Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGGERAK UTAMA

PERKEMBANGAN MOTOR BAKAR 4 TAK

Disusun untuk memenuhi tugas 2


mata kuliah Penggerak Utama

Disusun Oleh : Ilham Kurniawan

NIM : 2017430037

Kelas : C

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2020

i
KATA PENGANTAR
           Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita. Shalawat serta salam senantiasa tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman yang penuh
terang benderang ini.
            Penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Motor
Bakar 4 Tak”. Paper ini diajukan sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Penggerak Utama.
Penulis pun memohon maaf apabila dalam penulisan serta penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan.
            Demi kesempurnaan makalah ini, penulis sangat membutuhkan peran dari pembaca.
Untuk itu, kritik dan saran sangat kami perlukan demi perbaikan makalah  ini. Semoga makalah
ini bermanfaat dalam dunia pendidikan selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Motor Bakar 4 Langkah / Tak..............................................................................................2
B. Perkembangan Motor Bakar 4 Tak.......................................................................................3
a. Peningkatan Performance Motor Bensin 4 Tak 3 Silinder yang Menggunakan Bahan
Bakar Gas Dengan Penambahan Blower dan Sistem Injeksi..........................................3
b. Performa Mesin Sepeda Motor 4 Langkah Berbahan Bakar Premium dan Pertamax....5
c. Pengaruh Variasi Lubang Sudu Turbo Cyclone dengan Sudut Sudu 45o Terhadap
Unjuk Kerja dan Fuel Consumption Sepeda Motor 4 Tak..............................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran ....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motor bakar torak bensin merupakan mesin pembangkit tenaga yang mengubah bahan
bakar bensin menjadi tenaga panas dan akhirnya menjadi tenaga mekanik. Prinsip kerja
motor bensin adalah mesin yang bekerja memanfaatkan energi dari hasil gas panas hasil
proses pembakaran, dimana proses pembakaran berlangsung di dalam silinder mesin itu
sendiri sehingga gas pembakaran sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja menjadi tenaga
atau energi panas. Motor bakar torak (piston) mempergunakan satu atau lebih silinder dimana
terdapat piston yg bergerak bolak-balik atau gerak translasi yang diubah menjadi gerak putar
atau rotasi poros engkol (crank shaft).Motor bakar terdiri dari 2 lankah kerja yakni 2 langkah
dan 4 langkah (tak).[ CITATION Set14 \l 1033 ]

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan tenologi banyak terjadi penyempurnaan dan
pengembangan baik dnegan cara memodifikasi maupun dengan cara penambahan komponen-
komponen pendukung pada motor bensin. Penyempurnaan dan pengembangan motor bensin
antara lain untuk meningkatkan daya motor. Modifikasi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan daya omtor sangatlah banyak. Misal dengan memperbesar volume silinder,
memperbesar lubang hisap dan buang, mengganti karburator dengan venture yang lebih besar
dan mengganti komponen pengapian.[ CITATION Yus08 \l 1033 ]

Oleh karena itu, penulis ingin membahas beberapa perkembangan yang ada dalam mesin
motor bakar khususnya pada 4 tak dan pengaruhnya pada performa mesin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motor bakar 4 tak?
2. Bagaimana perkembangan teknologi motor bakar 4 tak dan pengaruhnya terhadap
performa mesin ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan motor bakar khususnya sistem mesin 4 tak

1
2. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan motor bakar 4 tak terhadap performa mesin

BAB II

PEMBAHASAN
A. Motor Bakar 4 Langkah / Tak
Motor empat langkah adalah motor yang setiap siklus kerjanya diselesaikan dalam empat
kali gerak bolak balik langkah piston atau dua kali putaran poros engkol (crank shaft).
Langkah piston adalah gerak piston tertinggi/teratas disebut titik mati atas (TMA) sampai
yang terendah/terbawah disebut titik mati bawah (TMB). Sedangkan siklus kerja adalah
rangkaian proses yang dilakukan oleh gerak bolak-balik translasi torak (piston) yang
membentuk rangkaian siklus tertutup. Proses siklus motor empat langkah dilakukan oleh
gerak torak (piston) dalam silinder tertutup, yang bekerja sesuai dengan pengaturan gerak
katup atau mekanisme katup pada katup isap dan katup buang. [ CITATION Set14 \l 1033 ]

Motor bensin empat langkah (4-tak) mengalami satu proses disetiap langkahnya.
1. Langkah isap
Langkah ini diawali dengan pergerakan piston dari titik mati atas (TMA) menuju titik
mati bawah (TMB), katup isap terbuka dan katup buang tertutup.Melalui katup isap,
campuran bahan bakar(bensin)-udara masuk ke dalam ruang bakar.
2. Langkah kompresi
Poros engkol berputar menggerakan torak ke TMA setelah mencapai TMB. Katup
masuk dan katup buang tertutup. Campuran udara bahan-bakar dikompresikan,
tekanan dan temperatur di dalam silinder meningkat, sehingga campuran ini mudah

