Anda di halaman 1dari 19

BAB 3

TINJAUAN KASUS

I. Data subjektif
Tanggal masuk : 09 April 2018
Pukul : 00.10 WIB
A. Anamnesa
KLIEN SUAMI
Nama : Ny. P Tn. I
Umur : 38 th 40 th
Agama : Islam Islam
Pekerjaan : Karyawan swasta Karyawan swasta
Alamat : Jl. Pendidikan 2 RT 5/9 No. 25 pekayon pasar rebo
No. tlp : 08565567****
1. Alasan datang ke RS : ps. Datang dari IGD diantar oleh petugas IGD membawa
pengantar untuk rawat VK, Rencana SC 09-04-2018 rujukan dari RS Polri dengan
G4P2A1 hamil 37 minggu dengan PPT dan susp. Plasenta akreta.
2. Keluhan utama : ibu mengatakan nyeri dibagian luka bekas operasi persalinan
yang lalu
3. Riwayat menstruasi :
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari, teratur
- Lamanya : 7-8 hari
- Sifat darah : cair
- Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
- HPHT : 15-07-2018 (USG)
- TP : 22-04-2018 (USG)
4. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Anak Tanggal Usia Jenis/tempat penolong penyulit Anak ASI Kompl.
ke persalinan kehamilan persalinan JK BB PB nifas

1 2011 41 mg SC/RSAB Dokter Gagal L 2800 48 + Tidak


induksi ada
2 2013 12 mg Abortus Dokter Abortus - - - - -

15
3 2014 40 mg SC/RSAB Dokter BSC
4 Hamil ini

5. Riwayat kehamilan ini G4P2A1


- Keluhan : Tidak ada
- Riwayat ANC : ANC di Puskesmas Pasar Rebo ANC 1 kali dengan Dokter
6. Riwayat penyakit sistemik : Riwayat Asma
7. Riwayat penyakit yang lalu/riwayat operasi : Riwayat SC
8. Riwayat alergi obat : tidak ada
9. Riwayat kebiasaan
- Makan/minum : nasi, sayur, ayam, daging, telur
- Eliminasi : BAB dan BAK lancar

II. DATA OBJEKTIF


A. Penilaian awal
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Kondisi Wajah : Normal
3. Kondisi kulit : Hangat
4. Kaki/tungkai : tidak oedem
5. Tanda tanda vital
- Tensi : 137/61 MmHg
- Nadi : 84 x/menit
- Suhu : 36 ⸰C
- Penapasan : 20x/menit
B. Pemeriksaan sistematis
1. Kepala : Mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
2. Dada : Mamae membesar, tidak ada benjolan/tumor simetris aerola
hiperpigmentasi, putting susu menonjol, belum ada pengeluaran
3. Abdomen
- Inspeksi
Pembesaran sesuai usia kehamilan dengan arah memanjang
Bekas luka operasi : ada dalam keadaan baik
- Palpasi
TFU (Mc Donald) 32 cm
16
Leopold 1 TFU 3 jari dibawah PX
Teraba satu bagian bulat, lunak, tidak melenting
Leopold 2 ka : teraba panjang keras seperti tahanan
Ki : teraba bagian bagian kecil janin
Leopold 3 teraba satu bagai bulat keras melenting
Leopold 4 konvergen
Perlimaan 5/5
His : Tidak ada
TBJ : (32-13) x 155 : 2945 gram ± 10% USG : 2992 gram
- Auskultasi
DJJ : 132 x/menit teratur punctum maksimum kanan bawah pusat ibu.
- Anogenital : vulva tidak ada kelainan
Inspekulo : portio licin, livide, OUE tertutup, flour tidak ada, fluksus tidak
ada.
C. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab ( 06-04-2018)
- HB : 10,4 gr/dL
- HT : 32,6
- Leukosit : 7,38 10^3/µL
- Trombosit : 211 ribu/ µL
- Golongan darah : B (+)
- PT : 9,3
- APTT : 31,4
- Fibrinogen : 500 mg/dL
- GDS : 76 mg/dL
- CRP : 6.1 mg/L
- HBsAG : negative
- B20 : negative
- Albumin : 2,34 g/dL
- Glukosa urine : negative

