Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA Ny. M.

H
DI BPLU SENJA CERAH WISMA PEJUANG
PANIKI BAWAH MANADO

I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 31 Juli 2006 Jam 08.00
1. Profil Klien
a. Data Demografi
Nama : Ny M.H
Status Lahir : Jawa, 10 Maret 1930 (76 thn)
Status Perkawinan : Tidak kawin
Agama : Kr. Protestan
Suku : Jawa
Pendidikan : Sekolah Rakyat
Pekerjaan Sebelumnya : Pembantu Rumah Tangga
Pekerjaan Saat ini : Tidak ada
Keluarga Terdekat : Fentje Rumambi (majikan)
b. Data Geografi
1) Letak Geografi
Klien tinggal di Balai Penyantunan Lanjut Usia (BPLU)
“Senja Cerah “, Sejak + 11 tahun yang lalu yaitu di Wisma
Pejuang.
Lokasi BPLU senja cerah berada di kelurahan Paniki Bawah
Kecamatan Mapanget, jauh dari keramaian kota (pusat kota),
terletak disamping jalan raya, jarak BPLU senja cerah ke pusat
kota + 11 KM.
2) Jarak Dengan Pelayanan Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat yaitu puskesmas
berjarak + 100 meter dari tempat tinggal klien.
2. Riwayat Psikososial
a. Lingkungan tempat tinggal (BPLU senja cerah)
1) Perumahan
- Kebutuhan rasa aman : terpenuhi, merasa nyaman dengan
lingkungan di wisma pejuang
- Kebutuhan Mobilitas : Terpenuhi, tapi mengalami
keterbatasan karena nyeri dan
bengkak pada kaki kanan
- Kemudahan dikamar mandi : lantai kamar mandi licin dan tidak
ada pegangan, penerangan cukup,
klien ke kamar mandi sendiri.
- Adakah teman sekamar : Ada (Oma, Deytje Kaunang)
- Jarak dengan keluarga terdekat : + 40 km
- Hubungan dengan teman seunit : tidak terlalu harmonis klien
tidak mau meminta bantuan pada
teman sekamar.
2) Masyarakat
Pemanfaatan sumber-sumber
- Poliklinik : Klien tidak pernah kepuskesmas
- Rekreasi : klien sering menyendiri di dapur
- Kebaktian : + 3 tahun tidak ke gereja, tapi sering mendapat
kunjungan ibadah
- TV/radio : Mendengar radio milik teman seunit
- Ruangan/perpustakaan buku bancaan : tidak ada
b. Status ekonomi
1) Sumber dana pemerintah daerah propinsi Sulawesi Utara
2) Penggunaan : Untuk kebutuhan sehari-hari
c. Pekerjaan/kegiatan
1) Yang lalu : Sebagai pembantu rumah tangga
2) Sekarang : tidak ada
3) Aktifitas sehari-hari : bangun tidur, merapikan tempat tidur/
kamar, mandi, makan/minum, BAB/BAK,
berpakaian, memasak
4) Kepuasan dalam peran : klien merasa puas dengan perannya/
aktivitasnya
3. Profil Keluarga
a. Keadaan keluarga
1) Tipe keluarga : Single Family
2) Status keluarga : Tidak kawin
3) Hubungan dengan anggota keluarga
4) Status kesehatan : Klien merasa pusing, merasa tegang pada
punggung sampai leher, nyeri pada kaki
sehingga mengalami gangguan dalam
berjalan/beraktivitas
b. Hubungan dengan keluarga
1) Kepuasaan hubungan yang lalu dengan keluarga
Menurut klien hubungan dengan keluarga tidak terlalu harmonis,
+ 56 tahun yang lalu klien telah berpisah dengan keluarganya.
(klien lari karena tidak mau dinikahkan) klien datang ke manado
sebagai perantau dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan
setelah mengalami kelemahan fisik klien dimasukkan ke BPLU
Senja Cerah oleh majikannya yaitu Fentje Rumambi.
2) Hubungan saat ini : satu tahun satu kali Bapak Fentje Rumambi
dan keluarga menjenguk klien
4. Riwayat Kesehatan
a. Status kesehatan
1) Persepsi terhadap kesehatan
- Sekarang : jika sakit ingin berobat dan yakin akan sembuh
- Yang lalu : jika sakit berobat dan yakin akan sembuh
2) Status kesehatan masa lalu
- Penyakit menular : Tidak ada
- Perawatan di rumah sakit : klien pernah di rawat di rumah
sakit yaitu gunung wenang pada umur 30 tahun karena operasi
apendisitis.
- Kecelakaan termasuk jatuh :
Klien pernah jatuh akibat kecelakaan mobil (Tertabrak) pada
umur 10 tahun
- Alergi obat : tidak ada
- Masalah kesehatan lainnya : klien mengeluh pusing, nyeri
pada kaki kanan, tegang pada leher.
b. Faktor resiko terjadinya masalah kesehatan
1) Merokok
Masa lalu : Tidak pernah
Sekarang : Tidak pernah
2) Minum kopi/teh : sering minum kopi
3) Penggunaan obat-obatan
- Berdasarkan resep : tidak (membeli di warung)
- Adiksi obat : tidak ada
- Lain-lain :-
c. Kegiatan peningkatan kesehatan
1) Pemeriksaan kesehatan : tidak pernah memeriksakan kesehatan
ke puskesmas.
2) Pola Aktivitas
a) Tertarik dengan aktivitas : Klien tertarik terhadap aktiviats
tapi mengalami kesulitan
karena nyeri dan bengkak pada
kaki
b) Mengikuti program latihan : Tidak
c) Penggunaan waktu senggang: menyendiri di dapur
d) Kepuasaan terhadap kemandirian : klien puas dengan
kemandiriannya
e) Pola aktivitas selama 24 jam :
Bangun pagi  merapikan tempat tidur/kamar sarapan 
mandi  BAB/BAK  Rekreasi  makan/minum  tidur
siang  rekreasi  makan malam  tidur
f) Tingkat kemandirian : Tingkat O : mandiri
g) Oksigenasi
1) Efek aktivitas terhadap pernapasan : tidak ada
2) Masalah gangguan pernafasan : tidak ada
3) Alat bantu pernafasan : tidak ada
4) Batuk/Sputum : tidak ada
5) Obat-obatan : tidak ada
h) Mobilisasi
1) Berjala : Tertatih-tatih, kesulitan berjalan karena nyeri dan
bengkak
2) Alat bantu berjalan : tongkat (tapi kadang-kadang saja
dipakai
3) Alat bantu persendian :
- Saat bergerak/istirahat : tongkat
- Faktor yang mempengaruhi ketidaknyamanan :nyeri
pada kaki kanan
i) Fasilitas lingkungan tempat tinggal untuk beraktivitas cukup
j) Kebutuhan dasar
1) Pola aktivitas dan tidur
a) Jumlah jam tidur malam : 22.00-04.30 (5 ½ jam)
b) Frekuensi bangun malam hari : 5 x (saat nyeri dan
BAK)
c) Kenyamanan saat bangun tidur : ya , merasa nyaman
d) Bantuan untuk bangun : tidak ada
e) Penerangan : cukup
2) Imobilitas
a) Tingkat imobitas : ada
b) Penyebab : kaki kanan bengkak, bengkok (struktur
mengalami gangguan), dan nyeri
c) Aktif dan pasif selama mobilisasi : aktif
3) Nutrisi
a) Jumlah makan yang dikonsumsi sehari. Frekuensi
makan 3 x / hari, porsi sedang dan 1 piring yang
dihabiskan, terdiri dari nasi, ikan, sayur dan buah
kadang-kadang
b) Sayur / buah : sayur 2 x/ hari, buah kadang-kadang
c) Kebiasaan makan : sendiri
d) Vitamin dan mineral : cukup dalam makanan
e) Intake cairan : 4 gelas/hari
f) Perubahan rasa : tidak ada
g) Perubahan berat badan : tidak ada
4) Eliminasi
a) BAK : 7 x/hari
b) BAB : 1 x/hari
5) Perlindungan diri
a) Respon terhadap suhu/lingkungan : Klien masih dapat
merasakan panas pada sianghari dan dingin pada
malam hari
Penanggulangan :
- Kalau dingin pada malam hari, klien menggunakan
mantel dan pada waktu tidur menggunakan selimut
- Klien tidak pernah keluar dari wisma
b) Perlindungan perawatan kulit : tidak ada
c) Perawatan kulit : pada waktu mandi
d) Perawatan rambut : 1 minggu 2 x mencuci rambut
6) Fungsi sensorik pendengaran
a) Masalah : Tidak ada
b) Alat bantu : Tidak ada
7) Fungsi sensorik penglihatan
a) Masalah : tidak ada, visus : 5/6
b) Alat bantu : tidak ada
8) Fungsi sensorik perabaan
a) Adekuat : Adekuat
b) Sensivitas terhadap nyeri : dapat merasakan nyeri jika
diberi stimulus
9) Fungsi sensorik penciuman
a) Adekuat : ya
b) Respon terhadap debu : Tidak alergi
c) Alergi : tidak ada
10) Fungsi sensorik perasa
a) Adekuat terhadap manis/asin : adekuat
b) Perawata mulut : kumur-kumur dan gosok gigi waktu
mandi
c) Penggunaan alat bantu makan : tidak ada
11) Status mental
a) Kognitif : Klien dapat berhitung 1 – 20, daya pikir
menurun, memori jangka panjang dan
pendek berkurang
b) Mood (suasana hati) : senang meskipun memikirkan
penyakit
c) Pola komunikasi : baik, Kooperatif
d) Self body image : klien mengatakan puas dan
masih measa berguna
e) Seksualitas
- Persepsi terhadap jenis kelamin : klien mengatakan
bangga sebagai perempuan
- Hubungan dengan teman sejenis : akrab, harmonis
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum pasien : Cukup
b. Ukuran tubuh : TB : 52 cm
BB : 49 kg
c. Tanda-tanda vital
TD : 240 / 110 mmHg
N : 88x/menit
R : 20 x/menit
d. Status mental : kesadaran : Compos mentis
e. Sensitivitas kulit : klien masih dapat merasakan suhu panas dan
dingin, ada hiperpigmentasi pada kulit
f. Kepala/leher : rambut beruban, dan tersebar rata dan terurai sampai
leher. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
g. Penlihatan/mata : simetris kiri kanan, konjungtiva tidak anemis
visus : 5/6
h. Pendengaran / telinga : baik, tidak mengalami gangguan, tidak ada
serumen
i. Hidung/penciuman, tidak ada sekret, ada silia, nasal septum ditengah
j. Mulut : gigi tinggal 2. kebersihan mulut : kotor
k. Bunyi dada dan pernafasan : tidak mengalami gangguan
l. Abdomen : datar, lemas, ada bekas jahitan pada perut bagian bawah
aibat apendektomy
m. Anus : tidak ada hemorhoid
n. Pembuluh darah perifer : masih normal
o. Tangan dan kaki
- Tangan : merasa kram, teraba hangat, ada berjolan kecil pada jari
jempol tangan kanan
- Kaki : ada nyeri, bengkak, gangguan struktur (bengkak) dan
kulit berwarna hitam karena gatal (digaruk)
p. Muskuloskeletal :
Mengalami gangguan karena ada bengkak di sekitar lutut pada kaki
dan gangguan struktur tulang pada kaki kanan.
Kekuatan otot : Tonus otot :

Ki Ka Ki Ka

5 5 N N

5 3 N

6. Pengkajian Fungsional
a. Mandi : 1 x/hari, menggunakan sabun, dilakukan sendiri oleh
klien
b. Pakaian : Memilih, menggerakan, melepaskan serta mencuci
pakaian dilakukan sendiri oleh klien
c. Berpindah : Klien berpindah tempat dengan sendirinya (Secara
mandiri meskipun mengalami gangguan)
d. BAB/BAK : BAB dan BAK di kamar mandi /WC (Kloset jongkok)
e. Makan dan minum : disediakan oleh panti, dan kadang-kadang masak
sendiri
f. Tingkat mobilitas : tanpa bantuan : O : mandiri
g. Pola perilaku :baik
h. Kebutuhan komunikasi : perlu/baik

PENGELOMPOKKAN DATA
Ds : - Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan merasa tegang pada leher dan
pusing serta bengkak pada kaki kanan
- Klien mengeluh kesulitan dalam beraktifitas akibat nyeri pada kaki/sulit
berjalan
- Klien mengatakan merasa rendah diri pada teman-teman seunitnya
- Klien mengatakan tidak pernah memeriksa kesehatanya ke puskesmas
- Klien mengatakan tidak mau minta tolong pada teman sekamarnya.
DO: - TTV : TD : 240/110 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
SB : 370C
- Tampak disekitar lutut dan pahakaki kanan bengkak
- Adaya gangguan strukturtulang pada kaki kanan (kaki kanan bengkak)
- Klien tampak meringis pada waktu berjalan
- Klien berjalan tertatih-tatih
- Lantai kamar mandi licin
- Tidak ada pegangan di kamar mandi
- Klien sering menyendiri di dapur
- Kuku tangan dan kaki kotor
- Mulut kotor
- Rambut tidak tertata rapih
- Pakaian tidak rapih

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d peningkatan beban kerja
jantung
2. Nyeri b/d edema dan struktur tulang
3. Resiko cedera b/d penurunan fungsi tubuh, nyeri dan lingkunganyang
kurang baik.
4. ganggua interaksi social berhubungan dengan ketidakpercayaan klien klien
pada teman seunit/sekamar.
5. Defisit perawatan diri berhubunag dengan penurunan kekuatan dan daya
tahan sekunder akibat kondisi musculoskeletal yang nyeri.
6. Ketidakmampuan klien menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
berhubungan dengan nyeri pada kaki.
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS : - Klien mengeluh nyeri trauma Penurunan fungsi Nyeri


dan bengkak pada kaki tubuh (menua)
- 
berjalan karena nyeri Penurunan fungsi
DO : - Klien tampak meringis otot-otot ekstremitas
saat berjalan (muskuleskeletal)
- 
(lambat) adema gangguan
- struktur tulang
dan paha kanan 
- Tertekannya saraf simpatis
struktur tulang (kaki 
bengkak) Merangsang hipotalamus

Nyeri dipersepsikan

2 DS : Klien mengeluh pusing Fakto-faktor pemicu terjadinya Resiko tinggi


dan merasa tegang pada hipertensi penurunan
punggung dan leher  curah jantung
DO : TD : 240/220mmHg Kenaikan tekanan darah

Peningkatan beban kerja
jantung

Penurunan curah jantung

3 DS : - Klien mengatakan nyeri Proses menua Lingkungan Resiko cerdera


pada kaki kanan  yang tidak
- Penurunan fungsi aman :
untuk berjalan tubuh - lantai
 kamar
DO : - Klien berjalan lambat
Kelemahan mandi/ WC
- licin
gangguan
struktur tulang/kaki
muskuloskleletal, - tidak
bengkok nyeri ada
- pegangan
sekitar lutut dan paha di kamar
kanan mandi/WC
-
dan tidak ada pegangan Resiko cedera
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

1 Resiko tinggi terhadap Klien dapat berpartisipa- - Pantau tanda-tanda - Untuk mengetahui - Jam 08.00 Tgl 31 Juli 2006
penurunan curah jantung si dalam aktivitas yang vital tiap 4 jam keadaan umum klien TD : 240/110 mmHg Jam 21.00
berhubungan dengan menurunkan tekanan terutama tekanan dan perbandingan dari N : 88 x/m S : Klien mengata-
peningkatan beban kerja darah/ beban kerja darah tekanan memberikan R : 20 x/m kan tidak
jantung ditandai dengan jantung setelah diberikan gambaran yang lebih - Jam 12.00 pusing lagi dan
DS : Klien mengeluh tindakan keperawatan lengkap tentang TD : 210/100 mmHg tidak merasa
pusing dan merasa selama 3 hari dengan keterlibatan/bidang N : 80 x/m tegang pada
tegang pada kriteria hasil : masalah vaskular R : 20 x/m leher
punggung dan leher DS : Klien mengatakan - Jam 16.00 O : TD : 150/90
DO: - TD : 250/110 mmHg tidak pusing dan TD : 160/90 mmHg mmHg
tidak merasakan N : 80 x/m A : Masalah
tegang pada leher R : 20 x/m teratasi
dan punggung - Jam 20.00 sebagian.
DO : - TD Normal yaitu TD : 150/80 mmHg P :
berada pada N : 72 x/m - Pantau TTV tiap
- Sistole : 100-140 R : 20 x/m 4 jam
mmHg - Jam 02.00 - Berikan lingku-
- Diastole 70 – TD : 150/90 mmHg ngan yang tenang
85mmHg N : 76 x/m - Batasi aktivitas
R : 20 x/m - Berikan pijatan
- Berikan lingkungan - Membantu untuk - Jam 11.20 punggung dan
yang tenang, menurunkan rangsang Menganjurkan para lansia-lansia leher
nyaman kurangi simpatis meningkatkan yang berada diwisma pejuang untuk - Anjurkan untuk
aktivitas/keributan relaksasi mengurangi aktivitas yang dapat melakukan teknik
lingkungan membuat kebisingan/keributan yang relaksasi
dapat mengganggu orang lain - Anjurkan untuk
- Anjurkan dan - Menurunkan stres dan - Jam 11.30 mengurangi
pertahankan ketegangan yang Menganjurkan dan mempertahankan minum kopi
pembatasan aktivitas mempengaruhi tekanan pembatasan aktivitas yaitu istirahat
yaitu istirahat di darah dan perjalanan di tempat tidur
tempat tidur penyakit hipertensi
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

- Lakukan tindakan- - Mengurangi ketidak- - Jam 11.35 - Anjurkan untuk


tindakan yang nyamanan dan dapat Meninggkan kepala tempat tidur diit rendah garam
nyaman, seperti : menurunkan rangsang melalu bantal disusun\susun - Pantau klien
pijatan punggung dan simpatis - Jam 14.00 dalam
leher, meninggikan Melakukan pijatan punggung dan mengkonsumsi
kepala tempat tidur leher pada klien obat
- Anjurkan teknik - Dapat menurunkan - Jam 14.10 - Memotivasi klien
relaksasi/aktivitas rangsangan yang Menganjurkan serta mengajarkan untuk banyak
pengalihan seperti : menimbulkan stres teknik napas dalam yaitu tarik napas minum air putih
- Teknik napas dalam membuat efek tenang, lewat hidung, tahan 5 detik dan - Anjurkan klien
- Duduk santai diteras sehingga akan keluarkan lewat mulut secara untuk tidak terlalu
sambil bercakap- menurunkan tekanan perlahan-lahan dan lakukan sebanyak banyak berpikir
cakap darah 3x
- Jam 16.30
Mengajak klien untuk bercakap-
cakap di teras wisma
- Anjurkan klien untuk - Kopi dapat membuat - Jam 10.30
mengurangi minum vasokonstriksi sehingga Menganjurkan klien untuk
kopi aktivitas renin plasma mengurangi minum kopi
dan kadar neropirefin
tekanan darah
meningkat
- Anjurkan pada klien - Diit rendah garam dapat - Jam 12.10
serta petugas panti menurunkan/ memini- Menganjurkan klien untuk diit
untuk memberikan malkan tekanan darah rendah garam serta berkolaborasi
diit rendah garam yang berlebihan dengan petugas panti untuk
pada klien memberikan makanan diit rendah
- Menganjurkan klien garam pada klien
untuk memeriksakan - Untuk mendapatkan - Jam 10.00
diri kepuskesmas serta pengobatan dan dokter Menganjurkan serta mengantar klien
mengantar klien ke ke puskesmas
puskesmas

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

- Beri minum obat - Captopril adalah obat - Jam 13.00


sesuai resep yang dapat menurunkan Memberi minum obat sesuai resep
tekanan darah dokter yaitu captopril ( 1 tablet 25
mg. HCR 1 tablet)

- Hidrocortiazid (HCT) - Jam 21.00


yaitu obat yang efeknya Memberi minum obat sesuai resep
menurunkan tekanan dokter yaitu captopril (1 tablet 25
darah cara kerjanya mg/ HCT 1 tablet
mengikat ion di daerah
ginjal

- Jelaskan tentang - Agar klien mengerti dan - Jam 16.40


pengertian, penyebab, memahami tenang Menjelaskan tentang pengertian,
tanda dan gejala serta penyakit hipertensi penyebab, tanda dan gejala serta
komplikasi penyait sehingga dapat komplikasi penyakit hipertensi
hipertensi mengenal tanda-tanda
terjadinya hipertensi

- Motivasi klien untuk - Air putih dapat - Jam 17.10


banyak minum air melancarkan peredaran Menganjurkan dan memotivasi klien
putih darah untuk banyak minum air putih
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

2 Nyeri berhubungan dengan Nyeri terkontrol, - Kaji tingkat nyeri - Untuk mengetahui - Tanggal 31 2006 Jam 09.00 Tgl 31 Juli 2006
edema/gangguan struktur hilang/berkurang setelah klien sejauhmana nyeri yang Mengkaji tingkat nyeri nyeri dirasa- Jam 21.00
tulang ditandai dengan : diberikan tindakan dirasakan klien kan saat melakukan aktivitas skala S : Klien dapat
DS : - Klien mengeluh keperawatan selama 3 nyeri 4-7, nyeri seperti ditusuk-tusuk melaporkan
nyeri dan bengkak hari dengan kriteria : - Beri kompres hangat - Kompres hangat dapat - Jam 09.00 Nyeri
pada kaki kanan DS : - Klien dapat pada daerah nyeri mengurangi nyeri Memberi kompres hangat pada berkurang
- Klien mengatakan melaporkan nyeri selama 10–15 menit (vasodilatasi pembuluh daerah nyeri selama 10 menit. O : Wajah klien
sulit untuk berjalan - Klien mengakatan dan lakukan sedikit- darah) - Jam 08.00 Nadi : 88 x/m tampak rileks
karena nyeri nyeri berkurang/ nya 4 x sehari dan - Peningkatan TTV - Jam 17.00 Memberi kompres hangat A : Masalah
DO: - Klien tampak hilang jika perlu terutama nadi dapat pada daera nyeri yaitu kaki kanan teratasi
meringis saat DO : - Wajah klien - Pantau TTV tiap 4 identifikasi adanya selama 10 menit serta menganjurkan sebagian.
berjalan tampak rileks jam terutama nadi nyeri klien unt melakukan kompres P :
- Berjalan tertatih-tatih - Nyeri klien selanjutnya - Kaji tingkat nyeri
karena nyeri (lambat) tampak rileks - Teknik napas dalam - Jam 09.20, 14. 10 klien
- Bengkak di sekitar - Nyeri hilang jika - Ajurkan klien untuk diharapkan dapat Menganjarkan serta menganjurkan - Beri kompres
lutut dan paha kanan berjalan melakukan teknik mengurangi nyeri klien untuk melakukan teknik hangat pada
- Adanya gangguan relaksasi yaitu napas relaksasi yaitu napas dalam bila nyeri daerah nyeri
struktur tulang (kaki dalam bila nyeri - Diharapkan dengan - Jam 10.00, Jam 11.35 - Anjurkan klien
kanan bengkak) - Anjurkan klien massase ringan (usapan Menganjurkan klien untuk untuk melakukan
untuk memberikan halus) dapat memberikan masase ringan pada teknik relaksasi
masase ringan mengurangi nyeri daerah sekitar nyeri - Anjurkan klien
disekitar daerah - Meminimalkan beban - Jam 12.00 Mengukur nadi utk memberikan
nyeri bila nyeri kerja klien N : 60 x/m masase ringan
- Bantu klien dalam - Untuk mendapatkan - Jam 16.30 pada daerah
beraktivtias pengobatan bagi klien Membantu klien dalam mandi, sekitar nyeri
- Kolaborasi dengan memasak - Bantu klien dalam
puskesmas (dokter) - Jam 16.00 beraktivitas
dalam pengobatan Menghitung denyut nadi hasilnya: - Kolaborasi
nadi : 80 x/menit dengan dokter
- Jam 20.00 pemberian
Menghitung denyut nadi hasilnya: pengobatan
nadi : 80 x/menit
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

