Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kurikulum 2013

Hidrolisis Garam

Diajukan untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah

Microteaching

Dosen Pengampu: Lucky Yunita M,Pd

Disusun Oleh:

Muslihah Amalia

11160162000063

Pendidikan Kimia 7B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tajurhalang

Kelas/Semester : XI/2

Peminatan : IPA

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Hidrolisis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran damai), santun, responsif dan pro-
aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkingan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.13 Memahami garam- 3.13.1 Menjelaskan pengertian larutan garam
garam yang 3.13.2 Menjelaskan sifat asam basa larutan garam
mengalami 3.13.3 Menjelaskan pengertian hidrolisis garam
hidrolisis 3.13.4 Menentukan jenis-jenis larutan garam
menggunakan konsep hidrolisis
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian larutan garam
2. Siswa dapat mengetahui pengertian hidrolisis garam
3. Siswa dapat menjelaskan sifat asam basa larutan garam
4. Siswa dapat menentukan jenis-jenis larutan garam menggunakan konsep hidrolisis
5. Siswa dapat menunjukan sikap rasa ingin tahu tentang hidrolisis garam
6. Siswa dapat terlibat aktif dalam pembejaran tentang hidrolisis garam
7. Siswa dapat bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru
8. Siswa dapat bekerja sama dengan siswa lainnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
guru

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Larutan Garam
Reaksi asam dengan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan. Akan tetapi
reaksi penetralan tidak berarti membuat larutan garam menjadi netral. Garam merupakan
suatu senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation adalah ion
bermuatan positif dan anion merupakan ion bermuatan negatif. Kation garam dapat dianggap
berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi pada dasarnya suatu
garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion).
Sebagai contoh larutan garam adalah NaCl. Natrium klorida terdiri dari kation Na + berasal dari basa
kuat NaOH dan anion Cl- yang berasal dari asam kuat HCl. Di dalam air NaCl terdapat sebagai ion – ion yang
terpisah. Berdasarkan persamaan reaksi :
NaCl (aq) → Na+(aq) + Cl- (aq)

2. Jenis-Jenis Senyawa yang Tergolong dalam Asam Kuat Maupun Basa Kuat
Sebagian asam dan basa tergolong dalam elektrolit kuat, sedangkan sebagian lainnya
tergolong dalam elektrolit lemah. Asam kuat maupun basa kuat merupakan suatu senyawa
yang teonisasi sempurna 100% dalam air dan merupakan suatu elektrolit kuat. Beberapa
senyawa asam dan basa yang tergolong dalam elektrolit kuat yang biasa kita temukan adalah :
Asam – Asam kuat : HCl, HNO3, H2SO4, HBr, HI, HClO3, HClO4.
Basa – basa kuat ( semua golongan alkali dan alkali tanah kecuali Be dan Li ) : NaOH, KOH, Ca(OH) 2, RbOH,
Sr(OH)2, CsOH,Ba(OH), dll.
3. Sifat Larutan Garam Berdasarkan Kekuatan Relatif Asam Basa Penyusunnya, yaitu Garam
yang Bersifat Basa, Asam Maupun Netral
Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa, atau pun
netral. Sifat tersebut, bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang
direaksikan atau kekuatan relatif asam basa penyusunnya.
a. Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak memberikan
perubahan warna lakmus, baik lakmus biru maupun lakmus merah. Karena nilai pH =
7.
b. Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam.
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah dapat mengubah warna
lakmus biru menjadi merah dan tidak mengubah warna lakmus merah. Karena nilai
pH < 7, Adanya ion H . +

c. Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Karena garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat dapat mengubah warna
lakmus merah menjadi biru dan tidak mengubah warna lakmus biru . Karena nilai pH
> 7, Adanya ion OH-.
d. Sifat larutan garam berdasarkan harga Ka dan Kb.
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah dapat bersifat asam, basa,
ataupun netral, kedua ionya dapat terhidrolisis (hidrolisis total), Adanya kedua ion
OH dan H yang dihasilkan saat garam tersebut bereaksi dengan air.
- +

