Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No.

1, Januari 2014

SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR DI PLTG MUSI 2


PALEMBANG

Letifa Shintawaty1)

Abstrak : Sistem proteksi tenaga listrik adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk
mengatasi apabila terjadi sesuatu gangguan yang akan mengurangi kontinuitas pelayanan
terhadap konsumen.
Salah satu peralatan listrik (PMT) yaitu untuk mengisolasi daerah yang mengalami
gangguan dimana gangguan pada generator jarang terjadi namun gangguan tersebut akan
mengakibatkan kerusakan yang serius.
Salah satu jenis gangguan arus listrik yang mengalir menuju generator dari dalam sendiri
maupun dari luar generator sendiri. Maka untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan cara
memproteksi gangguan hubung singkat akibat arus listrik yang menuju belitan generator,
sehingga gangguan tersebut dapat segera terisolir.

Kata Kunci : Proteksi

Abstract : Protection system of electric power is an electric tool which function to overcome
the conslite which elimate the continuation of client service.
One of electrical to tools is to isolate the conslite happened in electric generator if it
happened it will make serious damaged.
One of electric conslite which how to one generator from internal and external. So to
overcome the problem is to protect the relation of conflict because of electrict current to
generator it will isolate the conslite.

Keyword : Protection

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
konsumen gangguan tersebut dapat juga
Jika dalam operasi pelayanan tenaga menimbulkan kerusakan dalam peralatan
listrik pada system tenaga mengalami berbagai tenaga listrik, seperti generator, transformator,
gangguan, maka akan mengurangi kontinuitas motor, saluran transmisi dan lain sebagainya.
pelayanan terhadap konsumen. Gangguan- Diperlukan suatu system proteksi yang
gangguan seperti hubung singkat sambaran akan mengontrol pemutus tenaga (PMT) untuk
petir, kawat putus dan sebagainya dapat terjadi mengisolasi daerah yang terganggu tersebut
didaerah beban, didaerah saluran transmisi atau pada bagian-bagian yang tidak terganggu,
di daerah pembangkitan. Selain dapat sehingga kerusakan yang lebih serius pada
mempengaruhi kontinuitas pelayanan terhadap peralatan dapat dihindari.

1 1
osen Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang

1
Letifa Shintawaty

1.2. Tujuan arus I1 dan I2 dimana CT1 dan CT2 merupakan


Memproteksi gangguan hubung singkat batas peralatan yang diamankan oleh pengaman
akibat arus listrik yang menuju belitan differensial.
generator, sehingga gangguan tersebut dapat Pada keadaan normal arus yang mengalir
saegera diisolir. i1 = i2 sehingga arus yang mengalir pada sisi
sekunder CT2 (i1) dan arus yang mengalir pada
1.3. Perumusan Masalah sisi sekunder CT2 (i2) adalah sama besar, tetapi
arah dari arus i1, dan I2 adalah tidak sama. Jika
Gangguan di generator jarang terjadi, dengan ketentuan kedua trafo arus dianggap
namun jika gangguan terjadi akan betul-betul sama (identik), maka :
mengakibatkan kerusakan yang serius. Salah
satu jenis gangguan adalah gangguan arus lebih, I1 - I2 = 0
dimana arus yang mengalir menuju generator, Dalam keadaan demikian arus tidak mengalir
baik dari dalam generator itu sendiri maupun pada kumparan kerja sehingga didapatkan
dari luar generator sendiri. persamaan :
Id = I1 – I2 = 0
1.4. Perumusan masalah
Dimana :
Mengingat luasnya masalah system
I1 = Arus sekunder transformator arus 1 (CT1)
proteksi dari suatu sistem tenaga listrik, maka
I2 = Arus sekunder transformator arus 2 (CT2)
dibuat pembatasan masalah pada perhitungan
Id = Arus differensial
arus hubung singkat berdasarkan arus lebih
pada generator itu sendiri yaitu pada bus 20
Pada kenyataannya walaupun system
kV.
dalam keadaan normal masih juga ada arus
yang mengalir ke kumparan kerja rele, adanya
2. SISTEM PENGAMAN PADA arus yang mengalir tersebut disebabkan karena
GENERATOR adanya perbedaan arus eksitasi atau arus
2.1. Prinsip Kerja Pengaman Differensial magnetasi dari kedua transformator arus
tersebut. Juga adanya pengaruh perbandingan
Rele differensial didefinisikan sebagai rele
impedansi (Z) dari kawat penguhubung,
yang bekerja jika terdapat perbedaan antara
sehingga didapat persamaan :
arus yang masuk dan arus yang keluar dari
peralatan yang diproteksi. Sistem atau peralatan id = i1 – i2 = 0
yang di proteksi dapat berupa rangkaian yang Adanya perbedaan arus ini disebut
panjang kumpran generator, transformator dan ketidakseimbangan, walaupun arus yang
lain-lain. mengalir pada kumparan kerja itu sangat kecil.
Prinsif kerja pengaman differensial pada Akan tetapi beda arus ini akan lebih besar lagi
dasarnya menggunakan perbedaan besaran arus yang akan dirasakan oleh rele di differensial
dan fasa (besaran vector arus) dari arus yang akibat adanya gangguan luar (external fault).
masuk dan keluar dari peralatan yang Dengan demikian untuk mengatasi agar
diamankan. rele differensial tidak bekerja pada saat
Untuk keperluan pengamanan gangguan luar, maka penyetelan arus rele
differensial digunakan 2 trafo arus yang sama differensial harus berada diatas arus maksimum
(identik) yaitu CT1, dan CT2 untuk menginduksi gangguan tersebut. Untuk mengatasi persoalan

2
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang

ini dengan tidak mengurangi sensitifitas dari terbakarnya isolasi yang pada akhirnya
rele, maka dipakailah rele differensial menimbulkan kerusakan yang fatal pada mesin.
peresentase. Besarnya arus gangguan ini tidak saja
Pada saat terjadi gangguan didaerah yang dipengaruhi oleh besarnya reaktansi-reaktansi
diamankan maka arus I1, tidak sama dengan generator tetapi juga oleh impedansi dari
arus I2 sehingga I1 ≠ I2, jika gangguan mengalir system tenaga.
lewat CT, melalui I1 maka Id = I1 dan I2 = 0.
Karena arus differensial ini cukup besar maka 2.2.2.Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa
arus lewat kumparan kerja rele tersebut akan (antar fasa)
membuka pemutus tenaga memisahkan alat Dengan menggunakan teori komponen
yang diamankan terhadap system. simetris, gangguan hubung singkat antar fasa
tersebut pada suatu generator yang
2.2. Gangguan Hubung Singkat pada diketanahkan melalui suatu impedensi Zn,
Generator. hubungan jala-jala urutan untuk tiap-tiap
Sesuai dengan reaktansi-reaktansi diatas, komponen adalah paralel.
maka arus-arus pun ada 3 macam :
I. Arus hubung singkat mantap (steady state), 2.2.3.Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa
yaitu arus mantap setelah bagian peralihan Tanah
hilang karena redaman. Jenis Gangguan ini adalah yang paling
sering terjadi sering terjadi, baik pada
I’’ =
pembangkit maupun saluran tranmisi.
Oa E Generator gangguan ini dapat terjadi akibat
= I’. Arus hubung singkat peralihan (transient)
2 X kerusakan isolasi sehingga terjadi hubung
yaitu arus selama keadaan peralihan,
singkat antar kawat fasa dengan ground.
beberapa saat setelah hubung singkat terjadi
dan belum termasuk arus-arus komponen
arus searah.
3. FAKTOR PENGARUH DAN
PENENTU RELE
Ob E
I’ = =
2 X' 3.1. Penentuan Peralatan Pengaman
Differensial
I’’. Arus sub peralihan (sub transient) yaitu arus
maksimum pada saat terjadinya hubung Didalam menentukan peralatan
singkat, belum termasuk komponen arus pengamanan differensial untuk generator maka
searah. sebelum menginjak masalahnya lebih
lanjut,maka data sfesipikasi dari generator yang
Oc E
I’’ = = diamankan tersebut harus diketahui atau
2 X '' dimengerti terlebih dahulu, adapun data-data
yang penting diperlukan tersebut antara lain :
2.2.1. Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa - kapasitas daya
Simetris - tegangan nominal generator
Terjadinya gangguan hubung singkat 3 - bentuk hubung belitan stator generator
fasa simetris akan menyebabkan kenaikan arus - reaktansi generator
pada generator. Arus gangguan mengakibatkan

3
Letifa Shintawaty

Jika hal tersebut diatas sudah diketahui, - Burden, dengan mempertimbangkan


maka langkah-langkah yang harus dikerjakan beban yang terpasang pada sisi sekunder
adalah antara lain: nya yaitu meliputi kabel penghubung,
- Menghitung arus nominal(In ) gunanya tahanan dalam dari transformator arusnya
untuk menentukan arus nominal dan dan rele differensial maka dapat dihitung
perbandingan transformasi transformator burden yang diperlukan.
arus yang akan dipasang. - Angka kejenuhan (n number ), untuk
- Menghitung arus hubung singkat yang mendapatkan ketelitian yang baik ada saat
mugkin terjadi,hal ini untuk menentukan gangguan (untuk rele differensial
batas ketelitian standar atau factor terutama untuk gangguan di luar daerah
kejenuhan transformator arus pengamannya) dipilih angka ditentukan
- Menentukan bentuk hubungan harus lebih besar dari arus gangguan
transformator arus tersebut.
- Menentukan penampang kabel - Tegangan operasi E, yaitu tegangan
penghubung antara transformator arus nominal dari trafo arus yang dipasang
dengan rele differensial.hal ini untuk pada tegangan operasi sistem
mengetahui burden dari kabel. - Jenis pemasangan, yaitu jenis pemasangan
- Menentukan bentuk pemakaian rele luar atau pemasangan dalam, untuk
differensial. generator biasanya dipilih pemasangan
- Menentukan bentuk penyetelan rele dalam (in door / cubicle).
differensial.
Hal-hal yang penting dalam menentukan 3.2. Menghitung Arus nominal dan arus
data-data transformator arus antara lain adalah hubung singkat.
sebagai berikut: Untuk menghitung arus nominal dari
- Arus nominal sisi primer dari generator, maka dapat dipergunakan
transformator arus ini disesuaikan dengan persamaan sebagai berikut :
arus nominal generator yang diamankan, kVA
pemilihan arusnya diperhitungkan dengan X In = Ib = Ampere
3 kVb
faktor keamanandan standar yang ada.
- Arus nominal sisi sekunder sesuai standar Untuk menghitung arus hubung singkat maka
yang ada dipilih 5 ampere. impedansi urutan positif dari generator dipakai
- Jika transformator arus ini hanya impedansi sub peralihan (X d), sehingga
digunakan untuk pengguna differensial persamaan untuk gangguan tiga fasa menjadi:
saja, maka dipilih transformator arus E
dengan satu buah inti kumparan, jika I hs 3φ = I dasar
X"d
digunakan bersama-sama dengan
pengukuran maka diperlukan dimana :
transformator arus dengan dua buah inti Idasar = Ib
kumparan. kVA = kVAdasar
- Kelas ketelitian adalah untuk kVb = kVdasar
mendapatkan kesalahan yang sekecil E = Tegangan yang dibangkitkan
mungkin. generator emf (volt).

