Anda di halaman 1dari 13

Andalas Dental Journal P age |1

ARTIKEL PENELITIAN

ANALISIS HUBUNGAN JENIS DAN FREKUENSI MENGKONSUMSI


JAJANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN RAMPAN KARIES
PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI KOTA PADANG

(ANALYSIS OF RELATIONSHIPS THE TYPE AND FREQUENCY TO CONSUME


CARIOGENIC SNACK ON CARIES RAMPAN INCIDENCE IN CHILDREN AGE 5-6
YEARS IN PADANG)

Febrian1, Rosfita Rasyid2, Ditha Noviantika3

Abstrak
Karies merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Karies sering ditemukan pada anak-anak
adalah karies susu botol dan karies Rampan. Mengkonsumsi makanan kariogenik merupakan penyebab
terjadinya karies rampan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis dan frekuensi
mengkonsumsi makanan kariogenik dengan kasus karies rampan yang terjadi pada anak usia 5-6 tahun.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan metode cross sectional, teknik
pengambilan sampling secara purposive dengan jumlah sampel menggunakan total sampling, analisa uji
statistik menggunakan chi square. Subjek penelitian adalah anak usia pra-sekolah dari 3 Unit Pra-sekolah
yang ada di Padang. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis konsumsi makanan kariogenik dengan
karies rampan (p = 0,005), ada hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi makanan ringan
kariogenik dengan karies rampan (p = 0,000). Disarankan kepada orang tua untuk mengontrol dan
memantau jenis dan frekuensi konsumsi makanan kariogenik pada anak-anak.
Kata kunci: Karies rampan, jenis dan frekuensi konsumsi makanan kariogenik, anak-anak usia 5-6 tahun

Abstract
Caries is the main problem of oral health. Caries are frequently found in children are milk bottle caries
and caries Rampan. Cariogenic food consumption is a Rampant caries etiology. This study was to determine
the relationship of type and frequency to consume cariogenic snacks with the case of caries Rampant in
children age 5 -6 years.The research method used is analytic observational study design with a cross
sectional study, samples were taken purposive methode with total sampling technique and using the chi-
square statistical test. Subjects were pre-school age children from 3 unit Pre-school in Padang.There is a
significant relationship between the type of consumption of cariogenic snacks with caries Rampant
(p=0,005), There is a significant relationship between frequency of consumption of cariogenic snacks with
caries Rampant (p=0,000).It is suggested to parents to control and monitor the type and frequency of
consumption of cariogenic snacks in children.
Key words : Caries Rampant; the type and frequency of consumption of cariogenic snacks; children age 5-6
years

1
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas
2
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
3
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

1
Andalas Dental Journal P age |2

PENDAHULUAN padat karena banyak mengandung air,

Kesehatan gigi dan mulut merupakan dan pola diet kariogenik yang tidak

bagian dari kesehatan tubuh yang tidak seimbang.Frekuensi karies pada gigi

dapat dipisahkan satu dan lainnya karena sulung merupakan indikator kesehatan

akan mempengaruhi kesehatan tubuh gigi anak usia prasekolah yang

keseluruhan.1,2 Penyakit gigi dan mulut diperlukan untuk menilai keadaan

merupakan penyakit tertinggi keenam kesehatan gigi sekaligus keberhasilan

yang dikeluhkan masyarakat Indonesia upaya kesehatan gigi usia prasekolah dan

(Survei Kesehatan Rumah Tangga). usia balita. 1, 6

Prevalensi nasional masalah gigi-mulut Karies yang sering dijumpai pada

adalah 23,5% sedangkan prevalensi anak-anak adalah karies susu botol

karies aktif adalah 43,4%.Prevalensi (nursing bottle caries) dan karies rampan.

penduduk Sumatera Barat yang menyatakan bahwa rampan karies

mempunyai masalah kesehatan gigi dan sebagai karies yang datang tiba tiba

mulut menurut Laporan Riset Kesehatan dalam waktu yang cepat dan mengenai

Dasar adalah 21,6 %. Penyakit gigi dan hampir sebagian besar gigi baik rahang

mulut merupakan penyakit dengan atas maupun rahang bawah pada anak

peringkat pertama diantara sepuluh anak dan remaja7. Tahap awal terjadinya

penyakit terbanyak di Kota Padang. Hal rampan karies secara klinis berupa

ini ditunjukkan dengan jumlah penyakit terbentuknya dekalsifikasi email gigi

gigi yang ditemui pada anak sekolah TK yang berwarna putih dan kemudian

Kota Padang tahun 2009 sebesar 52%.3, 4 berubah menjadi coklat atau kehitaman

Menurut Laporan Dinas Kesehatan Kota secara cepat yang mengenai seluruh

Padang, dari 10 puskesmas yang permukaan email gigi7. Gambaran khas

melakukan pemeriksaan gigi dan mulut dari rampan karies adalah terlibatnya gigi

pada anak TK, prevalensi karies tertinggi yang imun karies yaitu gigi insisivus

berasal dari TK di wilayah kerja depan bawah dengan terkenanya daerah

Puskesmas Andalas sebesar 46,57%.5 proksimal gigi insisivus bawah yang

Prevalensi karies gigi sulung lebih dapat berkembang mengenai daerah

tinggi dibandingkan dengan gigi servikal oleh karena itu Massler,

tetap.Hal ini disebabkan proses mendefinisikan bahwa rampant caries

kerusakannya kronis dan asimptomatis, adalah lesi karies yang timbul secara

struktur email gigi sulung yang kurang cepat, destruktif dan meyebar secara luas
Andalas Dental Journal P age |3

hingga mengenai seluruh gigi termasuk Penelitian Holbrook dkk, di Iceland


pada gigi yang pada umumnya selalu menyatakan pada usia 5 tahun ditemukan
dipandang imun terhadap karies.8 Karies hubungan antara frekuensi mengonsumsi
rampan merupakan penyakit yang gula terhadap perkembangan karies pada
berhubungan dengan banyak faktor anak. Berdasarkan hasil penelitiannya
(multiple factor) yang merupakan hasil diketahui bahwa anak yang mengonsumsi
dari keterlibatan dari host, bakteri, makanan atau minuman bergula empat
substrat, dan waktu. Selain itu, etiologi kali per hari atau lebih atau anak yang
karies rampan dihubungkan dengan makan jajan tiga kali per hari atau lebih
berbagai faktor resiko. Biasanya menyebabkan skor karies meningkat. 10
diakibatkan karena pemberian makanan Berdasarkan uraian-uraian di atas
yang bersifat kariogenik tidak terkontrol penulis tertarik untuk melakukan kajian
karena anak menyukai makanan manis hubungan jenis jajanan dan frekuensi
dan belum bisa menjaga kebersihan mengonsumsi jajanan kariogenik dengan
rongga mulutnya dengan baik sehingga kejadian karies rampan pada anak usia 5-
masih membutuhkan orang lain.9 6 tahun. Tempat penelitian yang dipilih
Pada umumnya hampir semua anak adalah 3 TK yaitu TK Aisyiah XXXI, TK
menyukai jajanan yang rasanya manis M.Nur, dan TK Nurul Amin karena
seperti coklat, permen, es krim, biskuit, sekolah tersebut memiliki prevalensi
cake, permen karet, dan minuman karies tertinggi di antara TK lainnya di
ringantermasuk minuman berkarbonasi wilayah kerja puskesmas Andalas.
dan snacks lain yang tinggi kandungan
MATERI DAN METODE
sukrosanya diantara jam makan. Jenis
makanan ini merupakan karbohidrat yang Kajian dalam penelitian ini adalah perilaku
sangat kariogenik dan berpotensi yang mencakup hubungan jenis jajanan dan
mengakibatkan karies.Para ahli frekuensi konsumsi jajanan kariogenik dengan
sependapat bahwa karbohidrat yang kejadian karies rampan. Kajian ini
berhubungan dengan proses karies adalah menggunakan rancangan penelitian analitik
polisakrida, disakarida, monosakarida, observasional dengan metode cross sectional..
dan sukrosa yang mempunyai Teknik pengambilan sampel dilakukan
kemampuan yang lebih efisien terhadap metode purposive sampling dengan
pertumbuhan mikroorganisme asidogenik jumlah sampel menggunakan total
10
dibandingkan karbohidrat lain. sampling
Andalas Dental Journal P age |4

