Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 5

METODE STUDI MASAIL AL-FIQHIYAH

DI SUSUN OLEH :
Muhammad Rasyid Ridha
Muhammad Suwandi
Muhammad Hafizul
Nida Ulhaq
Annisa Rahim
Yohana Mega Nanda
Latar Belakang :
Dalam bab-bab terdahulu telah dijelaskan, bahwa
masail al-fiqhiyah terbagi ke dalam empat macam,
yaitu: masail al-fiqhiyah al-Ijma’iyah, masail al-
fiqhiyah al-wifaqiyah, masail al-fiqhiyah al-
khilafiyah, dan masail al-fiqhiyah al-haditsah.
Masing-masing macam masail al-fiqhiyah tersebut
telah dijelaskan pengertian, manfaat, dan
metode/langkah-langkah studinya. Oleh sebab itu
dalam bab ini, akan dijelaskan cara kerja metode
studi dari masing-masing macam masail al-fiqhiyah
tersebut dengan mengambil satu di antara sekian
banyak problematika fiqhi.
Studi Masail al-Fiqhiyah al-Ijma’iyah
1. Gambaran masalah contoh : sewa menyewa
2. Ulama yang menyatakan terjadinya ijma’
Al-Qurtubiy (w. 671 H) menyatakan, yang
tidak boleh dalam sewa-menyewa adalah
ketika batasan persewaan tersebut tidak jelas,
manfaat penggunaannya pun tidak jelas,
persewaan semacam ini tidak boleh hingga
diketahui kejelasannya.
3. Landasan ijma
Dalil-dalil yang menjadi landasan ijma’ akan
sahnya persewaan apabila telah diketahui harga,
manfaat, dan batasan waktu dari sewaan tersebut
adalah:
Pertama. Hadis Nabi Saw sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal dari
riwayat sahabat Abu Sa’id al-Khudri dia
berkata:
ِ ‫ارأَاْل ِج‬
ُ‫ير َحتَّي يُبَي ََّن لَهُ ٔاجْ ُره‬ ِ ‫ٔى َج‬Oِْْٔ‫ص َّل هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم نَحى َع ْن ا ْست‬ َّ ِ‫أَ َّن النَّب‬.
َ ‫ي‬
Sesungguhnya Nabi saw. melarang
mempersewakan apapun hinggs pemiliknya
menjelaskan harga sewa dari sewaan tersebut.
Kedua: Analogi (qiyas)
Ketiga: ketidaktahuan terhadap manfaat dan harga
sewaan dapat mengakibatkan munculnya
sengketa yang berakibat pada hilangnya hak
pakai dan hak guna, sehingga tujuan dari
transaksi tersebut menjadi sia-sia karena hampa
dari tujuan kebaikan.