D. Pemeriksaan penunjang lain

17
- USG (06-04-18) : JTHIPK, BPD : 90 mm, head circumference : 318 mm,
abdominal circumference : 324 mm, TBJ : 2992 gr, plasenta letak : korpus
depan, penempelan plasenta : Akreta
- CTG : Kategori 1

III. DIAGNOSA
Ibu G4P2A1 hamil 37 minggu dengan PPT dan akreta
Janin hidup tunggal intrauterine presetasi kepala.

IV. PENATALAKSANAAN
Pukul Penatalaksanaan
00.15 1. Menginformasikan ibu hasil pemeriksaan, ibu mengerti
2. Melakukan kolaborasi dengan Dr. Sadina SpOG (DPJP) dengan
advice :
- Persiapan terminasi kehamilan 09-04-18
- Sedia PRC 1000 cc
- Konsul IPD, urologi Anestesi
- Rawat di ruang VK
-
Clindamicin 2x200 mg (PO)
00.15 3. Menyampaikan ke pasien advice dari Dr.dan menyiapkan
informed consent untuk persiapan SC. Suami telah
menandatanganinya.
00.20 4. Amprah darah 1000 cc sudah ada di bank darah
00.25 5. Memakaikan iu underpad
00.30 6. Mengobservasi ku, TTV, DJJ
01.00 7. Menjelaskan ke pasien KIE tentang resiko jatuh, hand hygiene,
dan orientasi dan tata tertib RS
01.20 8. Memberikan ibu motivasi dan dukungan
01.50 9. Menganjurkan pasien untuk istirahat
02.00 10. Pasien istirahat.

Tanggal : 09-04-2018
Ruang : HDU RSAB Harapan Kita
Pukul : 05.00 WIB

18
S : Ibu mengatakan masih sedikit nyeri dibagian luka bekas operasi persalinan lalu skala
nyeri : 2
O : KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Kondisi Wajah : Normal
Kondisi kulit : Hangat
Kaki/tungka : tidak oedem
Tanda tanda vital
- Tensi : 130/72 MmHg
- Nadi : 76 x/menit
- Suhu : 36 ⸰C
- Pernapasan : 20x/menit
A. Pemeriksaan sistematis
1. Kepala : Mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
2. Dada : Mamae membesar, tidak ada benjolan/tumor simetris aerola
hiperpigmentasi, putting susu menonjol, belum ada pengeluaran
3. Abdomen
- Inspeksi
Pembesaran sesuai usia kehamilan dengan arah memanjang
Bekas luka operasi : ada dalam keadaan baik
- Palpasi
TFU (Mc Donald) 32 cm
Leopold 1 TFU 3 jari dibawah PX
Teraba satu bagian bulat, lunak, tidak melenting
Leopold 2 Kanan : teraba panjang keras seperti tahanan
Kiri : teraba bagian bagian kecil janin
Leopold 3 teraba satu bagai bulat keras melenting
Leopold 4 konvergen
Perlimaan 5/5
His : Tidak ada
TBJ : (32-13) x 155 : 2945 gram ± 10% USG : 2992 gram
Pemeriksaan Penunjang :

19
- CTG : FDJ : 120 x/menit, HIS : tidak ada, akselerasi (+), deselerasi (-), kesan :
Reaktif.
A : Ibu G4P2A1 hamil 37 minggu dengan PPT dan Akreta
Janin hidup tunggal intrauterine presetasi kepala.
P:
Pukul Penatalaksanaan
05.15 1. Menginformasikan ibu hasil pemeriksaan, ibu mengerti
2. Kolaborasi dengan Dokter, advice :
- Memasangkan O2 3 L
- Persiapkan SC pukul 11.00 WIB
06.00 3. Menjelaskan ke ibu tentang pendamping pada saat SC
08.00 4. Mencukur daerah kemaluan
08.10 5. Menganjurkan pasien mandi dan membersihkan daerah operasi
08.15 6. Menghubungi ruang transisi
09.00 7. Megantar pasien ke ruang OK.

Tanggal : 11-04-2018
Ruang : HDU RSAB Harapan Kita
Pukul : 17.30 WIB

Tanggal 09-04-2018 sampai dengan 11-04-2018 ibu di rawat di ruang ICU dikarenakan ibu
mengalami Haemorrhage Post Partum dan post Histerektomi total.
20
Menjemput ibu ke ruang ICU dengan diagnose P3A0 post sectio cesarea Histerektomi Total
total atas indikasi plasenta previa totalis, akreta, Nifas hari ke II, post tranfusi, post sitoskopi,
repair buli, hipoalbuminia.
Cairan masuk di ICU sebelum dinas sore : 100 cc
Cairan keluar di ICU sebelum dinas sore : 100 cc
Transfusi PRC tanggal 11-04-2018 ∑ 497 cc, selesaijam 16.00 WIB.
S : Sementara tidak ada keluhan
O: KU : sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD : 138/78 MmHg, N : 61 x/menit,
P : 20 x/menit, S : 36,5⸰C
SPO2 : 98 %
Abdomen : Kembung (+), luka operasi verband bersih
Genitalia : v/v : Tidak ada kelainan, Pengeluaran pervaginam : Lochea Rubra
 Terpasang CVC jugularis dextra = RD 10 TPM
 Folley katheter + UK 11= 110 cc warna kuning pekat
 Drain abdomen = produksi tidak ada
A : Ibu P3A0 post SC Histerektomi atas indikasi PPT, plasenta akreta, Nifas hari ke II, post
sitoskopi, repair buli, dengan hypoalbuminemia.
P:
Pukul Penatalaksanaan
18.00 1. Menginformasikan ibu hasil pemeriksaan, e : ibu mengerti
18.20 2. Mengobservasi ku, TTV, cairan intake output dan balance cairan
18.25 3. Menjelaskan ke pasien KIE tentang nutrisi, istrirahat yang cukup.
18.30 4. Memberikan ibu motivasi dan dukungan
18.35 5. Mengirimkan form cek DL post transfuse untuk jam 22.00
18.40 6. Melakukan rawat bersama dengan Dr. Andre Sp. U, Advice :
- Laporkan bila kateter berdarah
- FC pertahankan 14 hari
19.00 7. Kolaborasi dengan Dr. Sadina untuk Terapi :
- Ca. Glukonas Dosis 1 ampul/8 jam
- Vit. C Dosis 1 tablet/12 jam
- Cobazim Dosis 1 tablet/12 jam
- Kaltrofen sup Dosis per 8 jam
- Vip Albumin Dosis 1 cap/8 jam
21
- As. Traneksamat Dosis 500 mg/8 jam
- Omeprazole Dosis 40 mg/24 jam

Tanggal : 11-04-2018
Ruang : HDU RSAB Harapan Kita
Pukul : 21.30 WIB (Dinas malam)

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan


O:
- KU : Sedang
- Kesadaran : Compos Mentis
- Kondisi Wajah : Normal
- Kondisi kulit : Hangat
22
- Kaki/tungka : tidak oedem
- Tanda tanda vital
 Tensi : 121/67 MmHg
 Nadi : 58 x/menit
 Suhu : 36,2 ⸰C
 Pernapasan : 20x/menit
- Pemeriksaan sistematis
1. Kepala : Mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
2. Dada : Mamae membesar, tidak ada benjolan/tumor simetris aerola
hiperpigmentasi, putting susu menonjol, belum ada pengeluaran
3. Abdomen
- Inspeksi
Bekas luka operasi : ada luka tampak baik
- Palpasi
TFU : Sepusat
A:
Ibu P3A0 post SC Histerektomi atas indikasi PPT, plasenta akreta, Nifas hari ke II, post
sitoskopi, repair buli, dengan anemia
P:
Pukul Penatalaksanaan
21.30 1. Menginformasikan ibu hasil pemeriksaan, ibu mengerti
2. Mengobservasi KU, TTV, pengeluaran pervaginam, produksi drain, urine,
balance cairan
22.00 3. Petugas laboratorium datang ke VK untuk mengambil bahan
23.00 4. Konfirmasi ulang dengan dokter Galuh tentang terapi, rencana besok akan
lapor DPJP
23.45 5. Hasil cek darah lengkap post transfuse terlampir
- Hb: 9,7 g/dl
- Ht:2,7
- Leukosit:15,80
- Trombosit: 133.000
23.50 6. Lapor dokter Sadina SpOG, advice:
Lanjutkan observasi dan lanjutkan terapi

23
24
Tanggal : 12-04-2018
Ruang : HDU RSAB Harapan Kita
Pukul : 14.15 WIB

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan


O:
- KU : Sedang
- Kesadaran : Compos Mentis
- Kondisi Wajah : Normal
- Kondisi kulit : Hangat
- Kaki/tungkai : tidak oedem
- Tanda tanda vital
 Nadi : 59 x/menit
 Suhu : 36 ⸰C
 Tensi : 107/64 MmHg
 Respirasi : 20x/menit
- Pemeriksaan sistematis
1. Kepala : Mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
2. Dada : Mamae membesar, tidak ada benjolan/tumor simetris aerola
hiperpigmentasi, putting susu menonjol, belum ada pengeluaran
3. Abdomen
- Inspeksi
Bekas luka operasi : ada dalam keadaan baik
- Palpasi
TFU : Sepusat
A:
Ibu P3A0 post SC Histerektomi atas indikasi PPT, plasenta akreta, Nifas hari ke III, post
sitoskopi, repair buli, dengan anemia.
P:
Pukul Penatalaksanaan
14.15 1. Menginformasikan ibu hasil pemeriksaan, e : ibu mengerti
2. Mengobservasi KU, TTV, pengeluaran pervaginam, produksi drain, urine,
balance cairan

25
3. Melanjutkan terapi
15.30 4. Kolaborasi dokter Sadina SpOG, (DPJP) advice:
- Cek ulang hsCRP
19.00 5. Mengambil sampel darah, mengirim sampel ke lab untuk cek hsCRP
19.05 6. Menghubungi anestesi: CVP dilepas besok tanggal 13/4/2018
7. Telpon OK, advice dr Agung SP. An
- Untuk CVP besok akan dilihat dulu oleh dr anestesi
20.20 8. Hasil hs. CRP: 112,8 mg/L
9. Kolaborasi dengan dokter Sadina SpOG, advice:
- Antibiotic lanjut sampai 5 hari (tanggal 13/4/2018 jam 24.00)

Tanggal : 13-04-2018

Tempat : HDU RSAB Harapan Kita

26
Pukul : 08.00 WIB

S : ibu mengatakan nyeri pada bekas luka operasi, skala nyeri : 2

O: KU : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 113/65 MmHg, N : 78x/menit S : 36,7 °C SPO2 : 100%

Abdomen : Luka operasi tertutup verband, luka rembesan (+)

Genitalia : Vulva : Bersih, perdarahan pervaginam : Tidak ada

 Terpasag CVC RL 10 TPM


 Terpasang DC urine : 250 cc warna kuning
 Terpsasang drain

A : Ibu P3A0 post SC Histerektomi atas indikasi PPT, plasenta akreta, Nifas hari ke IV, post
sitoskopi, repair buli, dengan hypoalbuminemia dan anemia
P:

Pukul Penatalaksanaan

08.10 1. Menginformasikan ibu hasil pemeriksaan. Ibu mengerti


08.20 2. Mengajari bu untuk mobilisasi di tempat tidur
08.25 3. Memberi KIE tentang tentang perawatan paudara

08.30 4. Kolaborasi dengan Dr. Haikal luka Oopersi rembes dari drain. Advice :
GV oleh PPDS
10.00 5. Menerima hasil Lab Hb : 9,7 gr/dL ; albumin 2,4
10.30 6. Memberikan KIE tentang nutrisi dan protein
13. 25 7. GV oleh PPDS (Dr. Ajeng), luka operasi kering