Data Primer jenis kelamin. Data disajikan secara


Jenis data primer yang dikumpulkan deskriptif dan disajikan dalam bentuk
adalah : tabel distribusi frekuensi.
a. Jenis jajanan dan frekuensi
2. Analisa Bivariat
konsumsi jajanan kariogenik
Untuk melihat hubungan dua variabel
Data yang diperoleh di lapangan
yaitu variabel jenis jajanan dan
dengan cara wawancara langsung
frekuensi mengonsumsi jajanan
kepada orangtua (ibu) menggunakan
dengan kejadian karies rampan
kuesioner yang dibuat dan
menggunakan uji statistik Chi-square.
disesuaikan dengan kebutuhan data
Uji ini dilakukan karena variabel
untuk penelitian, yaitu tentang jenis
dependen dan independen merupakan
jajanan dan frekuensi konsumsi
variabel kategotik. Nilai yang
jajanan kariogenik.
digunakan untuk melihat ada tidaknya
b. Kejadian karies rampan
hubungan dua variabel adalah nilai p,
Data kejadian karies rampan
bila p < 0,05 berarti terdapat
diperoleh dengan melakukan
hubungan bermakna.
pemeriksaan gigi kepada anak di TK
Aisyiah XXXI, TK M.Nur, dan TK HASIL PENELITIAN
Nurul Amin
Karakteristik Responden
Data Sekunder
Grafik 1 Distribusi berdasarkan jenis
Data sekunder diperoleh dari
kelamin
pencatatan jumlah populasi anak TK di
wilayah kerja Puskesmas Andalas.

Analisa Data
1. Analisa Univariat 46,3 % 53,7 %

Analisa univariat dilakukan untuk


melihat distribusi frekuensi dari
masing-masing variabel independen
(jenis jajanan dan frekuensi
Berdasarkan Grafik 1 diketahui bahwa
mengonsumsi jajanan kariogenik) dan
distribusi responden berjenis kelamin
variabel dependen (kejadian karies
laki-laki lebih banyak daripada responden
rampan), serta distribusi umur dan
Andalas Dental Journal P age |5

berjenis kelamin perempuan yaitu


53,7%.

Grafik 2 Distribusi berdasarkan usia


Jenis Jajanan Kariogenik

Grafik 1 Distribusi jenis jajanan


kariogenik
45,1 %
54,9 %

25,6%

54,9%

19,5%

Berdasarkan Grafik 2 diketahui


bahwa distribusi responden dengan usia 6
tahun lebih banyak daripada responden
usia 5 tahun yaitu 54,9%. Berdasarkan Grafik 1 diketahui
bahwa distribusi jenis jajanan yang paling
Hasil Pemeriksaan
banyak dikonsumsi oleh responden
Grafik 1 Distribusi berdasarkan adalah jenis jajanan kariogenik tinggi
kejadian karies rampan yaitu 54,9%.

Frekuensi Konsumsi Jajanan


Kariogenik
39,0 %

61,0 % Grafik 1 Distribusi frekuensi


konsumsi jajanan kariogenik

24,4%
32,9%

Berdasarkan Grafik 1 diketahui bahwa


42,7%
jumlah responden yang menderita karies
rampan lebih sedikit dibandingkan yang
tidak menderita karies rampan, yaitu
39,0%.
Andalas Dental Journal P age |6

Berdasarkan Grafik 1 diketahui bahwa Tabel 1 Hubungan Frekuensi


frekuensi konsumsi jajanan kariogenik Mengonsumsi Jajanan Kariogenik dengan
yang paling banyak responden pilih Kejadian Karies Rampan
adalah sekali sehari yaitu 42,7%.

Hubungan Jenis Jajanan Kariogenik


dengan Kejadian Karies Rampan

Tabel 1 Hubungan Jenis Jajanan


Kariogenik dengan Kejadian Karies
Rampan

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa


responden yang paling banyak menderita
karies rampan adalah responden yang
mengonsumsi jajanan kariogenik dengan
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa frekuensi ≥ 4 kali sehari yaitu 70,4%.
responden yang paling banyak menderita Dari hasil analisa statistik dengan
karies rampan adalah responden yang menggunakan uji Chi Square diperoleh
mengonsumsi jajanan kariogenik rendah p=0,000 (p<0,05), yang artinya ada
yaitu 56,3%. Dari hasil analisa statistik hubungan yang bermakna antara
dengan menggunakan uji Chi Square frekuensi mengonsumsi jajanan
diperoleh p=0,005 (p<0,05), yang artinya kariogenik dengan kejadian karies
ada hubungan yang bermakna antara rampan.
mengonsumsi jenis jajanan kariogenik
Hubungan Jenis Kelamin dengan
dengan kejadian karies rampan.
Kejadian Karies Rampan
Hubungan Frekuensi Mengonsumsi Tabel 1 Hubungan Jenis Kelamin
Jajanan Kariogenik dengan Kejadian dengan Kejadian Karies Rampan
Karies Rampan
Andalas Dental Journal P age |7

hubungan yang bermakna antara usia


dengan kejadian karies rampan.

PEMBAHASAN

Hubungan Jenis Jajanan Kariogenik


dengan Kejadian Karies Rampan
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
responden yang paling banyak menderita Hasil uji statistik menunjukkan P

karies rampan adalah laki-laki yaitu 50%. value = 0,005 (P<0,05), yang berarti ada

Dari hasil analisa statistik dengan hubungan bermakna antara jenis jajanan

menggunakan uji Chi Square diperoleh kariogenik dengan kejadian karies

p=0,049 (p<0,05), yang artinya ada rampan. Secara umum, dari hasil

hubungan yang bermakna antara jenis penelitian terlihat bahwa anak lebih

kelamin dengan kejadian karies rampan. memilih jajanan kariogenik tinggi yaitu
54,9%. Mereka menyukai jajanan yang
Hubungan Usia dengan Kejadian
bersifat manis, lunak, dan lengket seperti
Karies Rampan
coklat, permen, roti, donat, es krim, dan
Tabel 1 Hubungan Usia dengan minuman ringan. Hal ini mungkin
Kejadian Karies Rampan disebabkan karena jenis jajanan seperti
ini banyak dijual di sekitar sekolah
ataupun di sekitar lingkungan rumah
dengan harga terjangkau, kemasan
menarik, serta dapat memberi rasa enak
dan kenyang sehingga disukai anak-anak.
Menurut penelitian Lilik Hidayati lebih
dari setengah anak-anak dalam
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa penelitiannya memiliki tingkat kesukaan
responden yang paling banyak menderita terhadap makanan kariogenik tinggi yaitu
karies rampan adalah usia 6 tahun yaitu 71,6%. Hal ini sesuai dengan penelitian
44,4 %. Dari hasil analisa statistik dengan Kornekiani yang menyatakan bahwa
menggunakan uji Chi Square diperoleh sebagian besar anak yaitu 81,7%
p=0,378 (p<0,05), yang artinya tidak ada memiliki tingkat kesukaan terhadap
makanan kariogenik tinggi. Rasa manis
merupakan kualitas kecapan yang
Andalas Dental Journal P age |8

disenangi manusia sejak lahir. Apabila makanan kariogenik rendah lainnya


anak diberi pilihan dari berbagai rasa adalah produk gandum, diketahui
(manis, pahit, asin, dan asam), maka rasa gandum memiliki unsur karbohidrat,
manis akan selalu menjadi pilihan sedikit glukosa, sedikit protein tapi kaya
11 12
utama. akan mineral, vitamin, dan kalsium.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Secara umum, dari hasil penelitian
bahwa responden yang memilih jajanan terlihat bahwa jajanan kariogenik rendah
non kariogenik menderita karies rampan yang paling banyak dikonsumsi
sebanyak 9,5%. Hal ini disebabkan responden adalah susu. Hampir seluruh
karena adanya faktor lain penyebab responden yang mengonsumsi kariogenik
karies rampan selain makanan kariogenik rendah yang menderita karies rampan
seperti struktur gigi yang kurang baik, mempunyai riwayat mengonsumsi susu
faktor psikologis, kebersihan mulut yang botol. Gula yang terdapat dalam susu
buruk, serta faktor pemeliharaan merupakan jenis laktosa, yaitu gabungan
kesehatan gigi. Berdasarkan hasil gabungan dari dua jenis gula sederhana
12
penelitian, responden yang paling banyak yaitu glukosa dan galaktosa. Menurut
menderita karies rampan adalah Boedihardjo, gula yang berada dalam
responden yang mengonsumsi jajanan susu nantinya akan diubah menjadi asam
kariogenik rendah yaitu 56,3%. Jenis oleh bakteri yang kemudian asam
jajanan kariogenik rendah adalah susu, tersebut akan melarutkan email gigi.
buah-buahan, dan produk olahan Laktosa yang terkandung dalam susu
gandum. Jenis gula yang ditemukan pada akan diubah oleh mikroorganisme
buah-buahan adala fruktosa. Rasanya 1,7 menjadi asam laktat dengan pH 5,5. Ini
lebih manis dari sukrosa. Rantai susunan merupakan pH kritis yang dapat
kimia fruktosa mudah dipecah menjadi mempercepat timbulnya lubang pada
asam oleh bakteri dalam plak, sehingga gigi.1 Hal ini juga didukung oleh
tidak baik untuk gigi jika digunakan pendapat Heriadi Sutadi, faktor yang
sebagai pemanis tambahan. Akan tetapi, paling sering ditemukan dan sangat erat
buah-buahan dapat menguntungkan bagi kaitannya dengan karies rampan yaitu
gigi karena cara mengonsumsi buah- adanyakebiasaan mengisap susu botol
buahan biasanya dalam bentuk potongan terutama menjelang tidur malam. Pada
yang cepat ditelan dan bersifat saat itu susu yang menggenang di dalam
merangsang air liur. Sedangkan jenis mulut selain merupakan media
Andalas Dental Journal P age |9

