Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Provinsi Lampung telah memiliki RTRW yang ditetapkan melalui
Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung Tahun
2009 sampai dengan Tahun 2029. Demikian pula, RTRW Kabupaten
Lampung Timur telah ditetapkan dalam Perda Kabupaten Lampung
Timur Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lampung Timur Tahun 2011-2031.

RTRWN, RTRWP, dan RTRWK belum sepenuhnya bersifat operasional,


karena belum dapat menunjukkan kepastian posisi dan dimensi dari
elemen-elemen buatan manusia yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatannya, khususnya dalam kawasan yang disebut perkotaan. Oleh
karena itu, rencana tata ruang yang lebih renci serta peraturan
perundang-undangan yang mengikat setiap orang dibutuhkan, dengan
tujuan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang seoptimal mungkin.

I.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari penyusunan RDTR dan PZ Kecamatan Pasir Sakti ini
adalah mewujudkan rencana detail tata ruang yang mendukung
terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional secara
aman, produktif dan berkelanjutan. Hal ini dimungkinkan, karena
Pasal 23 PP 15/2010 menyebutkan bahwa rencana tata ruang
merupakan acuan bagi pemanfaatan ruang untuk seluruh kegiatan
yang memerlukan ruang melalui kegiatan pembangunan sektoral dan
pengembangan wilayah.

I-1
Adapun tujuan dari pekerjaan ini adalah  sebagai salah satu dasar
dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan sekaligus menjadi dasar
penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) bagi
zona-zona yang pada RDTR ditentukan sebagai zona yang
penanganannya diprioritaskan. Tujuan ini merupakan penjabaran
dari pengertian penyelenggaraan penataan ruang menurut Undang‐
undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang, yang menyatakan bahwa penyelenggaraan penataan ruang
adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan,
dan pengawasan penataan ruang.

I.3. Sasaran yang Hendak Dicapai


Sasaran dari perencanaan ini adalah:

1. Kajian/analisis terhadap setiap aspek data dan fakta baik secara


internal dan eksternal, sehingga diperoleh gambaran
kecenderungan perkembangan kegiatan wilayah terhadap
pemanfaatan ruang yang selama ini sudah dan akan terjadi;
2. Draft Raperda RDTR dan Peraturan Zonasi;
3. Draft Naskah Akademis Raperda RDTR dan Peraturan Zonasi.

I.4. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan
Peraturan Zonasi (PZ) Kecamatan Pasir Sakti merupakan penjabaran
dari RTRW Kabupaten Lampung Timur. Cakupan wilayah perencanaan
RDTR yang akan disusun ini adalah wilayah Kecamatan Pasir Sakti,
Kabupaten Lampung Timur, Propinsi Lampung. Posisi geografis
kecamatan ini dapat dilihat dalam Gambar 1.1. Wilayah perencanaan
adalah 193,94 km2, terdiri atas delapan desa, yaitu: Sumur Kucing,
Labuhan Ratu, Kedung Ringin, Rejo Mulyo, Purworejo, Mulyosari, Pasir
Sakti, dan Mekar Sari, dan batas administrasinya sebagai berikut:

I-2
Gambar 1.1.
Peta Orientasi Geografis Kecamatan Pasir Sakti
Di Kabupaten Lampung Timur

Kec. Pasir
Sakti

Sumber: Rencana Struktur, RTRW Kabupaten Lampung Timur

I-3
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Maringgai
dan Kecamatan Gunung Pelindung.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sragi, Kabupaten
Lampung Selatan.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jabung.

RDTR dan PZ yang dimaksud di sini disusun dengan berpedoman pada


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2011 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi, dan dengan menggunakan peta berskala 1:5.000.

Lingkup substansi perencanaan digambarkan dalam uraian berikut :


1) Persiapan penyusunan RDTR;
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan meliputi :
a. persiapan awal pelaksanaan, mencakup pemahaman Kerangka
Acuan Kerja (KAK)
b. kajian awal data sekunder.
c. persiapan teknis pelaksanaan, meliputi :
i. penyimpulan data awal;
ii. penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan;
iii. penyiapan rencana kerja rinci; dan
iv. penyiapan perangkat survei (checklist data yang
dibutuhkan, panduan wawancara, kuesioner, panduan
observasi, dokumentasi, dsb) dan mobilisasi peralatan serta
personil yang dibutuhkan.
d. Pemberitaan kepada publik perihal akan dilakukan
penyusunan peraturan zonasi.

I.5. Keluaran Pekerjaan


Sesuai dengan Pasal 21 (2) PP 15 tahun 2010, proses penyusunan
rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menghasilkan
dokumen rancangan rencana tata ruang dalam bentuk rancangan

I-4
peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang beserta
lampirannya. Terkait dengan itu, sebagaimana diringkas dari dokumen
Kerangka Acuan Kerja (KAK), ada tiga produk utama sebagai keluaran
pekerjaan ini, yaitu:
1. Dokumen Naskah Teknis RDTR dan PZ, yang terdiri dari Laporan
hasil kajian dan perencanaan, disertai dengan dokumen
pendukungnya berupa album peta berskala 1:5.000. Naskah
Teknis, yang berisi hasil kajian dan perencanaan, disusun sesuai
dengan Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota.
2. Dokumen Naskah Akademik RDTR dan PZ, dengan sistematika
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
3. Draft Raperda RDTR dan PZ, merupakan rumusan pasal per pasal
dari buku rencana (materi teknis RDTR), dan lampiran yang terdiri
atas peta rencana pola ruang, rencana jaringan prasarana,
penetapan sub BWP yang diprioritaskan penanganannya dan peta
zona-zona khusus yang disajikan dalam format A3, serta tabel
indikasi program pemanfaatan kawasan yang diprioritaskan
penganannya.

I.6. Pendekatan Penyusunan RDTR dan PZ


Pendekatan yang dimaksud disajikan dalam bentuk diagram alir
metodologi pendekatan (Gambar 1.4). Ada tujuh tahapan yang perlu
dilalui untuk memperoleh RDTR dan PZ. Namun, di sini pendekatan
perencanaan hanya dibagi ke dalam lima tahapan, yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pengumulan data (survei)
3. Tahap pengolahan dan analisis data
4. Tahap perumusan konsep RDTR
5. Tahap penyiapan draft legalitas (Raperda dan Naskah
Akademik).

I-5
Gambar 1.2

Bagan Alir Metodologi Pendekatan Penyusunan RDTR dan PZ


Kecamatan Pasir Sakti

PERSIAPAN SURVEI PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PERUMUSAN KONSEP DRAFT LEGALITAS

Pembahasan Pembahasan
Pembahasan Draft Laporan
Laporan
Pendahuluan Laporan Antara Akhir

Ground Survey Peta eksisting yang dihasilkan:


Θ Peta Batas Wilayah Perencanaan
Θ Peta topografi
Θ Peta kondisi tanah
Inventarisasi peta- Pembuatan Θ Peta vegetasi
peta eksisting dan Peta Dasar dan Θ Peta penggunaan lahan
citra satelit/foto peta tematik Θ Peta jaringan prasarana
udara (GIS) (1:5.000) Θ Peta kepadatan penduduk
Θ Peta kepadatan perumahan
Θ Lokasi sarana (eko-sos)
Pemahaman Θ Kawasan perkotaan FGD
terhadap KAK
Naskah Teknis RDTR dan PZ
Kajian posisi
wilayah dalam
konstelasi
Penyusunan
regional Peraturan Zonasi:
metodologi
Konsep Rencana Θ Zoning Maps (= Rencana
pendekatan,
Pola Ruang BWP: Pola Ruang)
Teknik analisis, Kajian
Θ Rumusan kebijakan Θ Zoning text:
dan disain karakteristik
Θ Kebutuhan pengembangan Muatan wajib
survei fisik dasar Rencana Tata Ruang:
Rumusan hasil kajian Wilayah Θ Zonasi Muatan Opsional
Θ Rencana Pola
Perencanaan Θ Strategi pembagian blok Draft Naskah
Proses Gambaran umum, Survei: Θ Kecenderungan perkembangan Ruang
Kajian awal data Inventarisasi data Kajian Θ Pertimbangan subBWP Penyusunan Draft Akademik dan
administrasi kesesuaian dengan Θ Instansi Θ Intensitas pemanfaatan ruang Θ Delinasi BWP Θ Rencana Jaringan
sekunder dan informasi kependudukan Naskah Akademik Draft Raperda
dan mobilisasi RTRW, metodologi, Θ Masyarakat Θ Potensi dan masalah Θ Penetapan tujuan prasarana
(Review rencana Θ Sekunder dan fungsi dan draft Raperda RDTR dan PZ
sumber- rencana kerja, Θ Observasi Θ Peluang dan tantangan penataan BWP Θ Deliniasi subBWP
yang ada) Θ Primer kegiatan RDTR dan PZ
sumber perangkat survei Θ Deliniasi Blok/
Θ Kebutuhan Pengembangan
subBlok
Θ Indikasi arah penanganan Konsep Rencana jaringan
Θ SubBWP yang di
Kajian prasarana BWP: prioritaskan
Penyiapan
prasarana Θ Kebutuhan jaringan
rencana kerja Ketentuan pemanfaatan
wilayah Θ Struktur jaringan ruang BWP
dan perangkat
Permen PU 20/2011: Θ Kapasitas jaringan
survei
FGD Θ Fungsi dari tujuan
Kajian Θ Dasar penetapan
pemanfaatan Θ Pertimbangan
lahan
Sosialisasi
Publik

Kebijakan dan
Inventarisasi arahan
Dokumen Legal dan pembangunan
Standard
Standar Teknis teknis
perencanaan

PELAPORAN PENDAHULUAN + Exsum LAPORAN ANTARA + Exsum LAPORAN DRAFT AKHIR + Exsum LAPORAN AKHIR + Exsum

WAKTU 30 hari 60 hari 30 hari 60 hari

I-6

Anda mungkin juga menyukai