MODUL PRAKTIKUM
BANGUNAN DAN PERALATAN PETERNAKAN
PENYUSUN:
Undang Santosa
MODUL PRAKTIKUM- BANGUNAN DAN PERALATAN PETERNAKAN
(J10 305)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JULI 2016
ertfcate Number: 1012/02i89 PM-UNPAD-FPt.75.5Ai
RevoLEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM
BANGUNAN DAN PERALATAN PETERNAKAN
NAMA DOSEN :
'UNDANG SANTOSA
Bandung, 21 Juli 2016
Menyetujui:
Dr. Drh. Endang Y Setyowati, Msc. Ag
Kepala Laboratorium Produksi Ternak Potong
Mengesahkan: :
a
Indrawati Yudha Asmara,S.Pt,M.Si.,Ph.D
Wakil Dekan |
ertficate Number :1012/02189 PM-UNPAD-FPC7.5.5/L4
RevoKATA PENGANTAR
Dalam kegiatan proses belajar mengajer yang terdiri dari perkuliahan
dan praktikum telah dilakukan melalui pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa (student centered learning), untuk menunjang ketercapaian tujuan
pembelajaran tersebut, maka dalam pelaksanaan praktikumnya akan lebih
terarah bila dilakukan melalui pembelajaran bermodul. Melalui pembelajaran
bermodul, mahasiswa diharapkan dapat menguasai kompetensi secara
berurutan dengan baik dan terarah sesuai waktu.
Dalam praktikum mata kuliah Bangunan dan Peralatan Peternakan (3
ks dengan 2 teori dan 1 praktik)pun diusahakan secara SCL, sehingga dalam
pelaksanaannya di lapangan modul ini disesuaikan dengan ketersediaan materi
»prakteknya, tetapi tidak keluar dari kompetensi yang akan dicapai oleh
mahasiswa, bahkan mungkin mahasiswa akan lebih tinggi karena ada
beberapa materi praktikum dimana mahasiswa harus terjun sendiri langsung ke
kandang-kandang peternak. Modul ini selain dilengkapi dengan paparan
teorinya juga diberikan lembar latihan supaya mahasiswa lebih mendalami
materi yang telah dipelajarinya itu dengan seksama. Tujuan Instruksional
Umum dan Tujuan Instruksional khusus dimanifestasikan di dalam Lembar
Kerja secara procedural agar lebih mudah dilakukan oleh mahasiswa.
“4 Certificate Number :1012/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L1
Rev.Kami berharap semoga dengan tersusunnya modul ini pelaksanaan
praktek mata kuliah Bangunan dan Peralatan Petemakan ini bisa dilaksanakan
dengan baik dan tujuan pembelajaran (achievement) dapat tercapai.
Terima kasih.
Jatinangor, November 2013
Undang Santosa
Certificate Number :1012/02189 PM-UNPAD-FPL7.5.5/11
RevoKami berharap semoga dengan tersusunnya Modul ini pelaksanaan praktek
mata kuliah Bangunan dan Peralatan Preternakan ini bisa dilaksanakan dengan baik
dan tujuan pembelajaran (achievement) dapat tercapai
Terima kasih!
Jatinangor, November 2013
i Undang Santosa
i. [Type text} Page iiKEGIATAN PRAKTIKUM
DIMENSI KANDANG TERNAK
LEMBAR INFORMAS! :
Pada prinsipnya kandang tidak mutlak dibutuhkan oleh semua komoditas
‘emak, Karena dapat saja ternak dipelihara secara diabur tanpa harus adanya
Kandang. Hal penting dalam pemeliharaan temak adalah bahwa ternak harus
hidup dalam lingkungan yang cocok tanpa gangguan, dapat hidup tenang dan
nyaman. Oleh karena itu, maka manfaat utama dari perkandangan adalah untuk
melindungi termak dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, terutama
melindungi ternak dari pengaruh cuaca dingin, hujan dan sengatan matahari
yang berlebihan dan membahayakan, — ~ .
Namun oleh karena adanya tuntutan hidup seperti di atas, apalagi dengan
usaha peternakan yang merfyarah kepada segi komersial, maka dalam
Pemelihraannya perlu lebih maju dan hasil produksinya harus dapat segera
Ginikmati tuntutan hidup temak tersebut baru dapat direalisasikan dengan
terarah apabila dikandangkan
Kebutuhan setiap komoditas ternak terhadap ukuran atau dimensi
kandang akan berbeda-beda karena dimensi kandang tersebut banyak
ditentukan oleh factor-faktor komoditas ternak, bobot badan, umur, kelas,
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 1keadaan fisiologis dan konformasi tubuh ternak selain juga cara
pemeliharaannya, Sampai saat ini belum ada standar khusus mengenai ukuran
dimensi kandang setiap komoditas yang tepat, yang penting dimensi kandang
tersebut tidak terlalu sempit atau tidak terlalu luas bagi ruang hidup ternak yang
bersangkutan, kebutuhan teknis dan lingkungannya terpenuhi dengan baik,
sehingga hal tersebut dapat dibentuk dan diatur oleh manusia dengan
menggunakan bahan perkandangan yang kuat dan murah serta ketersediaan
suhu, kelembaban, sirkulasi udara yang baik pula.
Gambar 1.1. Kandang domba tampak depan
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Tone?+ Luas kandang berikut ini merupakan suatu pegangan umum yang dapat
sft setiap komoditas ternak :
Sapi 21,4.x 1,8 — 2,0 miekor
Domba/kambing 1,0 x 1,5 mlekor
Babi + 2,0 x 3,0 m/ekor (induk)
1,0 x 1,0 mlekor (dara)
Ayam 4,0 m?/4-5 ekor (tipe ringan)
1,0 m?/3-4 ekor (tipe berat)
Kelinci 10,37 m?/ekor
Namun demikian, untuk: kebutuhan luas kandang ternak selain unggas,
dapat digunakan sebagai pedoman berdasarkan standar bobot badan 150 kg
dibutuhkan seluas 2,0 m? untuk kandang barak (kolonifkelompok) atau 1,7 m*
untuk kahdang individual. Dalam hal ini, kebutuhan kandang barak lebih luas
daripada kandang individual, karena diperlukan keleluasaan ruang gerak yang
lebih bebas dalam kondisi berkelompok : :
Terdapat pula ukuran kebutuhan ternak terhadap ruangan yang disebut
Kebutuhan Rbang (Space Requirement), yaitu suatu ukuran kebuhan setiap
komoditas ternak terhadap ketersediaan ruangan yang memungkinkan ternak
hidup bebas, leluasa dan nyaman, karena teredianya fasilitas lain sesuai dengan
kebutuhan fungsi ternaknya, Besarnya kebutuhan ruang untuk setiap komoditas
ternak tersebut adalah sebagai berikut :
‘Modul Bangunan dan Peralatan PerkandanganSapi Daging/Kerbau (per ekor) —: 4,5 m®
Sapi Perah (per ekor) 5,8 m?
Domba/Kambing (per ekor) 22,7 m*
Babi (per ekor) 21,8 m*
Kuda (per ekor) 2 13,0 m?
Ayam broiler (per 100 ekor) : 18,0 m2
Ayam petelur/Itik (per 100 ekor) : 36,0 m2
Selain itu diperlukan pula beberapa perlengkapan lain yang dibutuhkan
antara lain :
1) Tempat pakan/palungan/manger
2) Tempat minum
3) Ketersediaan air dan instalasi penampungannya
4) Pengaliran dan penampungan kotoran dan limbah
5) Listrik dan penerangan
6) ‘Alat kebersihan dan kesehatan kandany seperti sapu, sekop, ember,
sepatu kandang :
7) Perlengkapan khusus komdditas ternak, missal tempat penyimpanan susu
untuk sapi perah, mesin tetas untuk ayam petelur dsb.
TUJUAN PRAKTIKUM
1, Mahasiswa mengetahui kebutuhan luas kandang setiap komoditas ternak.
2. Mahasiswa mengetahui fasilitas apa saja yang harus tersedia pada
perkandangan
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 43. Mahasiswa mengetahui ukuran perkandangan dan fasilitasnya.
4. Mahasiswa mengetahui bahan perkandangan yang dipergunakan
LEMBAR KERJA
1, Alat:
1) Meteran
2) Camera
3) Kertas gambar
4) Alat tulis
2. Bahan:
1) Kandang ternak dan perlengkapannya
3. Langkah Kerja :
1) Cari satu unit kandang yang akan dijadikan obyek praktek
2) Ambil gambarnya dengan camera (foto) dari depan,
* belakang
3) Ukurlah dimensi kandang dalam cm
4) Masukan data ke dalam Lembar kerja
5) Lakukan pembahasan dan simpulan
—
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan
samping dan
Pages:
eUniversitas Padjadjaran Eakultas Peternakan
LABORATORIUM PRODUKS! TERNAK POTONG
Jalan Raya Bandung - Sumedang Km 22 Jatinangor 45363
Telepon 022.7798241 Fax. 022-7798212 Website :http//peternakan@unpad.ac.id
sees NPM
KELAS :A/B/C/D/E
DIMENSI KANDANG.
Komponen Kandang Ukuran Bahan
‘Wuas Kandang : Panjang (ma)
Lebar (m)
Tinggi (m)
‘Tempat Pakan : Panjang (m)
Lebar (mm)
Dalam (m) .
anjang (mm)
Lebar (m)
Dalam (m)
Pembuangan Limbah : Panjang (m)
Lebar (m)
Dalam (m)
Jarak dari kandang (ra)
a Bentuk pembuangan
Lorong/gangway : Lebar (m)
Letak gangway
Ventilasi = Panjang (m)
Lebar (m)
Jumlah (buab)
Pintu : Tinggi (m)
tsbar (m) ; 7 :
Letak (pinggir, depan, belakang)
‘Atop Tinggi dari tanah (rm)
[ binding : Tinggi (m) (penuh, % dinding) 7
Lantai: panjang (m), lebar (m)
‘rah kandang menghadap ke
4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
1. Minta izin kepada pemilik kandang
2. Jangan mengganggu ketenangan ternak
rs
Modul Bangunan dan Peralatan PerkandanganLEMBAR LATIHAN
1. Apa fungsi lantai kandang ?
2.- Apakah bahan atap yang baik untuk perkandangan di daerah tropis?
Hitunglah luas kandang perekor dalam praktek ini! Apakah mencukupi,
melebihi atau kurang dari kebutuhan ternaknya?
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 7KEGIATAN PRAKTIKUM II :
BAHAN BANGUNAN PERKANDANGAN
LEMBAR INFORMASI
Pada masa sebelum abad XIX, ternak masih dipelihara dalam sistem
“backyard” pada lahan terluang di belakang rumah atau di kolong rumah dengan
dibatasi pagar atau anyaman bambu (gedeg), untuk perkandangan temnak masih
banyak yang menggunakan barang bekas alat rumah tangga yang sudah tidak
terpakai lagi, misalnya lemari yang sudah tidak terpakai atail kotak kayu. “Untuk
tempat pakan konsentrat menggunakan bekas alat dapur yang tidak terpakai.
