mempertahankan derajat
kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan 2.3 Aplikasi
fungsi dan peran individu/pasien selama Menurut (shelly, cashman, vermant,
sakit, serta membantu individu/pasien dan 2009, p57). Aplikasi adalah seperangkat
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan. instruksi khusus dalam komputer yang di
rancang untuk menyelesaikan tugas-tugas
2.2.3 Tahapan dalam Edukasi Kesehatan tertentu. Sebagai contoh, aplikasi Word
Mengubah perilaku adalah proses yang Processing adalah sebuah aplikasi yang di
tidak mudah, harus melalui tahap-tahap yang peruntukkan membuat dokumen tertulis,
hati-hati dan secara ilmiah. Adapun Tahap- Aplikasi web broswer adalah Aplikasi yang
tahap Edukasi kesehatan menurut Harlon, di peruntukkan untuk mencari sesuatu dan
1964 dalam Azwar, 1983: menampilkan halaman web.[7]
1. Tahap Sensitisasi
 Memberikan informasi dan 2.4 Program Indonesia Sehat 2025
kesadaran pada masyarakat terhadap Dalam Indonesia Sehat 2025,
adanya hal-hal penting berkaitan lingkungan strategis pembangunan kesehatan
dengan kesehatan. Contoh: yang diharapkan adalah lingkungan yang
Kesadaran (informasi) tentang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat
adanya pelayanan/fasilitas jasmani, rohani maupun sosial, yaitu
kesehatan, kesadaran tentang adanya lingkungan yang bebas dari kerawanan sosial
wabah penyakit, kesadaran tentang budaya dan polusi, tersedianya air minum
adanya kegiatan imunisasi, melalui dan sarana sanitasi lingkungan yang
radio spot, poster, selebaran, dan memadai, perumahan dan pemukiman yang
sebagainya. sehat, perencanaan kawasan yang
 Tahap ini belum/tidak untuk berwawasan kesehatan, serta terwujudnya
mengubah perilaku, tidak kehidupan masyarakat yang memiliki
memberikan penjelasan mengenai solidaritas sosial dengan memelihara nilai-
pengetahuan nilai budaya bangsa.
2. Tahap Publisitas Perilaku masyarakat yang diharapkan
 Kelanjutan dari tahap sensitisasi. dalam Indonesia Sehat 2025 adalah perilaku
Contohnya : press release dari yang bersifat proaktif untuk memelihara dan
Depkes menjelaskan lebih lanjut meningkatkan kesehatan; mencegah risiko
jenis atau macam pelayanan terjadinya penyakit; melindungi diri dari
kesehatan yang tersedia pada fasilitas ancaman penyakit dan masalah kesehatan
pelayanan kesehatan (puskesmas, lainnya; sadar hukum; serta berpartisipasi
pustu, RS, dsb). aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat,
3. Tahap Edukasi termasuk menyelenggarakan masyarakat
 kelanjutan dari tahap sebelumnya sehat dan aman (safe community).
 Bertujuan untuk meningkatkan Dalam Indonesia Sehat 2025 diharapkan
pengetahuan, mengubah sikap serta masyarakat memiliki kemampuan
mengarahkan perilaku yang menjangkau pelayanan kesehatan yang

