Defisiensi zat gizi yang paling berat dan meluas terutama di kalangan
anak-anak ialah akibat kekurangan zat gizi sebagai akibat kekurangan konsumsi
makanan dan hambatan mengabsorpsi zat gizi. Zat energi digunakan oleh tubuh
makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan badan anak atau
adanya ketidakseimbangan antara konsumsi zat gizi dan kebutuhan gizi dari segi
dan berkembang sesuai dengan pola asuh yang diberikan oleh keluarga yang
nantinya akan berpengaruh terhadap kesehatan anak. Berikut beberapa faktor yang
mempengaruhi asupan zat gizi ditinjau dari segi karakteristik keluarga (ayah, Ibu
49
3.1. Pendapatan Keluarga 19
cenderung untuk membaik tetapi mutu makanan tidak selalu membaik. Anak-
anak yang tumbuh dalam suatu keluarga miskin paling rentan terhadap
kurang gizi diantara seluruh anggota keluarga dan anak yang paling kecil
dan berhubungan secara tidak langsung pada penyediaan pangan, efek dari
kanak.24
dapat diketahui bahwa terjadi penurunan prevalensi balita gizi buruk dan
kurang, balita pendek dan balita kurus terjadi pada kuintil 3, 4 dan 5 namun
50
prevalensi untuk ketiga masalah gizi balita pada kuintil 1 dan 2 terlihat
keluarga (ibu maupun anak). Prevalensi gizi kurang juga dipengaruhi oleh
pendidikan ayah. Prevalensi gizi kurang pada anak dengan ayah berpendidikan
rendah dan sedang cenderung meningkat 1,5 kali dibandingkan anak dengan
dikonsumsi. 25
Status gizi yang dipengaruhi oleh masukan zat gizi secara tidak
ibu berhubungan dengan tumbuh kembang anak. Ibu sebagai orang yang
terdekat dengan lingkungan asuhan anak ikut berperan dalam proses tumbuh
kembang anak melalui zat gizi makanan yang diberikan. Karakteristik ibu
gizi anak:
51
3.3.1. Umur Ibu
Pola pengasuhan anak sangat dipengaruhi oleh umur ibu, semakin tua
semakin tua umur ibu maka dia akan belajar untuk semakin
52
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh
pelaku pendidikan. 27
namun pada sisi yang lain tidak dapat diingkari bahwa di beberapa
bagian dunia ini, wanita tertinggal jauh dalam hal pendidikan. Padahal
miskin akan stimulasi mental juga masih sering dijumpai. Semua hal
53
memberikan suatu gambaran adanya keterbatasan sumber daya
pendidikan non formal terutama melalui televisi, surat kabar, radio dan
balitanya. 20
perilaku dan sosial budaya yang positif sehingga baik individu maupun
54
dimilikinya, tetapi juga merupakan bekal atau sumbangan dalam upaya
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh
dengan profesi. 28
kantor tapi bisa juga berarti juga bekerja di ladang, bagi masyarakat di
pedesaan.
terdapat wanita yang kurang memahami tata rumah tangga dan mereka
pernah tinggal diam dan selalu aktif. Bagi wanita yang telah memasuki
55
lapangan kerja, mereka dengan sendirinya mengurangi waktunya untuk
dalam kegiatan sosial. Dengan peran ganda ini, seorang wanita dituntut
Sebagai seorang ibu, ketika memiliki anak yang masih kecil, dirinya
pada saat dibutuhkan. Ini dapat dilakukan dengan mudah bila wanita
itu bekerja sendiri. Lebih mudah lagi bila pekerjaannya di rumah atau
perempuan atau anak yang sudah besar, bahkan orang lain yang
56
Beban kerja yang berat pada ibu yang melakukan peran ganda dan
beragam akan dapat mempengaruhi status kesehatan ibu dan status gizi
kebutuhan balita ini, anak balita masih dalam periode transisi dari
anak adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu selama berumah
atau lebih. Anak dengan urutan paritas yang lebih tinggi seperti anak
57
mempunyai anak paling kurang dua anak laki-laki dewasa dengan
minum ASI, sehingga perhatian ibu beralih pada anak yang baru lahir.
gizi buruk.
Risiko pada hasil kehamilan yang buruk disebabkan salah satunya oleh
jarak kehamilan yang pendek (< 2 tahun). Jarak kelahiran yang terlalu
bahwa jika keluarga mempunyai anak hanya tiga orang, maka dapat
58
Jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu dan jarak anak yang
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
oleh pengetahuan.
59
5) Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
tingkatan yakni: 32
1) Tahu (know)
2) Memahami (comprehension)
yang dipelajari.
3) Aplikasi (application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil. Aplikasi di sini
60
4) Analisis (analysis)
5) Evaluasi (evaluation)
Gizi kurang banyak menimpa anak balita sehingga golongan anak ini
masa rawan karena ibu atau pengasuh anak meengikuti kebiasaan yang
keliru.
61
tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan informasi tentang gizi
pengetahuan gizi. 19
sebagai berikut: 19
62
anak tidak hanya ditemukan hanya pada keluarga yang
63
Mengembangkan kebiasaan pangan, mempelajari cara
diperlukan.
Status gizi balita perempuan secara umum lebih baik daripada balita
laki-laki pada tahun 2007 maupun tahun 2010. Prevalensi gizi buruk
dan kurang, pendek dan kurus secara umum lebih rendah pada balita
64
besar terjadi pada balita perempuan dibanding dengan balita laki-laki
terutama pada prevalensi balita gizi buruk kurang dan balita pendek. 11
krisis ekonomi mereda, prevalensi balita gizi buruk kurang pada balita
2010 atau turun sekitar 1%, sedangkan pada balita laki-laki tidak
anak dalam kelompok usia 3-24 bulan berisiko kekurangan gizi akut
1,3 kali lebih tinggi dibandingkan anak dengan nomor urut satu. Hal
65