1. Ketidakefektif Nyeri Pasien TTV: an pola nafas mengatakan nyeri TD. 116/75 mmHg dada sebelah kiri, N. 81 ˟/mnt yang menjalar ke RR. 24 ˟/mnt punggung hingga T. 36,8 ˚c ke belakang. Takipnea Nyeri yang Pasien menerima terapi dirasakan seperti oksigen 2 liter per tertusuk-tusuk. menit via nasal kanul
biologis ketika akan TTV: berpindah posisi TD. 116/75 mmHg saat berbaring N. 81 ˟/mnt Q. Nyeri terasa RR. 24 ˟/mnt seperti tertusuk- T. 36,8 ˚c tusuk, tertikam R. Nyeri dada sebelah kiri, nyeri menjalar ke punggung dan tembus belakang S. Skala nyeri 5 dari rentang nyeri 1 – 10. T. Nyeri berlangsung sekitar 2 menit ketika akan berpindah posisi saat berbaring 3. Penurunan Perubahan Pasien Akral teraba dingin curah jantung irama jantung mengatakan selalu Sesak nafas merasa cepat lelah Pasien menerima terapi saat beraktivitas oksigen 2 liter per menit terlalu banyak via nasal kanul Pasien TTV: mengatakan TD. 116/75 mmHg sesekali mengeluh N. 81 ˟/mnt sesak napas RR. 24 ˟/mnt T. 36,8 ˚c Pemeriksaan rekam jantung (EKG) hasil yang diperoleh adalah ST elevasi V1-V6, AVL. 4. Intoleran Ketidakseimb Pasien Pasien tampak aktivitas angan antara mengatakan selalu kelelahan dan sesekali suplai dan merasa cepat lelah tampak sesak jika kebutuhan saat beraktivitas melakukan aktivitas oksigen terlalu banyak yang terlalu banyak Pasien Pasien menerima terapi mengatakan oksigen 2 liter per menit sesekali via nasal kanul mengeluh sesak Pemenuhan kebutuhan napas, dan pasien, dibantu penuh bertambah sesak oleh perawat ruangan jika harus ICCU beraktivitas di TTV: rumah. TD. 116/75 mmHg N. 81 ˟/mnt RR. 24 ˟/mnt T. 36,8 ˚c 5. Risiko infeksi Imunosupresi - Hasil pemeriksaan laboratorium darah menunjukkan hasil WBC=11,47 (Nilai normal: 3,8- 10,60)