Hak Dan Kewajiban Suami Istri
Hak Dan Kewajiban Suami Istri
HADITS AHKAM
Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia Nya sehingga kami diberikan waktu dan kesempatan untuk
Suami Istri”
memahami mata kuliah khususnya mengenai Hak dan Kewajiban Suami Istri.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak termasuk teman-teman yang
kekurangan.
pikiran dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca. kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan kami.Oleh karena itu dengan terbuka dan senang
Penyusun
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
A. Kesimpulan......................................................................................................18
B. Daftar Pustaka..................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengikuti sesuai dengan ADRT adalah hal yang sangat penting untuk
kepada suami ataupun istri. Hal itu dikaji dalam ilmu Fikih Munakahat yang
menjelaskan tentang bagaimana hak dan kewajiban suami istri dalam rumah
tangga.
pikir. Seiring dengan adanya perubahan itu, tak sedikit yang bermindset
bagi proses pendewasaan pola pikir, yakni mampu memilah dan memilih
mana yang bernilai positif dan negatif. Kesalahan dalam mindset, sehingga
Hal tersebut misalnya tercermin dalam sikap seorang suami atas istrinya,
iii
Bertolak dari wacana di atas, kami mencoba mengemas dan memaparkan
secara rinci tentang hak dan kewajiban suami atas istri yang semestinya, dari
berbagai sudut pandang. Bertujuan agar tidak ada pihak yang merasa
dirugikan karena tidak terpenuhinya salah satu dari hak dan kewajibannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kewajiban suami (hak istri).
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kewajiban istri (hak suami).
iv
BAB II
PEMBAHASAN
akad, kedua belah pihak telah terikat dan sejak itulah mereka mempunyai
Yang dimaksud dengan hak di sini adalah apa-apa yang diterima oleh
seseorang dari orang lain, sedangkan kewajiban adalah apa yang mesti
dilakukan seseorang terhadap orang lain. Kewajiban timbul karena hak yang
kewajiban bagi suami. Begitu pula, kewajiban suami menjadi hak bagi isteri.
Dalam suatu pernikahan ada hak-hak yang harus diterima oleh seorang
bersifat non materi seperti halnya diperlakukan dengan baik, ada pula yang
1
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat 2, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2010), h.11.
2
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2007),h.159.
3
Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, Fiqih Madzhab Syafi’i, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), h. 313.
v
bersifat materi seperti mahar dan juga nafkah.4Adapun yang menjadi hak-hak
1. Mahar
dilaksanakan.
menjadi harta pribadi dari seorang istri. Sebagaimana yang telah dijelaskan
ص ُدقَاتِ ِه َّن نِحْ لَةً ۚ فَإ ِ ْن ِط ْبنَ لَ ُك ْم ع َْن َش ْي ٍء ِم ْنهُ نَ ْفسًا فَ ُكلُوهُ هَنِيئًا َم ِريئًا
َ َوآتُوا النِّ َسا َء
menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati,
maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi
baik akibatnya.
hendak dinikahi selain terdapat dalam al-Qur’an juga terdapat dalam hadits-
mahar sama sekali. Hal ini ditunjukkan dengan sangat jelas dalam hadits Sahl
4
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, ( Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Cet. IX, 2001), hlm.