Perkembangan selanjutnya adalah membuat kandang yang sangat sederhana
dengan menggunakan bahan yang ada di sekitarnya dari bambu atau kayu dan
dikerjakan oleh pengrajin lokal. E
Perkembangan pesat mengenai perkandangan baru dirasakan setelah
kereta api dijadikan alat transporlasi umum, karena dengan kereta api ini bisa
membawa bahan-bahan berat seperti besi dan logam lainnya, pasir, semen dan
bahan beral lainnya untuk bahan perumahan, Mulai saat itu, perkandanganpun
memerlukan biaya atau modal, terutama bagi perkandangan usaha peternakan
yang sudah bersifat komersial seperti kandang sapi perah yang sudah
memerlukan besi dan tembok beton, atau kandang unggas yang juga sudah
lebin maju. Adapun kandang sapi potong dan domba masih dengan bahan yang
sederhana
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 8Kebutuhan Teknis paling utama adalah terbentuknya suatu
bangunan dengan ukuran tertentu yang memiliki atap, dinding dan
lantai
ATAP :
Atap bertujuan untuk menahan sinar matahari dan hujan, serta
berguna pula untuk menyerap panas tubuh, oleh karena itu
bahannya harus tahan cuaca seperti alumuniym, seng, asbes,
genting atau rumbia
Akibat pernafasan dan urine, di dalam ruangan sering terjadi
kondensasi dan peningkatan kelembaban, selain itu juga adanya
perbedaan suhu di luar dan di dalam ruangan seringkali memerlukan
pemilinan bahan atap ini, kadang-kadang diperlukan bantalan atap
sebagai isolator
Atap monitor sangat baik untuk-mendorong’udara panas di bawah
atap. Bisa juga digunakan “exhaust fan” untuk menarik udara panas
* Di NTT, atap rumbia yang dilapisi aluminium foil banyak digunakan
untuk menahan rembesan air hujan. Pada suhu tinggi akan meredam
panas, pada suhu rendah (malam) akan melepaskan panas yang
“tersimpan” sebagai penghangat
—————————— —
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan ageae
as
\
1 i
SS
—> 3B
: * Gambar-2.1. Berbagai Model Atap
Atap asbeé dan seng sebaiknya diberikan isolator dengan
styrofoam, atau seng/asbes dicat khusus yang mengandung isolator,
sehingga suhu dalam kandang turun 3 - 4°. Atap alang-alang
menyebabkan ruangan kandang lebih lembab dan efektif meredam
panas dibandingkan atap rumbia, karena dapat menahan air lebih
lama
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 10Gambar 2.2. Atap dengan Genting Transparan Menambah
Penerangan Kandang
Atap dengan bahan tanah (genting) efektif meredam panas
matahari daripada seng atau asbes. Bahan galvanis (seng plus
aluminium) baik untuk atap kandang dalam mengurangi kelembaban
Genting, asbes, aluminium atau seng dalam Penggunaannya secara
berturut-furut akan menyebabkani udara semakin lebih kering atau
kelembaban kandang semakin rendah
Di dataran rendah, penggunaan atap yang dapat
mempertahankan kelembaban lebih lama adalah lebih baik (misal
genting, alang-alang, dsb). Di dataran tinggi, penggunaan seng
aluminium akan lebih baik
—_—_—
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page llDINDING
Dinding diperlukan untuk :
1, Menahan tekanan fisik ternak
2 Mengurangi infeksi penyakit
3." Mencegah angin dan pengaruh iklim yg berlebihan
Bahan harus kedap air dan kokoh, terutama untuk kandang sapi
Perah atau kamar penyimpan susu, sehinga memudahkan untuk
dilakukan pencucian. Bahan untuk dinding banyak pilihan bisa
meggunakan batu karena murah tetapi kuat dengan ditembok, bata
Merah atau bata cetak mengunakan semen, harganya lebih mahal
dari batu, bisa menggunakan kawat atau logam untuk kandang
dalam bentuk “cage” atau "box", kayu atau papan yang disusun,
bamboo yang dibuat gedek, tidak menutup kemungkinan pula
menggunakan plastic atau gorden (awning) sebagai penahan angin
atau cahaya saja. Dalam pemasangannya ada yang penuh, ada yang
setengah terbuka, bahkan ada juga yang tanpa dinding terutama
pada ternak besar yang hanya menggunakan kayu atau bamboo
penghalang saja
LANTAI
Lantai sangat penting untuk unggas dan babi yg tubuhnya selalu
dekat dengan lantai dengan syarat
‘Modul Bangunan-dan Peralatan Perkandangan Page 12Lantai harus nampu mencegah timbulnya kelembaban, kadang-
kadang diperlukan lagi jejaba (beeding atau litter)
Permukaan jangan terlalu kasar, yang dapat menyebabkan
ngan ternak tidak terpeleset (terutama pada ternak besar)
Perlu kemiringan untuk menjamin drainase. Kemiringan 2 ~ 5
% cukup untuk mengalirkan urine dan pencucian.
Oleh karena itu, bahan untuk lantaipun bermacam pilihan seperti
tanah yang perlu diratakan dahuly atau dipadatkan dan ditambahkan
alas lantai (beeding atau litter) agar tidak mudah hancur dan
berlumpur. Dapat juga mengguriakan batu kali yang dapat diratakan
dengan tanah atau menggunakan semen, tetapi permukaannya tidak
rata hingga air dan kotoran bisa menggenang atau tertahan yang
dapat menyebabkan kotor dan lembab.
Semen juga dapat digunakan sebagai bahan lantai untuk
melapisi permukaan, permukaan lantai agak kasar (supaya tidak
licin), tidak tembus air dan perlu kemiringan, tetapi mudah .
dipengaruhi suhu dingin hingga diperlukan alas lantai (beeding)
Batu bata cukup baik untuk lantai karena kuat dan tahan lama, tidak
mudah rusak bila dipergunakan untuk kandang ternak besar
Bambu juga dapat digunakan untuk kandang domba, kelinci
atau unggas, tetapi tidak rata dan kurang kuat, perlu sering
dibersihkan karena mudah kotor
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan nnGambar 2.3. Lantai Papan
Dari papan pun ada yang digunakan untuk lantai malahan
lebih baik daripada bamboo karena lantai lebih rata, tetapi daya
tahannya kurang kuat, lantai harus bercelah dengan jarak celah 4
cm dan lebar papan 10 ~ 15 cm
Gambar 2.4. Lantai kawat pada kandang “Cage”
ee
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 14Logam, kawat, besi atau teralis juga dapat digunakan untuk
lantai bercelah karena sangat kuat, tetapi bisa berkarat dan melukai
kaki ternak, di bawahnya perlu penampungan kotoran yang mudah
dibersihkan. Aspalpun ada yang menggunakannya untuk pelapis
lantai, tetapi kelemahannya adalah mudah lengket di kaki ternak bila
Panas
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mengetahui bahan yang digunakan untuk atap, dinding dan
lantai kandang
2. Mahasiswa memahami efek berbagai bahan kandang terhadap keadaan
ingkungan (suhu dan kelembaban) dalam kandang
3. Mahasiswa memahami daya tahan bahan serta fungsinya
LEMBAR.KERJA
S
1, Alat:
1) Alat tulis
2) Meteran
3) Kamera
4) Termometer
5) Hygrometer
en
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 152. Bahan:
Unit Kandang
3. Langkah Kerja :
1) Pethatikan atap kandang dibuat dari bahan apa?
