Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA ISLAM

PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI ISLAM

Disusun oleh:

Hasby Aiman XI-TKJ-B

SMK 1 Perguruan Cikini Jakarta Utara


2020
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar bealakang masalah.............................................................................................. 1


B. Rumusan masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan pembahasan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Muamalah...................................................................................................
B. Asas transaksi ekonomi dalam islam...........................................................................
C. Penerapan transaksi ekonomi dalam islam..................................................................
D. Pengertian riba ............................................................................................................
E. Hukum islam tentang kerja sama ekonomi (syirkah) .................................................
F. Pengertian mudharobah...............................................................................................
G. Perbankan yang sesuai dengan prinsip hukum islam..................................................
H. Sistem asuransi yang sesuai dengan prinsip hukum islam .........................................
I. System lembaga keuangan non bank yang sesuai dengan prinsip hukum islam ........
J. Prilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum islam tetang kerja sama
ekonomi.......................................................................................................................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................
.....
B. Saran .....................................................................................................................
....
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta , Maret 2020

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. agama akan memelihara manusia
dari segala bentuk perilaku menyimpang, dan menjauhkanya dari tingkah laku
yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih, halus,
dan suci. Di samping itu, agama merupakan benteng pertahanan bagi generasi
muda dalam menghadapi berbagai macam perilaku yang tidak sesuai dengan
norma- norma yang berlaku di masyarakat.

Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw, diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di
dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu
menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang
seluas-luasnya.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Muamalah

2. Asas transaksi ekonomi dalam islam

3. Penerapan transaksi ekonomi dalam islam

4. Pengertian riba

C. Tujuan Pembahasan

1. Pengertian Muamalah

2. Asas transaksi ekonomi dalam islam

3. Penerapan transaksi ekonomi dalam islam

4. Pengertian riba
BAB II PEMBAHASAN

A.Muamalah
A. Pengertian muamalah

Pengertian mu'amalah menurut bahasa berasal dari kata 'aamala,


yu-'amilu, mu'amalatan yang berarti hubungan kepentingan antara seseorang
dengan orang lain perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan
kepentingan. Kata mu'amalah adalah kata yang aktif atau kata kerja aktif yang
harus mempunyai pelaku dua orang atau lebih yang harus aktif yang
berhubngan dengan urusan dunia.

Pengertian muamalah menurut istilah syariat Islam ialah suatu


kegiatan yang mengatur hala-hal yang berhubungan dengan tata cara hidup
sesama umat manusia untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Sedangkan
yang termasuk dalam kegiatan muamalah diantaranya adalah jual beli, sewa
menyewa utang piutang, pinjam meminjam dan lain sebagainya.

B. Asas transaksi ekonomi dalam islam


1. Setiap transaksi pada dasarnya mengikat semua pihak yang melakukan
transaksi, kecuali transaksi yang dilakukan menyimpang dari hukum syara’,
seperti  menjual barang haram. Adapun hal ini dapat dicermati dalam Q.S Al-
Ma’idah ayat 1.

2. Syarat-syarat transaksi dirancang dan dilaksanakan secara bebas tetapi penuh


tanggung jawab serta tidak menyimpang dari hukum syara’ dan adab sopan
santun.

3. Setiap transaksi dilakukan secara sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak
mana pun. Hal ini dijelaskan dalam Q.S An-Nisa’ ayat 49.

4. Setiap transaksi wajib dilandasi dengan niat yang baik dan ikhlas karena
Allah SWT. Sehingga dapat terhindar dari segala bentuk penipuan, kecurangan
dan sebagainya yang sifatnya merugikan bagi pihak yang melakukan transaksi.
Adapun mengenai penipuan dalamtransaksi ini merujuk pada Hadis Riwayah
Muslim yang menyebutkan, ”Nabi Muhammad SAW melarang jual beli yang
mengandung unsur penipuan.”
5. Adat kebiasaan atau ’urf yang tidak menyimpang dari syara’ dapat digunakan
guna menentukan batasan atau kriteria-kriteria dalam transaksi. Dalam hal ini
contohnya seperti dalam hal sewa menyewa rumah.

C. Penerapan transaksi ekonomi dalam islam


Mejalankan aktivitas ekonomi adalah bagian dari kehidupan manusia
sehari-hari. Aktivitas tersebut tentu saja berkaitan erat dengan Tujuan
Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan
Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut
Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut
Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut
Islam.

Tidak ada satu hari pun dalam kehidupan manusia di muka bumi yang
tidak melakukan transaksi ekonomi. Hal ini dikarenakakan ekonomi adalah
bagian dasar hidup manusia. Manusia bisa mendapatkan kebutuhan makan,
minum, tempat tinggal, mendapatkan pelayanan dalam hidup semuanya karena
adanya transaksi ekonomi.

Di dalam agama islam, transaksi ekonomi juga bagian yang diatur dan
menjadi hal yang penting untuk diterapkan. Kegagalan dalam melakukan
transaksi ekonomi akan berefek kepada kemiskinan, penipuan, atau menjadi
terjadinya berbagai masalah sosial lainnya.

D. Pengertian riba
Riba adalah pengambilan harta yang berlebih-lebihan dari harta pokok
yang di tetapkan , misalnya terdapat pada hutang piutang dan yang di maksud
riba itu terletak pada bunga pinjaman
E.Hukum islam tentang kerja sama ekonomi (syirkah)
Kata syirkah dalam bahasa Arab berasal dari kata syarika (fi’il mâdhi),
yasyraku (fi’il mudhâri’), syarikan/syirkatan/syarikatan (mashdar/kata dasar);
artinya menjadi sekutu atau serikat[2]. Kata dasarnya boleh dibaca syirkah,
boleh juga dibaca syarikah. Akan tetapi, menurut Al-Jaziri, dibaca syirkah lebih
fasih (afshah), syirkah berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sedemikian
rupa sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya[3].
Adapun menurut makna syariat, syirkah adalah suatu akad antara dua pihak atau
lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan[4].