4
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang

3.3. Menghitung beban rangkaian sekunder yang menyebabkan rele bekerja dengan
(burden) besarnya arus yang mengalir pada kumparan
Dengan menghitung tahanan dari kabel penahan.
penghubung (Re) sekunder transformator arus % harga Pick Up =
(I1 - I2 ) 100%
sampai rele differensial maka, jika burden (I1 - I2 ) / 2
nominal adalah P Volt-Ampere pada arus
sekunder nominal I s Ampere. Maka, Uraian tersebut adalah prinsif garis besarnya,
impedansidakam (tahanan kabel) dapat tetapi didalam kenyataannya karena rele
dihitung : differensial ini dibuat oleh bermacam-macam
pabrik, maka kemungkinan-kemungkinan
P
Zb = Ohm akan dijumpai hal-hal sebagai berikut :
I sn
¥ Penyetelan io minimum
Tahanan dalam dari sekunder - Dapat distel dan dinyatakan dalam % inom
transformator arus, atau jika tidak ada maka atau dalam satuan Ampere.
perlu diadakan pengukuran. Tahanan dalam - Tidak dapat distel dan mempunyai harga
rele, biasanya tahanan dalam rele tidak yang tepat untuk semua penyetelan (%id)
diberikan datanya, tetapi dinyatakan dalam / ir
pemakaian dayanya dalam VA (Pt) sehingga - Tidak dapat distel tetapi mempunyai
tahanan kabel nominal (Isn). Maka : harga tertentu untuk semua penyetelan
P = Isn2 – Rr . VA (%id)/ir
¥ Persentase id / ir (%id / ir)
Sehingga total burden :
Pr = P + Pt . VA - Hanya berlaku untuk I, tertentu, sedang
yang lebih besar dari harga tertentu
Dimana Pr adalah total burden rangkaian
tersebut kecuramannya tidak dapat
sekunder transformator arus termasuk kabel,
diatur dan mempunyai harga tetap untuk
tahanan dalam transformator.
semua penyetelan (% id) / ir
- Setelah harga Ir tertentu kemudian
3.4. Setting Differensial pada Generator
kecuraman dari (% id)/ir adalah tetap
Rele Diferensial persentase mempunyai sesuai dengan yang dinyatakan oleh
dua prinsip penyetelan, yaitu setting kumparan penyetelannya.
kerja dan setting penahan. - (% id)/ir dicapai atau didekati setelah
a. Setting Kumparan Kerja (Setting dasar) harga ir tertentu.
Didefinisikan sebagai perbandingan antara ¥ Cara menyatakan
arus terkecil pada kumparan kerja pada arus
- ir adalah harga yang terbesar dari ir1 dari
restrain sama dengan nol dan arus kerja
ir2
nominal kumparan tersebut :
- ir adalah harga yang terkecil dari ir1 dari
I 0 min ir2
% setting dasar = 100%
I nominal - ir dinyatakan dalam x ir1 dari in atau
dalam ampere.
b. Setting Kumparan Penahan (harga pic up)
Didefinisikan sebagai suatu perbandingan Daerah batas dari I min ke karakteristik
antara besarnya arus pada kumparan kerja 5id / ir atau dari % id / ir ke daerah kecuraman
id/ir yang tidak dapat di tel, tidak pada harga

5
Letifa Shintawaty

tertentu, pendekatan pada umumnya terutama diapakai pada system-sistem yang


merupakan garis lengkung. membutuhkan pengurangan waktu kerja
rele yang lebih besar pada arus gangguan
3.4. Rele Arus Lebih (OCR) yang semakin besar.
Besaran arus dapat digunakan sebagai d) Rele amat sangat invers
besaran listrik yang mendeteksi gangguan pada Sama halnya dengan rele sangat invers, rele
system tenaga listrik untuk perencanaan system ini mempunyai keuntungan untuk
proteksi. Sistem proteksi yang menggunakan mengurangi waktu kerja yang lebih besar
besaran arus disebut sistem proteksi arus lebih, lagi karena karakteristiknya jauh lebih
dan alat yang mendeteksi ini disebut rele arus curam. Karakteristik ini sama dengan
lebih. Jadi pada prinsipnya rele arus lebih akan karakteristik pemanasan peralatan, oleh
bekerja bila dialiri arus lebih yang besarnya karena itu rele amat sangat invers sesuai
tertentu. dipakai pada proteksi peralatan terhadap
Rele arus lebih mempunyai bermacam- efek pemanasan yang berlebih, misalnya
macam karakteristik kerja arus waktu. pada kabel. Rele ini banyak dipakai pada
Berdasarkan karakteristik kerja arus waktu system distribusi, rele ini juga dapat
tersebut, maka rele arus lebih dapat dibagi atas mengatasi masalah inrush current yang
beberapa jenis yaitu : tertinggi pada saat pemutus daya setelah
a) Rele Definit, dengan karakteristik-nya yang pemadaman yang cukup lama.
mempunyai waktu relatif tetap sesuai e) Rele IDMT (Invers Definite Minimum
dipakai untuk saluran dengan kondisi : Time)
- Besaran arus gangguan antar pangkal Rele ini karakteristiknya merupakan
dan ujung seksi sangat tidak jauh gabungan dari karakteristik rele invers dan
berbeda. Keadaan ini didapatkan bila rele definit.
impedansi sumber (Zs) lebih besar f) Rele Sesaat
dibandingkan dengan impedansi saluran.
Rele ini dipakai untuk mengatasi gangguan
- Kapasitas pembangkit bervariasi cukup dengan arus besar. Disebabkan waktu
besar sehingga arus gangguan pada kerjanya yang tak dapat dirubah, maka
kondisi itu berbeda cukup besar. untuk memperoleh selektifitas yang baik
b) Rele Invers yang mempunyai kondisi : penentuan setting arus harus lebih baik.
- Z s > Z saluran atau berbeda antara I f
dipangkal dan ujung saluran cukup besar 1. Selektifitas rele arus lebih
- Saluran terdiri dari banyak seksi Pada dasarnya arus lebih tidak dapat
- Kapasitas pembangkit tidak begitu membedakan lokasi gangguan secara tepat
bervariasi atau tetap sehingga timbul kesulitan untuk menentukan
- Diperlukan waktu pemutusan yang daerah operasi arus lebih.
semakin cepat untuk arus gangguan yang Untuk mengatasi masalah tersebut, ada
semakin besar. beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu :
c) Rele sangat invers. • Pengaturan arus kerja minimum (minimum
(minimum pick-up current)
Pada prinsifnya pemakaian rele jenis ini
• Pengaturan kelambatan waktu kerja
sama dengan rele invers, tetapi rele ini
(operating time delay)

