Anda di halaman 1dari 2

Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil anbiyaa’i wal

mursaliin sayyidinaa wamaulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi


ajma’iin, amma ba’du.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah
Subhanahu wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan ni’matnya kepada kita
semua. 

Yang kedua, shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan nabi
agung Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum singkat tentang sabar. 

Ketahuilah bahwa di dunia ini ada sesuatu yang pasti akan singgah dalam hidup
kita, yaitu ujian. Sekuat apapun usaha kita untuk menghindarinya pasti tidak akan
bisa. Seperti apapun kita menolak dan mengeluhkannya ujian itu tetap akan
singgah kepada kita.

Maka, agar ujian itu berbuah pahala dan mengangkat derajat kita, jalan satu-
satunya adalah dengan bersabar. Dengan begitu, ujian itu justru bisa kita maknai
sebagai anugerah. Karena dengan ujian yang telah kita sabari itu menjadi sebab
kebahagiaan kita di dunia dan akhirat.

Disebutkan dalam Al qur’an surat Al baqarah ayat 155: “Dan kami pasti akan
menguji kalian dengan sebagian rasa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
telah bersabar” (Q.S Al Baqarah:155).

Dalam pandangan Islam, sabar sendiri terbagi menjadi beberapa bagian:


Yang pertama adalah sabar dalam menjalankan semua perintah Allah. Yang
dimaksud sabar dalam hal ini adalah agar kita selalu senantiasa bersabar dan
ikhlas dalam menjalankan semua perintah Allah agar bisa istiqomah.

Sebab Allah telah menjanjikan surga untuk hamba-hambanya yang telah bersabar
dan istiqomah dalam menjalankan semua perintah Allah sesuai dengan syari’at.

Yang kedua adalah sabar dalam menjauhi semua larangan Allah. Yang dimaksud
sabar dalam hal ini adalah agar kita selalu senantiasa menahan diri untuk tidak
berbuat segala sesuatu yang telah diharamkan oleh Allah, secondong apapun diri
kita terhadap sesuatu itu.

Yang ketiga adalah sabar terhadap segala keputusan dan ketentuan Allah. Sabar
dalam hal ini juga termasuk dalam Rukun Iman yang terakhir yaitu ke-6. Kita wajib
bersabar atas segala sesuatu yang telah menjadi ketetapan Allah. Entah itu baik
atau buruk.

Hadirin hadirat Rahimakumullah. .

Demikianlah kiranya yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, Was salamu ‘alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai