UU TERORISME
1. Yang melakukan tindak pidana terorisme ialah Setiap Orang adalah orang perseorangan
atau korporasi (Pasal 1 angka 9 uu no.5 th 2018). Korporasi adalah kumpulan orang
dan/atau kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan
badan hukum. (Pasal 1 angka 10 uu no.5 th 2018)
2. Yang dipertanggungjawabkan Dalam hal tindak pidana terorisme dilakukan oleh atau
atas nama suatu korporasi, maka tuntutan dan penjatuhan pidana dilakukan terhadap
korporasi dan/atau pengurusnya. (Pasal 17 ayat 1 perpu no.1 th 2002). Dalam hal
tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu korporasi, maka korporasi tersebut diwakili
oleh pengurus.
5. Bagaimana pertanggungjawabannya?
a. Pidana pokok yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi hanya dipidana dengan
pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah). (pasal 18
ayat 1 perpu no.1 th 2000)
b. Korporasi yang terlibat tindak pidana terorisme dapat dibekukan atau dicabut
izinnya dan dinyatakan sebagai korporasi yang terlarang. (pasal 18 ayat 3 perpu no.1
th 2000)
c. Pendiri, pemimpin, pengurus, atau orang yang mengendalikan Korporasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat
3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun. (pasal 12A ayat 3 uu no.5 th
2018)
UU LINGKUNGAN HIDUP
UU LINGKUNGAN HIDUP
1. Subyek dalam UU ini yaitu Orang perseorangan dan badan usaha (baik badan
hukum maupun non badan hukum) (Pasal 1 angka 32), badan hukum dan tidak
berbadan hukum maksudnya adalah korporasi.
5. Pertanggungjawaban pidananya:
a. Jika tuntutan pidana diajukan kepada pemberi perintah atau pemimpin tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 ayat (1) huruf b, ancaman
pidana yang dijatuhkan berupa pidana penjara dan denda diperberat dengan
sepertiga. (pasal 117)
b. Ganti Kerugian dan Pemulihan Lingkungan Pasal 87
(1) Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan
perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan
hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu.
(2) Setiap orang yang melakukan pemindahtanganan, pengubahan sifat dan
bentuk usaha, dan/atau kegiatan dari suatu badan usaha yang melanggar hukum
tidak melepaskan tanggung jawab hukum dan/atau kewajiban badan usaha
tersebut.
(3) Pengadilan dapat menetapkan pembayaran uang paksa terhadap setiap hari
keterlambatan atas pelaksanaan putusan pengadilan.
(4) Besarnya uang paksa diputuskan berdasarkan peraturan
perundangundangan.
c. Tanggung Jawab Mutlak Pasal 88
Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya menggunakan
B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau yang menimbulkan
ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas
kerugian yang terjadi tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan
d. Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang tidak melaksanakan
paksaan pemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (pasl 114)
e. Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini, terhadap badan
usaha dapat dikenakan pidana tambahan atau tindakan tata tertib berupa: a.
perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana; b. penutupan
seluruh atau sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan; c. perbaikan akibat
tindak pidana; d. pewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak;
dan/atau e. penempatan perusahaan di bawah pengampuan paling lama 3 (tiga)
tahun. (pasal 119)