Landasan hukum syirkah terdapat dalam Al Quran surat 38 ayat 34 yang


artinya adalah “ Sesungguhnya kebanyakan orang-orang yang berserikat itu
sebagian dari mereka itu berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan amat sedikitlah mereka ini.”
Dan dalam sabda Rasulullah yang artinya “ Aku ini ketiga dari dua orang yang
berserikat, selama salah seorang mereka tidak mengkhianati temannya. Apabila
salah seorang telah berkhianat terhadap temannya, aku keluar dari antara
mereka.”

F. Pengertian mudharobah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di
mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada
pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan
kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan
keahlian dari pengelola.

G. Perbankan yang sesuai dengan prinsip hukum islam


Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara
bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan
usaha, serta kegiatan lainnya yang dinyatakan

sesuai dengan syariah antara lain pembiayaaan berdasarkan prinsip bagi


hasil,prisip penyertaan modal, prinsip jual beli barang dengan keuntungan,
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan.

H.Sistem asuransi yang sesuai dengan prinsip hukum


asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling
tolong menolong di antara sejumlah orang, di mana hal ini dilakukan melalui
investasi dalam bentuk aset (tabarru) yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.

Dalam asuransi syariah, diberlakukan sebuah sistem, di mana para peserta akan
menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk
membayar klaim jika ada peserta yang mengalami musibah. Dengan kata lain
bisa dikatakan bahwa, di dalam asuransi syariah, peranan dari perusahaan
asuransi hanyalah sebatas pengelolaan operasional dan investasi dari sejumlah
dana yang diterima saja.

I.System lembaga keuangan non bank yang sesuai dengan prinsip hukum
islam

Lembaga keuangan non bank merupakan salah satu jenis perusahaan


keuangan. Fungsi dari lembaga ini hampir sama dengan lembaga perbankan
yaitu dalam menghimpun dana dari masyarakat atau menyalurkan dana kepada
pihak yang memerlukan. Manfaat dari lembaga keuangan non bank adalah
untuk membantu menggerakan sistem perekonomian masyarakat, khususnya
untuk melayani kebutuhan ekonomi masyarakat yang tidak bisa di jangkau oleh
fungsi lembaga perbankan
Lembaga keuangan non bank mempunyai prinsip sebagai berikut:

 Memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang


berpendapatan rendah, agar mereka tidak terjerat rentenir atau pelepasan
uang.
 Membiayai pembangunan industri dan memperlancar pembangunan
ekonomi lewat pembangunan pasar uang dan pasar modal.
 Pemberian kredit kepada masyarakat berpendapatan rendah sifatnya
menolong, sehingga tidak memperhatikan penggunaannya baik produktif
atau konsumtif. Kredit yang diberikan ada yang berjaminan dan ada pula
yang tidak berjaminan. Pemberian kredit kepada investor untuk
membangun industri dilaksanakan dengan cara membeli saham atau
obligasi yang diterbitkan lewat pasar modal. Selain cara tersebut,
pemberian kredit jangka pendek dapat secara langsung lewat pasar uang.

J.perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum islam tetang


kerja sama ekonomi

Perilaku yg mencerminkan Patuh Terhadap Hukum Jual beli Islam antara


lain :

1. Menumbuhkan ketentraman jiwa sebab dgn memperoleh keuntungan / laba


maka akan terpenuhi hayat hidup sehari²

2. Dgn memperoleh keuntungan maka nafkah untuk keluarga akan terpenuhi

3. Mencegah kemungkaran, dgn adanya usaha seperti berdagang berarti


mengkondisikan kehidupan sosial yg lebih sejahtera, sehingga penyakit yg ada
pada masyarakat dapat berkurang

4. Sebagai sarana ibadah, dgn memperoleh keuntungan maka seseorang muslim


dianjurkan untuk berinfaq, shodaqoh, dan zakat

5. Jual beli dapat pula dijadikan profesi sehingga dapat


menghilangkan sifat yg tidak baik misalnya malas bekerja & tidak
peuli pada sesama
BAB III PENUTUPAN

A.Kesimpulan

Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahsa islam adalah satusatunya


yangmengemukakan prinsip-prisip yang meliputi semua segi kehidupan
manusia, tidak hanya membicarakan tentang nilai-nilai ekonomi. islam telah
menanamkankerangka kerja yang luas berdasarkan kesempatan berekonomian
yang luas berdasarkan kesempatan berekonomi yang sama dan adil bagi
penganutnya untuk mengarahkan mereka kearah kehidupan ekonomi yang
seimbangan ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku
ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarakan aturan agama islam dan
didasaritauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun islam

B.Saran

Ekonomi dalam islam mengajarkan, seorang muslim harus


memperhatikan ketentuan-ketentuan syari’at, hendaklah menjauhi muamalah
dan usaha-usaha yang buruk yang diharamkan. Rasulullah melarang jual beli,
yang dilakukan dengan cara yang buruk, mendatangkan madharat (bahaya) bagi
orang lain, serta mengambil harta seseorang dengan cara yang bathil.Kebenaran
datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami
sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha
untuk menjauhi segala yang menjadi laranganNya dan melaksanakan segala
perintahNya, meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.

Anda mungkin juga menyukai