Mempunyai nilai pH yang tidak menentu.dan harga pH ditentukan oleh harga Ka dan
Kb asam basa penyusunnya. 
 Bila Ka > Kb maka, [H+] > [OH-] dan maka nilai pH < 7 dan sifat larutan
adalah asam.
 Bila Ka = Kb maka, [H+] = [OH-] dan maka nilai pH = 7 dan sifat larutan
adalah netral.
 Bila Ka < Kb maka, [H+] < [OH-] dan maka nilai pH > 7 dan sifat larutan
adalah Basa.
4. Konsep Menganalisis Sifat Asam Basa Berbagai Jenis Larutan Garam
Dalam menganalisis larutan garam bersifat asam, basa maupun netral dapat dilakukan melalui
sebuah percobaan digunakan kertas lakmus dan indikator universal, diujilah pH berbagai jenis
larutan garam.
a. Apabila terjadi perubahan lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru
maka garam bersifat basa.
b. Apabila terjadi perubahan lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tetap merah
maka garam bersifat asam.
c. Jika tidak ada perubahan diantaranya keduanya maka bersifat netral.
Dengan menggunakan indikator universal diujilah kedua pH masing – masing larutan
garam tersebut. Sebagai contoh penjelasan konsep diatas adalah :
No Larutan Perubahan Warna Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
1 NaCl Merah Biru Netral
2 NH4Cl Merah Merah Asam
3 Na2CO3 Biru Biru Basa
5. Pengertian Hidrolisis Garam
Sifat larutan garam dapat dijelaskan menggunakan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan
istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air ( hidrolosis berasal dari kata hydro
yang berarti air dan lysis yang berarti penguraian ). Hidrolisis garam adalah “terurainya
garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau basa.”
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu atau kedua komponen penyusun garam tersebut
berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika komponen garam tersebut berupa asam kuat
dan basa kuat, maka komponen ion dari asam kuat atau pun basa kuat tersebut tidak akan
terhidrolisis.
Berdasarkan penjelasan tadi, maka kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis
adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sedangkan kation dan anion
garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis. Contoh ion Asam/Basa yang
mengalami reaksi hidrolisis :
CH3COO- dan HCO3 - (ion asam lemah)
NH4 + (ion basa lemah)
Contoh ion asam/basa yang tidak mengalami reaksi hidrolisis :
SO4 2- dan NO3- (ion asam kuat)
Na dan Mg (ion basa kuat)
+ +

6. Sifat Larutan Garam Menggunakan Konsep Hidrolisis, yaitu Garam yang Bersifat Basa,
Asam Maupun Netral.
a. Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat “tidak dapat terhidrolisis”, mengapa?
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat memiliki kation dan anion
garam yang tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka garam yang
tersusun dari asam kuat dan basa kuat “tidak dapat terhidrolisis”.
Contoh : Garam NaCl tersusun dari NaOH (basa kuat) dan HCl (asam kuat)
NaCl → Na+ + Cl-
Na+ (aq) + H2O(l) → tidak terhidrolisis
Cl-(aq) + H2O(l) → tidak terhidrolisis Ion Na
Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sedangkan ion Cl berasal dari asam kuat (HCl),
sehingga tidak akan terhidrolisis dan garam bersifat netral karena perbandingan OH - dan
H sama dalam larutan. Contoh lain : K2SO, KCl
+

b. Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam.
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah “dapat terhidrolisis”, namun hanya
terhidrolis parsial mengapa? Karena hanya kation (ion positif/ion basa) yang akan
terhidrolisis, sedangkan anion (ion negatif/ion asam) tidak akan terhidrolisis bila
direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah hanya
“mengalami hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis hanya kation atau anionya saja.
Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa basa lemah.
Contoh :
Garam NH4Cl yang tersusun dari HCl (asam kuat) dan NH4OH (basa lemah).
NH4Cl → NH4++ Cl-
NH4+ akan terhidrolisis, sedangkan Cl- tidak terhidrolisis.
NH4+H2O → NH4OH + H+
Cl- (aq) + H2O (l) → Tidak terhidrolisis
Adanya ion H+ menunjukan bahwa larutan bersifat asam.
Contoh lain : AgNO3
c. Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat bersifat Basa
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat “dapat terhidrolisis”, namun hanya
terhidrolis parsial mengapa? Karena hanya anion (ion negatif/ion asam) yang akan
terhidrolisis sedangkan, kation (ion positif/ion basa) tidak akan terhidrolisis bila
direaksikan dengan air. Maka garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat hanya
“mengalami hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis hanya kation atau anionya saja.
Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa asam lemah.
Contoh:
Garam CH3COONa yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
CH3COONa → CH3COO- + Na+
CH3COO- akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis.
CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
Na+ (aq) + H2O (l) → tidak terhidrolisis
Adanya ion OH- menunjukan bahwa larutan bersifat basa.
Contoh lain: CH3COOK
d. Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah dapat bersifat asam, basa, ataupun
netral.
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah “dapat terhidrolisis secara
sempurna”, mengapa? Karena anion (ion negatif/ion asam) dan kation (ion positif/ion
basa) keduanya akan terhidrolisis bila di reaksikan dengan air. Maka Garam yang
tersusun dari asam lemah dan basa lemah akan “mengalami hidrolisis total (sempurna)”.
Yaitu, kation dan anionnya terhidrolisis. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan
menghasilkan senyawa asam lemah dan basa lemah.
Sifat Asam, basa, atau Netral garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah
bergantung pada Nilai pH. Nilai pH bergantung pada Ka (tetapan ionisasi asam lemah)
dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah). 
 Bila Ka > Kb maka, [H+] > [OH-] dan maka nilai pH < 7 dan sifat larutan adalah
asam. Kationnya yang akan terhidrolisis lebih banyak.
 Bila Ka = Kb maka, [H+] = [OH-] dan maka nilai pH = 7 dan sifat larutan adalah
Netral.
 Bila Ka < Kb maka, [H+] < [OH-] dan maka nilai pH > 7 dan sifat larutan adalah
Basa. Anionnya yang akan terhidrolisis lebih banyak.
Contoh:
Garam CH3COONH4 yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan NH4OH (basa
lemah).
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4+
CH3COO- dan NH4+ akan terhidrolisis.
CH3COO- + NH4+ + H2O → CH3COOH + NH4OH
CH3COO- + H2O→ CH3COOH + OH-
NH4+ + H2O → NH4OH + H+
Adanya ion H+ dan OH- menunjukan bahwa larutan garam tersebut “terhidrolisis total
(sempurna)” sehingga sifatnya bergantung harga Ka dan Kb asam basa penyusunnya.

7. Konsep Hidrolisis Total dan Hidrolisis Parsial


a. Hidrolisis Parsial
Hidrolisis parsial terjadi pada Garam yang kation atau anionnya saja yang terhidrolisis.
Hidrolisis parsial dibagi menjadi 2 :
1) Pertama, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat asam. (kationnya saja
yang terhidrolisis menghasilkan senyawa basa lemah)
2) Kedua, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat basa. (anionnya saja
yang terhidrolisis menghasilkan senyawa asam lemah)
Contoh : NH4Cl, AgNO3, CHCOOK
b. Hidrolisis total (sempurna)
Garam yang baik kation maupun anionnya terhidrolisis. Contoh : CH3COONH4, Al2S3

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Strategi : Kolaboratif TGT
Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan

F. Media dan Sumber Pembelajaran


 Lembar Kerja Siswa,
 Laptop dan LCD,
 Buku Kimia,
 Internet

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Nilai yang
Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan siswa dikembangkan
pembelajaran yang akan Kegiatan Pendahuluan
Orientasi 15 Visioner,
• Membuka pembelajaran • Menjawab salam dan menit Disiplin, jujur,
dengan salam dan berdo’a berdo’a serta bersikap peduli
untuk memulai pembelajaran. rapi.
• Mengabsen kehadiran peserta • Siswa merespon
didik. pertanyaan dari guru yang
• Menanyakan kabar untuk berhubungan dengan
mempersiapkan fisik dan kondisi dan kehadiran
psikis peserta didik dalam peserta didik.
memulai pembelajaran.

Apersepsi
• Mengaitkan materi • Memperhatikan guru
pembelajaran yang akan
dipelajari dengan materi
pelajaran yang
sebelumnya telah dipelajari
peserta didik. Merespon pertanyaan guru
berkaitan dengan materi
sebelumnya yaitu Larutan
Asam dan Basa.