3 Resiko cedera berhubungan Tidak terjadi cedera - Anjurkan klien - Agar terhindar dari - Jam 08.30, Jam 17.30 Tgl 31 Juli 2006
dengan penurunan fungsi setelah diberikan untuk melakukan bahaya atau cedera Menganjurkan klien untuk Jam 21.00
tubuh, nyeri dan lingkungan tindakan keperawatan aktivitas pada melakukan aktivitas pada S : Klien mengata-
yang kurang baik yang selama 3 hari dengan pencahayaan yang pencahayaan yang baik kan nyeri
ditandai dengan : kriteria hasil : baik berkurang
DS : - Klien mengatakan DS : Nyeri berkurang - Anjurkan klien - Tongkat dapat menjadi - Jam 08.40, 17.40 O:
nyeri pada kaki dan dapatkan menggunakan alat media yang dapat Menganjurkan klien agar selalu - Klien berhati hati
kanan berjalan bantu berjalan menahan beban agar menggunakan tongkat saat berjalan dalam berjalan
- Klien mengatakan DO : - Klien berhati-hati tidak jatuh - Klien
sulit untuk berjalan dalam berjalan - Jelaskan tentang - Agar klien dapat - Jam 08.00 menggunakan
DO: - Klien Tertarih-tatih - Lantai kamar faktor yang mengerti dan mengenal Menjelaskan tentang faktor-faktor tongkat dalam
(lambat) dalam mandi tidak licin mempengaruhi faktor-faktor resiko yang mempengaruhi resiko cedera : berjalan
berjalan dan aman bagi resiko cedera cedera dan dapat - Melakukan aktivitas naik turun - Lantai licin
- Adanya gangguan lansia beraktifitas dengan hati- tangga, barang-barang dalam - Tidak ada
struktur tulang (kaki hati wisma yang tidak tersusun rapih. pegangan
kanan bengkak) - Lingkungan lantai yang basah/ A : Masalah
- Adanya bengkak licin teratasi
disekitar lutut dan - Bantu dan bersihkan - Agar lantai kamar sebagian.
paha kanan kamar mandi/wc mandi/WC tidak licin P :
- Lantai kamar mandi - Anjurkan klien
licin - Pantau dan kontrol - Keadaan lingkungan - Jam 18.30 untuk berhati-hati
- Tidak ada pegangan keadaan lingkungan tempat tinggal (wisma) Memantau lingkungan pencahayaan, dalam
dikamar mandi dan tempat tinggal yang tidak memenuhi lantai, pegangan, hasilnya beraktivitas
ruang tamu (wisma)klien syarat dapat beresiko pencahayaan cukup lantai licin, tidak - Anjurkan klien
terjadi cedera ada pegangan menggunakan
tongkat dalam
berjalan
- Pantau dan kontrl
keadaan
lingkungan
tempat tinggal
(wisma)
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANJUT USIA (LANSIA)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK XX

SRI AYUNINGSIH WONGGO

SHINTA APITULEY

STEVI JOHANIS

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
JURUSAN KEPERAWATAN
2011

Anda mungkin juga menyukai