Anda di halaman 1dari 2

Pengantar: Mengenal Ilmu Nahwu (Bag.

I)
Oleh: Irfan Abu Naveed, M.Pd.I

(Khadim Ma’had Du’at al-Furqan)

A. Secara

Kata nahwu, mengandung beberapa konotasi secara bahasa:

1. Arah ( ), misalnya:

(aku berjalan ke arah masjid).

2. Maksud ( ), misalnya:

(aku bermaksud seperti maksudmu).

3. Kemiripan/Penyerupaan/Pemisalan ( ), misalnya:

(seorang anak mirip seperti bapaknya).

4. Ukuran/Kadar (), misalnya:

(saya memiliki sebanyak tiga puluh buku).

5. Bagian (), misalnya:

(surat ini terbagi menjadi sepuluh bagian).

Catatan ( ):

Bentuk jamak (plural) dari kata adalah .

1 Kata , tidak termasuk isim ghayr munsharif, ini akan dijelaskan kemudian dalam ulasan terkait.
Ma’had Du’at al-Furqan | 1
B. Secara Istilah :

Syaikh Aiman Abdul Ghani mendefinisikan:

“Pengetahuan tentang kaidah-kaidah, yang diketahui dengannya keakuratan


harakat pada akhir kata-kata bahasa arab, ketika berada dalam susunan kalimat,
dari segi i’râb dan binâ’-nya.”2

Catatan-Catatan ( ):

I’râb = status harakat pada akhir huruf dalam suatu kata yang mengalami
perubahan, sedangkan Binâ’ adalah kebalikannya, yakni bersifat tetap, tidak
berubah harakat pada akhir huruf dalam sebuah kata.

Contoh i’rab pada kata kerja al-mudhâri’:

1. Berharakat dhammah misalnya kata: ( )


2. Berharakat fathah misalnya dalam potongan kalimat: (
) Berharakat sukun misalnya dalam potongan
kalimat: ( )

Contoh bina’, yakni pada harf: , huruf yâ’ ( ) pada harf berharakat sukun,
tidak pernah berubah meski berubah posisinya dalam sebuah kalimat.

Dalam kitab al-Durûs al-Nahwiyyah, merinci memasukkan kondisi ketika suatu


kata berdiri sendiri, tidak dalam bentuk susunan kalimat:

“Nahwu: kaidah-kaidah yang diketahui dengannya, pelafalan kata-kata bahasa arab


dan beragam kondisinya (akhir kata, -) ketika berdiri sendiri atau ketika (berada)
pada susunan kalimat.”3

2Ayman Amin Abdul Ghani, Al-Nahw al-Kâfi, Dâr al-Taufîqiyyah li al-Turâts, juz I, hlm. 17.
3Hifni Nashif dkk, Al-Durûs al-Nahwiyyah, Dâr Îlâf al-Dauliyyah, juz IV, hlm. 274
Ma’had Du’at al-Furqan | 2

Anda mungkin juga menyukai