pertumbuhan bakteri karena mengandung dikatalisis oleh GTase S.mutans menjadi


sukrosa juga mengandung laktosa glukan ekstraseluler yang tidak larut
sehingga terjadi demineralisasi email gigi dalam air dan lengket. Di dalam sel
13
yang lebih cepat. Selain disebabkan kuman yang berkolonisasi di dalam plak
karena riwayat konsumsi susu botol, gigi, sakar diet akan dimetabolisme
tingginya kejadian karies rampan pada melalui jalur glikolisis anaerob untuk
anak yang mengonsumsi jajanan mendapatkan energi. Melalui jalur ini
kariogenik rendah juga disebabkan oleh S.mutans akan membentuk asam laktat
faktor pemeliharaan kebersihan gigi. sebagai satu-satunya produk akhir yang
Walaupun pemeliharaan kesehatan gigi dapat mendemineralisasi email.Selain itu,
baik tetapi tidak dilakukan pada waktu menurut Carol Drinkard dkk, sukrosa
yang tepat.Waktu menggosok gigi yang merupakan disakarida khusus yang
sebaiknya dipilih adalah setelah makan mempunyai energi tinggi dari proses
pagi dan sebelum tidur. Pemilihan waktu hidrolisis dan memproduksi dextran
ini disebabkan karena pada saat-saat itu dalam jumlah besar yang menjadi bagian
efek self cleansing alamiah tidak dalam utama dari plak karena itulah sukrosa
keadaan aktif. Namun, sebagian besar disebut sebagai gula plaing kariogenik.14
anak menggosok gigi pada pagi dan sore Menurut GB Winter dkk, sukrosa
hari pada saat mandi dengan alasan kemungkinan adalah penyebab utama
kepraktisan. karies rampan yang terjadi pada gigi
Berdasarkan hasil penelitian, anak- sulung. Hal ini diperkuat oleh penelitian
anak dengan jenis jajanan kariogenik yang dilakukan Elianora, yang
tinggi seperti permen, coklat, donat, dll menyebutkan bahwa salah satu etiologi
menderita karies rampan sebanyak penyebab karies rampan adalah
46,7%. Semua variasi dari coklat dan pemberian makanan bersifat kariogenik
permen hampir 100% adalah sukrosa. yang tidak terkontrol sedangkan anak
Sukrosa merupakan gabungan dari dua belum bisa menjaga kebersihan rongga
macam gula yaitu glukosa dan fruktosa. mulutnya dengan baik.9, 15
Sukrosa dianggap lebih berbahaya dari
Hubungan Frekuensi Mengonsumsi
gula lainnya karena mampu
Jajanan Kariogenik dengan Kejadian
memproduksi lebih banyak perekat
Karies Rampan
glukan untuk membuat plak dalam mulut
semakin tebal dan lengket.12 Sukrosa
Andalas Dental Journal P a g e | 10

Hasil uji statistik menunjukkan P ‘ngemil’ dan terbukti bahwa frekuensi


value = 0,000 (P<0,05), yang berarti ada ‘ngemil’, khususnya jika jenis makanan
hubungan bermakna antara frekuensi yang dimakan di antara waktu makan
mengonsumsi jajanan kariogenik dengan tersebut mengandung gula yang mudah
kejadian karies rampan pada anak TK. melekat pada gigi, akan meningkatkan
Frekuensi mengonsumsi jajanan kejadian karies gigi.17, 18
kariogenik adalah berapa kali subjek Menurut Food and Drug
makan makanan manis yang dapat Administration, frekuensi konsumsi
menyebabkan karies di luar jam makan makanan kariogenik sangat berkontribusi
utama seperti makan pagi, makan siang, dalam kejadian karies gigi dan masalah
dan makan malam. Menurut Stephen dan lainnya. Hal ini disebabkan karena
Joya dalam penelitiannya bahwa semakin makanan dan minuman yang
sering individu mengonsumsi makanan mengandung gula akan menurunkan pH
yang mengandung karbohidrat dan gula plak dengan cepat sampai pada level
di antara jam makan dapat menyebabkan yang dapat menyebabkan demineralisasi
karies rampan.16 email. Plak akan tetap bersifat asam
Berdasarkan hasil penelitian, selama beberapa waktu. Untuk kembali
responden yang mengonsumsi jajanan ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan
kariogenik ≥ empat kali sehari yang waktu 30-60 menit. Oleh karena itu,
menderita karies rampan adalah 70,4%, konsumsi gula yang sering dan berulang-
lebih banyak dibandingkan dengan ulang akan tetap menahan pH plak di
responden yang mengonsumsi jajanan bawah normal dan menyebabkan
kariogenik sekali sehari. Menurut King demineralisasi email.19
Bugers, apabila makanan manis
Hubungan Jenis Kelamin dengan
dikonsumsi beberapa kali dalam sehari
Kejadian Karies Rampan
maka gigi akan berada pada suasana
asam terus menerus sehingga dapat Hasil uji statistik menunjukkan P
merusak gigi sepanjang hari. Hal ini value = 0,049 (P<0,05), yang berarti ada
sesuai dengan penelitian Gustafsson dan hubungan bermakna antara jenis kelamin
Lundvist menyatakan bahwa prevalensi dengan kejadian karies rampan pada anak
karies berhubungan langsung dengan TK. Responden yang terkena karies
frekuensi makan makanan yang rampan sebanyak 32 anak dari jumlah
mengandung gula diantara waktu atau tersebut responden laki-laki menderita
Andalas Dental Journal P a g e | 11

