Anda di halaman 1dari 7

Nama : MUHAMMAD RIZWAN

Nim : 616080716027

TK : S1 KEPERAWATAN TINGKAT 4

1. A . Penyeab kanker payudara :

Kanker payudara terjadi karena sel-sel di payudara tumbuh tidak normal dan tidak terkendali.
Sel-sel ini membelah dengan cepat dan berkumpul membentuk benjolan, lalu bisa menyebar ke
kelenjar getah bening atau ke organ lain.Belum diketahui apa penyebab sel-sel tersebut berubah
menjadi sel kanker, namun para ahli menduga adanya interaksi antara faktor genetik dengan gaya
hidup, lingkungan, dan hormon, sehingga sel menjadi abnormal dan tumbuh tidak terkendali.

Faktor Risiko Kanker Payudara antara lain:

Usia , Jenis kelamin, Paparan radiasi, Obesitas, Belum pernah hamil, Melahirkan pada usia tua,
Konsumsi alcohol, Terapi pengganti hormone, Telat menopause, Riwayat kanker payudara pada
keluarga.

B. Pemeriksaan tentang sadari (pemeriksaan payudara sendiri) :

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dengan menggunakan tangan dan


penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara. Proses ini dilakukan
agar semua perubahan yang mengarah pada kondisi yang lebih serius dapat segera ditangani.
Penting untuk menyadari bagaimana bentuk normal payudara dan ada tidaknya perubahan dari
waktu ke waktu. Payudara umumnya akan terasa berbeda di masa menstruasi. Sebelum dan
selama periode ini, kebanyakan wanita merasa payudaranya akan menjadi makin kencang dan
padat. Memasuki masa menopause, payudara akan terasa lebih kendur dan lembut.

Pemeriksaan payudara sendiri umumnya bertujuan untuk mengetahui bentuk payudara normal,
menyadari ada tidaknya perubahan pada payudara, dan agar perubahan apa pun dapat segera
dikonsultasikan dan tidak terlambat ditangani. Dengan deteksi dini payudara, banyak wanita
berhasil selamat dari kanker payudara.

2. A. Mekanisme terjadinya kanker servik

Serviks alias leher rahim merupakan bagian terendah dari rahim (uterus) wanita,
sehingga bisa dikatakan sebagai penghubung antara rahim dengan vagina.Pertumbuhan
kanker serviks dimulai dari adanya sel-sel tidak normal (abnormal) di dalam serviks.Sel-sel
tersebut kemudian tumbuh dan berkembang dengan cepat serta tidak terkendali. Akibatnya,
sel-sel abnormal akan berkembang dan membentuk suatu tumor pada serviks. Tumor inilah
yang nantinya dapat berkembang dan menjadi penyebab kanker serviks.Bukan di dalam
serviks saja, tumor yang berpotensi menjadi penyebab kanker ini juga dapat tumbuh sampai
ke jaringan leher rahim yang lebih dalam, bahkan menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya
(metastasis). Ambil contohnya seperti paru-paru, hati, kandung kemih, serta vagina.Penyebab
kanker serviks tidak bisa disepelekan.Pasalnya, kanker serviks menempati urutan ke-4
sebagai salah satu penyakit kanker yang paling sering terjadi pada wanita, menurut data dari
Badan Kesehatan Dunia WHO.Oleh karenanya, Anda harus terus berhati-hati dengan segala
kondisi yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya kanker serviks.Namun, yang kerap kali
menjadi pertanyaan yakni mengenai penyebab kanker serviks itu sendiri. Sebenarnya, belum
dapat dipastikan apa penyebab kanker serviks.Akan tetapi, penyebaran virus HPV (human
papilloma virus) disebut-sebut sebagai salah satu kondisi yang bisa menjadi penyebab kanker
serviks

B. Faktor resiko kanker servik

Meskipun belum diketahui apa penyebab pasti kanker serviks, ada beberapa faktor yang
meningkatkan risiko kanker ini. Faktor utamanya adalah kelompok virus yang disebut HPV
(human papilloma virus) yang menginfeksi leher rahim.Selain daerah kelamin, HPV juga
dapat menginfeksi kulit dan membran mukosa di anus, mulut, serta tenggorokan.HPV pada
serviks menular melalui hubungan seksual dan penularan ini semakin berisiko bila memiliki
lebih dari satu partner seksual, hubungan seks pada usia dini, individu dengan kekebalan
tubuh lemah (misalnya pada pasien HIV/AIDS), serta penderita infeksi menular seksual,
seperti gonore, klamidia, dan sifilis. Pada banyak kasus, infeksi HPV sembuh dengan
sendirinya.Tetapi pada sebagian wanita, infeksi HPV memicu perubahan abnormal pada sel
di rahim. Perubahan abnormal ini disebut cervical intraepitheal neoplasia (CIN), yaitu suatu
kondisi pra-kanker yang akan berkembang menjadi kanker bila tidak segera ditangani.
Namun demikian, diketahui hanya 5% infeksi HPV yang berkembang menjadi CIN dalam
kurun waktu 3 tahun. Sedangkan perkembangan dari CIN menjadi kanker serviks dapat
terjadi dalam 5 hingga 30 tahun.Penelitian menunjukkan, lebih dari 99% kasus kanker
serviks terkait dengan HPV. Meskipun demikian, tidak semua HPV menyebabkan kanker
serviks. Dari 100 lebih tipe virus HPV, hanya 15 di antaranya yang terkait dengan kanker
serviks, terutama HPV 16 dan HPV 18.Faktor lain yang dapat memicu kanker serviks adalah
merokok. Wanita perokok dua kali lebih berisiko terserang kanker serviks dibanding wanita
yang tidak merokok.Zat kimia di dalam rokok dapat masuk ke aliran darah, dan diyakini
dapat memengaruhi sel tubuh dan memicu berbagai kanker, termasuk kanker serviks.

Di samping sejumlah faktor di atas, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko seseorang mengalami kanker serviks adalah:

Berat badan berlebih (obesitas).


Kurang konsumsi buah dan sayuran.

Mengonsumsi obat pencegah keguguran (dietilstilbestrol) dalam masa kehamilan.

Mengonsumsi pil KB selama 5 tahun atau lebih.

Melahirkan lebih dari 5 anak, atau melahirkan di bawah usia 17 tahun.

Riwayat kanker serviks dalam keluarg

3. Jelaskan jenis jenis alat kontrasepsi hormonal dan non hormonal


A. Alat kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin dan estrogen, atau
progesteron saja.Kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk.Macam-macam alat kontrasepsi
hormonal termasuk pil KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin vagina.

1. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen :


Kandungan di dalam pil KB ini adalah kombinasi antara progestin dan
estrogen.Kontrasepsi yang satu ini membantu menahan ovarium agar tidak memproduksi
sel telur.Alat kontrasepsi ini juga menyebabkan adanya perubahan pada lendir serviks
atau leher rahim serta endometrium agar sperma tidak bisa ‘bertemu’ dengan sel
telur.Berbeda tipe pil KB kombinasi, maka kandungan dosis estrogen dan progestin di
dalamnya pun berbeda.
 Kelebihan dari alat kontrasepsi pil KB kombinasi
Salah satu kelebihan yang bisa Anda rasakan dari penggunaan pil ini adalah mengurangi
perdarahan saat menstruasi. Biasanya, jika Anda mengalami pendarahan berat saat
menstruasi, Anda berarti sedang mengalami fibroid Rahim atau berbagai kondisi
kesehatan lainnya.Di samping itu, kelebihan lain yang mungkin bisa Anda rasakan adalah
Anda dapat mengurangi gejala PMS atau premenstrual syndrome. Gejala dari kondisi ini
tak jarang mengganggu, sehingga tentu Anda akan merasa lebih nyaman jika gejalanya
bisa berkurang.Selain kedua kelebihan yang telah disebutkan, pil KB jenis ini juga bisa
memberikan macam-macam kelebihan lain, seperti membantu siklus menstruasi yang
tadinya berantakan menjadi lebih teratur. Tak hanya itu, alat kontrasepsi ini juga dapat
mengurangi rasa sakit atau kram yang disebabkan karena menstruasi.Anda juga dapat
mengurangi risiko dari penyakit kanker ovarium serta endometrium, stroke, salphingitis,
dan rematik.Selain itu, menggunakan pil KB kombinasi mungkin juga dapat mengurangi
produksi hormon androgen yang menjadi penyebab timbulnya sindrom ovarium
polikistik atau PCOS yang mungkin Anda alami.
 Kekurangan alat kontrasepsi pil KB kombinasi
Tidak hanya kelebihannya, Anda juga perlu memahami kekurangan dari penggunaan pil
KB kombinasi ini.Penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini dianggap dapat
meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular.Selain itu, menggunakan pil
KB kombinasi juga berpotensi meningkatkan berat badan Anda. Namun, kondisi tersebut
bisa diatasi dengan cara mengimbangi penggunaannya dengan diet dan berolahraga.Tidak
hanya itu, menggunakan pil KB kombinasi kemungkinan dapat mengganggu produksi
Air Susu Ibu (ASI).Sayangnya, penggunaan pil KB ini tidak dapat melindungi Anda dari
risiko tertular penyakit kelamin.