4. Pendapat yang berseberangan dengan ijma’


5. Hasil studi
Maka disimpulkan bahwa para ulama telah
bersepakat (ijma’) bahwa dalam masalah sewa-
menyewa dipersyaratkan pengetahuan akan manfaat
kegunaan, batasan waktu sewa dan harga sewa.
Studi Masail al-Fiqhiyah al-Wifaqiyah
1. Gambaran masalah contoh: haramnya lelaki
menggunakan pakaian yang terbuat dari sutra.
Di antara ulama yang menjelaskan kesepakatan
para imam madzhab empat dalam masalah
tersebut:
 Al-Wazir Ibn Hubairah menyatakan, para
ulama telah bersepakat akan haramnya
penggunaan sutra bagi kaum lelaki di luar
masa peperangan.
2. Landasan Kesepakatan Ulama dan Hasil
Studi
Sabda Nabi saw. sebagaimana yang
diriwayatkan oleh al-Thimidziy (25: 1; 1270)
dan al-Nasa’iy dari sahabat Abu Musa al-
Asy’ariy r.a. bahwasanya Nabi saw. bersabda;
َ ‫ورها‬‫ك‬ُ ُ
‫ذ‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫م‬ ‫ُر‬
ِّ ‫ح‬ ‫و‬ ‫ي‬
َ َ ِ َّ ِ ‫ت‬‫م‬‫ُٔا‬ ‫ث‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ ‫ر‬
ُ ‫ي‬ ‫ر‬
‫َ َ ِ ِٕاِل‬‫ح‬ ْ
‫ال‬‫و‬ ُ‫ب‬َ ‫ه‬ َّ
‫الذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ح‬ ‫ُٔا‬
ِ .
ِ
Dihalalkan penggunaan Emas dan sutra bagi
wanita dari umatku dan diharamkan bagi para
lelaki.
Studi Masail al-Fiqhiyah al-Khilafiyah
1. Gambaran masalah contoh: jasa pengajaran al-
Qur’an sebagai mahar dalam pernikahan.
Para ulama telah bersepakat bahwa yang boleh
dijadikan sebagai mahar dalam pernikahan adalah
harta dalam bentuk barang, mereka berbeda
pendapat tentang mahar dalam bentuk jasa seperti
jasa pengajaran al-Qur’an dalam dua pendapat:
Pertama: Jasa pengajaran al-Qur’an tidak dapat
dijadikan sebagai mahar dalam pernikahan.
Kedua: Jasa pengajaran al-Qur’an dapat di jadikan
sebagai mahar dalam pernikahan.
2. Dalil Masing-masing Pendapat
 Pendapat pertama bersandar pada dalil-dalil berupa ayat al-
Qur’an, al-Sunnah, dan Qiyas.
 Pendapat kedua Hadis sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas
bin Malik r.a.: Bahwasanya Nabi saw, bertanya kepada salah
seorang sahabatnya: “Wahai fulan, apakah kamu sudah
menikah?”. Sahabat itu menjawab: ‘Belum wahai Rasulullah,
karena aku tidak memiliki harta yang dapat kujadikan sebagai
mahar’. Nabi saw. bertanya “Bukankah kamu telah menghafalkan
surah al-Kafirun?”. Sahabat itu menjawab: ‘Benar wahai
Rasulullah’. Nabi saw bersabda: “Surah itu merupakan ¼ dari al-
Qur’an, “dan bukankah kamu telah menghafalkan ayat kursi”.
Sahabat itu menjawab: ‘benar wahai Rasulullah’. Nabi bersabda:
“surah itupun merupakan ¼ dari al-Qur’an”. Lalu Nabi bersabda:
)‫ت‬ َ ‫تَ َز َّوجْ تَ َز َّوجْ تَ َز َّوجْ (ثَاَل‬
ٍ ‫ث َمرَّا‬
Menikahlah, menikahlah, dan menikahlah (beliau saw
mengulanginya sebanyak tiga kali).
3. Tarjih dan Diskusi Dalil
4. Sebab Terjadinya Perbedaan Pendapat
Perbedaan pendapat para ulama tentang boleh
dan tidaknya jasa pengajaran al-Qur’an
sebagai mahar, disebabkan oleh tiga faktor:
 Mereka yang berpendapat bahwa syari’at
umat terdahulu merupakan bagian dari
syari’at kita hingga ada dalil dalam syari’at.
 Perbedaan pandangan dari sisi pemanfaatan
jasa dan ketidakpastian ukuran.
 Mengambil dan menerima upah dari
pengajaran al-Qur’an.
Studi Masail al-Fiqhiyah al-Haditsah
1. Gambaran masalah contoh: Bank Asi
2. Hukum Menyusui Anak Melalui Bank Asi
Berdasarkan hasil studi tentang masalah ini melalui perspektif dan
kedokteran, maka disimpulkan beberapa hal:
 Bank Asi merupakan bentuk eksperimen yang dilakukan oleh
komunitas masyarakat Barat.
 Islam memandang bahwa menyusui merupakan konsumsi daging
dan darah yang berakibat pada haramnya seorang anak menikah
dengan ibu yang darinya dia meminum ASI sebagaimana
diharakamnya menikahi ibu dan atau wanita yang sedarah
berdasarkan kesepakatan kaum muslimin.
 Dalam dunia Islam, kepedulian sosial terhadap anak-anak yang
lahir secara premature, atau kekurangan timbangan berat badan,
atau anak yang memiliki kebutuhan sangat tingi kepada susu badan,
dalam kondisi-kondisi tertentu mereka membutuhkan penyusuan
secara natural sebagaimana yang dilakukan oleh Bank ASI

Anda mungkin juga menyukai