karies rampan paling banyak yaitu 22 TK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
orang. Prevalensi karies rampan pada anak usia 6 tahun yang menderita karies
anak laki-laki lebih tinggi daripada anak rampan sebanyak 44,4% lebih banyak
perempuan, hal ini disebabkan karena dibandingkan usia 5 tahun sebanyak
anak laki-laki cendrung sulit diajak 32,4%. Hal ini tidak sejalan dengan
bekerjasama dalam pemeliharaan pendapat Furi Andanawari yang
kesehatan gigi. Hasil penelitian ini tidak menyatakan bahwa prevalensi karies
sejalan dengan penelitian Meishi yang meningkat sesuai dengan pertambahan
menyimpulkan bahwa tidak ada usia.
hubungan yang bermakna antara jenis
kelamin dengan timbulnya karies gigi.20
Hasil penelitian ini juga berbeda
dengan penelitian Furi Andanawari yang KESIMPULAN
menyatakan bahwa prevalensi karies gigi
1. Prevalensi karies rampan di 3 TK di
pada kelompok perempuan sedikit lebih
kota padang adalah 39%.
tinggi daripada kelompok anak laki-laki.
Hal ini seseuai dengan pendapat Tarigan 2. Ada hubungan yang bermakna antara

yang menyatakan prevalensi karies gigi konsumsi jenis jajanan kariogenik

sulung anak perempuan sedikit lebih dengan kejadian karies rampan pada

tinggi daripada anak laki-laki. Erupsi gigi anak TK

anak perempuan lebih cepat 3. Ada hubungan yang bermakna antara

dibandingkan anak laki-laki sehingga gigi frekuensi konsumsi jajanan

anak permpuan lebih lama di dalam kariogenik dengan kejadian karies

mulut. Akibatnya gigi anak perempuan rampan pada anak TK

akan lebih lama berhubungan dengan 4. Ada hubungan yang bermakna antara

faktor resiko terjadinya karies.21 jenis kelamin dengan kejadian karies


rampan pada anak TK
Hubungan Usia dengan Kejadian
5. Tidak ada hubungan yang bermakna
Karies Rampan
antara usia dengan kejadian karies
Hasil uji statistik menunjukkan P rampan pada anak TK
value = 0,378 (P<0,05), yang berarti
tidak ada hubungan bermakna antara usia SARAN

dengan kejadian karies rampan pada anak


Andalas Dental Journal P a g e | 12

1. Bagi Siwa Taman Kanak-Kanak 3. Soendoro T.. Laporan Hasil Rinset


Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional
diharapkan untuk mengurangi 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Jakarta; 2008.
konsumsi jajanan kariogenik seperti
4. DKK Padang. 2009. Laporan Tahunan
permen, coklat, es krim dan Kesehatan Gigi dan Mulut.

