Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahan Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan. Tujuan lain dari penyusunan makalah
ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan akademis serta meningkatkan
rasa tanggung jawab seorang mahasiswa.
Kami menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu
demi terciptanya karya yang lebih baik dimasa-masa yang akan datang. Semoga
dengan segala keterbatasan yang ada pada kami, makalah ini dapat memberi manfaat
kepada semua pihak. Terima kasih
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A.
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................13
B. Saran ........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengobatan pasien
Rekam medik yang dibuat jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas
pelayanan. Tenaga medis akan mendapatkan perlindungan dan akan mendukung
pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
4. Pembiayaan
Berkas rekam medik dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan
pembiayaan dan pelayanan kesehatan disuatu institusi kesehatan, catatan tersebut
dapat dipakai sebagai pembuktiaan pembiayaan kepada pasien.
5. Statistik kesehatan
Rekam medik dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, melalui data
rekam medis dapat mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan
menentukan jumlah penderita penyakit-penyakit tertentu.
Rekam medik merupakan alat bukti tertulis utama dalam kasus hukum
kesehatan. Rekam medik sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah hukum,
disiplin dan etik pelayanan kesehatan.
A. Latar Belakang
1. Bagaimana sistem pengumpulan data rekam medik rumah sakit?
2. Bagaimana sistem pengumpulan data rekam medik puskesmas?
3. Bagaimana sistem pengumpulan data rekam medik Bidan Praktek Swasta
(BPS)?
B. Tujuan
PEMBAHASAN
Ada beberapa jenis pencatatan pasien yang dirawat dirumah sakit, yaitu:
catatan medis umum, formulis rujukan, ringkasan pasien pulang dan surat kematian.
Data yang disimpan tidak perlu banyak, tetapi mencukupi kebutuhan, misalnya
catatan klinis pasien yang harus diarsipkan menurut kebijakan tempat pelayanan.
Catatan medis tentang pasien terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dari
catatan medis ini adalah catatan pasien yang dirawat, meliputi: alasan dirawat,
riwayat penyakit, terapi yang sudah diberikan, catatan lain seperti keadaan ibu dan
keluarga. Catatan pada bagian ini disusun dalam bentuk penyataan singkat
(checklist).
Bagian kedua dari catatan medis tentang pasien adalah, pengamatan lanjutan
selama dirawat. Catatan ini terdiri atas: catatan harian pasien yang dibuat oleh dokter
dan catatan harian yang dibuat bidan/perawat. Catatan dokter merupakan intruksi
terapi, nutrisi dan hasil pengamatan serta keadaan klinis yang ditemukan. Catatan
tersebut disusun dalam bentuk kolom selama pasien dalam masa perawatan dan
pengobatan. Catatan ini merupakan catatan rahasia terbatas hanya untuk kepentingan
medis bagi pasien dan orang tuanya yang tersimpan didekat pasien.
Aturan dan prosedur umum dalam pengarsipan rekam medik pasien di rumah
sakit, antara lain: ketika berkas dikembalikan, sebelum disimpan harus diperiksa dan
diurutkan dahulu untuk memudahkan penyimpanan kembali. Penyimpanan hanya
dilakukan oleh petugas penyimpanan berkas. Berkas dengan folder yang sobek harus
segera diperbaiki dan lembaran yang lepas harus segera disatukan dengan file induk.
Pemeriksaan asrip harus dilakukan secara berkala, untuk menemukan
kesalahan letak dan berkas yang belum kembali diletakkan outguide. Petugas file
bertanggung jawab terhadap kerapian dan keteraturan rak file. Berkas yang sedang
dalam proses atau digunakan untuk keperluan lain harus berada di lokasi yang jelas.
Harus tersedia prosedur tertulis tentang penyimpanan berkas. Berkas rekam medik
yang tebal dapat dibagi atas beberapa volume, tetapi diarsipkan bersama pada satu
lokasi.
C. Sistem Pengumpulan Data dan Rekam Medik Bidan Praktik Swasta (BPS)
Selain beberapa formulir tersebut, ada beberapa blangko yang harus disiapkan
di sebuah BPS. Blangko-blangko tersebut, antara lain: surat keterangan cuti
bersalin/sakit, surat kelahiran, surat kematian dan surat rujukan. BPS juga harus
memiliki beberapa buku-buku untuk keperluan pencatatan dan pelaporan. Buku-buku
tersebut antar lain: buku ibu asuh, buku inventaris, buku rujukan, buku kas bulanan,
buku stok obat, buku BBLR, buku pelayanan KB, buku catatan kelahiran, buku
catatan kematian, dan buku rencana kerja tahunan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumentasi mengenai
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan pelayanan lain yang
diberikan kepada pasien. Tujuan penyelenggaraan rekam medik, adalah: menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka peningkatan upaya pelayanan kesehatan
di institusi pelayanan kesehatan. Beberapa aspek dalam rekam medik, antara lain:
aspek administrasi, aspek legal, aspek finansial, aspek riset, aspek edukasi dan aspek
dokumentasi. Seperti halnya manfaat dokumentasi, rekam medik pasien ini juga
mempunyai beberapa manfaat, antara lain:
1. Pengobatan pasien
2. Peningkatan kualitas pelayanan
3. Pendidikan dan penelitian
4. Pembiayaan
5. Statistik kesehatan
6. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan etik
1. Penerimaan pasien.
2. Pencatatan (recording).
3. Pengolahan data medis.
4. Penyimpanan berkas rekam medis.
5. Peminjaman berkas rekam medis.
B. Saran
Varney, H.1997. Varneys Midwifery, Third Edition.UK: Jones & Barlett Publishers
International.