Argentometri merupakan jenis titrasi yang menggunakan larutan perak nitrat sebagai
titran, dimana terbentuk garam perak yang sukar larut. Prinsip titrasi Argentometri adalah
reaksi dasar yang mencapai kesetimbangan pada setiap penambahan titran; tidak ada
pengotor yang mengganggu dan diperlukan indicator untuk melihat titik akhir titrasi. Hanya
reaksi pengendapan yang dapat digunakan pada titrasi.[1]
Argentometri adalah metode umum yang digunakan untuk menetapkan kadar
halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat
(AgNO3) pada suasana tertentu, dan metode argentometri dapat disebut dengan metode
pengendapan karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relative
tidak larut atau endapan.
Dalam titrasi Argentometri terdapat beberapa metode yang digunakan untuk
menetukan titik akhir titrasi antara lain:[2]
1. Metode Mohr
Metode Mohr digunakan untuk mentitrasi golongan halide seperti NaCl dengan
AgNO3 sebegai titran dan K2CrO4 sebabagai indicator dan bisa digunakan untuk
penetapan kadar Bromida dan Klorida. Prinsip dari metode Mohr adalah AgNO 3
bereaksi dengan NaCl terbentuk endapan AgCl berwarna putih. Apabila Cl- sudah
habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3, maka kelebihan sedikit Ag+ akan beraksi
dengan CrO42- menggunakan indicator K2CrO4 yang ditambahkan, apabila sudah
terbentuk endapan Ag2CrO4 berwarna merah bata menunjukkan titik akhir titrasi
telah tercapai. Berikut reaksinya:
Ag+ + Cl- → AgCl (mengendap)
(putih)
Tingkat keasaman (pH) larutan yang mengandung NaCl berpengaruh pada titrasi.
Titrasi pada metode Mohr dilakukan pada pH 8. Jika pH terlalu asam (pH < 6),
sebgaian indicator K2CrO4 akan berbentuk HCrO4-, sehingga larutan AgNO3 lebih
banyak yang dibutuhkan untuk membentuk endapan Ag2CrO4. Pada pH basa (pH
> 8), sebagian Ag+ akan diendapkan menjadi perak karbonat atau perak
hidroksida, sehingga larutan AgNO3 sebagai penitrasi lebih banyak yang
dibutuhkan.
2. Metode Volhard
Prinsip dari metode Volhard adalah dengan memakai larutan standar AgNO3
ditambahkan secara berlebih ke dalam larutan yang mengandung ion halide (X).
sisa larutan standar AgNO3 yang tidak beraksi dengan Cl- dititrasi dengan larutan
standar tiosianat (KSCN atau NH4SCN) dengan indicator besi (III). Reaksinya
sebagai berikut:
Ag+ + X- → AgX (mengendap) + sisa Ag+
(berlebih)
Ag+ + SCN- → AgSCN (mengendap)
(sisa)