meningkatkan konsumsi buah-buahan 5. DKK Padang. 2010. Laporan Tahunan


Kesehatan Gigi dan Mulut.
yang berserat dan banyak 6. Dalimunthe, Taqwa dkk. Pedodonti Dasar.
mengandung air seperti jambu, jeruk, Medan :USU Press; 2009.
7. Mc Donald Ralph E, Avery David R, Dean
semangka, apel, dan pir. Melakukan Jeffrey A. Dentistry For The child and
Adolescent. Mosby, 8ed; 2009
upaya kebersihan gigi dan mulut yang
8. Kennedy DB. Konservasi Gigi Anak, edisi
baik, dengan menyikat gigi sebelum 3. Jakarta : EGC; 1993.
tidur dan berkumur-kumur serta 9. Elianora D. Total Care pada Perawatan
Karies Rampan Anak pada Usia 5 tahun
minum air putih setelah mengonsumsi dengan Sistem Blok. Majalah Kedokteran
Gigi Volume 16; 2009.
jajanan kariogenik.
10. Jazzalina Aiza Jamil. Hubungan antara
kebiasaan mengkonsumsi jajanan dengan
2. Orang Tua Siswa Taman Kanak-
pengalaman karies pada gigi susu anak usia
Kanak diperlukan peran orang tua, 4-6 tahun di TK Medan. Skripsi. Medan,
Indonesia : Universitas Sumatra Utara;
terutama dalam mengontrol dan 2011.

mengawasi jenis jajanan dan 11. Hidayati, Lilik. Hubungan Karakteristik


Keluarga dan Kebiasaan Konsumsi
frekuensi konsumsi jajanan Makanan Kariogenik dengan Keparahan
Karies Gigi Anak Sekolah Dasar di
kariogenik yang dikonsumsi anak. Kecamatan Cihedeung Tasikmalaya.Tesis.
Semarang, Indonesia : Universitas
3. Untuk penelitian selanjutnya, Diponegoro; 2005.
disarankan untuk melakukan 12. Besford J. Mengenal Gigi Anda. In:
Budiman JA, Yuwono L editors.
penelitian jenis jajanan yang lebih Jakarta:Arcan; 1996.
spesifik lagi terhadap kejadian karies 13. Sutadi, Heriadi. Penanggulangan Karies
Rampan serta Keluhannya pada Anak.
rampan menggunakan metode Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
volume 9; 2002.
penelitian yang lebih baik lagi,
14. Roeslan B. Aspek Biokimia Proses
dengan range umur untuk responden terjadinya Karies Gigi. Jurnal Kedokteran
Gigi Universitas Indonesia edisi khusus
lebih diperbesar (3-6 tahun). KPPIKG XI; 1997.
15. Winter GB, dkk. Role of the Comforter as a
Aetiological Factor in Rampant Caries of
KEPUSTAKAAN Deciduous Dentition. London; 1966.
1. SS , Ismu. Karies Gigi pada Anak dengan 16. Drinkard Carol, Dilley Dianne CH. Rampant
berbagai faktor Etiologi. Jakarta : EGC; Caries as a Result of a Bizzare Food Habit.
1992. Case Report. The American Academy of
Pedodontics; 1982.
2. Ruslawati Y. Diet yang dapat merusak gigi
pada anak-anak. Cermin Dunia Kedokteran 17. H W, H H, Hendartini Y. Hubungan antara
NO 7. 1991. konsumsi karbohidrat dengan tingkat
Andalas Dental Journal P a g e | 13

keparahan karies gigi pada anak usia 20. PRL, Meishi. Hubungan Tingkat Konsumsi
prasekolah di kecamatan Depok, Sleman Makanan Kariogenik dengan Karies Gigi
Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat; pada Anak Sekolah Dasar Swasta
2002. Muhammadiyah 08 Medan Tahun 2011.
Skripsi. Medan, Indonesia : Universitas
18. Nizel AE, Papas AS. Nutrition in Clinical
Sumatra Utara; 2012.
Dentistry. 3rd ed. Philadelphia,London,
Toronto: W. B Saunders Co; 1989. 21. Tarigan R..Karies Gigi. Jakarta : Hipokrates;
1990.
19. Kidd EM. Dasar-dasar karies. In:
Sumawinata N, Yuwono L, editors. Dasar-
dasar karies. Jakarta: EGC; 1992.

Anda mungkin juga menyukai