2
terbakar. Proses pemampatan ini di sebut juga langkah tekan, yaitu ketika torak
bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup tertutup.
3. Langkah kerja
Dikala berlangsungnya langkah kerja ini, kedua katup tertutup. Pada waktu torak
mencapai TMA, timbulah loncatan bunga api listrik dari busi dan membakar
campuran udara-bahan bakar yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
4. Langkah buang
Setelah menacapai TMB poros engkol menggerakkan torak ke TMA, volume silinder
mengecil. Pada saat langkah buang katub masuk tertutup dan katu buang terbuka.
Torak menekan gas sisa pembakaran ke luar silinder. sehingga siklus tersebut terjadi
secara berulang dalam. [ CITATION Elf14 \l 1033 ]

B. Perkembangan Motor Bakar 4 Tak


a. Peningkatan Performance Motor Bensin 4 Tak 3 Silinder yang Menggunakan
Bahan Bakar Gas dengan Penambahan Blower dan Sistem Injeksi
Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan yang berlalu lalang terus bertambah,
sedangkan persediaan minyak bumi makin menipis. Selain itu polusi yang dihasilkan
oleh kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin cukup menakutkan. Kadar
NOx, CO, maupun HC sangat berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup khususnya
manusia. Salah satu cara yang kini ditempuh oleh pemerintah adalah penggunaan
bahan bakar alternatif yaitu BBG karena disamping produksi BBG di Indonesia yang
melimpah, BBG juga memiliki beberapa keuntungan antara lain seperti memiliki AO
(Angka Oktan) yang lebih tinggi dibanding bensin (AO BBG sekitar 120- 130
dibanding bensin yang hanya sekitar 80 untuk premium-94 untuk premix), hasil
pembakarannya relatif lebih bersih (mengingat rantai karbon BBG yang sangat
pendek dibandingkan umur minyak pelumas juga lebih panjang, dan berbagai
keuntungan lainnya.
Disamping memikirkan bahan bakar alternatif (BBG) sebagai pengganti BBM,
para pakar juga dituntut untuk meningkatkan efisiensi, karena dengan mengganti
BBG untuk kendaraan bermotor ternyata mengakibatkan penurunan daya yang
dihasilkan, salah satu sebab adalah karena kecepatan pembakaran BBG yang lebih

3
kecil daripada bensin sehingga penyalaan BBG harus lebih awal. Hal tersebut
meminimalkan kerja negatif pada piston pada saat langkah kompresi dari motor
sehingga tekanan yang dihasilkan pada waktu proses pembakaran menurun.
Sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan meninggikan perbandingan kompresi dari
motor sehingga tekanan kompresnya naik, bila dilakukan cara seperti ini maka
dimensi motor harus diubah dan hal ini memerlukan proses pengerjaan yang sulit dan
mahal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka ditambahkan suatu peralatan
tambahan yang berupa blower yang diletakkan setelah mixer (salah satu komponen
dari konversi kit yang berfungsi untuk memberikan campuran gas dan udara yang
optimal sesuai dengan kebutuhan motor). Blower akan memberikan suplai udara
bertekanan sehingga tekanan pada mixer menjadi vakum dan campuran segar yang
masuk ke dalam silinder mempunyai tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfer
sehingga tekanan maupun kepadatan campuran bahan bakar dan udara yang masuk
bisa lebih tinggi, hal ini membuat daya yang dihasilkan motor lebih meningkat. Debit
dan tekanan yang diberikan oleh blower merupakan fungsi dari putaran motor karena
debit dan tekanan udara ideal yang dibutuhkan motor berbeda untuk setiap putaran
motor. Putaran blower diatur dengan perangkat elektronik dengan menggunakan
sensor arus pada koil.

Skema pemasangan blower dan system injeksi pada motor bakar

4
Setelah dilakukan penambahan blower udara (dan inverter) dan sistem injeksi BBG
pada motor dapat meningkatkan daya motor bakar yang ber–BBG. Daya motor yang
dihasilkan mampu menyamai bahkan melebihi daya motor dari motor bakar yang
berbahan bakar bensin. Agar daya motor yang dihasilkan sama maka harus
ditambahkan sistem injeksi untuk menambah suplai BBG, agar ketika dilakukan
akselerasi kebutuhan akan BBG dapat terpenuhi. Demikian juga untuk bukaan gas
yang lebih besar, kekayaan campuran dapat diperbesar. [ CITATION Rah99 \l 1033 ]
b. Performa Mesin Sepeda Motor Empat Langkah Berbahan Bakar Premium dan
Pertamax
Berdasarkan kemudahan atau kesuitan terjadi pembakaran secara alami
(autoignition), kualitas bahan bakar ditentukan oleh angka oktan atau oktan saja.
Angka oktan bahan bakar diperoleh dengan cara membandingkan sifat pembakaran
secara alami (self-ignition characteristics) suatu bahan bakar terhadap bahan bakar
standar yang digunakan dalam mesin uji khusus pada kondisi operasi tertentu
(Pulkrabek, 2004). Dua gugus senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai bahan
bakar standar pada mesin uji khusus adalah iso oktan dan normal heptan. Iso oktan
berkarakteristik lebih sukar terbakar secara alami sedangkan normal heptan mudah
terbakar. Dua pengujian yang paling banyak digunakan yaitu Research Method dan
Motor Method. Hasil dari Research Method adalah research octane number (RON)
dan hasil uji dari Motor Method adalah motor octane number (MON) bahan bakar
tersebut. Premium terdiri dari berbagai macam gugus senyawa hidrokarbon. Angka
oktan premium adalah 88 dan angka oktan pertamax adalah 92 (Direktorat Pemasaran
dan Niaga Pertamina, 2007). Dalam penelitian berikut dicantumkan bagaimana
pengaruh bahan bakar terhadap performa mesin sepeda motor 4 tak.
Laju konsumsi bahan bakar
Nilai oktan pertamax lebih tinggi dari pada nilai oktan premium. Angka oktan
premium 88, dan angka oktan pertamax adalah 92. Angka oktan yang lebih tinggi
mengakibatkan bahan bakar akan terbakar secara alami (autoignition) lebih lambat
dari pada bahan bakar berangka oktan lebih rendah. Akibatnya adalah pembakaran
pertamax lebih sempurna. Konsumsi bahan bakar baik premium maupun pertamax

5
menaik seiring kenaikan putaran mesin. Laju pertamax 0,28 mililiter/detik lebih
sedikit dibanding laju konsumsi premium.
Daya keluaran mesin
Daya yang terukur oeh dinamometer adalah daya efektif. Daya keluaran mesin
berbahan bakar pertamax ebih tinggi dari pada daya keluaran mesin berbahan bakar
premium. Hal ini dapat terjadi karena angka oktan pertamax lebih tinggi, sehingga
lebih sulit terjadi knocking. Pembakaran campuran bahan bakar – udara oleh percikan
api listrik busi menghasilkan gas bertekanan tinggi. Jumlah panas yang dihasilkan
oleh proses pembakaran tergantung pada laju konsumsi bahan bakar dan nilai panas
bahan bakar. Dari gambar 5 tampak bahwa daya efektif mesin berbahan bakar
pertamax lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi karena pembakaran pertamax lebih
sempurna. Arus turbulen ini dapat mempercepat rambatan nyala api, sehingga seluruh
campuran bahan bakar – udara dinyalakan oleh nyala api dari busi. Daya keuaran
mesin meningkat seiring dengan kenaikan putaran mesin, karena pembakarannya
semakin sempurna.
Torsi mesin
Seperti pada daya mesin, tampak bahwa torsi mesin menaik seiring menaiknya
putaran mesin. Namun setelah putaran mesin mencapai sekitar 4200 rpm, torsi mesin
menurun. Torsi mesin dihasikan oleh gaya dorong yang diterima oleh piston ketika
langkah tenaga. Gaya pada piston diteruskan ke lengan engkol (crank) melalui batang
penghubung (connection rod). Akibat gaya pada ujung batang penghubung ini, maka
pada poros engkol timbul momen puntir atau torsi. Torsi mesin berbahan bakar
premium lebih rendah dibanding torsi mesin berbahan bakar pertamax. Pada putaran
di atas 4000 rpm, torsi mesin cenderung sama.
Suhu tutup kepala silinder
Hasil pembakaran bahan bakar di dalam silinder mesin adalah panas. Panas ini
didistribusikan ke dinding silinder, ke kepala silinder dan terbawa bersama gas buang.
Tempat yang suhunya paling tinggi adalah di sekitar lubang buang karena selalu
bersinggungan dengan gas buang. tampak bahwa suhu tutup kepala silinder dari
mesin berbahan bakar pertamax lebih tinggi. Hal ini terjadi karena proses pembakaran
pertamax lebih sempurna.

