Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan 4

Transfer Pricing

1. Bacalah materi mengenai Lingkungan Pengendalian (Responsibility Centers)

2. Jawablah pertanyaan review berikut ini:


a. Mengapa penetapan harga transfer merupakan masalah yang rumit dan komplek?

Harga transfer sering memicu masalah pada penentuan harga kesepakatan karena
melibatkan dua unit yaitu unit penjualan dan unit pembelian. Selain itu mempengaruhi
juga pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi dapat mempengaruhi unit
pembeli sedangkan jika sebaliknya akan merugikan unit penjual maka penentuan
harga transfer manajemen tidak dapat sembarang dalam menentukan harga dan sebisa
mungkin tidak merugikan satu pihak yang terlibat, dalam prakteknya harga transfer
harus diperhatikanagar tujuan manajeman sesuai dengan tujuan perusahaan.

b. Bagaimana harga transfer yang mampu meningkatkan keselarasan tujuan?


Dengan cara menentukan metode harga transfer yang cocok digunakan di perusahaan
dengan memperhatikan kondisi dan informasi yang dirancang untuk mencapai
tujuan .
Harga transfer harus dirancang sedemikian rupasupaya mencapai beberapa sasaran
yaitu sebagai berikut :
1) Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan
perusahaan.
2) Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, sistem harus dirancang
sedemikian rupa agar keputusan yang meningkatkan laba usaha unit usaha
jugaakan meningkatkan laba perusahaan.
3) Membantu mengukur kinerja ekonomi dari tiap unit usaha.
4) Sistem dapat dimengerti dan mudah dipahami.
Adapun kondisi yang harus dipenuhi agar harga transfer dapat meningkatkan
keselarasan yaitu sebagai berikut :

1) Orang-orang yang kompeten yang harus memperhatikan kinerja jangka


panjang yang sama dengan jangka pendek dengan kemampuan dalam
bernegosiasi dan arbitrase harga transfer
2) Atmosfer yang baik profitabilitas sebagai dasar penilaian kinerja, sehingga
harga transfer dikehendaki yang adil.
3) Kondisi pasar yang normal dan mapan, ini identik dengan kondisi produk yang
sama (kualitas, kuantitas dan waktu pengiriman),sehingga memperoleh
penghematan dari penjualan di dalam perusahaan.
4) Kebebasan memperoleh sumber daya sehingga manajer pusat
labadapatberurusan dengan pihak eksternal dan internal, dan harga transfer
merupakan biaya kesempatan bagi penjual untuk menjual produknya ke dalam
perusahaan.
5) Informasi penuh  para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada
baik dari biaya maupun pendapatannya yang relevan.
6) Negosiasi harus ada mekanisme kerja untuk melakukan negosiasi “kontrak”
antar unit usaha.

c. Jelaskan 3 metode penetapan harga transfer dengan disertai ilustrasi angka!


1) Metode perbandingan harga (Comparable Uncontrolled Price/CUP)

Metode ini membandingkan harga transaksi dari pihak yang ada hubungan
istimewa tersebut dengan harga transaksi barang sejenis dengan pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa (pembanding independen), baik itu internal CUP
maupun eksternal CUP. Metode ini sebenarnya merupakan metode yang paling
akurat, tetapi yang sering menjadi permasalahan adalah mencari barang yang benar-
benar sejenis.

Contoh penerapan:
PT ABC menyerahkan penjualan barang X kepada afiliasinya PT Y dengan harga
franko tujuan Rp10.000.000. Di saat yang sama PT ABC juga menjual barang X
kepada pihak ketiga PT KLM dengan harga franko pabrik Rp10.000.000 dan biaya
pengangkutan dan asuransi Rp500.000. Dengan metode CUP harga jual wajar barang
X dari PT ABC kepada PT Y adalah Rp10.000.000 + Rp500.000 = Rp10.500.000.

2) Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM)


Metode ini digunakan dalam hal Wajib Pajak bergerak dalam bidang usaha
perdagangan, di mana produk yang telah dibeli dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dijual kembali (resale) kepada pihak lainnya (yang tidak
mempunyai hubungan istimewa). Harga yang terjadi pada penjualan kembali tersebut
dikurangi dengan laba kotor (mark up) wajar sehingga diperoleh harga beli wajar dari
pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Contoh penerapan:
PT A menyerahkan barang kepada afiliasinya PT B dengan harga Rp10.000.000.
PT B kemudian menyerahkan barang tersebut kepada pihak ketiga PT C
(independen) dengan harga Rp20.000.000. Diketahui ternyata ada transaksi antara
pihak independen, yaitu PT Z yang juga menyerahkan produk yang sejenis kepada
PT Y dengan kenaikan harga jual (mark up) 20%. Dengan demikian, harga jual yang
wajar dari PT A kepada PT B adalah Rp20.000.000 - (20% x Rp20.000.000) =
Rp16.000.000. Jadi, harga jual PT A terlalu rendah dari yang seharusnya karena ada
transfer pricing.
3) Metode Laba Bersih Transaksional (Transactional Net Margin Method/TNMM)
Metode ini dilakukan dengan membandingkan persentase laba bersih operasi
terhadap biaya, terhadap penjualan, terhadap aktiva, atau terhadap dasar lainnya atas
transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan persentase
laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding dengan pihak lain yang
tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau persentase laba bersih operasi yang
diperoleh atas transaksi sebanding yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa lainnya.
Contoh penerapan:
PT ABC merupakan produsen alat-alat kecantikan yang menjual ke perusahaan
grup di Malaysia (ABC Bhd) dan menggunakan merk ABC Bhd. Dalam hal ini, ABC
Bhd hanya menjual produk PT ABC. Berdasarkan analisis, diketahui juga bahwa PT
XYZ yang menjual produk serupa dan memperoleh laba operasi sebesar 10%. Untuk
itu, harga transfer PT ABC kepada ABC Bhd berdasarkan metode TNM adalah
sebagai berikut.

uraian
Harga pokok produksi 50.000.000
Biaya oprasi 15.000.000
Total biaya 65.000.000
Net Mark-Up (sesuai data perbandingan 6.500.000
PT XYZ 10%)
Harga Transfer 71.500.000

d. Apa fungsi lembaga arbitrase dalam mekanisme penetapan harga transfer?

lembaga arbitrase, menyelesaikan masalah antar divisi dalam penentuan harga


transfer, mengkaji perubahan sumber pengadaan, & mengubah aturan penentuan harga
transfer. Dalam beberapa kasus harga transfer merupakan tanggung jawab kelompok
atau eksekutif tingkat pusat karena keputusan arbitrase memiliki dampak sangat
mempengaruhi laba unit-unit usaha.

Sebagai Arbitrasor adalah Direksi (top manajemen) yang menyelesaikan konflik


dengan cara mengarah pada efektivitas harga transfer, yaitu dengan cara memaksa
(forching),membujuk (smoothing), menawarkan (bargaining), dan penyelesaian masalah
(problem solving).

e. Kapan harga transfer atas dasar biaya (cost based transfer prices) tepat digunakan? Apa
kelemahannya?
Digunakan pada transfer antar perusahaan yang menggunakan konsep pusat
pertanggung jawaban biaya. Kinerja manajer diukur melalui pertanggung jawabannya
mengenai pengendalian biaya. Konsep ini sederhana dan menghemat sumber daya
karena tersedianya informasi di setiap tingkat aktivitas perusahaan.
Kelemahan
 Penggunaan biaya penuh debagai dasar penetapan harga transfer dapat mengarah
pada keputusan yang buruk.
 Divisi penjual tidak akan pernah menhasilkan laba dari aktivitas transfer,
khusunya jika menggunakan variable cost, devisi yang melakukan penjualan
akhir pada pasar eksternal yang akan meraup laba lebih besar.
 Tidak ada pengendalian biaya secara optimal, khusunya pada devisi penjual.

Anda mungkin juga menyukai