Hari
ke-
Gambar motilitas
Semen 1
Semen 2
Gambar Viabilitas
Semen 1
Semen 2
1
2
Har
i ke0
1
2
3
4
5
Motilitas (%)
Semen 1 Semen 2
60
60
60
60
60
60
60
55
55
50
Viabilitas (%)
Semen 1 Semen 2
70
70
70
70
70
70
70
60
60
55
B. Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa kualitas
semen yaitu motilitas dan viabilitas semen sapi relatif konstan. Semen sapi
diencerkan dengan media kuning telur yang telah dicampur dengan media
dasar tris, kemudian disimpan dalam suhu dingin (refrigerator) 5 0C.
Pengamatan dilakukan selama 5 hari.
Hari ke nol yaitu hari saat pegambilan semen, diamati konsentrasi semen
untuk menentukan volume media pengencer yang akan digunakan. Sebelum
pengamatan konsentrasi, semen segar diencerkan terlebih dahulu dengan
garam fisiologis. Hasil pengamatan menunjukkan konsentrasi semen sapi
sebesar, berdasarkan nilai tersebut maka dapat diperoleh volume pengencer
yaitu media kuning telur sebesar . selain mengamati konsentrasi semen, hal
yang juga penting untuk diamati adalah motilitas dan viabilitas semen.
motilitas merupakan banyaknya semen yang dapat bergerak normal,
sedangkan viabilitas merupakan perbandingan semen hidup dan semen mati.
motilitas semen sapi yaitu 60%, sedangkan viabilitasnya 70%.
Pengamatan hari pertama yaitu viabilitas dan motilitas semen. hasilnya
menunjukkan belum ada perbedaan dengan hari pertama. Kedua sampel
pengenceran memiliki viabilitas 70% dan motilitas 60%. Begitu juga dengan
hari ke-2, kedua sampel belum mengalami perubahan motilitas dan viabilitas.
Hari ke-3 pengamatan, pada sampel yang pertama motilitas dan
viabilitasnya masih sama dengan hari kedua, sedangkan pada sampel yang
kedua, motilitasnya turun menjadi 55% dan viabilitasnya 60%.
Pengamatan pada hari ke-4, kedua sampel semen mengalami penurunan
motilitas dan viabilitas. Sampel 1 motilitasnya turun menjadi 55% dan
Fungsi
utama
kuning
telur
adalah
kandungan
lesitin
dari
cekaman
dingin
(Toliehere,
1981).
Kuning
telur
dkk.,(2003)
menyatakan
proses
fertilisasi
membutuhkan