Anda di halaman 1dari 4

HIDROLOGI

Hidrosfer itu sendiri merupakan lapisan air yang ada di permukaan


bumi. Contohnya seperti laut, sungai, air tanah, dan uap air yang ada di
udara. Nah, keberadaan air di permukaan bumi ini sangat berkaitan
dengan siklus air atau yang dinamakan dengan siklus hidrologi.

Permulaan siklus hidrologi itu ditandai dengan menguapnya air di


seluruh permukaan bumi. Baik yang ada di laut, sungai, dan danau. Nah,
inilah yang disebut dengan evaporasi. Oh iya, proses penguapan ini
dibantu oleh sinar matahari ya.

Nggak cuma air di permukaan bumi saja yang menguap, tumbuhan pun
juga ikut melakukan penguapan ke udara. Penguapan yang dilakukan
oleh tumbuhan ini yang dinamakan dengan transpirasi.

Setelah uap-uap air yang berada di angkasa, kemudian


mengembun. Proses pengembunan yang membentuk awan inilah yang
disebut dengan kondensasi. Semakin banyak uap air yang terkumpul,
maka semakin banyak awan yang terbentuk
Awan-awan itu bergerak sesuai dengan hembusan angin. Makanya jangan
heran jika di daerah kamu turun hujan, tapi di rumah saudara kamu yang
berbeda provinsi tidak mengalami hujan. Nah, awan yang sudah tidak bisa
menampung uap air itulah yang menjadi rintik-rintik hujan. Oleh karena
itu, Uap air yang jatuh ke permukaan bumi inilah yang disebut dengan
presipitasi. Hujan yang jatuh dan mengalir ke permukaan tanah akan
mengalir ke tempat yang lebih rendah sebagai aliran permukaan/run-
off menuju ke badan-badan air seperti danau, rawa, sungai, dan kembali
ke laut.

Siklus ini berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Dengan adanya


siklus ini, ketersediaan air di bumi akan tetap terjaga. Nggak hanya di laut
dan sungai saja cadangan air di permukaan bumi. Salju dan es yang
berada di gunung-gunung pun juga turut memberikan sumbangsih bagi
ketersediaan air di bumi.

3 Macam Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan tempat di


mana hujan turun.

 Siklus Hidrologi Pendek


Siklus hidrologi pendek terjadi ketika air laut memanas karena sinar
matahari dan mengalami evaporasi, kemudian air tersebut
terkondensasi membentuk awan tetapi hujan yang di turunkan awan
tersebut jatuh lagi ke laut. Biasanya siklus ini terjadi di laut
terbuka/samudera.

 Siklus Hidrologi Sedang

Siklus ini terjadi saat air yang berada pada badan air (danau,
rawa, laut, sungai) menguap, terkondensasi menjadi
awan, kemudian awan tersebut bergerak ke tempat lain karena
terdorong oleh angin atau karena perbedaan tekanan dan
menurunkan hujan di permukaan tanah.
Nah, air hujan yang turun itu, seperti sudah dijelaskan di atas,
sebagian akan menjadi run-off dan sebagian akan meresap ke dalam
tanah dan kembali ke badan air yang lebih rendah atau ke
laut. Siklus ini terjadi di wilayah daratan yang di dekatnya terdapat
laut atau di wilayah tropis.

 Siklus Hidrologi Panjang

Sementara itu siklus berjenis ini terjadi setelah air pada badan air
menguap. Lalu, terkondensasi menjadi awan yang berisi kristal-kristal
es, kemudian awan terdorong ke pegunungan atau kutub dan jatuh
sebagai salju ke lereng gunung atau gletser. Lelehan es itu nantinya
yang akan menjadi run-off atau menyerap ke dalam tanah untuk
selanjutnya kembali ke badan air.

Siklus hidrologi ini biasanya terjadi di kutub atau daerah yang


beriklim sedang/mengalami 4 musim, yaitu musim semi, musim
panas, musim gugur, dan musim dingin/salju.

Anda mungkin juga menyukai