6
Komposisi gas buang
Gas hasil pembakaran terdiri dari karbon dioksida (CO2), karbon monoksida
(CO), hidrokarbon tak terbakar (HC), oksigen (O2) dan nitrogen oksida (Nox).
Kesempurnaan proses pembakaran dapat dinilai dari komposisi gas buang. Apabila
proses pembakaran terjadi sempurna, maka konsentrasi CO2 tinggi, CO dan HC
rendah. Dari gambar 7, 8 dan 9, tampak bahwa konsentrasi CO, CO2 dan HC gas
buang dari mesin berbahan bakar pertamax ternyata lebih tinggi. Secara teoritis nilai
CO2 berbalik terhadap nilai CO dan HC. Semakin tinggi nilai CO2 menandakan
bahwa pembakarannya sempurna. Nilai CO yang tinggi menandakan bahwa terjadi
kekurangan oksigen, dan nilai HC tinggi menandakan campuran bahan bakar dan
udara terlalu kaya. Gas CO dan HC merupakan emisi yang harus diminimalkan.
Berdasar Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomer 05 Tahun 2006,
tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama, ditetapkan
bahwa untuk sepeda motor 4 langkah tahun pembuatan sebelum 2010, ambang batas
CO adalah 5,5%, ambang batas HC adalah 2400. Nilai ambang batas tersebut
diperoleh dengan pengukuran gas buang mesin pada keadaan stasioner (idle). Tingkat
emisi menurun seiring dengan kenaikan putaran mesin. Nilai CO dan HC hasil
penelitian ini lebih rendah dari nilai ambang batas yang ditentukan. [ CITATION FXS11 \l
1033 ]

c. Pengaruh Variasi Lubang Sudu Turbo Cyclone dengan Sudut Sudu 45 o


Terhadap Unjuk Kerja dan Fuel Consumption Sepeda Motor 4 Tak
Upaya meningkatkan efesiensi motor bakar dengan memperbaiki proses
pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar juga dilakukan oleh Sei Y Kim melalui
alat temuannya yang disebut Turbo Cyclone. Turbo cyclne adalah alat tambahan yang
digunakan pada internal combustion engine yang berfungsi untuk membuat aliran
udara yang akan masuk ke dalam silinder menjadi berputar atau swirling. Turbo
cyclone ini mirip swirl fan yang sudu-sudunya tidak berputar (fixed vane) dan
ditempatkan pada saluran masuk atau intake manifold. Dengan berputarnya aliran
udara maka akan meningkatkan intensitas percampuran bahan bakar dengan udara

7
(fuel/air mixing), meningkatkan pembakaran dan nyala api pembakaran dengan
memanfaatkan zona yang yang masih dipengaruhi perputaran (Ping wang, 2005).
Pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan Untuk mengetahui pengaruh variasi
lubang sudu turbo cyclone terhadap unjuk kerja kendaraan sepeda motor 4 tak.Untuk
mengetahui pengaruh variasi lubang sudu turbo cyclone terhadap fuel consumption
kendaraan sepeda motor 4 tak.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan
variasi Lubang Sudu Turbo Cyclone dengan sudut sudu 450 terhadap unjuk kerja dan
fuel consumption sepeda motor Honda Scoopy tahun 2014 adalah sebagai berikut:
 Penggunaan variasi Turbo Cyclone dengan 2 lubang tiap sudu merupakan variasi
terbaik pada unjuk kerja sepeda motor Honda Scoopy tahun 2014 yaitu diperoleh
torsi maksimum tertinggi sebesar 18,57 N.m pada putaran 2500 rpm dan daya
maksimum tertinggi sebesar 6,63 HP pada putaran 3000 rpm.
 Penggunaan variasi Turbo Cyclone dengan 2 lubang tiap sudu merupakan variasi
terbaik pada konsumsi bahan bakar sepeda motor Honda Scoopy tahun 2014 yaitu
konsumsi bahan bakar terendah sebesar 0,20 ml/detik pada putaran 2000 rpm.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan dari motor bakar khususnya
4 tak tersebut sudah semakin berkembang pesat hingga sekarang ini. Yang dimana
pengembangan difokuskan pada efisiensi bahan bakar dan keramahan lingkungan dalam hasil
gas buang dan terdapat pula modifikasi mesin untuk meningkatakan performa dan daya
mesin motor bakar.

B. Saran
Teknologi hijau dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk menghasilkan
motor bakar 4 tak yang lebih ramah lingkungan

9
DAFTAR PUSTAKA

Elfiano, E. (2014). Modul Praktikkum Fenomena dan Prestasi Mesin. Riau: Universitas Riau.

Nugraha, Y. A. (2008). MOTOR BENSIN 4 LANGKAH-125 cc DENGAN CDI


PROGRAMMABLE. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Samsian, S., & sikki, M. I. (2014). ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON
MODEL KONTUR RADIUS. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 43-49.

Sukidjo, F. (2011). Performa Mesin Sepeda Motor Empat Langkah Berbahan Bakar. Forum
Teknik, 61-66.

Tirtoatmodjo, R., & Willyanto. (1999). Peningkatan Performance Motor Bensin 4 Tak 3 Silinder
yang Menggunakan Bahan Bakar Gas dengan Penambahan Blower dan Sistem Injeksi.
Jurnal Teknik Mesin, 1-7.

10

Anda mungkin juga menyukai