2) Perhatikan dinding (kalau ada) kandang dibuat dari bahan apa?
3) Perhatikan lantai kandang dibuat dari bahan apa?
4) Ukur suhu dan kelembaban kandang !
5) Buatiah fotonya
4. Keselamatan Kerja:
Jangan mengganggu kenyamanan ternak
LEMBAR LATIHAN :
1. Apa keuntungan menggunakan genting sebagai bahan atap kandang?
2. Apakah fungsi dinding ?
3. Kenapa lantai lebih penting pada kandang unggas‘dan babi ?
“Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 16KEGIATAN PRAKTIKUM Ill :
PEMBUATAN DENAH PERKANDANGAN
LEMBAR INFORMASI :
Dalam pemeliharaan ternak, diperlukan keadaan ternak yang harus hidup
dalam keadaan nyaman, tanpa gangguan. Menurut The Farm Animal Welfare
Council térdapat 5 (lima) hal yang tidak mengganggu ternak dalam memperoleh
kenyamananiiya yaitu
1) Bebas dari kelaparan dan malnutrisi
2) Bebas dari ketidaknyamanan lingkungan dan fisik
3) Bebas dari luka dan penyakit
4) Bebas dari adanya tekanan tingkah laku
5) Bebas dari rasa takut dan stress.
Untuk itulah maka diperlukan perneliharaan temak yang dapat memberikan
kenyamanan pada ternak dengan’cara menata bangunan kandang dan :
perkandangan yang baik, terutama dari gangguan lingkungan yang berlebihan
dan membahayakan. Penataan bangunan perkandangan sebaiknya dibuat
dahulu denahnya sebaik mungkin disesuaikan dengan keadaan lokasi
Arah kandang tidak selalu harus menghadap ke timur, tetapi yang penting sinar
matahari pagi harus masuk.dengan merata ke dalam kandang, karena sinar
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Pagel?matahari pagi sangat baik-untuk Kesehatan ternak, disamping memberikan suhu
yang nyaman dan keadaan di dalam kandang yang kering.
Gambar 3.1. Penataan Bangunan Usaha Peternakan dilihat dari Atas
Arah angin pun tidak boleh menerpé langsung ke dalam kandartg, apalagi
dengan kecepatan yang tinggi. Untuk menanggulangj hal ini, dalam menata
kandang sering dibuat ‘wind breaker’ yang berupa pepohonan atau
penghalang/pematah angin. Wind breaker dapat dibuat dengan jarak 40 m dari
batas paling luar kandang dan ketinggian 4 m, sehingga cahaya matahari pagi
masih dapat masuk ke dalam kandang, sedangkan angin pembawa debu dan
mikroorganisme pengganggu dapat dihindarkan
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 18ae
a
3
3
°
0
“2.
Gambar 3.2. Denah Perkandangan dan Bangunan Lainnya (Adaptasi
dari Ashby, dkk, 1959)
Selain itu, dalam penataan kandang harus diperhitungkan pula zona
penataannya yang berorientasi kepada gangguan lingkungan, terutama dari
polusi bau dan bising, selain debu. Dalam hal ini, maka penataan kandang harus
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 19Jauh dari konsentrasi pemukiman dan tidak menggunakan aliran sungai yang
digunakan masyarakat untuk pembuangan limbah.
Denah tersebut tidak hanya terditi dari perkandangan saja, tetapi lengkap
dengan fasilitasnya, termasuk dimana menata tempat parkir kendaraan, alur
jalan, kantor, perumahan, pos penjagaan dan sebagainya
Penataan perkantoran harus ditempatkan di depan, agar masyarakat yang
berkepentingan mudah menemukannya, selain mudah untuk mengawasi segala
kegiatan yang berlangsung di peternakan, dan mudah pula aksesnya untuk
dicapai dari segala arah. Penempatan "yard" harus dapat diawasi dari kantor,
tapi memudahkan akses dari kandang untuk menggiring ternak dari dan ke
paddocknya. Demikian pula tempat parkir harus memadai dan dekat dengan
perkantoran ini, Denah tersebut harus jelas skalanya minimal skala 1: 1000.
Dengan berpedoman kepada keadaan lingkungan dan kemudahan
aksesibilitas serta lancarnya kegiatan, maka dapat ditata denah perkandangan
berikut kelengkapan fasilitasnya dengan baik :
TUJUAN PRAKTIKUM | * :
1, Mahasiswa mengetahui bagaimana menata setiap bangunan
perkandangan.dengan skala yang sesuai
2. Mahasiswa dapat menata penempatan wind breaker dari efek tiupan
angin yang membahayakan ternak
3. Mahasiswa dapat menata jalur lalu lintas dan tempat parkir di lokasi usaha
peternakan
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 20LEMBAR KERJA :
1. Alat:
1) Kertas gambar A3
2) Pensil atau pensil berwarna
3) Penggaris
4) Penghapus i
2. Bahan:
1) Maket usaha peternakan
2) Blueprint perkandangan
3) Foto lokasi usaha peternakan (kalau mungkin foto udara)
3. Langkah Kerja :
4) Siapkan peralatan yang diperlukan
2) Rancanglah terlebih dahulu penataen perkandangan dengan
berpedoman pada zona farmstead
Buatlalt penataan perkandangannya dengan memperhatikan atah
angin, mata angin, arah matahari,
4) Gambar denah dibuat secara proporsional dilengkapi dengan
keterangan (legenda)
5) Buat pula skalanya
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 21
——LEMBAR LATIHAN :
1. Dimanakah letak kantor, kenapa letak kantor harus strategis dengan kegiatan
usaha ?
2. Apa fungsi "wind breaker" ? Berapa jaraknya dari perkandangan ?
3. Bangunan apa yang perletakannya diperbolehkan pada tempat yang
berseberangan dengan jalan raya ? :
os
Apa keuntungan pembuatan denah menggunakan skala ?
ee
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 22KEGIATAN PRAKTIKUM IV :
PENATAAN ZONA USAHA PETERNAKAN (FARM STEAD)
LEMBAR INFORMASI :
Dalam merencanakan lokasi agribisnis (farmstead) perlu dilakukan dabulu
analisis lokasi yang berkaitan dengan keadaan lapangan dan lingkungan serta
analisis letak bangunan yang berkaitan dengan efisiensi usaha dan keamanan
(biosecurity)
Analisis lokasi perlu dilakukan karena dalam membangun perkandangan
nanti harus dilakukan seefisien mungkin yang dapat menghemat biaya dan
tenaga serta perlu dipertimbangkan juga apabila di masa mendatang akan
dilakukan perluasan usaha atau pengembangan bangunan.
Dalam analisis letak bangunan harus diperhatikan agar lokasi :
perkandangan dalam usaha ternak (farmstead) terletak pada daerah yang tidak
membahayakan operasional atau jalannya usaha, juga tidak membahayakan
pekerja atau ternaknya sendiri. Seperti halnya analisis lokasi, maka dalam
analisis letak bangunan pun harus diusahakan agar penataan bangunan tersebut
cukup artistik, arus lalulintas lancar dan mudah
Untuk itu maka diperlukan penataan lokasi agribisnis dan bangunan
lainnya yang terrencana dengan baik, sehingga akan menjamin
—_——S_—
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 23
eee1. Kelancaran kegiatan usaha
2. Menghemat pembuatan jalan. Jalan dapat dibentuk seefisien mungkin
dengan menghemat waktu dan tenaga, tetapi dapat menjangkau setiap lokasi
dengan mudah.
3.. Terepenuhinya persyaratan teknis dan ekonomis dengan menggunakan
bahan yang kuat dan cocok, murah dan tersedia
4. Penataan arah kandang yang baik dan pengaliran limbah dapat ditanggulangi
5. Mobilitas atau pergerakan ternak berjalan lancar
6.
Penataan pepohonan dan naungan pada tempat yang tepat dan diperlukan.
Pola pembentukan suatu lokasi agribisnis (farmstead) khususnya dalam
usaha peternakan ditentukan oleh kebutuhan tatalaksana, skala usaha,
penangggulangan pencemaran lingkungan dan penataan yang artistic. Pola
tersebut dapat digambarkan dalam bentuk radial dengan zona berlapis dan lebar
antar zona berkisar antara 30 sampai 40 m yang diukur dari pusat jari-jari
slingkaran (diameter). :
Trodul Bongunan dan Periaan Perkandangan errDigambarkan dalam bentuk radial dengan zona:berlapis; |
jarak antar zona minimal 30 m dari jari-jari lingkaran.
Zona I : Tempat penataan pemukiman, kebun' dan
taman. Bebas dari polusi, merupakan tempat Kegiatan
bekerja.
Zona II : Tempat penataan bangunan untuk bengkel,
garasi, jalur lalulintas dan halaman.
Zona III: Tempat penataan bangunan pengolahan,
pényimpanan atau gudang, kolam ikan, bangunan
limbah atau pupuk kandang. Zona ini'rawan polusk dan
bising,
Zona IV: Tempat bangunan kandang. Zona ini rawanh
oleh polusi kandang
Kebun rumput dapat diletakan di zona III dan-IV.
ere rr
Cao Tre
Gambar 4.1. Zona Penataan Bangunan Lokasi Agribisnis (Farmstead)
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 25Zona 1. Zona tempat penataan pemukiman atau rumah tinggal, asrama, kebun ,
tempat parkir, kantor dan taman.
Zona 2. Zona tempat penataan bangunan untuk bengkel, workshop, garasi, jalur
lalulintas dan halaman.
Zona 3. Zona tempat bangunan pengolahan, penyimpanan atau gudang,
pengelolaan limbah dan pupuk kandang, halaman pengelolaan (yard), kolam
ikan. Zona ini agak rawan polusi, baik polusi bau maupun debu, dan bising.
Zona 4. Zona tempat bangunan perkandangan yang menjadi usaha pokok
keluarga, kecuali kandang ternak hiburan atau fancy atau backyard farming.
Zona ini rawan oleh polusi kandang dan cukup bising
Dengan berpedoman pada zona di atas, maka dapat ditentukan dimana
letak suatu bangunan tertentu dan berapa jaraknya dari masing-masing
bangunan lainnya. Tampak bahwa letak perkandangan jauh dari pempat
pemukiman, sehingga keluarga tidak terganggu polusi bau atau
ing. Letak
~ kebun rumput atau penggembalaan pada zona 3 dan zona 4 atau di lahan
terluang lainnya di luar zona.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat menata lokasi agri
isnis terutama perkandangan yang
berwawasan lingkungan
2. Mahasiswa dapat menata pembuatan jalan yang dapat menjangkau
setiap lokasi dengan mudah dan memperlancar kegiatan usaha
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 263. Mahasiswa dapat menata arah kandang yang baik, pengaliran limbah
dapat ditanggulangi dan mobilitas atau pergerakan ternak berjalan lancar
LEMBAR KERJA :
4. Alat:
1) Kertas gambar A3
2) Pensil (berwarna)
3) Jangka
4) Mistar 30 em
5) Penghapus
2. Bahan:
4) Materi zona
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan
Page 27ee Uap Te ec
So Ce coy
Peooe ce
ee em CL)
cae ee
peor or ee]
cues
ceca ae
Poe ge a)
Preeucec ae
Peer Cece ac
Precuep ict
eae ELarr yess
oe een. haa
Peace pes
Corny
See CEU ee ae
Pee ee Sec eCELCy
Peer met aC Icd
8PP3-PERENCANAAN DAN
Boron
fodul Bangunan dan Peralatan Perkandangan
Page 28kandang sapi perah
kandang sapi daging
Rumah
kandang ayam
eer Piette Claret Tea Eee
Ge Plate
PP3-PERENCANAAN DAN
seo
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan
Page 293. Langkah Kerja:
1) Membuat kontur sesuai contoh lokasi dengan skala yang sesuai peta
2) Menentukan letak perumahan atau pemukiman
3) Membuat zona 1 berpusat pada perumahan tersebut dengan jari-jari
lingkaran 30 m disesuaikan skala.