Elisabeth, Perancangan Aplikasi Edukasi Kesehatan Berbasis Multimedia 33


bermutu dan juga memperoleh jaminan  Menyimpan makanan di kulkas dan tidak
kesehatan, yaitu masyarakat mendapatkan membiarkan makanan tertinggal di
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan bawah paparan sinar matahari atau suhu
dasar kesehatannya. Pelayanan kesehatan ruangan
bermutu yang dimaksud adalah pelayanan Untuk pencegahan penyebaran kepada
kesehatan termasuk pelayanan kesehatan orang-orang disekitar, jika mengalami diare,
dalam keadaan darurat dan bencana, maka adapun langkah-langkah yang dapat
pelayanan kesehatan yang memenuhi diambil seperti berikut ini :
kebutuhan masyarakat serta diselenggarakan  Jika tinggal satu rumah, pastikan
sesuai dengan standar dan etika profesi. penderita menghindari penggunaan
Diharapkan dengan terwujudnya handuk atau peralatan makan yang sama
lingkungan dan perilaku hidup sehat, serta dengan anggota rumah lainnya
meningkatnya kemampuan masyarakat  Membersihkan toilet dengan disinfektan
dalam memperoleh pelayanan kesehatan setiap setelah buang air besar
yang bermutu, maka akan dapat dicapai  Tetap berada di rumah setidaknya 48 jam
derajat kesehatan individu, keluarga dan setelah periode diare yang terakhir
masyarakat yang setinggi-tingginya.  Mencuci tangan sehabis dari toilet atau
sebelum makan dan menyiapkan
2.5 Diare makanan
Diare ditandai dengan encernya tinja
yang dikeluarkan atau buang air besar (BAB) 2.6 Multimedia
dengan frekuensi yang lebih sering Multimedia merupakan suatu kondisi
dibandingkan dengan biasanya. Pada yang digunakan untuk mengindikasikan
umumnya, diare terjadi akibat konsumsi pengiriman informasi berupa gabungan dari
makanan atau minuman yang terkontaminasi. beberapa tipe media berikut:
Penyebab diare pada orang dewasa dan a. teks, mencakup unformatted text dan
anak-anak umumnya adalah infeksi usus. formatted text yang digunakan untuk
Infeksi usus sendiri terjadi karena dokumen elektronik
mengonsumsi makanan atau minuman yang b. citra dapat berupa gambar hasil
kotor dan terkontaminasi. Mikroorganisme pengolahan komputer, diagram, citra
yang sering menyebabkan infeksi usus adalah digital dari dokumen dan gambar.
bakteri, parasit, dan virus, c. audio dapat berupa low fidelity speech
norovirus dan rotavirus. dan high fidelity stereophonic.
Diare juga bisa timbul akibat faktor- d. Video merupakan deretan gambar yang
faktor berikut ini: bergerak.
 Efek samping obat-obatan tertentu
 Gelisah 3. METODOLOGI PENELITIAN
 Konsumsi alkohol dan kopi yang
berlebihan Perancangan aplikasi edukasi kesehatan
Diare bukan saja berdampak pada si menggunakan metode pengembangan sistem
penderita, tapi juga berpotensi menyebar, multimedia. Menurut Sutopo (2003), metode
terutama kepada anggota keluarganya. Oleh pengembangan sistem multimedia terdiri atas
sebab itu diare sebaiknya dicegah mulai dari 6 tahapan yaitu concept, design, material
aspek kontak pertama hingga penyebarannya. collecting, assembly, testing dan
Adapun langkah-langkah pencegahan distribution.[10]
terkena diare akibat kontaminasi: Tahapan pada metode pengembangan
sistem multimedia dapat dijelaskan sebagai
 Mencuci tangan sebelum makan
berikut:
 Menjauhi makanan yang kebersihannya
1. Concept
diragukan dan tidak minum air keran
Tahap concept adalah tahap menentukan
 Memisahkan makanan yang mentah dari kebutuhan sistem antara lain identifikasi
yang matang pengguna sistem atau biasa disebut dengan
 Makan makanan yang dimasak dari idetifikasi audience. Selain itu, pada tahap ini
bahan-bahan yang segar juga ditentukan tipe dan tujuan dari sistem
multimedia yang dikembangkan serta

34 JURNAL TEMATIKA VOL. 2, NO. 1, MARET 2014


kebutuhan perangkat lunak dan perangkat berbasis multimedia dengan melakukan studi
keras untuk pengembangan sistem. pustaka terhadap literatur, dan hasil survey
2. Design yang dilakukan oleh lembaga kesehatan
Pada tahap design (perancangan) pemerintah.
dilakukan penentuan spesifikasi sistem, Berdasarkan hasil studi yang dilakukan
antara lain mengenai arsitektur sistem atau melalui penelitian dan survey yang dilakukan
jalannya sistem dan tampilan sistem oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
multimedia. ditemukan bahwa, diare merupakan
3. Material Collecting penyebab kematian peringkat ke-13 dengan
Tahap Material Collecting merupakan proporsi 3,5%. Sedangkan berdasarkan
tahap dimana dilakukan pengumpulan bahan penyakit menular, diare merupakan penyebab
yang sesuai dengan kebutuhan. Tahap ini kematian peringkat ke-3 setelah TB dan
dapat dikerjakan secara paralel dengan tahap Pneumo-nia. Juga didapatkan bahwa
assembly. Pada beberap kasus, tahap material penyebab kematian bayi (usia 29 hari-11
collecting dan tahap assembly akan bulan) yang terbanyak adalah diare (31,4%)
dikerjakan secara linear. dan pneumonia (23,8%). Demikian pula
4. Assembly penyebab kematian anak balita (usia 12-59
Tahap assembly adalah tahap dimana bulan), terbanyak adalah diare (25,2%) dan
semua objek atau bahan multimedia dibuat. pnemonia (15,5%).[10]
Pembuatan bahan multimedia didasarkan
pada tahap design dan tahap material
collecting.
5. Testing
Tahap testing dilakukan setelah tahap
assembly selesai. Tahap testing dilakukan
dengan cara mencoba sistem multimedia oleh
pengembang. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya kesalahan dalam
sistem multimedia. Selain itu dilakukan pula
pengujian oleh beberapa pengguna untuk
mengetahui kesesuaian sistem multimedia
dengan kebutuhan pengguna.
6. Distribution Gambar 1. Tabel Pola Penyebab Kematian
Tahap distribution merupakan tahap Semua Umur, Riskesdas 2007
penentuan cara pendistribusian sistem
multimedia. Namun tahap pengembangan Adapun berdasarkan tabel sepuluh peringkat
media yang dilakukan tidak sampai pada utama pasien rawat inap di rumah sakit pada
tahap distribution karena pada penelitian ini Tahun 2008, Diare dan gastroenteritis
hanya bermaksud untuk merancang produk, merupakan penyakit urutan pertama yang
belum sampai pada tahap distribusi dan menyebabkan pasien rawat inap di rumah
penjualan produk. sakit.
Perancangan aplikasi edukasi kesehatan
ini menggunakan metode studi kepustakaan
dengan mempelajari literatur-literatur
mengenai data kesehatan masyarakat, dan
mempelajari pustaka yang berhubungan
dengan diare dan penanggulangannya .

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 2. Tabel Sepuluh Peringkat Utama
4.1 Tahap Concept
Pasien Rawat Inap Di RS Di Indonesia Tahun
Dalam tahap concept, dilakukan 2008, Sumber : Ditjen Bina Yanmedik-
penentuan kebutuhan untuk merancang Kemenkes RI
aplikasi edukasi kesehatan bagi masyarakat

