Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI PADANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MODUL AJAR
PRAKTIKUM SINYAL DAN SISTEM

MODUL VI
PENGOLAHAN SEDERHANA PADA SINYAL

I. Tujuan Praktikum:
Praktikum diharapkan agar mahasiwa dapat:
1. Memahami konsep pengolahan pada sinyal kontinu dan sinyal diskrit
diskrit.
2. Memahami proses aritmatika pada sinyal kontinu dan sinyal diskrit
diskrit.

II. Dasar Teori


Sinyal adalah besaran yang berubah dalam waktu dan atau dalam ruang, dan
membawa suatu informasi. Berbagai contoh sinyal dalam kehidupan sehari-hari
sehari :
arus atau tegangan dalam rangkaian elektrik, suara, suhu. Representasi sinyal
berdasarkan dimensinya dibagi menjadi Dimensi-1
Dimensi 1 (contoh : sinyal audio), Dimensi
Dimensi-
2 (contoh : citra), Dimensi
Dimensi-3 (contoh : video).Suatu sinyal mempunyai beberapa
inform asi yang dapat diamati, misalnya amplitudo, frekuensi,
ekuensi, perbedaan fase,
fas dan
gangguan akibat
at noise, untuk dapat mengamati informasi tersebut, dapat digunakan
secara langsung peralatan ukur elektronik seperti osciloskop, spektrum analyser
analyser.
Pengolahan sinyal adalah suatu operasi matematik yang dilakukan terhadap
suatu sinyal sehingga diperoleh informasi yang berguna. Dalam hal ini terjadi suatu
transformasi. Pengolahan sinyal analog memamfaatkan komponen-
komponen-komponen
analog, misalnya dioda, transistor, op
op-amp
amp dan lainnya. Pengolahan sinyal secara
digital menggunakan
gunakan komponen komponen digital, register, counter, dekoder,
summuninh, mikrokontroler, dan lainya.
Sistem didefinisikan sebagai pemroses sinyal. Sistem biasanya dilukiskan
sebagai sebuah kotak yang memiliki dua panah merepresentasikan sinyal. Panah
masuk adalah sinyal masukan yang akan diproses, sedangkan panah keluar
merepresentasikan sinyal hasil pemrosesan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MODUL AJAR
PRAKTIKUM SINYAL DAN SISTEM

Pengolahan sinyal digital berarti mengolah sinyal dalam bentuk diskrit.


Untuk mengolah suatu sinyal menjadi bentuk lain, maka terlebih dahulu harus
haru
didapatkan nilai diskrit dari sinyal tersebut. Apabila sinyal diskrit sudah didapatkan
maka selanjutnya dapat diproses secara matematis. Misalkan operasi aritmatika pada
sinyal seperti
eperti penjumlahan, pengurangan,
pengurangan perkalian dan pembagian.

Data 1
Aritmatika Sinyal Diskrit
clear all;clc;clf
;clc;clf
x1 = [1 0 3 -2
2 2 3 1];
x2 = [2 3 0 1 -1
1 2 2];
n = 0:(length(x1)-1);
0:(length(x1)
y1 = x1+x2;
y2 = x1-x2;
figure(1)
subplot(221); stem(n,x1);
subplot(222); stem(n,x2);
subplot(223); stem(n,y1);
subplot(224); stem(n,y2);

x3 = fliplr(x1);
n1 = -(length(x3)
(length(x3)-1):0;
figure(2)
subplot(211), stem(n,x1)
subplot(212), stem(n1,x3)

figure(3)
subplot(311); stem(n,x1);axis([-2
stem(n,x1);axis([ 8 -2 3])
subplot(312); stem(n-2,x1);axis([-2
stem(n 8 -2 3])
subplot(313); stem(n+2,x1);axis([-2
stem(n+2,x1);axis([ 8 -2 3])

x = [2 1 2 3 2 5 2 3 2 1 2];
y = [];
for i = 1:length(x)/2;
y = [y x(2*i)];
end
z = [];
for i=1:length(x);
z = [z x(i) x(i) ];
end
figure(4)
subplot(311); stem(0:length(x)-1,x)
stem(0:length(x)
axis([0 21 0 5])
subplot(312); stem(0:length(y)-1,y)
stem(0:length(y)
axis([0 21 0 5])
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MODUL AJAR
PRAKTIKUM SINYAL DAN SISTEM

subplot(313); stem(0:length(z)-1,z)
stem(0:length(z)
axis([0 21 0 5])
Jelaskan proses pengolahan sinyal yang terjadi untuk masing-masing
masing subplot
pada setiap figure!