4) Bual zona 2, 3 dan 4 dengan jari-jari yang sama :
5) Buatlah tugas menataletak perkandangan dan bangunan lainnya sesuai
ukuran jarak yang ditentukan dan pada zona yang sesuai
6) Disarankan untuk menggunakan skala 1: 1000
4. Keselamatan Kerja :
1) Bekerja dengan hati-hati terutama dalam menggunakan jangka.
2) Jangan terlalu banyak menggunakan penghapus pada kertas gambar,
untuk menjaga kebersihan dan kerapihan hasil kerja
LEMBAR LATIHAN
1) Apa’pentingnya kontur dalam pénataan farmstead ?
2) Bolehkah mendirikan bangunan tepat pada garis kontur ?
3) Kenapa pembuatan zona | harus menentukan letak perumahan dahulu ?
4) Kenapa perkandangan harus terletak pada zona IV ?
i
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 30KEGIATAN PRAKTIKUM V :
MEMBUAT REPLIKA KANDANG DAN PERALATAN
LEMBAR INFORMAS! :
Untuk membuat suatu bangunan yang memenuhi persyaratan dan sesuai
dengan tujuan penggunaan atau pemanfaatannya, maka diperlukan
Perencanaan yang lebin hati-hdfti dan disertai dengan “bluepint” bangunan yang
akan didirikan tersebut. Demikian pula dalam’membuat peralatan
perkandangannya, harus memenuhi persyaratan dalam ukuran-ukurannya,
bentuknya serta fungsinya
‘Sebelum membuat kandang, peralatan ataupun fasilitas kandang, perlu
didisain dahulu bagaimana bentuknya, berapa ukurannya, bahannya apa,
bagaimana konstruksinya dan bagaimana denahnya. Untuk itu, maka seringkali
dibuat dahulu repiikanya :
Replika adalah bentuk atau model suatu benda yang mirip aslinya tetapi
dalam ukuran proporsional yang lebih kecil sesual skalanya, Dalam membuat
replika yang penting adalah bentuknya atau modelnya yang mirip dengan aslinya
secara proporsional, mengenai bahannya tidak selalu harus sama.
Dalam praktikum ini, mahasiswa ditugaskan membuat replika satu unit
kandang atau peralatan peternakan tersebut. Bila membuat kandang ,buatlah
sebuah kandang dari satu komoditas ternak saja. Misalnya kandang sapi,
kandang domba, kandang ayam dan sebagainya, Bila membuat peralatan
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 31kandang, buatlah satu unit peralatan tersebut yang sesuai aslinya, misalnya
membuat satu unit “creep feeding’, tempat dipping, mesin perah, mesin
Penetasan telur, chopper dan sebagainya
Gambar 5.1. Replika Loading Chute dari Kawat dan Plat Besi Bekas
Pembuatan replika ini tidak harus dibuat dari bahan aslinya yang mahal
dan sulit diperoleh, tetapi dapat dibuat dari bahan atau barang bekas, bahan
yang didaur ulang atau bahan lain yang mudah diperoleh tetapi masih bisa dan
Cocok untuk digunakan sesuai bahan yang sebenamya, Misalnya menggunakan
Sumpit, sendok es krim, tusuk gigi atau korek api untuk menggantikan bahan-
bahan kayu. Menggunakan kawat atau kabel bekas, sirkut radio, kaleng atauplastik bekas minuman, sedotan plastik, bateri bekas, ballpoint bekas, ID card
bekas dan yang lainnya, yang penting ukurannya proporsional dan bila
menggunakan benda-benda tersebut masih bisa menggambarkan model yang
sebenarnya
Gambar 5.3. Replika Kandang Ayam Petelur
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 33,TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Mahasiswa dapat membuat model kandang dan peralatan kandang sesual
dengan aslinya.
2. Mahasiswa dapat memanfaatkan barang atau benda bekas untuk didaur
ulang '
3. Mahasiswa mengetahui fungsi dari replika yang dibuatnya dengan ukuran
yang proporsional
4, Mahasiswa dapat bekerjasama dalam membuat suatu karya
LEMBAR KERJA :
7. feo
4) Gunting kaleng
2) Gunting kertas
3) Gergaji : ; -
4) Palu
°5) Pisau 7
6) Paku
7) Lem kayu
8) Kertas gambar
9) Pensiliballpoint
10)Mistar
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 342. Bahan:
1) Barang-barang bekas
2) Tripleks bekas (untuk alas)
3) Sukup kaca ukuran pxixt : 30x40x20
3. Langkah Kerja : '
1) Tentukan terlebih dahulu replica apa yang akan dibuat
2) Cari gambar tersebut dari sumber informasi (buku, internet, dsb)
lengkap dengan dimensi ukuran-ukurannya.
3) Kumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan, utamakan dari bahan-
bahan yang dapat didaur ulang
4) Usahakan bahan yang digunakan ukurannya proporsional dengan
model aslinya
5) Buatlah replica tersebut sesuai dengan bahan yang tersedia
6) Replika yang sudah jadi disimpan dalam sungkup kaca. -
4. Keselamatan Kerja: :
1) Hati-hati bekerja dengan alat-alat tajam yang bisa melukai
2) Gunakan masker bila diperlukan.
LEMBAR LATIHAN :
4) Apa manfaatnya Anda membual replica ?
2) Mengapa dalam membuat replica disarankan untuk menggunakan bahan
bekas atau daur ulang?
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 35,3) Apa yang terjadi bila dalam membuat replica ukuran dimensinya tidak
proporsional ?
val Bangunan dan Peralatan Perkandangan
Modul Bangunan dan Pet 8 =<KEGIATAN PRAKTIKUM VI:
PROTEKSI PAGAR
LEMBAR INFORMAS! :
Tujuan pemagaran adalah untuk membatasi tempat atau lahan yang
diperlukan dalam memelihara temnak, misalnya, untuk padang penggembalaan,
kebun rumput, atau pun halaman. Pemagaran sangat bermanfaat dalam sistem
ladang, karena tanpa pemagaran yang baik pengelolaan ladang menjadi tidak
efektf.
Pemagaran yang tidak memenuhi syarat menyebabkan:
1) Produksi ternak tidak seragam
» 2) Kekurang berhasilan program kesehatan
3) Risiko kerusakan vegetasi meningkat
4) Memungkinkan masuknya hewan pemangsa (predator)
5) Distribusi ternak tidak terarah
Pemagaran ada yang sifatnya permanen ada juga yang sementara. Untruk pagar
permanen sebaiknya menggunakan bahan yang kuat dan tahan lama (besi,
beton, atau kayu)
Pagar permanen terdiri :
1) Tonggak utama (post fence)
2) Tonggak tambahan (secondary post fence)
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 373) Penyangga (stay)
4) Tonggak pasak (dropper)
5) Kawat berduri dan kawat licin
6) Papan atau batang kayu.
Tonggak utama biasanya terpasang di sudut areal atau sebagai tonggak
pintu dengan tinggi dari permukaan tanah sekitar 1,35 meter dan jatak antar
tonggak 14 meter. Bila lebih, maka pada setiap jarak 14 meter dipasang tonggak
tambahan. Dalamnya penancapan tonggak utama 0,85 meter dan tonggak
tambahan 0,60 meter.
Gambar 6.1. Disain Penancapan Tonggak Utama (Post Fence) dalam
Pemagaran :
ee
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Paze 30Untuk memperkuat pemancangan tonggak, digunakan penyangga dalam
dua sisi (double side) atau tunggal (one side), ditunjang dengan batu penahan.
Tonggak pasak (dropper), tonggak yang dipasang diantara tonggak utama atau
tonggak tambahan dengan jarak setiap 2,8 meter dan tidak menyentuh tanah.
Batang kayu besar dapat digunakan sebagai tonggak utama atau tonggak:
tambahan. Batang kayu kecil untuk tonggak pasak, pagar pengganti kawat atau
sebagai tonggak pagar sementara. :
Pagar kayu lazimnya tidak tahan lama akibat rayap dan semul merah:
Untuk menghambat serangan diberikan proteksi menggunakan zat kimia seperti
dilabur dengan tir, solinem, creosote, Copper Chrome Arsenate (CCA) atau
minyak pengawet kayu
Untuk lebih tahan lama dalam menghadapi serangan rayap dan semut
merah, maka sangat baik apabila tanah tempat penancapan tonggak pagar
diberikan perlakuan zat kiria yang dapat dipilih satu jenis dari empat jenis zat
kimia di bawah ini
a. Aldrin emulsion 5 gr/l ait
b. Chlordane emulsion 10 gill air.
¢. Campuran 5 gr Chlordane dan 2,5 gr heptacilor /\ air.
d. Dieldrin emulsion 5 gril air.
Gunakan salah satu pilihan larutan sebanyak 150 lim? tanah, dengan
jarak dari tonggak sejauh 20 ~ 30 cm. Hindarkan tanah yang telah diberikan
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 39larutan zat kimia dari terjadinya erosi, tutup dengan tanah biasa setebal 15 cm
atau ditembok
TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Mahasiswa dapat memproteksi tonggak pagar dari kerusakan rayap atau
semut merah
2. Mahasiswa mengetahui perawatan bahan perkandangan dari kayu
3. Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan bahan proteksi pagar
LEMBAR KERJA
ALAT
4) Cangkul
2) Sekop
3) Pengaduk
4) Ember
5) Alat tulis
BAHAN
4) Zat kimia untuk proteksi
2) Tanah
3) Batang kayu untuk tonggak utama
4) Semen
ee
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 40LANGKAH KERJA
1) Buat terlebih dahulu gambar tonggak utama dengan dalam penancapan
85 cm dalam tanah
2) Hiturig keperluan volume tanah yang akan diproteksi sekitar tonggak
utama tersebut :
3) Hitung keperluan zat kimia yang dibutuhkan sesuai dengan jenisnya
4) Larutkan zat kimia tersebut ke dalam air sesuai dosisnya 15 Vm?
5) Campurkan dengan tanah yang akan memproteksi seluruh tonggak utama
6) Tancapkan tonggak utama
7) Proteksi sekitarnya dengan tanah yang sudah mengandung zat kimia
8) Padatkan tanah di sekitar tonggak utama
9) Temboklah penancapan tonggak utama dengan semen setebal 15 cm.
KESELAMATAN KERJA -
1) Hati-hati dengan zat kimia
2) Perhattikan dalam melakukan peftcangkulan.
LEMBAR LATIHAN
1. Kenapa tanah di sekitar penancapan tonggak pagar harus diproteksi ?
2. Berapa perbedaan volume tanah untuk memproteksi tonggak utama dan
tonggak tambahan ?
3. Kenapa rayap sangat mengganggu batang kayu ?
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkancangan Page 414. Sebutkan ke empat jenis zat kimia yang sering digunakan untuk
memproteksi tonggak pagar dan banyak pemakaiannya (gr) ?