Elisabeth, Perancangan Aplikasi Edukasi Kesehatan Berbasis Multimedia 35


Dari hasil studi literatur tersebut maka Aplikasi ini akan dikembangkan
ditentukan kebutuhan aplikasi edukasi menggunakan Adobe Photoshop CC untuk
kesehatan berbasis multimedia yang mendesain objek. Di samping itu, digunakan
dirancang yaitu: pula Adobe Flash CS6 dan ActionScript 2.0
1. Pengguna aplikasi ini adalah masyarakat untuk pengintegrasian objek, membuat
umum. animasi serta menciptakan interaktivitas.
2. Aplikasi ini dibuat untuk dapat Sistem operasi yang digunakan adalah
dipergunakan secara stand alone di Windows 7. Sedangkan spesifikasi perangkat
personal computer, tanpa perlu terhubung keras komputer yang digunakan untuk
jaringan apapun. mengembangkan aplikasi ini yaitu:
3. Jenis aplikasi ini adalah aplikasi interaktif - Processor Intel Dual Core 2,2 GHz
yang memungkinkan pengguna untuk - HDD SATA 250 GB
dapat berinteraksi dengan aplikasi. - 2 GB RAM
4. Tujuan aplikasi ini adalah untuk edukasi - VGA Card 1 GB 128 bit
mengenai penyakit khususnya diare, dan - Monitor LCD 19” touch screen
bagaimana gejala dan penanggulangannya - Speaker
serta mengenai cara hidup yang sehat.
5. Dikarenakan menurut pembelajaran dari 4.2 Tahap Design
hasil survey, bahwa mayoritas penderita
Pada tahap design, dilakukan
diare berasal dari golongan dengan tingkat
perancangan arsitektur dan antar muka dari
pendidikan rendah, maka aplikasi
aplikasi yang akan dibangun. Arsitektur
dirancang dengan tingkat kemudahan
aplikasi dapat digambarkan dengan
penggunaan.
menggunakan:
6. Aplikasi dibagi menjadi 2 bagian utama
1. Flowchart
yaitu pengenalan mengenai penyakit diare
Flowchart aplikasi seperti yang terlihat
dan kemudian pengenalan hidup sehat
pada Gambar 3.
untuk pencegahan diare.

Gambar. 3 Flowchart Aplikasi

36 JURNAL TEMATIKA VOL. 2, NO. 1, MARET 2014


Keterangan dari flowchart aplikasi konfirmasi untuk keluar dari aplikasi jika
edukasi kesehatan berbasis multimedia ya,keluar jika tidak kembali ke menu utama.
adalah sebagai berikut: Aplikasi Edukasi
dijalankan, setelah button mulai (Let’s start) 2. Struktur Navigasi
disebelahnya ada exit, jika button mulai ini di Keterangan dari struktur navigasi
klik maka akan ditampilkan pilhan menu aplikasi adalah sebagai berikut : Saat user
yang ada dan ada tombol exit untuk keluar masuk ke aplikasi kemudian akan masuk ke
dari aplikasi. Pada form Menu Utama sebagai tampilan awal. Pada tampilan utamanya
tampilan utama pemilihan menu utama. Pada terdapat button Mulai dan Keluar . Pada
menu ini terdapat button diare dan hidup button mulai jika di klik maka akan masuk ke
sehat. Pada button diare terdapat menu diare halaman pilihan menu utama. Pada menu
yang terdiri atas pengenalan tentang diare, utama terdapat dua button pilihan yaitu :
gejala yang dialami, pengobatan dan button diare dan hidup sehat. Jika meng-klik
pencegahan diare. Jika meng-klik menu button diare akan masuk ke menu diare. Pada
hidup sehat maka akan masuk ke tampilan button menu diare terdiri dari empat materi
menu penerapan hidup sehat dan jika sudah edukasi dan setiap edukasi disediakan
menyelesaikan edukasi maka diperkenankan penjelasan dengan menggunakan
masuk ke menu utama atau melakukan exit. multimedia. Pada button menu hidup sehat
Button exit atau keluar digunakan untuk terdiri dari pengenalan hidup sehat dan tips
keluar dari aplikasi dan ada pertanyaan untuk hidup sehat.

Gambar 4. Struktur Navigasi Aplikasi

3. Rancangan Storyboard utama dan button keluar ini untuk keluar dari
Pada tahap ini rancangan aplikasi pada aplikasi.
setiap frame dan scene akan di bahas satu
persatu. Pada scene pertama ini merupakan
tampilan utamanya dan setiap framenya ada
sub menu untuk memilih menu diare atau
hidup sehat.
a) Design Menu Tampilan awal
Keterangan dari rancangan desain menu
Tampilan Awal adalah sebagai berikut :
Pada tampilan desain menu utama ini yang
merupakan scene pertama yang terdiri dari
dua button, yaitu button mulai dan button
keluar atau exit. Button mulai ini digunakan Gambar 5. Menu Tampilan Awal
untuk masuk ke sub menu pilihan menu

