Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK IPS

RANGKUMAN:

Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan


terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN

Negara-negara ASEAN terletak di wilayah yang berdekatan,


sehingga negara-negara ASEAN memiliki karakteristik yang
mirip. Adanya kesamaan karakteristik tersebut membuat
interaksi relative lebih intens dalam bentuk kerjasama antar
negara, atau interaksi antar individu/kelompok. Ada berbagai
faktor yang menyebabkan adanya interaksi antar ruang di negara-
negara ASEAN, diantaranya adalah Faktor Iklim, Geologi, dan
Faktor ketersediaan Sumber Daya.
Faktor iklim wilayah Asia Tenggara terletak antara Benua
Australia dan Benua Asia, oleh karena itu negara ASEAN memiliki
2 musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Dua
musim tersebut dipengaruhi oleh angin Muson yang bertiup dari
Benua Australia, dan berasal dari Benua Asia. Angin muson
Timur adalah angin yang berhembus dari Benua Asia yang
melewati banyak daratan, angin muson berdampak pada iklim
kemarau. Sedangkan angin muson Barat berhembus dari Benua
Australia yang melewati wilayah perairan yang luas, sehingga
berdampak pada musim penghujan.

Negara-negara di kawasan ASEAN memiliki iklim yang sama,


oleh karena itu kebutuhan akan penyelesaian bencana antar
negara juga memiliki kesamaan. Negara-negara kawasan ASEAN
telah melakukan penandatanganan atas penanggulangan bencana
secara bersama.
1.) Diantara kasus penanggulangan bencana bersama adalah
ketika terjadi kebakaran hutan di Indonesia tahun 2014,
negara-negara ASEAN lain ikut membantu Indonesia.
2.) Negara-negara di kawasan Asia Tenggara terletak pada
daerah tumbukan lempeng (lempeng pasifik, lempeng
Eurasian, dan lempeng Indiaustralian) hal ini juga
menyebabkan wilayah Asia Tenggara memiliki
persebaran gunung berapi yang cukup besar, dan yang
terbanyak melintas negara Indonesia, meliputi pulau
Sumatra, pulau Jawa, sampai Sulawesi.

Tumbukan antar lempeng dapat memicu terjadinya bencana


alam yang berbahaya. Jika terjadi di wilayah daratan, tumbukan
lempeng menyebabkan gempa bumi, sementara jika terjadi di
wilayah lautan, tumbukan antar lempeng akan memicu terjadinya
gempa dan tsunami. Gempa yang memicu tsunami sempat terjadi
di Indonesia pada sekitar tahun 2006 dan terulang lagi pada
tahun 2018 di Palu.
Sama halnya dengan bencana lain, ASEAN sebagai organisasi
regional ikut memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok,
fasilitas kesehatan, maupun donasi untuk perbaikan lingkungan
melalui pusat koordinasi bantuan kemanusian.
Tidak semua negara yang mengalami bencana alam akan
meminta bantuan luar negeri, jika meresa kondisi internal sebuah
negara mampu menyelesaikan permasalahan sendiri, mereka
tidak akan meminta bantuan dari luar. Salah satu
pertimbangannya adalah masalah politik, dan budaya yang
dibawa oleh relawan dari negara lain.
FAKTOR KETERSEDIAN SUMBER DAYA ALAM
Jika kita mengamati keadaan lingkungan kita, akan terdapat
sumber daya yang ada di daerah kita dan tidak ada di daerah lain.
Begitu juga sebaliknya yang sumber daya yang ada di daerah lain
namun tidak terdapat di daerah kita. Hal ini juga dirasakan oleh
negara negara di kawasan asia tenggara.
Sebagai contoh, singapura dengan wilayah yang tidak sebesar
indonesia misalnya, singapura tidak memiliki barang tambang
seperti yang ada di indonesia, oleh karena itu indonesia
mengekspor barang hasil tambang ke singapura. Dalam hal ini,
sangat disayangkan jika barang yang diekspor adalah barang
mentah, karena jika diimpor dalam bentuk barang jadi, atau
setidaknya barang setengah jadi, tentu akan meningkatkan nilai
tambah bagi negara pengekspor. Selama ini indonesia masih
terlihat mengekspor barang mentah ke berbagai negara, dan
sayangnya diimpor kembali dalam bentuk jadi.

Anda mungkin juga menyukai