Anda di halaman 1dari 1

Kualitas semen sapi limousin pada pengencer yang berbeda selama pendinginan

Kondisi spermatozoa yang mudah rusak saat perlakuan dan penyimpanan sehingga membutuhkan
pengencer yang dapat mempertahankan kualitas selama penyimpanan. Semen belu untuk IB
memiliki kuaalitas yang rendah, kecuali jika tersedia nitrogen cair. Maka dari itu pengencer perlu di
uji coba agar mampu mempertahankan kualitas semen pada suhu 3-5 C. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji perbedaan kealitas seme yang diencerkan dengan 3 jenis pengencer yang berbeda.
Penelitia ini menggunakan semen segar dari sapi limousin dan 3 jenis pengencer yang berbeda yaitu
CEP-2 (cauda epididymal plasma )+10% kuning telur, tris aminomethan+20% kuning telur dan skim
+10% kuning telur. Lalu menggunakan metode rancangan acak kelompok dilanjutkan duncan
multiple range test. Pemerikasaan semn segar yang ditampung diamati kualitas makroskopis dan
mikroskopis, dengan konsentrasi 1144,25 juta/ml sesuai dengan standar, motilitas individu rataan 55
% dan viatibilitas 78,30% presentase abnormalitas semen segar sapi limosin 8,54 % yang berarti
memiliki sel spermatozoa yang baik. Pengencer tris aminomethan+20% kuning telur mampu
memberikan nutrisi bagi metabolismespermatozoa dan melindungi lebih lama dari pengencer
perlakuan lainnya karena rata-rata presentase motilitas inddividu nya meningkat dan presentase
viabilitas spermatozoa meberikan berbedaan yang meningkat dibanding kedua pengencerlainnya.
Pada presentase abnormalitas spermatozoa 8-10% tidak memberi pengaruh terhadap kualitas
semen namun jika lebih dari 25% maka berpengaruh terhadap penurunan fertilitas. Dari hasil
penelitian abnormalitas spermatozoa, tris aminomethan+20% kuning telur memberikan hasil yang
paling baik karena menunjukan abnormalitas yang paling rendah daripada kedua pengencer lainnya.
Namun walau pengencer tris aminomethan+20% kuning telur lebih baik tapi ketiga pengencer
tersebut layak untuk diaplikasikan pada saat IB karena faktorkeberhasilan IB paling sering adalah
motilitas. Berdasarkan ketentuan SNI semenbeku sapi yaitu semen beku yang diinseminasikan
memiliki konsentrasi spermatozoa 100 juta/ml dengan motilitas individu 40%. Pada penelitian ini
total spermatozoa motil pada pendingin selama 24 jam perlakuan ketiga pengencer tersebut lebih
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai