Anda di halaman 1dari 3

NAMA : I Made Yogi Darmawan

NO. ABSEN :5
NIM : 1914101010
PRODI : Ilmu Hukum
ROMBEL : 43

1. Apa intisari dari tulisan tersebut?


Tanggal 1 Juni 1945 merupakan peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa
Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno menyampaikan pidatonya yang bersejarah,
dalam rapat besar Dokuritu Zyunbi Tyoosa-kai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia).
Pidato Soekarno yang bersejarah itu menjadi cikal bakal lahirnya Pancasila, yang
dimana disepakatu menjadi dasar negara Indonesia. Dalam pidato inilah kata “Pancasila”
ini diperkenalkan secara luas. Beliau menjelaskan panjang lebar mengenai kemerdekaan
Indonesia dan perlunya bangsa Indonesia untuk memiliki dasar negara sebagai pedoman
hidup layaknya bangsa-bangsa lain yang merdeka.
Dalam pidato tersebut Soekarno mencetuskan lima butir konsep yakni kebangsaan
Indonesia, internasionalisne atau perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi,
kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dasar pertama yang dicetuskan Soekarno adalah kebangsaan. Kebangsaan yang
dimaksud bukan dalam arti sempit, melainkan menghendaki nationale staat, atau
kesatuan nasional. Kebangsaan ini bisa dicapai bila seluruh rakyat di seluruh wilayah
Indonesia secara geopolitik mau dan telah menjadi satu kesatuan. Jangan sampai
kebangsaan ini menuntun rakyat Indonesia ke arah yang lebih runcing
seperti chauvinisme.
Dasar yang kedua adalah internasionalisme. Internasionalisme tidak
akan tumbuh subur tapa berakar dalam buminya, yaitu nasionalisme.
Begitu pun nasionalisme tidak akan bertumbuh tanpa
internasionalisme. Internasionalisme yang dimaksud bukan berarti
menjadi pengikut negara-negara luar, melainkan menjalin hubungan
baik dan kemanusiaan antar negara.
Dasar yang ketiga yang diungkapkan oleh Soekarno
adalah mufakat. Mufakat adalah membicarakan segala hal yang
diperlukan dengan cara perwakilan dan permusyawaratan. Dengan cara
mufakat, segalanya bisa diperbaiki, termasuk juga keselamatan agama.
Dengan cara mufakat pula, segala persoalan bisa diselesaikan dengan
baik-baik. Maka bila ada hal-hal yang dikira belum sesuai, bisa
diselesaikan dengan cara mufakat tersebut.
Dasar keempat yaitu kesejahteraan. Prinsip dari kesejahteraan yang
dimaksud adalah tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka.
Rakyat dapat hidup sejahtera terpenuhi kebutuhan sandang
pangannya.
Dasar terakhir, yaitu kelima, adalah ketuhanan. Oleh prinsip ini,
hendaknya menyusun Indonesia Merdeka dengan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secara
kebudayaan, yakni dengan tiada “egoisme-agama”. Cara
mengamalkannya adalah dengan menjalankan agama, apa pun itu,
dengan cara berkeadaban, yaitu dengan saling hormat-menghormati.

2. Kaitkan intisari tersebut dengan peristiwa yang dihadapi negara Indonesia saat ini!
Sekarang Indonesia telah menyatakan kemerdekaan sejak tahun 1945. Itu artinya
jembatan emas telah dilewati oleh Indonesia menuju sisi lain untuk menyehatkan
rakyatnya. Upaya menyehatkan rakyat tersebut bisa dilihat hasilnya setelah 74 tahun
Indonesia menyatakan merdeka. Sudah 74 tahun pula Indonesia telah menyebrangi
jembatan yang dimaksudkan oleh Bung Karno dalam pidatonya. Lalu bagamana
hasilnya? Dari seluruh dasar kemerdekaan yang disampaikan oleh Soekarno, kita bisa
melihat dan menilai sendiri dasar-dasar mana saja yang sudah dijalankan atau bahkan
belum dijalankan oleh bangsa Indonesia.
Menurut saya, dari kelima dasar yang dicetuskan Soekarno dalam pidatonya hanya
dasar keempat yaitu kesejahteraan yang kurang terpenuhi hingga saat ini. Mengapa
demikian? Dalam pidato Soekarno tersebut menyatakan bahwa dasar kesejahteraan
memiliki prinsip yakni tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka. Namun
bagaimana kenyataannya? masih sangat banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah
garis kemiskinan. Jangankan pakaian, untuk makan sehari-hari saja belum tentu
tercukupi. Padahal di sisi lain, ada rakyat Indonesia yang memiliki harta berlebih dan
justru memilih untuk menghamburkannya. Kesejahteraan yang ada di Indonesia pada
zaman sekarang sungguh tidak merata.
Masih banyak rakyat Indonesia yang belum tercukupi kesejahteraannya yang dimana
mengindikasikan ada kesalahan dalam upaya yang dilakukan negara ataupun oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab. Kesalahan tersebut ialah uang-uang rakyat yang
dikumpulkan untuk pembangunan, justru digunakan oleh pihak-pihak tak bertanggung
jawab demi memperkaya diri sendiri.
Korupsi salah satu contoh besarnya, korupsi telah menjamur di dalam bangsa
Indonesia. Kebanyakan dari kasus Korupsi ini dilakukan oleh oknum pemerintahan atau
wakil rakyat. Para wakil rakyat terlihat menodai upaya yang awalnya memiliki tujuan
baik. Apa yang dilakukan oleh wakil rakyat yang melakukan korupsi jelas bahawa tidak
mengamalkan dasar yang dicetuskan oleh Soekarno dalam pidatonya yaitu dasar keempat,
yaitu kesejahteraan sosial.

KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar yang dicetuskan oleh Soekarno pada
tanggal 1 Juni 1945 tersebut belum sepenuhnya tercapai, terutama dasar yang keempat
yakni kesejahteraan sosial. Hingga sampai saat ini, kesejahteraan masyarakat Indonesia
belum dikategorikan sejahtera. Masih banyak rakyat yang belum tercukupi kebutuhannya,
hal itu disebabkan karena oknum-oknum pemerintah atau wakil rakyat yang tak
bertanggung jawab. Yang dimana uang-uang rakyat yang seharusnya untuk membangun
kesejahteraan rakyat dipergunakan sebagai kebutuhan pribadi mereka.

Anda mungkin juga menyukai