Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP TENTANG KENYAMANAN DAN NYERI


Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Keperawatan Dasar II

Di susun oleh:

Chusniah Alda Amriilah

Prodi : S1 Keperawatan

Dosen Pembimbing:

Erna Tsalatsatul F. S.Kep.Ns

S1 KEPERAWATAN STIKES BAHRUL ULUM

TAMBAK-BERAS JOMBANG

2019-2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Dasar II ini
dengan dengan baik dan benar tanpa kesulitan yang berarti .Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal sesuai dengan referensi yang kami dapatkan sehingga dapat membantu kita semua untuk
dapat memahami isi materi dari makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah yang kami buat ini .

Jombang, Maret 2020

Chusniah Alda Amriilah

2
DAFTAR ISI

Cover

Kata pengantar……………………...……..………….......................................................................2

Daftar Isi …………………………………...….............................................................……...…….3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................…………………...............................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4

1.3 Manfaat.........................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................5

2.1.Konsep Tentang Kenyamanan dan Nyeri.....................................................................................5

2.1.1 Kenyamanan......................................................................................................................5

2.1.2 Sifat Nyeri.........................................................................................................................5

2.1.3 Fisiologi Nyeri...................................................................................................................5

2.1.4 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri.........................................................................7

2.1.5 Kelelahan............................................................................................................................7

2.2Asuhan Keperawatan Pada Pasien Nyeri......................................................................................7

2.2.1 Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Nyeri......................................................................7

2.2.2 Laboratorium......................................................................................................................8

BAB III PENUTUP........................................................................................................................11

 3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak
dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang, mengubah
kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien
(Berman, 2009).
Menurut International Association for the Studi of Pain (IASP), penyebab nyeri pada anak
tidak hanya dari penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, tetapi juga cidera, operasi, luka
bakar, infeksi, dan efek kekerasan. Anak-anak juga mengalami nyeri dari banyak prosedur dan
penyelidikan yang digunakan oleh dokter dan perawat untuk menyelidiki dan mengobati penyakit
(Finley, 2005).
Respon perilaku anak toddler terhadap rasa nyeri sama seperti sewaktu masih bayi yaitu
mimik wajah, perubahan nada suara dan aktivitas, serta menangis, menunjukan sikap menjauh
dari stimulus nyeri dan aneka vokalisasi. Namun macam perilakunya bertambah, termasuk
menggosok nyeri dan prilaku agresif (menggigit, memukul, dan menendang). Sejumlah toddler
sanggup mengutarakan bila sakit, namun tidak dapat menggambarkan intensitas nyeri tersebut
(Betz, 2009). 2 Peran pemberi perawatan primer pada penanganan nyeri yaitu untuk
mengidentifikasi, mengobati penyebab nyeri dan memberikan obat-obatan untuk menghilangkan
nyeri. Perawat tidak hanya berkolaborasi dengan tenaga professional kesehatan lain tetapi juga
memberikan intervensi pereda nyeri, mengevaluasi efektivitas intervensi dan bertindak sebagai
advokat pasien saat intervensi tidak efektif (Smetlzer dan Bare, 2002).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Aapakah Definisi Nyeri ?
1.2.2 Bagaimana Konsep Nyaman dan Nyeri ?
1.2.3 Bagaimana Susunan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Nyeri ?
1.3 Manfaat
Agar pelajar dapat meningkatkan kualitas wawasan pengetahuan dalam pembelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Tentang Kenyamanan dan Nyeri
Adapun Nyeri adalah Perasaan atau keadaan emosi yang tidak menyenangkan karena
potensial dan kerusakan jaringan atau jaringan rusak. Berikut adalah definisi nyeri menurut para
ahli :

 Mc Coffery (1979) : suatu keadaan yg mempengaruhi seseorang, yg keberadaanya diketahui


hanya jika orang itu pernah mengalaminya.
 Wolf W. Feurst (1974) : suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yg
menimbulkan ketegangan.
 Arthur C. Curton (1983) :  suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan
sedang rusak,dan menyebabkan individu tersebut bereaksi utk menghilangkan nyeri.
2.1.1 Kenyamanan

Kenyamanan adalah konsep sentral tentang kiat keperawatan. Konsep kenyamanan memiliki
subjektifitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial,
spiritual, psikologis dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterprestasikan dan
merasakan nyeri.

