Anda di halaman 1dari 4

BUTA WARNA

Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel


kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor
genetic

Penyebab buta warna:


- penyakit warisan seperti : distrofi Cone, distrofi Cone-batang,
Achromatopsia (alias Rod Monochromatism, alias Stationery Cone
Dystrophy, alias Disfungsi Cone Syndrome), monochromatism kerucut
Blue, Retinitis pigmentosa (awalnya mempengaruhi batang tetapi dapat
kemudian maju ke kerucut dan karena itu buta warna), Diabetes, Age-
Related Macular degenerasi, Retinoblastoma, dan amaurosis bawaan
Leber's.
- Penyebab lain buta warna termasuk Shaken Baby Syndrome (ini dapat
menyebabkan kerusakan retina dan otak sehingga dapat menyebabkan
kebutaan warna), kecelakaan dan trauma lainnya (pembengkakan otak
pada lobus oksipital), dan kerusakan UV untuk retina (dari tidak memakai
perlindungan yang tepat). Sebagian besar kerusakan disebabkan UV
selama masa kanak-kanak dan ini bentuk degenerasi retina adalah
penyebab utama kebutaan di dunia. Kerusakan sering muncul sendiri di
kemudian hari dalam kehidupan.
- mutasi gen CNGA3 yg mengkode subunit α pd channel ion yg dijaga oleh
cGMP dalam sel kerucut retina (fotoreseptor untuk warna).

Mekanisme :
Buta warna adalah salah satu masalah penglihatan karena
ketidakmampuan melihat perbedaan antara beberapa warna, penyakit ini
diwariskan dari mutasi genetik kromosom X. Sebagian besar penyakit ini
akibat faktor genetik, tapi ada juga yang disebabkan kerusakan mata, saraf
atau otak akibat bahan kimia tertentu. Mutasi yang menyebabkan buta warna
jika sedikitnya ada 19 kromosom berbeda dan 56 gen berbeda. Kondisi ini
bisa muncul saat masih kanak-kanak atau sudah dewasa.
 
Cacat buta warna bermacam-macam, yaitu buta warna total dan buta
warna sebagian. Penderita buta warna tidak dapat melihat warna tertentu,
misalnya warna hijau, merah atau semua warna kecuali hitam putih. Yang
paling umum adalah buta warna merah-hijau. Penderita buta warna ini tidak
dapat membedakan warna merah dan hijau. Untuk mengetahui seseorang
menderita buta warna merah-hijau atau tidak dapat menggunakan kartu uji
penglihatan ishihara.

Cacat ini diturunkan oleh kedua orang tuanya yang normal. Faktor gen
buta warna terpaut pada kromosom sex X. Apabila dalam pasangan alel
dengan kromosom X yang normal, maka cacat  warna tidak akan terjadi,
tetapi bila berpasangan dengan kromosom y, maka laki-laki akan menderita
buta warna. Contoh persilangannya sebagai berikut.

Jadi, perkawinan antara wanita karier dengan laki-laki normal


menghasilkan keturunan wanita dan laki-laki normal 150%, wanita karier
25%, dan laki-laki buta warna 25%.
Dampak :
Individu yang menderita buta warna tidak dpt membedakan beberapa warna
yang dapat dibedakan oleh orang normal.

Sumber :
http://www.news-medical.net/health/What-Causes-Color-Blindness-
%28Indonesian%29.aspx
http://agathariyadi.wordpress.com/tag/buta-warna/
TUGAS
BIOLOGI MOLEKULER

Disusun Oleh :

Siti Rohmatun Jannah (K 100 090 158)


Mira Ajeng W (K 100 090 159)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011

Anda mungkin juga menyukai