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 42KEGIATAN PRAKTIKUM VII:
MENGHITUNG PRODUKS! MANURE DAN MODEL
PENAMPUNGANNYA
LEMBAR INFORMAS! :
Dalam pendirian suatu peternakan pengelolaan limbah harus :
direncanakan secara serius dalam bentuk “AMDAL" (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan), sehingga diizinkan untuk operasional perusahaan. Limbah terdiri
terdiri dari bagian padat dan bagian cair, apabila semuanya itu dikeluarkan oleh
tubuh temak maka disebut "manure". Limbah dalam jumlah besar akan
menimbulkan polusi jika tidak dikelola dengan baik, tetapi bila dikelola dengan
baik maka dapat memberikan keuntungan dan manfaat yang besar.
Gambar 7.1. Pengelolaan Limbah yang Cukup Besar
‘Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 43,Sebagai contoh, sapi yang bobot badannya 450 kg di feedlot akan
memproduksikan 0,028 m° sama dengan 28,4 liter atau 27,2 kg manure basah
yang terdiri dari urine dan feces setiap hari. Jadi apabila sebuah perusahaan
peternakan sapi yang memelihara 10.000 ekor, maka akan menghasilkan
manure antara 12.000 ~ 18.000 ton/tahun tergantung jenis pakannya. '
Produksi manure/tahun ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Lx Cx Dx U x 0,0075 kg
Dimana : L = Liveweight (Bobot badan rata-rata temak yang digemukan)
C = Capacity (Dayatampung Feediot)
D = Days feedlot operates annualy (umiah hari operasional
feedlot/tahun)
U = Utilization (Utilisasi rata-rata daya tampung, biasanya < 80 %)
Contoh Perhitungan 7 : -
Daya tampung feedlot (C) = 400 ekor
Target bobot badan akhir = 700 kg, rata-rata Bobot bakalan = 490 kg, digémukan
selama 150 hari dengan pertambahan bobot badan/hari 1,4 kg
Total pertambahan bobot badan = 1,4 x 150 = 210 kg.
Bobot badan rata-rata penggemukan (L) = (490 + 700)/2 = 595 kg
Utilisasi daya tampung (U) = 80 %
Jumlah hari operasional feedlovtahun (D) = 310
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 44Produksi manure/tahun = 595 x 400 x 310 x. 0,8 x 0,0075 = 442.680 kg = 442,68
ton
Tujuan pengelolaan limbah
1. Meningkatkan kesehatan ternak dan efisien dalam mengubah pakan dan
menambah bobot badan
2. Mencegah polusi lingkungan baik udara, air atau pun tanah
3. Menggunakan nutrisi yang tertinggal dalam limbah kotoran
4. Melakukan point 1-3 dengan biaya yang rendah
Pengaliran limbah harus berpedoman pada
1) Jumlah populasi ternak
2) Jumiah dan bentuk ransum
3) Volume penggunaan air
Pengelolaan manure pada Feedlot terbuka (oven feedlot / out door feedlot)
1) Manure tersebar di atas permukaan tanah
2) Sebaiknya dialirkan atau dialirkam ke pastura,4ahan pertanian atau bak
penampungan
Pengelolaan pada Feedlot Terkurung ( indoor feedlot)
1) Lantai tanpa jejaba, tinja dialirkan melalui selokan menuju penampungan
atau pastura -
2) Lantai dengan jejaba, urine dan padatan tinja diserap oleh jejaba
diangkut dalam bentuk padat
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 45,TUJUAN PRAKTIKUM 5
1. Mahasiswa dapat menghitung produksi manure suatu usaha petemakan,
kKhususnya pada ternak sapi
2. Mahasiswa dapat memprediksi kebutuhan volume penampungan limbah
ternak
3. Mahasiswa mengetahui cara mengurangi pencemaran lingkungan "
4. Mahasiswa mengetahui cara pemanfaatan limbah peternakan yang
Menguntungkan
LEMBAR KERJA
1. ALAT
1) Alat tulis menulis
2) Kalkulator
2. BAHAN oa be -
Usaha Penggemukan Sapi Potong
3. LANGKAH KERJA
1) Mengunjungi dan mengobservasi usaha penggemukan yang cukup besar
2) Tanyakan berapa populasi ternak yang dipelihara (ekor)
3) Berapa bobot badan rata-rata ternak sapi yang dipelihara sejak bakalan
sampai dipasarkan (kg)
Modul Bangunan dan Peralatan Perkandangart Page 464) Berapa lama penggunaan kandang untuk penggemukan dalam satu tahun
(hari) i
5) Hitunglah produksi manure pertahun dengan rumus di atas
6) Berapa volume penampungan limbah yang tersedia
7) Apakah penamptngan limbah yang tersedia cukup menampung limbah
atau kurang ? :
4. KESELAMATAN KERJA
1) Jangan mengganggu ketenangan ternak yang dipelihara
2) Gunakan masker dalam melakukan observasi
LEMBAR LATIHAN
1) Mengapa mendirikan usaha penggemukan harus membuat AMDAL ?
2) Apakah yang disebut "manure" itu ?
3) Untuk apa saja "manure" dapat dimanfaatkan ?
4) Bagaimana model penampungan limbah yang ada di perusahaan ?
Modul Bangunan
n Perkandangan Page 47DAFTAR PUSTAKA
Ashby W., JR. Dodge and CK. Shedd. 1959. Modern Farm Buildings. Prentice
Hall Inc, Englewood Cliffs, New Jersey.
Ewer, TK. 1982. Practical Animal Husbandry. Wright-Scientechnica. John
Wright & Sons Ltd. Bristol, England ,
Hall, JM. and R. Sansoucy. 1981. Open Yard Housing for Young Cattle. FAO
Animal Production and Health Paper. Food and Agriculture Organization
of The United Nation, Rome.
Me. Nitt, JI. 1983. Livestock Husbandry Techniques. The English Language
Book Society, Granada, London.
Undang Santosa, 1995. Tatalaksana Ternak Sapi, PT. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Undang Santosa. 2008. Mengelola Peterakan Sapi Secara Profesional. PT.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Wathes, CM. and DR. Charles. 1994. Livestock Housing. Cab International,
Wallingford, United Kingdom.
Yap, K.H.F. 1964, Konstruksi Kaju. Penerbit,Dhiwantara, Bandung,
Mody Bangunan dan Peralatan Perkandangan Page 48