Motivasi
• Memberikan gambaran • Menerima informasi
tentang manfaat mempelajari mengenai gambaran,
materi hidrolisis garam dalam tujuan pembelajaran dan
kehidupan sehari-hari. manfaat materi hidrolisis
• Menyampaikan tuujuan garam dalam kehidupan
pembelajaran sehari-hari.

Pemberian Acuan
• Memberikan materi pelajaran • Menerima informasi
yang akan dibahas. mengenai materi pelajaran
• Guru membagi peserta didik yang akan dibahas
menjadi beberapa kelompok • Memperhatikan dan
belajar secara heterogen. memahami instruksi guru.
Kegiatan inti
Diskusi materi 60 Tanggung
• Membagikan LKS dan hand • Siswa menerima LKS menit jawab, kerja
out hidrolisis garam kepada dan hand outt. sama, adil,
setiap kelompok. peduli.
• Meminta siswa mengerjakan • Siswa mengerjakan LKS.
LKS. • Salah satu siswa
• Meminta salah satu mempresentasikan hasil
perwakilan kelompok untuk pekerjaan kelompoknya.
mempresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya dan
menyimpulkan konsep yang
terkandung di dalamnya.
• Meminta kelompok yang lain • Kelompok yang lain
menanggapi menanggapi.

• Memberi kesempatan siswa • Siswa menanyakan hal-


untuk bertanya hal-hal yang hal yang belum jelas.
belum jelas.

Turnamen
• Guru menentukan kelompok • Siswa menempati meja
Untuk mengadakan games yang telah ditentukan.
turnament
turnamen.

• Guru memberikan • Setiap kelompok ber

Pertanyaan yang harus dijawab Lomba-lomba untuk

dengan cepat agar mendapatkan Menjawab pertanyan

point . Sebagai penjawab perta


Ma.

• Guru menghitung skor pada • Siswa dan kelompok


Masing-masing kelompok Menghitung skor masing
dari jawaban yang telah di masing
jawab

terbanyak mendapatkan
Penghargaan Kelompok
• Guru memberikan  Siswa menghargai
setiap hasil dari
penghargaan kelompok kelompok lain
kepada kelompok yang sis
memiliki skor terbanyak.
Kegiatan Penutup
• Guru membimbing siswa • Siswa menyimak 5 menit Kerja sama,
menyimpulkan apa yang telah penjelasan yang diberikan jujur, visioner,
dipelajari. guru adil, tanggung
• Guru memberikan tugas pada • Mencatat tugas yang jawab, peduli.
buku paket kimia diberikan guru
• Menutup kegiatan dengan • Berdoa dan menjawab
berdo’a dan salam salam

H. Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan adalah teknik penilaian autentik yang meliputi penilaian
sikap dan keterampilan.
1. Sikap : Lembar Penilaian Sikap
2. Pengetahuan : Hasil diskusi, Turnament dan LKS

Mengetahui, Tangerang, 29 Oktober 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas

Muhamad Abdul Aziz, M.Pd. Muslihah Amalia S.Pd.


NIP: 19387326 187367 2019 NIP: 11160162000063
LEMBAR KERJA SISWA
Hidrolisis Garam

NAMA :………………………………………………….
NIM :…………………………………………………
KELAS :………………………………………………….

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan hidrolisis garam?


2. Apakah semua garam dapat mengalami hidrolisis? Jelaskan dan berikan contohnya
3. Bagaimana warna kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru jika dimasukkan ke
dalam larutan berikut? Berilah penjelasan.
a. AlCl3

b. Ba(NO3)2

c. Na2CO3
4. Tuliskan reaksi hidrolisis dan tentukan sifatnya dari larutan garam NH4Cl!
5. Tuliskan reaksi hidrolisis dan tentukan sifatnya dari larutan garam Na2SO4!
Soal Turnamen
1. Larutan garam berikut yang bersifat asam adalah…
A. NaCl
B. Na2SO4
C. (CH3COO)Na
D. NaI
E. NH4Cl
2. Garam berikut yang mengalami hidrolisis total jika dilarutkan ke dalam air adalah…
A. NH4Cl
B. KCl
C. Na2CO3
D. (CH3COO)Na
E. (NH4)2CO3
3. Persamaan hidrolisis suatu senyawa dinyatakan sebagai berikut:
CN- + H2O → HCN + OH-
Rumus garam yang mengalami hidrolisisi seperti persamaan hidrolisis diatas adalah…
A. NH4CN
B. CH3CN
C. Mg(CN)2
D. NaCN
E. Fe(CN)5
4. Garam garam berikut yang mengalami hidrolisis total adalah…
A. (CH3COO)Na
B. (CH3COO)NH4
C. NaCl
D. NH4Cl
E. NaCN
5. Garam berikut ini yang larutannya dalam bersifat basa adalah…
A. KCN
B. K2SO4
C. NH4CN
D. NH4Cl
E. (NH4)2SO4

6. Peristiwa hidrolisis tidak terjadi pada larutan…


A. CH3COONa
B. NH4Cl
C. Na2SO4
D. HCOONH4
E. NH4F
Lembar Penilaian Pengetahuan
1. LKS

No Jawaban Soal Skor


Maksimal
1 Hidrolisis garam adalah terurainya garam dalam air yang 2
menghasilkan asam dan atau basa.
2 Tidak semua garam dapat mengalami hidrolisis. Beberapa jenis garam 4
diantaranya:
- Garam dari asam kuat dan basa kuat, contoh: NaCl tidak
mengalami hidrolisis.
- Garam dari asam lemah dan basa kuat atau asam kuat dan
mbasa lemah mengalami hidrolisis parsial. Contohnya KCN
atau AgCl.
- Garam dari asam lemah dan basa lemah, mengalami
3 a. hidrolisis
AlCl3 bersifat asam karena
sempurna. berasal
Contohnya: CH dari asam kuat HCl dan basa
3COONa. 9
lemah Al(OH)3. Jika dimasukkan lakmus merah akan
berwarna merah dan jika dimasukkan lakmus biru akan
berwarna merah.
b. Ba(NO3)2 bersifat netral karena berasal dari asam kuat HNO3 dan
basa kuat Ba(OH)2. Jika dimasukkan lakmus merah akan
berwarna merah dan jika dimasukkan lakmus biru akan berwarna
biru.
c. Na2CO3 bersifat basa karena berasal dari asam lemah H2CO3 dan
4 Garam
basaNH 4Cl
kuat yang Jika
NaOH. tersusun dari HCl
dimasukkan ke (asam
lakmuskuat)
merahdan NH 4OH (basa
akan
10
lemah).
NH4Cl → NH4++ Cl-
NH4+ akan terhidrolisis, sedangkan Cl- tidak terhidrolisis.
NH4+H2O → NH4OH + H+
Cl- (aq) + H2O (l) → Tidak terhidrolisis
Adanya ion H+ menunjukan bahwa larutan bersifat asam.
5. Garam CH3COONH4 yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan 10
NH4OH (basa lemah).
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4+
CH3COO- dan NH4+ akan terhidrolisis.
CH3COO- + NH4+ + H2O → CH3COOH + NH4OH
CH3COO- + H2O→ CH3COOH + OH-
NH4+ + H2O → NH4OH + H+
Adanya ion H+ dan OH- menunjukan bahwa larutan garam tersebut
“terhidrolisis total (sempurna)” sehingga sifatnya bergantung harga Ka dan
Kb asam basa penyusunnya.

TOTAL SKOR 35

2. Jawaban soal turnament

Jawaban soal Skor


1. E 10
2. E 10
3. D 10
4. B 10
5. A 10
6. C 10
Total skor 60

Skor benar
Nilai = × 100
Skor total
Lembar Penilaian Sikap
1. Pengamatan Guru

Aspek Nilai
Nama Yang Akhir
No Absen Keterampilan Sikap
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
2
3
4
5
dst

Keterangan :
1. Kehadiran 7. Jujur 13. Penampilan pada saat belajar
2. Kerja sama 8. Tanggung jawab 14. Ketepatan waktu
3. Menyampaikan pendapat 9. Rasa ingin tahu 15. Sopan santun
4. Mendengarkan pendapat 10. Kesungguhan 16. Menghargai pendapat
5. Menanggapi pendapat 11. Keaktifan 17. Peduli lingkungan
6. Keuletan 12. Santun terhadap guru 18. Berpikir positif

Petunjuk penilaian
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Kurang
1 = Tidak Baik

Anda mungkin juga menyukai