Elisabeth, Perancangan Aplikasi Edukasi Kesehatan Berbasis Multimedia 37


b) Design Menu Utama d) Design Menu Hidup Sehat

Gambar 6. Menu Utama Gambar 8. Menu Hidup Bersih

Keterangan dari desain menu utama Keterangan dari desain menu hidup
adalah sebagai berikut, pada menu utama bersih adalah sebagai berikut, pada Menu
terdapat gambar anak yang diare dan gambar Hidup bersih terdiri dari dua button utama
hidup sehat, masing-masing gambar mengenai hidup bersih, yaitu button
merupakan button menu untuk masuk ke pengenalan hidup bersih yang disajikan
menu diare dan menu hidup sehat. Button untuk pengenalan mengenai apa hidup bersih
Menu (Gambar Rumah) digunakan untuk dan bagaimana hidup bersih, kemudian
masuk ke menu utama, sedang button keluar button tips hidup bersih yang disajikan untuk
(Gambar pintu) digunakan untuk keluar dari memaparkan tips-tips untuk hidup bersih.
aplikasi. Selanjutnya 2 button yaitu, Button Menu
c) Design Menu Diare (Gambar Rumah) digunakan untuk masuk ke
menu utama, sedang button keluar (Gambar
pintu) digunakan untuk keluar dari aplikasi.

4. Tampilan Menu

Gambar 7. Menu Diare

Keterangan dari desain menu diare


adalah sebagai berikut, pada Menu Diare
terdiri dari empat button utama mengenai Gambar 9. Tampilan Awal Menu
diare, yaitu button pengenalan diare yang
disajikan untuk pengenalan mengenai
pengertian diare, kemudian button gejala
diare yang disajikan untuk memaparkan
gejala-gejala diare. Button Pengobatan Diare
menjelaskan pengobatan yang dilakukan,
kemudian button pencegahan diare berisi tips
tentang bagaimana mencegah terjadinya
diare. Selanjutnya 2 button yaitu, Button
Menu (Gambar Rumah) digunakan untuk
masuk ke menu utama, sedang button keluar
(Gambar pintu) digunakan untuk keluar dari
aplikasi. Gambar 10. Tampilan Menu Utama