Data 2
Aritmatika Sinyal Kontinu
t =0:0.0001:1;
s1 = 2*sin(10*pi*t);
s2 = 0.5*sin(15*pi*t);
y1 = s1+s2;
y2 = s1-s2;
figure(1)
subplot(221); plot(t,s1);
subplot(222); plot(t,s2);
subplot(223); plot(t,y1);
subplot(224); plot(t,y2);
figure(2)
subplot(311); plot(t,s1);axis([-2
plot(t,s1);axis([ 3 -2 2]);
subplot(312); plot(t+2,s1);axis([-2
plot(t+2,s1);axis([ 3 -2 2]);
subplot(313); plot(t-2,s1);axis([-2
plot(t 3 -2 2]);
Jelaskan proses pengolahan sinyal yang terjadi untuk masing-masing
masing subplot
pada setiap figure!

Data 3
Pengolahan Sederhana Pada Sinyal Suara
a1 = audioread('S1.wav'
'S1.wav');
a2 = audioread('S2.wav'
'S2.wav');
a_plus = a1+a2;
a_minus = a1-a2;
a2;
figure(1)
subplot(221); plot(a1(1:200));
subplot(222); plot(a2(1:200));
subplot(223); plot(a_plus(1:200));
subplot(224); plot(a_minus(1:200));

noise = 0.1.*randn(size(a2));
a2_noise = a2+noise;
figure(2)
subplot(311);plot(a2(1:100));
subplot(312);plot(noise(1:100));
subplot(313);plot(a2_noise(1:100));
);plot(a2_noise(1:100));
%perkalian dengan konstanta
aa = 0.2*a2;
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MODUL AJAR
PRAKTIKUM SINYAL DAN SISTEM

ab = 0.5*a2;
ac = 2*a2;
ad = 5*a2;
ae = 10*a2;
figure(3)
subplot(321);plot(a(1:200));
subplot(322);plot(aa(1:200));
subplot(323);plot(ab(1:200));
subplot(324);plot(ac(1:200));
subplot(325);plot(ad(1:200));
subplot(326);plot(ae(1:200));
[A,Fs] = audioread('S2.wav');
audioread(
t1 = 0:1/Fs:(length(A)-1)/Fs;
0:1/Fs:(length(A)
t2 = 0:1/(0.5*Fs):(length(A)-1)/(0.5*Fs);
0:1/(0.5*Fs):(length(A)
t3 = 0:1/(2*Fs):(length(A)-1)/(2*Fs);
0:1/(2*Fs):(length(A)
figure(4)
subplot(311);plot(t1,A);axis([0 20 -1 1]);
subplot(312);plot(t2,A);axis([0 20 -1 1]);
subplot(313);plot(t3,A);axis([0 20 -1 1]);

 Amati hasilnya dan dengarkanlah perbedaan suara asli (S1 dan S


S2), hasil
penjumlahan dan pengurangan S1 dan S
S2,
2, noise dan suara yang telah bercampur
dengan noise.(figure
figure 1 dan figure 2)
 Amati hasilnya dan dengarkanlah pengaruh pemilihan perkalian dengan
konstanta dibanding
banding sinyal asli. (figure 3)
 Amati hasilnya dan dengarkanlah pengaruh pemilihan frekuensi sampling
dibanding sinyal asli. (figure
( 4)

Data 4
Pengolahan Sederhana
rhana Pada Sinyal Gambar
A = imread('cameraman.tif'
'cameraman.tif');
B = imread('rice.png'
'rice.png');
C = A+B;
D = A-B;
A = uint8(A);
B = uint8(B);
C = uint8(C);
D = uint8(D);
figure(1)
subplot(2,2,1),imshow(A)
subplot(2,2,2),imshow(B)
subplot(2,2,3),imshow(C)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MODUL AJAR
PRAKTIKUM SINYAL DAN SISTEM

subplot(2,2,4),imshow(D)

E = fliplr(A);
F = flipud(A);
figure(2)
subplot(131),imshow(A)
subplot(132),imshow(E)
subplot(133),imshow(F)

Berikan penjelasannya untuk setiap subplot pada setiap figure dan setiap variable
matrik yang terbentuk.

Data 5
Pembesaran dan Pengecilan Pada Sinyal Gambar

Amati dan bandingkan antara gambar 1 dan gambar 2.

Amati dan bandingkan antara gambar 1 dan gambar 2. Berikan penjelasan.


KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MODUL AJAR
PRAKTIKUM SINYAL DAN SISTEM

TUGAS PENDAHULUAN.
PENDAHULUAN
1. Diketahui sinyal diskrit :
x(n) = {1, 2, 3, 4, 5,, 0, -1, -2, -3, -4,- 5}
Tentukan dan gambarkan grafik untuk :
a.   
b.   
c.   2
d.   2
e.   /2
  2
f.   
g.    2
2
h.     2
2
i.     2
j.    2

Anda mungkin juga menyukai