2.1.2 Sifat-sifat Nyeri


1. Subyektif dan sangat individual
2. Gejala objektif merupakan manifestasi rangsangan simpatis
3. Tidak menyenangkan
4. Merupakan suatu kekuatan yg mendominasi
5. Bersifat tidak berkesudahan
6. Melelahkan dan menuntut energi
7. Mengganggu hubungan personal dan mempengaruhi makna hidup
8. Tidak dapat diukur secara obyektif
9. Gunakan pemeriksaan yang cermat dalam mengkaji nyeri (PQRST)
10. Perawat jangan salah konsep atau bias.
2.1.3 Fisiologi Nyeri
Pada tahun 1996, International Association Study of Pain mendefinisikan nyeri sebagai
suatu pengalaman sensoris dan emosional yang terkait dengan kerusakan jaringan atau
potensial kerusakan jaringan. Nyeri adalah pengalaman subjektif, yang tidak dapat diukur
dengan mudah karena membutuhkan kesadaran.
Fisiologi nyeri sebagai berikut:
NOCICEPTOR: Ujung-ujung saraf yang
Stimulus sangat bebas yangRespon
Reseptor punya sedikit
1.Kerusakan jaringan mylin, yang tersebar di kulit dan
5
2.Termal mukosa khususunya di visera, sendi
3.Listrik dinding arteri, hati, dan kantung
4.Mekanis empedu.
Dibawah ini adalah 4 tahap-tahap nyeri :
Tahapan Fisiologi Nyeri
 Trasduksi
 Transmisi
 Persepsi
 Modulasi
1. Tahap Trasduksi
 Stimulus akan memicu sel yang terkena nyeri utk melepaskan mediator kimia  
(prostaglandin, bradikinin, histamin, dan substansi P) mensensitisasi nosiseptor
 Mediator kimia akan berkonversi mjd impuls2 nyeri elektrik.
2. Tahap Transmisi
Terdiri atas 3 bagian :

a. Nyeri merambat dari serabut saraf perifer (serabut A-delta dan serabut C) ke medula
spinalis
b. Transmisi nyeri dari medula spinalis ke batang otak dan thalamus melalui jaras
spinotalamikus (STT) -> mengenal sifat dan lokasi nyeri
c. Impuls nyeri diteruskan ke korteks sensorik motorik, tempat nyeri di persepsikan

3.Tahap Persepsi
 Tahap kesadaran individu akan adanya nyeri
 memunculkan berbagai strategi perilaku kognitif utk mengurangi kompenen sensorik
dan afektif nyeri.
4.Tahap Modulasi
 Disebut juga tahap desenden
 Fase ini neuron di batang otak mengirim sinyal2 kembali ke medula spinalis
 Serabut desenden itu melepaskan substansi (opioid, serotonin, dan norepinefrin) yg
akan menghambat impuls asenden yg membahayakan di bag dorsal medula spinalis.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri

6
Sebagaimana di bawah ini :
 Usia dan jenis kelamin
 Kebudayaan
 Makna dan toleransi nyeri
 Perhatian
 Ansietas
 Keletihan
 Pengalaman sebelumnya
 Gaya koping
 Dukungan keluarga dan social
2.1.5 Kelelahan
Kelelahan (fatigue) adalah suatu kondisi yang memiliki tanda berkurangnya kapasitas
yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan mengurangi efisiensi prestasi, dan biasanya hal ini
disertai dengan perasaan letih dan lemah. [1] Kelelahan dapat akut dan datang tiba-tiba atau
kronis dan bertahan. Menurut sumber lain kelelahan adalah suatu kondisi pada
tubuh manusia merasa lelah secara alami, yang biasa terjadi setelah latihan fisik atau mental
yang berat.[2] 
2.2 Asuhan keperawatan klien yang mengalami nyeri

Berikut adalah susunan sistematis asuhan keperawatan pada pasien Nyeri :


1. Pengkajian
Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri yang efektif.
Nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada masing-
masing individu, maka perawat perlu mengkaji semua factor yang mempengaruhi nyeri,
seperti factor psikologis, fisiologis, perilaku, emosional, dan sosiokultural. Pengkajian nyeri
terdiri atas dua komponen utama, yakni: Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien
Observasi langsung pada respons perilaku dan fisiologis klien. Tujuan pengkajian adalah
untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjektif.
Hal-hal penting yang perlu di kaji :
Karakteristik Nyeri (PQRST)
o P (Provokative) : faktor yg mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri
o Q (quality):seperti apa-> tajam, tumpul, atau tersayat
o R (region) : daerah perjalanan nyeri
o S (severity/SKALA NYERI) : keparahan / intensitas nyeri
o T (time) : lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri

2. Diagnosa

7
Menurut NANDA ( 2009-2011 ), diagnosis keperawatan untuk klien yang mengalami nyeri:

o Nyeri akut
o Nyeri kronis

3. Intervensi
o Nyeri kronik yg berhub. Dengan invasi jaringan akibat kanker.
o Gangguan rasa nyaman berhub. Dengan stress, penyempitan pebuluh darah, dan
kerusakan jaringan.
4. Implementasi

Farmakologis

Non Farmakologis (massage, musik, hidroterapi, yoga, kompres hangat, nafas dalam)

5. Evaluasi

Kriteria evaluasi :

o Hilangnya perasaan nyeri

o Menurunnya intensitas nyeri

o Adanya respon fisiologis yang baik

o Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri.


