Disusun oleh:
JUDUL..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Muamalah...................................................................................................
B. Asas transaksi ekonomi dalam islam...........................................................................
C. Penerapan transaksi ekonomi dalam islam..................................................................
D. Pengertian riba ............................................................................................................
E. Hukum islam tentang kerja sama ekonomi (syirkah) .................................................
F. Pengertian mudharobah...............................................................................................
G. Perbankan yang sesuai dengan prinsip hukum islam..................................................
H. Sistem asuransi yang sesuai dengan prinsip hukum islam .........................................
I. System lembaga keuangan non bank yang sesuai dengan prinsip hukum islam ........
J. Prilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum islam tetang kerja sama
ekonomi.......................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................
.....
B. Saran .....................................................................................................................
....
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. agama akan memelihara manusia
dari segala bentuk perilaku menyimpang, dan menjauhkanya dari tingkah laku
yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih, halus,
dan suci. Di samping itu, agama merupakan benteng pertahanan bagi generasi
muda dalam menghadapi berbagai macam perilaku yang tidak sesuai dengan
norma- norma yang berlaku di masyarakat.
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw, diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di
dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu
menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang
seluas-luasnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Muamalah
4. Pengertian riba
C. Tujuan Pembahasan
1. Pengertian Muamalah
4. Pengertian riba
BAB II PEMBAHASAN
A.Muamalah
A. Pengertian muamalah
3. Setiap transaksi dilakukan secara sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak
mana pun. Hal ini dijelaskan dalam Q.S An-Nisa’ ayat 49.
4. Setiap transaksi wajib dilandasi dengan niat yang baik dan ikhlas karena
Allah SWT. Sehingga dapat terhindar dari segala bentuk penipuan, kecurangan
dan sebagainya yang sifatnya merugikan bagi pihak yang melakukan transaksi.
Adapun mengenai penipuan dalamtransaksi ini merujuk pada Hadis Riwayah
Muslim yang menyebutkan, ”Nabi Muhammad SAW melarang jual beli yang
mengandung unsur penipuan.”
5. Adat kebiasaan atau ’urf yang tidak menyimpang dari syara’ dapat digunakan
guna menentukan batasan atau kriteria-kriteria dalam transaksi. Dalam hal ini
contohnya seperti dalam hal sewa menyewa rumah.
Tidak ada satu hari pun dalam kehidupan manusia di muka bumi yang
tidak melakukan transaksi ekonomi. Hal ini dikarenakakan ekonomi adalah
bagian dasar hidup manusia. Manusia bisa mendapatkan kebutuhan makan,
minum, tempat tinggal, mendapatkan pelayanan dalam hidup semuanya karena
adanya transaksi ekonomi.
Di dalam agama islam, transaksi ekonomi juga bagian yang diatur dan
menjadi hal yang penting untuk diterapkan. Kegagalan dalam melakukan
transaksi ekonomi akan berefek kepada kemiskinan, penipuan, atau menjadi
terjadinya berbagai masalah sosial lainnya.
D. Pengertian riba
Riba adalah pengambilan harta yang berlebih-lebihan dari harta pokok
yang di tetapkan , misalnya terdapat pada hutang piutang dan yang di maksud
riba itu terletak pada bunga pinjaman
E.Hukum islam tentang kerja sama ekonomi (syirkah)
Kata syirkah dalam bahasa Arab berasal dari kata syarika (fi’il mâdhi),
yasyraku (fi’il mudhâri’), syarikan/syirkatan/syarikatan (mashdar/kata dasar);
artinya menjadi sekutu atau serikat[2]. Kata dasarnya boleh dibaca syirkah,
boleh juga dibaca syarikah. Akan tetapi, menurut Al-Jaziri, dibaca syirkah lebih
fasih (afshah), syirkah berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sedemikian
rupa sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya[3].
Adapun menurut makna syariat, syirkah adalah suatu akad antara dua pihak atau
lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan[4].
F. Pengertian mudharobah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di
mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada
pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan
kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan
keahlian dari pengelola.
Dalam asuransi syariah, diberlakukan sebuah sistem, di mana para peserta akan
menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk
membayar klaim jika ada peserta yang mengalami musibah. Dengan kata lain
bisa dikatakan bahwa, di dalam asuransi syariah, peranan dari perusahaan
asuransi hanyalah sebatas pengelolaan operasional dan investasi dari sejumlah
dana yang diterima saja.
I.System lembaga keuangan non bank yang sesuai dengan prinsip hukum
islam
A.Kesimpulan
B.Saran