Tanggal : 14-04-2018
Ruang : HDU RSAB Harapan Kita
Pukul : 08.30 WIB

S : Ibu mengatakan rencana ingin pindah ruangan ke ruang nifas

27
O:
- KU : Baik
- Kesadaran : Compos Mentis
- Kondisi Wajah : Normal
- Kondisi kulit : Hangat
- Kaki/tungkai : tidak oedem
- Tanda tanda vital
 Tensi : 120/85 MmHg
 Nadi : 88 x/menit
 Suhu : 36,5 ⸰C
 Pernapasan : 20x/menit
- Pemeriksaan sistematis
1. Kepala : Mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
2. Dada : Mamae membesar, tidak ada benjolan/tumor simetris aerola
hiperpigmentasi, putting susu menonjol, belum ada pengeluaran
3. Abdomen
- Inspeksi
Bekas luka operasi : ada dalam keadaan baik
- Palpasi
TFU : 2 jari di bawah pusat
A:
Ibu P3A0 post SC Histerektomi atas indikasi PPT, plasenta akreta, Nifas hari ke V, post
sitoskopi, repair buli, dengan hypoalbuminemia dan anemia.
P:
Pukul Penatalaksanaan
08.30 1. Menginformasikan ibu hasil pemeriksaan, e : ibu mengerti
2. Mengobservasi KU, TTV, pengeluaran pervaginam, produksi drain, urine,
balance cairan
3. Melanjutkan terapi
10.00 4. Pasien rencana pindah ruangan
5. Terapi injeksi stop
6. Lapor dokter Agung SP. An, CVC boleh dilepas
10.20 7. Perawat ananstesi datang untuk melepas CVC
8. CVC telah di aff, perdarahan tidak ada

28
13.00 9. Pindah ke ruang kenanga

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan kasus yang telah diambil tentang
kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada praktik yang dilakukan di lahan dengan teori
yang ada. Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesimpulan dan pemecahan
masalah dari kesenjangan-kesenjangan yang terjadi sehingga dapat digunakan sebagai
tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang efektif dan efisien khususnya pada
29
pasien ibu hamil dengan plasenta akreta.Dari hasil pengkajian dengan hasil data subyektif
Ny.P datang dari IGD diantar oleh petugas IGD membawa pengantar untuk rawat VK,
Rencana SC 09-04-2018 rujukan dari RS Polri dengan G4P2A1 hamil 37 minggu dengan
PPT dan susp. Plasenta akreta.Dari data obyektif pada Ny. P telah dilakukan pemeriksan
fisik secara sistematis dari ujung kepala sampai ujung kaki dan pemeriksaan penunjang
yaitu pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan USG. Hasil pemeriksaan meliputi
keadaan umum baik, Tekanan Darah: 137/61 mmHg, Nadi : 84 x/menit, Suhu : 36oC,
Pernapasan: 20x/menit, tidak ada kontraksi, bagian terbawah janin belum masuk panggul,
Hb 10,4 gr/dL, hasil USG (06-04-18) : Janin hidup tunggalIntrauterine Presentasi Kepala,
BPD : 90 mm, head circumference : 318 mm, abdominal circumference : 324 mm, TBJ :
2992 gr, plasenta letak : korpus depan, penempelan plasenta: Akreta. Air ketuban kesan
banyak Tidak tampak jelas kelainan, kesan saat ini janin dalam keadaan baik.
Menurut Abuhamad AZ dan Brekley EM (2013) Plasenta akreta biasanya tidak
menunjukkan gejala, bahkan tidak tahu mengalaminya hingga melahirkan. Plasenta akreta
juga dapat didiagnosis berdasarkan USG dan MRI, sehingga sesuai dengan teori yang ada dan
tidak ada kesenjangan antara praktik dan teori yang ada
Pada kasus ibu hamil Ny.P umur 38 tahun G4P2A1 hamil 37 minggu dengan plasenta
akreta antisipasinya adalah kolaborasi dengan dokter dengan advice: Persiapan terminasi
kehamilan 09-04-18, sedia PPC 1000 cc, Clindamicin 2x200 mg (PO), serta konsul IPD,
urologi Anestesi.
A. Rencana Tindakan
Pada kasus ibu hamil Ny. P umur 38 tahun G4P2A1 hamil 37 minggu dengan
plasenta akreta rencana tindakan yang sesuai dengan kebutuhan ibu, yaitu :
1. Observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital
2. Observasi kesejahteraan janin , DJJ dan his
3. Kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk pemberian terapi
4. Berikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang keadaan yang dialami ibu
5. Menjelaskan ke pasien KIE tentang resiko jatuh, hand hygiene, dan orientasi dan
tata tertib RS
6. Anjurkan pada keluarga agar selalu mendampingi ibu

Menurut Prawiroharjo (2010), rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan
dalam kasus plasenta previa, meliputi :