2.2 Laboratorium
Dalam laboratorium ini berisi tentang tehnik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri. Tehnik
Relaksasi yaitu Tekhnik relaksasi adalah suatu tekhnik merilekskan ketegangan otot yang
dapat menunjang nyeri (Brunner dan Suddarth, 2002 : 233) 
Berikut adalah pembagian tehnik relaksasi :
1. Guide imagery
Guide imagery adalah teknik untuk mengarahkan individu untuk fokus dan berhayal
atau berimajinasi (Naparstek, 2008 dalam Hart, 200), menurut Rank (2011)
menyatakan guide imagery merupakan teknik perilaku kognitif dimana seseorang di
pandu untuk membayangkan kondisi yang santai atau tentang pengalaman yang
menyenangkan.

8
2. Breathing exercise adalah bagian dari program treatment yg di desain untuk
meningkatkan status pulmonal, endurance dan fungsi ADL.
BREATHING EXERCISE tdd beberapa macam:
1. Diafragma breathing.
Diberikan pada penderita gangguan respirasi yang sedang mengalami serangan sesak
nafas. Contoh : penderita asma yang sedang kambuh. Pada saat serangan asma, otot
nafas atas akan mengalami kekelahan karena bekerja keras untuk bernafas. Maka
perlu diistirahatkan agar sesak tidak bertambah. Oleh karena itu penggunaan teknik
ini akan membantu mengurangi serangan sesak.
Prosedurnya :
1) Bernafas dengan perut.
2) Dada dan bahu harus rileks.
3) Saat inspirasi, kembungkan perut.
4) Saat ekspirasi, kempiskan perut.
5) Terapis mengontrol dengan memegang perut dan dada pasien. Yang harus bergerak
hanya perut, dada harus diam.

2. Purse lips breathing.

Diberikan pada pasien yang sedang tidak mengalami serangan sesak nafas. Contohnya
: penderita asma yang sedang tidak kambuh.

Prosedurnya :

1) Posisi pasien rileks.

2) Pasien tarik nafas melalui hidung dan tahan 2-3 detik.

3) Lalu pasien diminta hembuskan nafas lewat mulut ( mulut dimonyongkan ) selama
6-8 detik.

3. Segmental breathing.

Adalah suatu latihan nafas pada segmen paru tertentu dengan tujuan melatih
pengembangan paru persegmen.

Prosedurnya : Saat ingin memberikan pengembangan segmen paru tertentu, maka


terapis memberikan tekanan saat inspirasi dan ekspirasi pada segmen paru yang
dimaksud. Jadi tangan terapis bertindak sebagai “guiden” ( pemberi stimulus dan
penunjuk arah gerakan ).

9
3. Glossopharingeal breathing
Pernafasan glossopharyngeal (GPB, insuflasi glossopharyngeal, pemompaan bukal,
atau pernapasan katak) adalah cara mengalirkan udara ke paru-paru hingga volume
yang lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh otot-otot pernafasan seseorang
(lebih besar dari kapasitas inspirasi maksimal). Teknik ini melibatkan penggunaan
glotis untuk menambah upaya inspirasi dengan menelan bolus udara ke paru-paru. Ini
dapat bermanfaat bagi individu dengan otot-otot inspirasi lemah dan tidak memiliki
kemampuan untuk bernapas secara normal sendiri.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nyeri adalah Perasaan atau keadaan emosi yang tidak menyenangkan karena potensial dan
kerusakan jaringan atau jaringan rusak. Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan
dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh
pikiran seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah konsep yang
sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009). Sedangkan Kenyamanan adalah konsep sentral
tentang kiat keperawatan. Konsep kenyamanan memiliki subjektifitas yang sama dengan nyeri.

11
DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L & Richard C. 1991. Pengantar Psikologi. Jilid II Terjemah. Erlangga. Jakarta
Kasiati,Niwayan,dwi,rosmalawati.2016. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:Pusdi SDM Kesehatan.
Dede Hidayat SStFt, disampaikan pada Seminar Fisioterapi tanggal 15-17 juli 2010

12

Anda mungkin juga menyukai