2. Pil KB progestin
Jenis pil KB berikutnya dikenal dengan pil mini.Pil ini berbeda dengan pil kombinasi, pil
mini hanya mengandung progestin saja.Alat kontrasepsi oral ini memiliki kandungan
hormon progestin yang lebih rendah dari dosis progestin pada pil kombinasi.Pil KB
progestin dapat membuat lendir serviks menjadi lebih kental, sehingga mencegah sperma
untuk ‘bertemu’ dengan sel telur. Menggunakan pil mini juga dapat menahan atau
mencegah proses ovulasi, meski hanya pada saat-saat tertentu saja.Jika Anda ingin
menggunakan pil KB progestin, Anda bisa memahami kelebihan dan kekurangan dari
penggunaannnya terlebih dahulu.

 Kelebihan alat kontrasepsi pil KB progestin


Berdasarkan sebuah artikel yang dimuat di Mayo Clinic, penggunaan pil mini atau pil KB
progestin cenderung mudah.Pasalnya, saat Anda memutuskan untuk berhenti
menggunakan pil ini, Anda tidak perlu menunggu terlalu lama hingga masa subur Anda
kembali normal seperti semula.Selain itu, penggunaannya tidak menimbulkan efek
samping seperti hipertensi dan penyakit kardiovaskular.Satu dari macam-macam alat
kontrasepsi ini juga tidak mengganggu produksi Air Susu Ibu (ASI).
 Kekurangan alat kontrasepsi pil KB progestin
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan pil KB progestin, ada kemungkinan bahwa
kontrasepsi ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Tidak hanya itu, penggunaan pil mini sebagai alat kontrasepsi dapat menyebabkan siklus
menstruasi tidak teratur.Pil ini juga tidak membantu Anda mengurangi risiko mengalami
infeksi menular seksual yang mungkin terjadi saat Anda melakukan hubungan intim
dengan pasangan.

3. Alat kontrasepsi IUD (Intra-Uterine Device)


IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki berbentuk seperti huruf T. IUD ini
dimasukkan ke dalam rahim dan terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk
menandakan posisi IUD.vAda 2 macam alat kontrasepsi IUD yang bisa Anda pilih, yaitu
IUD berisi tembaga dan hormon. IUD tembaga bisa digunakan sampai 10 tahun,
sedangkan IUD hormon hanya sampai lima tahun.vSebelum Anda memutuskan untuk
menggunakan alat KB IUD sebagai pilihan kontrasepsi, Anda bisa mencari tahu terlebih
dahulu kelebihan dan kekurangan dari alat KB IUD ini.
 Kelebihan alat kontrasepsi IUD
Ada beberapa kelebihan dari penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini. Pertama, alat KB
IUD adalah alat kontrasepsi yang “use and forget”. Artinya, IUD mudah digunakan,
namun setelah pemasangan alat kontrasepsi ini, Anda tidak perlu merasa harus repot
dalam penggunaannya sehari-hari. Di samping itu, penggunaan IUD dipergunakan untuk
waktu jangka panjang.Jadi, Anda hanya perlu menggunakannya untuk sekali pakai dalam
kurun waktu tertentu.Bahkan, IUD tidak akan mengganggu kesuburan Anda. Pasalnya,
setelah alat ini dilepas dari rahim, kesuburan Anda dapat kembali dengan cepat.

Sayangnya, IUD ini juga memiliki kekurangan jika ingin dijadikan sebagai cara
mencegah kehamilan.

 Kekurangan alat kontrasepsi IUD

Salah satu masalah yang mungkin terjadi jika Anda menggunakan KB IUD sebagai alat
kontrasepsi adalah posisi dari alat ini bisa bergeser saat berada di dalam rahim.Selain itu,
alat ini sebenarnya membuat Anda yang menggunakannya merasa tidak nyaman. Bahkan,
pasangan juga mungkin akan merasa tak nyaman saat melakukan hubungan seksual
dengan Anda karena ada sisa benang IUD di vagina. Ditambah lagi, penggunaan KB IUD
dapat menyebabkan efek samping seperti kram dan perdarahan saat menstruasi menjadi
lebih banyak.

B. Alat kontrasepsi non hormonal


1. Kondom
Selain penggunaan kontrasepsi hormonal, Anda juga bisa menggunakan
kondom.Kondom adalah merupakan kontrasepsi yang bisa Anda pilih.Meski lebih umum
ditemukan kondom untuk pria, namun ada pula kontdom untuk wanita.Efektivitas
kondom dalam mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan
spermisida di kondom.

 Kelebihan alat kontrasepsi kondom


Kelebihan yang bisa Anda rasakan dari menggunakan kondom adalah dapat mencegah
penularan penyakit kelamin.Sementara itu, alat ini juga sangat praktis dan mudah
ditemukan di mana saja.Ditambah lagi alat ini juga sangat mudah digunakan.

 Kekurangan alat kontrasepsi kondom


Namun,, alat ini juga memiliki kekurangan yang harus Anda ketahui. Salah satunya
adalah penggunaan kondom dapat menimbulkan alergi dari bahan yang digunakan untuk
membuat kondom.

2. Spermisida
Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma.Spermisida dapat berbentuk
krim, jeli, busa atau supositori.Namun, Anda bisa menggunakan ini sebagai alat
kontrasepsi.

 Kelebihan alat kontrasepsi spermisida


Anda bisa menggunakan spermisida karena sifatnya yang hanya sementara, sehingga
Anda bisa menjadikan alat ini sebagai alternatif bagi wanita yang ingin atau butuh
proteksi sementara.Tidak hanya itu, spermisida bisa didapatkan dengan mudah.

 Kekurangan alat kontrasepsi spermisida


Spermisida juga memiliki kekurangan, misalnya masa perlindungan alat ini terlalu
singkat sesuai sifat penggunaan. Hal ini menyebabkan efektivitasnya akan berkurang,
apabila pemakaiannya sudah melebihi satu jam.

Di samping itu, meskipun spermisida mampu mencegah kehamilan, Anda tidak bisa
mencegah penularan penyakit kelamin saat berhubungan dengan pasangan Anda jika
menggunakan spermisida

3. Diafragma
Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti kubah
dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.Cara penggunaannya adalah
menekuk atau melipatnya menjadi dua bagian, lalu memasukkannya ke dalam vagina
untuk melindungi serviks.

 Kelebihan alat kontrasepsi diafragma


Kelebihan diafragma adalah digunakan bersamaan dengan alat lain, seperti spermisida.
Penggunaan keduanya bersamaan dapat meningkatkan efektivitas diafragma.Di samping
itu, diafragma bisa dipakai berulang kali.

 Kekurangan alat kontrasepsi diafragma


Hanya saja, penggunaan diafragma juga memiliki kekurangan.Sebagai contoh, diafragma
yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman, sedangkan yang terlalu kecil
bisa berisiko lepas atau pindah posisi.

Selain itu, penggunaan diafragma dapat menimbulkan iritasi pada alat kelamin.

Anda mungkin juga menyukai