40
vi
bin Sa’d tentang wanita yang menghibahkan dirinya kepada Rasulullah n,
namun beliau tidak menginginkan wanita tersebut. Hingga ada salah seorang
lelaki yang hadir dalam majelis tersebut meminta agar beliau menikahkannya
َ فَ َذه. فَا ْنظُرْ هَلْ تَ ِج ُد َش ْيئًا،َ ْاذهَبْ إِلَى أَ ْهلِك: فَقا َل.ِ يَا َرسُوْ َل هللا،ِ الَ َوهللا:ك ِم ْن َش ْي ٍء؟ قَا َل
َب ثُ َّم َر َج َع َ هَلْ ِع ْن َد
ِ فَقا َ َل َرسُوْ ُل هللا.ُ َما لَهُ ِردَا ٌء– فَلَهَا نِصْ فُه:ٌال َس ْهل ِ َ• َولَ ِك ْن هَ َذا إِز، َوالَ خَاتَما ً ِم ْن َح ِد ْي ٍد،ِ َرسُوْ َل هللاn: َما
َ َاري – ق
َ فَقَ ْد َملَّ ْكتُ َكهَا بِ َما َم َعك، ْ ْاذهَب: قَا َل. نَ َع ْم:ال َ ِظه ِْر قَ ْلب
َ َ ك؟ ق َ تَ ْق َر ُؤه َُّن ع َْن: فَقا َ َل-سُوْ َرةُ َك َذا َوسُوْ َرة َك َذا – َع َّد َدهَا
itu pun pergi, tak berapa lama ia kembali, “Demi Allah, saya tidak
dan carilah walaupun hanya berupa cincin dari besi.” Laki-laki itu pergi
lagi kemudian tak berapa lama ia kembali, “Demi Allah, wahai Rasulullah!
Saya tidak mendapatkan walaupun cincin dari besi, tapi ini izar (sarung)
saya –kata Sahl, “Laki-laki itu tidak memiliki rida (kain penutup tubuh
bagian atas)”– setengahnya untuk wanita yang ingin kuperistri itu.” Kata
Rasulullah n, “Apa yang dapat kau perbuat dengan izarmu? Jika engkau
vii
memakainya berarti tidak ada sama sekali izar tersebut pada istrimu. Jika ia
memakainya berarti tidak ada sama sekali izar tersebut padamu.” Laki-laki
itu pun duduk hingga tatkala telah lama duduknya, ia bangkit. Rasulullah
beliau bertanya, “Apa yang kau hafal dari Al-Qur`an?” “Saya hafal surah
sungguh aku telah menikahkan engkau dengan wanita ini dengan mahar
2. Nafkah
dijelaskan dalam firman Allah dalam hadits rosul yang artinya “dari Jabir
bin Abdullah, dia berkata bahwa rosulullah bersabda: kalian wajib member
istri dan anak-anakya sekalipun ia dalam keadaan sulit atau miskin karena
5
Abdul Halim Abu Syuqqah, Tahriru Mar-ah fi ‘Ashir Risalah, Ter. Chairul Halim, Kebebasan
Wanita, ( Jakarta : Gema Insani Press, Cet. III, 2000), h. 416
viii
Artinya: “hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut
nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan
tuntutan tersebut muncul pada semua aspek dalam kehidupan sosial. Dan
keadilan.6 Dalam hal keadilan dalam poligami atau memilik stri lebih dari
satu itu bukanlah hal yang baru dalam masyarakat Islam. Prinsip-prinsip
َو ُربَا َع فَإِنْ ِخ ْفتُ ْم أَاَّل تَ ْع ِدلُوا فَ َوا ِح َدةً أَ ْو َما َملَ َكتْ أَ ْي َمانُ ُك ْم َذلِ َك أَ ْدنَى أَاَّل تَ ُعولُوا
Artinya: “Dan jika kamu takut tidak dapat berlaku adil terhadap hak-
6
Azwar Fajri, “Keadilan Berpoligami Dalam Perspektif Psikologi”, dalam Jurnal Substantia, Vol.