30
1. Observasi keadaan umum dan tanda vital
2. Observasi DJJ, His dan banyaknya perdarahan.
3. Beri dukungan psikologi kepada ibu tentang keadaan kehamilannya.
4. Lakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk pemberian terapi.
5. Lakukan penanganan secara konservatif atau secara aktif sesuai dengan umur
kehamilan.
Pada langkah ini pada dasarnya prosedur pelaksanaan pada praktik sudah sesuai dengan
teori tetapi ada penambahan tindakan yaitu : anjurkan pada keluarga untuk selalu
mendampingi ibu agar ibu merasa nyaman dan kecemasannya berkurang.
B. Pelaksanaan
Pada langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh seperti
yang diuraikan pada langkah kelima, mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan
secara efisien dan bermutu (Rukiah dkk, 2009).
Pada kasus Ny. P dengan plasenta Akreta pelaksanaan dibuat sesuai dengan
asuhan yang telah direncanakan. Pada langkah ini pada dasarnya prosedur
pelaksanaan pada praktik sudah sesuai dengan teori tetapi ada penambahan tindakan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien yaitu anjurkan pada keluarga untuk selalu
mendampingi ibu agar ibu merasa nyaman dan kecemasannya berkurang, beri suntikan
dexamethasone untuk anti inflamasi dan untuk pematangan paru-paru pada teori tidak ada.
C. Evaluasi
Langkah ini merupakan mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan pada klien apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah
rencana tersebut (Rukiyah, dkk, 2009). Pada kasus plasenta, maka hal-hal yang perlu
di evaluasi antara lain tanda-tanda vital dan jumlah perdarahan serta DJJ dan His
(Saifuddin, 2006).
Pada kasus Ny.P dengan plasenta akreta evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan
asuhan dan konsul dokter SpOG dan kolaborasi dengan dokter IPD dan Uronologi. Dari
hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, kontraksi tidak ada,
Djj 138 x/menit, ibu akan dilakukan operasi SC sesuai dengan tanggal yang telah
diberitahukan. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
praktik.

31
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Plasenta akreta merupakan istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi klinis ketika bagian dari plasenta, atau seluruh plasenta,
menginvasi dinding rahim sehingga sulit terlepas. Ketika villi chorialis menginvasi
hanya miometrium, dikatakan plasenta inkreta; sedangkan plasenta perkreta
menggambarkan invasi miometrium dan serosa, dan kadang-kadang ke organ-organ
yang berdekatan, seperti kandung kemih.

Secara klinis, plasenta akreta menjadi masalah saat persalinan ketika plasenta
tidak sepenuhnya terpisah dari rahim dan diikuti oleh perdarahan obstetrik yang
masif, menyebabkan DIC, histerektomi, repair pada cidera ureter, kandung kemih,
usus, atau struktur neurovaskular, sindrom gangguan pernapasan dewasa, reaksi
transfusi akut; ketidakseimbangan elektrolit, dan gagal ginjal.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas perlu adanya peningkatan pelayanan yang lebih baik.
Oleh karena itu kelompok memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi bidan / profesi
Diharapkan bidan dapat lebih meningkatkan wawasan bagi profesi atau tenaga
kesehatan lainnya dalam menangani kasus atau melaksanakan asuhan kebidanan
khususnya pada ibu hamil dengan plasenta akreta
2. Bagi rumah sakit
Pelayanan yang diberikan sudah baik, sebaiknya tetap menjaga dan meningkatkan mutu
pelayanan untuk memperkecil kemungkinan terburuk, termasuk penanganan yang
intensif pada perdarahan antepartum yang disebabkan karena plasenta pevia
dengan cara melaksanakan asuhan yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang ada.
3. Bagi pasien dan keluarga
Keluarga diharapkan untuk lebih aktif mencari informasi dan lebih teliti terhadap
kesehatan ibu hamil agar terdeteksi lebih dini bila terjadi kegawatdaruratan serta
mengerti tentang bahaya yang timbul selama masa hamil, persalinan, dan mampu
memberikan pertama serta cepat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan pada
tempat pelayanan kesehatan.

32
DAFTAR PUSTAKA

1. Committee opinion, Placenta Accreta, The American College of Obstetricans and


Gynecologists, July 2012
2. Cunningham,Leveno, Bloom, Hauth, Rouse,Spong, Williams Obstetrics 23 edition,
Chapter 35: Obstetrics Haemorrhage, pp 776-780, 2010.
3. Berkley EM, ABuhamad AZ. Prenatal diagnosis of placenta; Is sonography all we need?
J Ultrasound Med.2013; 32:1345-50
4. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono

33

Anda mungkin juga menyukai