6
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang

• Pengaturan arus kerja minimum dan Beda waktu koordinasi dipakai adalah
kelambatan waktu kerja. sebesar 0,5 detik. Disamping beda waktu
koordinasi yang lebih kecil misalnya 0,4 atau
2. Pengaturan pick-up dan reset 0,5 detik bias dipergunakan untuk rele dan
Pada umumnya rele arus lebih mempunyai peralatan-peralatan proteksi yang mempunyai
daerah penyetelan yang dapat disesuaikan ketelitian yang cukup tinggi. Untuk jenis rele
dengan pemakaian yang lebih luas. static dengan pemutus daya cepat, beda waktu
Bagaimanapun juga daerah penyetelan ini koordinasi yang dipakai dapat lebih kecil lagi
terbatas karena kemampuan kumparan yang (0,2 detik) karena ketelitiannya lebih tinggi
digunakan pada rele tersebut dan juga daripada rele elektromagnetik yang biasa
kesederhanaan rele itu sendiri. Oleh sebab dipakai.
itu rele ini terdiri dari bermacam-macam dan Setelah pemadaman dalam waktu yang
masing-masing mempunyai daerah cukup lama jaringan penutupan pemutus daya
penyetelan sendiri atau berbeda-beda. Untuk mungkin akan mengalami kesukaran. Hal ini
rele arus lebih, rele elektromagnetik sering disebabkan inrush current yang tinggi dan tidak
digunakan dalam sistem tenaga listrik, sebab normal yang disebabkan oleh jaringan telah
sangat sederhana dan pengaturannya mudah. kehilangan diversitas beban. Umumnya arus
Sedangkan untuk rele induksi penyetelan current minimum rele tidak dapat diset diatas
dilakukan dengan mengatur tap besar arus transient ini tanpa mengakibatkan
kumparannya. Jadi untuk rele arus lebih mengurangi sensitivitasnya. Oleh karena itu
penyetelan pick-up dan resetnya diatur sesuai penentuan setting rele harus memperhatikan hal
dengan kegunaannya, sehingga besarnya tersebut.
arus yang diperlukan untuk pengerjaan
setting rele juga dapat diatur. 3.4. Menentukan setting Arus dan Waktu
Rele.
3. Beda Waktu Koordinasi 1. Setting arus kerja rele (Ipp)
Agar diperoleh selektifitas yang baik Untuk menentukan arus kerja dari suatu
dibutuhkan beda waktu kerja minimum antar rele, sebaiknya arus hubung singkat minimum
dua buah rele yang berdekatan atau maupun maksimum dapat ditentukan dengan
berurutan. Beda waktu kerja minimum yang persamaan :
biasa dikenal dengan beda waktu koordinasi
(coordinating time interval – CTT) I hs maks
Ipp = ks
dimaksudkan agar rele utama dan pemutus
dayanya dapat memisahkan gangguan yang Dimana:
terjadi pada daerah proteksinya sebelum rele Ipp = arus kerja rele
yang berfungsi sebagai protksi back-up Ihs maks = arus hubung singkat maksimum
bekerja pemutus daya. Ihs min = arus hubung minimum
Ks = Konstanta selektivitas (1,5 – 2,0) ,
Faktor kerja yang mempengaruhi beda diasumsikan ks = 1,5
waktu koordinasi : Sedangkan untuk arus nominal rele (In)
- Waktu kerja pemutus daya (tpd) dirumuskan :
- Waktu over travel dari rele (tot)
- Waktu pengaman Iin = Ipp . 1/CT

7
Letifa Shintawaty

Dimana : 4.2. Perhitungan besaran nominal (rating)


Iin = arus nominal peralatan
1/CT = Perbandingan transformator arus Besar arus beban penuh :
kVAdasar
2. Setting waktu rele (t) In =
Untuk menentukan setting waktu rele 3 kVdasar
dapat ditentukan dengan rumus : 6750kVA
In =
I in .1 / CT 3 . 6,3 kV
ISM =
Amper tab
In = 618,59 A
TSM = t/TM(detik)
Dimana : Kasus 1
Iin = arus hubung singkat Jika terjadi gangguan pada lilitan generator
TM = waktu yang ditentukan oleh tidak terproteksi ( α ) = 0%
karakteristiok rele (detik)
t = waktu operasi Ifg =

4. PERHITUNGAN ARUS (0 ). 618,59


2

HUBUNG SINGKAT DAN Ifg =


3
SETTING RELE Ifg = 0 Ampere

4.1. Data-data Mesin PLTG Musi 2 Kasus 2


Palembang Jika terjadi gangguan pada lilitan generator
PLTG Musi 2 Palembang memiliki 3 tidak terproteksi ( α ) = 5 %
buah generator yang dioperasikan secara
paralel. Generator tersebut dari jenis dan merek Ifg =
yang sama dengan kapasitas masing-masing
sebesar 3 x 4,5 MVA. Generator yang akan Ifg = 0,893 Ampere
ditinjau adalah satu buah generator tersebut
dengan data sebagai berikut : Kasus 3
Data Generator : Jika terjadi gangguan pada lilitan generator
Merk : LEROY SOMER tidak terproteksi ( α ) = 10 %
Type : LSA 56B – UL85/4p
Kecepatan : 1500 rpm Ifg =
Daya : 6750 kVA
Ifg = 3,571 Ampere
Tegangan : 6,3 kV
Frekuansi : 50 Hz
Kasus 4
Power Faktor : 0,8
Jika terjadi gangguan pada lilitan generator
Connections : Y (Star)
tidak terproteksi ( α ) = 15 %
Phasa :3
Reaktansi : 20,9%
Ifg =

8
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang

Ifg = 8,0357 Ampere Ilim = In rele . In


Id = In rele (2) . In rele (1)
Kasus 5
Jika terjadi gangguan pada lilitan generator Kasus 1.
tidak terproteksi ( α ) = 20 % Ifg = 0 Ampere

Ifg = I tg
I set =
Ifg = 14,286 Ampere Ks
0
Tabel. 4.1. Besar arus gangguan pada I set = 0 Ampere
1,5
g generator
Untuk CT = 700/5 Ampere
Kasus In D I fg
(Ampere) (%) (Ampere) In = Iset . Ratio transformator
1 0 0 In(1) = (5/700) . 0
2 5 0,893 = 0 Ampere
3 618,59 10 3,571 Untuk CT = 600/5 Ampere
4 15 8,0357 In = Iset . Ratio transformator
5 20 14,286 In(2) = (5/600) . 0
= 0 Ampere
Id = In rele(2) - In rele(1)
4.3. Setting Rele Differensial Saat Terjadi =0–0
Gangguan
(0,2)2 . 618,59
Setting rele juga digunakan dalam Kasus 2.
3 Ifg = 0,893 Ampere
mengatasi terjadinya gangguan-gangguan
singkat yang menuju ke lilitan generator.
Data rele differensial : 0,893
I set = = 0,595 Ampere
Rele : Differensial Relay 1,5
Jenis : Elektromagnetik Untuk CT = 700/5 Ampere
Type : IDT8N In = Iset . Ratio transformator
Pabrik : turbomach SA In(2) = (5/700) . 0,595
Rated Curent : 5 Ampere = 0,00425 Ampere
Setting : 20% Untuk CT = 600/5 Ampere
Setting range : 10-20% In = Iset . Ratio transformator
Perbandingan : In(2) = (5/600) . 0,595
Transformator : 700/5 Ampere ; 600/5 = 0,00496 Ampere
Ampere Id = In rele(2) - In rele(1)
Arus nominal : 665 Ampere = 0,00496 - 0,00425
Arus setting : = 0,0007 Ampere
I tg Kasus 3.
I set =
Ks Ifg = 3,57 Ampere
Dalam hal ini : 3,57
I set = = 2,38 Ampere
Ks = faktor sensitivitas = 1,5 1,5
In = Iset. Radio Transformator

9
Letifa Shintawaty

Untuk CT = 700/5 Ampere Tabel 4.2. Arus Kerja Rele Differensial


In(1) = (5/700) . 2,38 D Isetting In(1) In(2) Id = In(1) - In(2)
Kasus
= 0,017 Ampere (%) (A) (A) (A) (Amper)
Untuk CT = 600/5 Ampere 1 0 0 0 0 0
2 5 0 595
0,595 0 005
0,005 0 006
0,006 0 0007
0,0007
In(2) = (5/600) . 2,38 3 10 2,38 0,017 0,02 0,003
= 0,0198 Ampere 4 15 5,3 6 0,038 0,045 0,017
Id = In rele(2) - In rele(1) 5 20 9,524 0,068 0,08 0,012
= 0,02 - 0,017
= 0,003 Ampere 4.4. Persen Setting Rele
Dari hasil pengamatan untuk gangguan
Kasus 4. lilitan yang tidak dirasakan( α ) dimulai dari 0%
Ifg = 8,04 Ampere 20%. dapat ditentukan persen setting dari
8,04 masing-masing kondisi gangguan tersebut,
I set = = 5,36 Ampere
1,5 sebagai berikut :

Untuk CT = 700/5 Ampere


In(1) = (5/700) . 5,36
= 0,038 Ampere Maka : 1. Untuk = 0%
Untuk CT = 600/5 Ampere
In(2) = (5/600) . 5,36 % setting =
(α )2 20%
= 0,045 Ampere 3
Id = In rele(2) - In rele(1)
= 0,045 - 0,038 % setting =
(0)2 20%
= 0,007 Ampere 3

Kasus 5. = 0%
Ifg = 14,286 Ampere
2. Untuk α = 5%
14,286
I set = = 9,524 Ampere
1,5
% setting =
Untuk CT = 700/5 Ampere
In(1) = (5/700) . 9,524 = 0,03%
= 0,068 Ampere
Untuk CT = 600/5 Ampere 3. Untuk α = 10%
In(2) = (5/600) . 9,524
= 0,08 Ampere % setting =
Id = In rele(2) - In rele(1)
= 0,11%
=
0,08 - 0,068
= 0,012 Ampere
4. Untuk α = 15%

% setting =

= 0,26%

10
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang

5. Untuk α = 20% fasa,2 fasa,dan 1 fasa tanah pada generatordi


PLTG Musi 2 Palembang.
% setting = 1. Arus hubung singkat 3 Ø simetris :
E
= 0,46% I” hs =
Zi
Dalam perhitungan arus gangguan 1
=
hubung singkat dibutuhkan parameter- 0,371
parameter dari sistem yang ditinjau adalah : = 2,7 pu
impedansi generator,impedansi saluran karena = 2,7 . (618,69 Ampere)
gangguan yang terjadi pada bus 6,3 kV = 1.667,63
terhadap pembangkit dalam keadaan tanpa 2. Arus hubung singkat 2 Ø
beban, maka nilai daya dasar dan tegangan Ea
I” hs = -j 3
dasar yang dipilih adalah sama dari sumber Z1 Z 2
sampai ke busbar dan demikian juga dengan 1
= -j (1,73)
impedansinya. j0371  j0,371
Untuk reaktansi generator diketahui = 2,33 pu
dalam satuan persen, maka untuk reaktansi = 2,33 pu . (618,69 A)
generator dalam per unit (pu),dapat ditentukan. = 1.444,2 Ampere
Sesuai dengan data sumber maka dalam 3. Arus hubung singkat 1 Ø – tanah
perhitungan adalah : Ea
I” hs = 3
MVAdasar = 6,5 MVA Z1  Z2  Z 0
(0,2)2 20% kVdasar = 6,5 MVA 1
X”d = 20,9% =3
3 j0,371  j0,371  j5,08
Maka reaktansi generator dalam per unit : = 0,515 pu
Zs = X”g = Xpu = = 0,515 pu . (618,69 A)
2 = 318,8 Ampere
§ kVrating · § kVA base ·
X” d (%). ¨¨ ¸¸ .¨ ¸
¨ kVA ¸
© kVbase ¹ © rating ¹ Tabel 4. Hasil perhitungan arus hubung
2
§ 6,3 · § 6750 · singkat
X pu = 20,9% . ¨ ¸ .¨ ¸
© 6,3 ¹ © 4500 ¹ No Jenis Gangguan Besar Gangguan (A)
X pu = 0,209 .1. 1,5 1 Ihs 3 Ø 1 667 63
1.667,63
X pu = 0,314 2 Ihs 2 Ø 1.444,2
3 Ihs 1 Ø - tanah 318,8
4.5. Perhitungan Arus Hubung Singkat
Untuk menentukan besarnya arus hubung 4.6. Setting Rele Arus Lebih (Over current
singkat pada suatu sistem, maka yang relay)
dibutuhkan adalah data-data dari generator Data rele :
beserta tahanan (impedansi) dan reaktansi. Rele : Over Current Relay
Perhitunganyang akan dilakukan adalah Jenis : Invers time
perhitungan arus gangguan hubung singkat 3 (Elektromagnetik)
Type : 5 Ampere
Pabrik : Turbomach SA

11
Letifa Shintawaty

Rated Current : 665 A dan arus hubung singkat minimum Is min 3Ø


Setting : 1,0 = 1.667,63 A, Ismaks 2Ø = 1.444,2 A
Setting arus dan kerja rele arus lebih 4. Pada dasarnya rele arus lebih tidak boleh
berdasarkan hubung singkat maksimum dan bekerja pada beban maksimum, batas
arus hubung singkat minimum : penyetelan arus pick-up Ismin = 2,501,45 A
Ihs maksimum = Ihs 3 Ø = 1.667,63 Ampere dan Ismaks = 1.155,36 A.
Ihs minimum = Ihs 2 Ø = 1.444,2 Ampere
5. Penyetelan waktu kerja Tms didasarkan pada
Ratio CT = 700/5 Ampere Td (time dial) atau Tms (time multiple
Ks = 1,5 setting) didasarkan pembangkit maksimum
0,2 – 0,3 detik.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
5.1. Kesimpulan Mengingat gangguan hubung singkat ini
1. Arus kerja rele differensial jarang terjadi dan sangat berbahaya terhadap
isolasi belitan generator, maka untuk
a. Jika terjadi gangguan pada lilitan mengantisipasi hal ini agar rele protekasi tetap
generator tidak terproteksi ( ) = 5%, Arus andal terhadap keadaan yang tidak normal
setting 0,595 A. Arus kerja minimum saat tersebut, maka sebaiknya rele proteksi di
arus restrain Id = 0,007 A. Persen setting evaluasi secara berkala.
rele 0,03 A.
b. Jika terjadi gangguan pada lilitan
generator tidak terproteksi ( ) = 20%, DAFTAR PUSTAKA
Arus setting 9,524 A. Arus kerja minimum
saat arus restrain Id = 0,012 A. Persen Data Pembangkit PLTG Musi 2 Palembang
setting rele 0,46 A.
2. Hasil perhitungan untuk arus hubung singkat Hazairin Samaullah, “Dasar-dasar Sistem
gangguan 3 fasa (Ihs 3Ø = 1.667,63 A), Proteksi, UNSRI 2004.
hubung singkat 2 fasa (Ihs 2Ø = 1.444,2 A),
hubung singkat 1 fasa (Ihs 1Ø – tanah) = Skripsi, Ade Suryadi Surya Negara, “Studi
318,8 A). Proteksi Generator pada PLTD Payo
Selincah Jambi, 1999.
3. Setting rele arus lbih (OCR) jenis invers time
(elektromagnetik), rated current 665 A, PT. PLN (Persero) Pusdiklat, “Rele Proteksi
Setting 1. Setting arus dan kerja rele arus Sistem Penyaluran”.
berdasarkan arus hubung singkat maksimum
WWW.Geogle.Com

12

Anda mungkin juga menyukai