13, No. 2, 2011, h.161
ix
wanita-wanita lain yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka kawinilah seorang saja, atau
Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Dalam ayat ini dijelaskan tentang kondisi yang melatar belakangi pengaturan,
pada hal-hal yang bersifat material dan terukur. Sedangkan perlu diketahui
bahwasannya keadilan itu tidak hanya terbatas pada keadilan yang bersifat
materi yang memungkinkan untuk dapat dihitung jumlahnya saja tapi juga
keadilan dalam hal lain seperti perhatian yang tak Nampak dan tak dapat
Abduh yang mana ia menekankan keadilan pada keadilan yang kualitatif dan
hakiki; seperti perasaan sayang, cinta dan kasih yang semuanya ini tidak
Hal ini sesuai dengan makna yang dikandung dalam istilah yang di-
gunakan oleh al Qur`an, yaitu kalimat `adalah, yang memang memiliki makna
dalam hal cinta merupaan suatu hal yang mustahil dilakukan karena hal
7
Ali Imron HS,“Menimbang Poligami Dalam HukumPerkawinan”, dalam jurnal Ilmiah Ilmu
Hukum,Vol. 6, No. 1 , 2012, h. 9
x
tersebut diluar kemampuan manusia. Sedangkan mengenai batas keadilan
yang diminta adalah keadilan yang masih dalam batas kemampuan, karena
kemampuan hambanya. Akan tetapi yang harus dilakukan oleh seorang suami
Seorang suami wajib untuk menjaga istrinya dari segala hal yang
dan dihina.9 Dan seorang suami yang mulia adalah seorang suami yang tidak
Allah dalam QS. An-Nisa : 19“..... Dan bergaullah dengan mereka secara
َكثِيرًا
8
M.Mutawalli As-Sya’rawi, Fiqh Al Mar’a Al Mslimah, Ter. Yessi HM Basyaruddin, Fiqih
Perempuan Muslimah : Busana Dan Perhiasan, Penghormatan Atas Perempuan Sampai Wanita
Karir,( Tt: AMZAH, Cet. II, 2005), h. 189-190 Lihat Juga Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan
Islam di Indonesia : Antara Fiqih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan,( Jakarta :
Kencana, 2006), h. 178
9
Abdul Aziz Mhammad Azzam dan Abdul Wahab Sayyed Hawwas, al-Usrotu Wa Ahkamuha Fi
Tasyri’I al-Islam, Ter. Abdul Majid Khon, Fiqh Munakahat, ( Jakarta : Amzah, Cet. III, 2014), h.
217
xi
Artinya: “..... Dan bergaullah dengan mereka secara patut, kemudian
Ayat ini memerintahkan kepada para suami agar mampu untuk berlapang
hendaknya berbicara pada istrinya dengan cara yang baik, janga sampai
istri telah bekerja hanya demi memenuhi kewajiban sebagai seorang istri.
Sepanang hari seorang istri melakukan pekerjaan rumah tangga yang tentya
piring, masak makanan untuk suaminya dari bekerja dengan harapan akan
mendengar kata-kata yang indah dari mulut suaminya. Oleh karena itu
Selain itu seorang suami jangan sampai membenci istrinya hanya karena
tidak menyenagkan itu seorang istri masib mempunyai sifat-sifat lain yang
10
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perawinan Islam,( Yogyakarta : UII Press, Cet. XIII, 2014), h. 58-
59
11
Ibrahim Amini, Niz{am al-Hayat Azzawjyah, Ter. Jawad Muammar, Hak-hak Suami dan Istri,
( Jakarta : Cahaya, Cet. III, 2005), h. 170
xii
justru menyenagkan suaminya. Jangan sampai seorang istri diperlakukan
dengan tidak pantas hanya karena istri mempnyai sifat-sifat yang kurang
Secara garis besar definisi warisan yaitu perpindahan berbagai hak dan
lain yang masih hidup dengan memenuhi syarat dan rukun dalam mewarisi.
Dengan demikian maka seorang istri berhak untuk mendapatkan warisan dari
ك أَ ْز َوا ُج ُك ْم إِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَه َُّن َولَ ٌد ۚ فَإِ ْن َكانَ لَه َُّن َولَ ٌد فَلَ ُك ُم الرُّ بُ ُع ِم َّما
َ َولَ ُك ْم نِصْ فُ َما تَ َر
صينَ بِهَا أَوْ َد ْي ٍن ۚ َولَه َُّن الرُّ بُ ُع ِم َّما ت ََر ْكتُ ْم إِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَ ُك ْم َولَ ٌد ۚ فَإِ ْن ِ تَ َر ْكنَ ۚ ِم ْن بَ ْع ِد َو
ِ صيَّ ٍة يُو
َ ِت فَلِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ ۚ فَإِ ْن َكانُوا أَ ْكثَ َر ِم ْن ٰ َذل
ك ٌ ث كَاَل لَةً أَ ِو ا ْم َرأَةٌ َولَهُ أَ ٌخ أَوْ أُ ْخ
ُ يُو َر
harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau
xiii
yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu
yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan)
anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang
saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis
saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih
dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah
yang demikian itu sebagai) syari ́at yang benar-benar dari Allah, dan Allah
dari seorang istri untuk mendapatkan harta warisan dari harta yang telah
karena keberadaan janda akan menjadi penghalang bagi ahli waris pada
Ayat ini menjelaskan tentang hak dari seorang istri untuk mendapatkan
harta warisan dari harta yang telah ditinggalkan oleh suaminya. karena status
xiv
hukum janda terhadap warisan yang di tinggalkan oleh almarhum suaminya
sama dengan status hukum seorang anak yang sah, maka kosenkuensinya
bagi ahli waris pada golongan kedua dan seterusnya untuk tampil menerima
warisan.12
diinginkan.