38 JURNAL TEMATIKA VOL. 2, NO. 1, MARET 2014


4.3 Tahap Material Collecting Selanjutnya, seluruh objek gambar tersebut
akan disatukan dalam aplikasi yang dibangun
Pada tahap material collecting, seluruh
dan ditambahkan interaktivitas. Contoh
bahan yang dibutuhkan akan dikumpulkan.
penambahan interaktivitas antara lain tombol
Pengumpulan bahan ini dimaksudkan untuk
yang dapat ditekan untuk memunculkan
mencari contoh yang tepat tentang diare dan
sesuatu, objek yang dapat digeser sesuai
penerapan hidup sehat. Bahan tersebut
kemauan pengguna, dan penganimasian
dikumpulkan dalam bentuk gambar atau foto
objek. Penyatuan seluruh objek dalam
yang nantinya akan menjadi model bagi
aplikasi dan penambahan interaktivitas
objek-objek dalam aplikasi. Gambar atau foto
tersebut dilakukan dengan menggunakan
yang dikumpulkan untuk menu diare yaitu:
Adobe Flash CS6 dan memanfaatkan
gambar icon anak yang diare, logo-logo
ActionScript 2.0.
lembaga kesehatan seperti logo bakti husada,
Langkah terakhir pada tahap ini adalah
indonesia sehat, gambar air bersih, gambar
penambahan audio. Audio yang ditambahkan
contoh-contoh gejala diare seperti gambar
antara lain audio pada menu utama, audio
orang atau icon yang muntah-muntah,
pada menu diare, dan audio pada menu hidup
gambar pendarahan pada anus, gambar jam,
sehat. Audio yang ditambahkan memiliki
gambar rumah sakit dan gambar antibiotik,
format mp3.
gambar orang atau icon pusing, gambar icon
anak dan orang tua.
4.5 Tahap Testing
Gambar atau foto yang dikumpulkan
untuk model hidup sehat yaitu: lingkungan Tahap pengujian dibagi menjadi 2
yang bersih, gambar tangan yang dicuci, bagian yaitu pengujian oleh pengembang
gambar dilarang merokok, gambar kamar aplikasi (alpha testing) dan pengujian oleh
mandi yang bersih, gambar tempat sampah pengguna aplikasi (beta testing). Alpha
yang bersih, gambar bak mandi yang bersih, testing dilakukan untuk mengetahui apakah
gambar timbangan, gambar icon sedang terdapat kesalahan pada aplikasi sedangkan
berolahraga, gambar makanan yang sehat dan beta testing dilakukan untuk mengetahui
bergizi. apakah aplikasi yang dibangun telah sesuai
Seluruh bahan yang dikumpulkan dengan kebutuhan pengguna.
tersebut mengacu pada edukasi kesehatan
terhadap penyakit diare dan penerapan hidup 4.6 Tahap Distribution
sehat dan telah dicocokkan terlebih dahulu
Aplikasi Edukasi Kesehatan berbasis
dengan bahan pustaka yan telah dikaji dan
multimedia yang telah dibangun akan
dipelajari.
didistribusikan dalam format executable file
(.exe).
4.4 Tahap Assembly
Pada tahap assembly, seluruh objek dan 5. KESIMPULAN
bahan multimedia mulai diproduksi.
Berdasarkan hasil pengujian dan
Produksi tersebut mengacu pada desain dan
perancangan aplikasi edukasi kesehatan
pengumpulan bahan atau model yang telah
berbasis multimedia maka dapat disimpulkan
dilakukan sebelumnya. Langkah awal yang
bahwa Aplikasi Edukasi Kesehatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah membuat
dihasilkan dapat membantu penduduk dalam
seluruh objek gambar yang dibutuhkan untuk
memperoleh informasi dan edukasi mengenai
membuat aplikasi. Objek-objek tersebut
penyakit khususnya diare.
adalah gambar latar belakang, gambar judul
aplikasi, gambar tombol diare, gambar
6. DAFTAR PUSTAKA
tombol hidup bersih, gambar tombol back,
gambar button exit, gambar tombol menu [1] Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional
mulai, gambar tombol pengenalan diare, ke-49 12 November 2013. Jakarta :
gejala diare, pengobatan diare, pencegahan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
diare, pengenalan hidup bersih dan tips hidup [2] Departemen Kesehatan RI. 2009.
bersih. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Untuk pembuatan objek gambar, Bidang Kesehatan 2005-2025 . Jakarta:
digunakan Adobe Photoshop CC. Dirjen Yanmed Depkes RI.

Elisabeth, Perancangan Aplikasi Edukasi Kesehatan Berbasis Multimedia 39


[3] Alodokter Komunitas, 2014. Pengertian [8] Alodokter Komunitas, 2014. Gejala
Diare [Online] (Updated 21 Juli 2014) diare, Peyebab diare, Pencegahan diare
Tersedia:http://www.alodokter.com/dia [Online] (Updated 21 Juli 2014)
re [Diakses 21 Juli 2014] Tersedia di :http://www.alodokter.com/
[4] Craven dan Hirnle. (1996), Pengertian [Diakses 21 Juli 2014]
edukasi, Suliha. [9] Halsall, F. Multimedia Communication:
[5] BPJS Kesehatan. 2011. Panduan Praktis Application, Networks, Protocols and
Edukasi Kesehatan. Indonesia : BPJS Standards, Addison Wesley, 2001.
Kesehatan. [10] Ariesto Hadi Sutopo. (2003).
[6] Maulana, Heri D.J. 2007. Promosi Multimedia interaktif dengan flash.
Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kedokteran EGC. [11] Buletin Jendela Data dan Informasi
[7] Shelly, Gary B. and Vermaat, Misty E. Kesehatan. 2011. Situasi Diare di
2009. Discovering Computers 2009. Indonesia. Jakarta: Kementrian
USA : Course Technology. Kesehatan RI.

40 JURNAL TEMATIKA VOL. 2, NO. 1, MARET 2014

Anda mungkin juga menyukai