ketenangan didalamnya.
12
Fitirana, “perbandingan pembagian warisan untuk janda menurut kitab undang-undang hokum
perdata dan hokum waris islam”, dalam Jurnal ilmu hokum legal opinion, edisi,3, Vol. 1, 2013, h.
4
xv
membangun rumahnya dan keluarganya. Diantara hak-hak suami terhadap
“Aku pernah menghadap Rasulullah saw dan beliau bertanya, ‘Apakah kamu
hendaknya ketaatan itu tidak mengandung unsur maksiat kepada Allah. Jika
belakang (duburnya), sang istri wajib tidak menaatinya. Nabi saw bersabda,
sesungguhnya ketaatan hanya dalam hal kebajikan.” (HR Bukhari, no. 7257
Hendaknya seorang istri tidak keluar rumah kecuali seizin suami. Jika ia
Dr. Ali Yusuf As-Subki, FIQH KELUARGA Pedoman Berkeluarga dalam Islam, (Jakarta:
13
AMZAH,2010) , h. 143-144.
xvi
Artinya: “dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu
dengan seizinnya14
الَ تَأْ َذ ْن فِ ْي بَ ْيتِ ِه َوه َُو َشا ِه ٌد إِالَّ بِإِ ْذنِ ِه
Drs. Ahmad Haikal, M.A. & Abu Zahwa, Buku Pintar Keluarga Sakinah, (Jakarta Selatan; PT
14
xvii
“Hendaklah seorang istri tidak memberi izin masuk (kepada siapapun)
merupakan bagian dari iman. Dia harus selalu mengikuti sunnah, seperti
agar ia selalu berpenampilan bersih dan harum di hadapan suaminya, hal ini
hatinya. Jika suami mendapati isteri yang bersolek dan ceria menyambut
isterinya.
15
https://almanhaj.or.id/1445-isteri-harus-berhias-dan-mempercantik-diri-untuk-suami-seorang-
istri-tidak-boleh-menyakiti-suami.html, diakses pada 04 Maret 2020, pukul: 19.00.
xviii
Allah Ta’ala berfirman:
ت لِقَوْ ٍم َ ِق لَ ُك ْم ِم ْن أَ ْنفُ ِس ُك ْم أَ ْز َواجًا لِتَ ْس ُكنُوا إِلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدةً َو َرحْ َمةً ۚ إِ َّن فِي ٰ َذل
ٍ ك آَل يَا َ ََو ِم ْن آيَاتِ ِه أَ ْن َخل
َيَتَفَ َّكرُون
antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-
hartamu di saat engkau pergi.” (H.R. ath-Thabrani, dari ‘Abdullah bin Salam.
xix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hak adalah apa-apa yang diterima oleh seseorang dari orang lain,
terhadap orang lain. Kewajiban timbul karena hak yang melekat pada
subyek hukum.
1) Mahar
2) Nafkah
5) Mendapatkan warisan
dengan seizinnya
xx
DAFTAR PUSTAKA
Setia.
Pustaka Setia.
Halim Abdul Abu Syuqqah, dkk, Kebebasan Wanita, 2000, Cet. III,
II, Tt: AMZAH. Lihat Juga Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di
Jakarta : Kencana.
xxi
Aziz Abdul Mhammad Azzam dan Wahab Abdul Sayyed Hawwas, al-
xxii