TINJAUAN PUSTAKA
Dari ssegi biologis, perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(mahluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia,baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo: 2012).
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku terjadi
melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespons, maka teori ini disebut “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respons (Skinner
(1938) dalam buku Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, 2012: 131). Skinner
yang relative tetap,maka stimulus ini disebut eliciting stimulation. Contoh dari
respons ini seperti makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya
terang menyebabkan mata tertutup. Selain itu, respondent response ini juga mencakup
perilaku emosional seperti mendengar berita duka menjadi sedih dan menangis, lulus
2. Operant response atau instrumental response, respons yang timbul dan berkembang
baik (respons terhadap uraian tugasnya atau job skripsi) kemudian memperoleh
penghargaan dari atasannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan
Menurut Skinner, untuk membentuk jenis respons atau perilaku perlu adanya operant
telah disusun.
respons seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,sistem
Adalah usaha seseorang untuk menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha
Perilaku yang menyangkut upaya atau usaha seseorang untuk sembuh dari
penyakit yang sedang diderita. Perilaku ini dimulai dari mengobati diri sendiri
kesehatannya sendiri.
gaya hidup sehat seperti : makanan yang bergizi, oahraga teratur, tidak merokok,
penyakitnya.
mengenal/mengetahui
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedaan menjadi
dua :
Disebut covert behavior atau unobservable behavior karena respons atau reaksi
dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, serta belum
dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Misalnya : seorang ibu hamil tahu
Respons seorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Disebut overt behavior karena respons terhadap stimulus sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati dan dilihat oleh orang
bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang
dimaksud adalah bukan kematangan fisik saja tetapi juga kematangan social dan
Menurut WHO , masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa,dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi
Pieget (1991) menyatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana
individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak
tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan
Tiga hal yang menjadikan masa remaja penting sekali bagi kesehatan
1. Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa yang khusus dan penting
2. Masa remaja terjadi perubahan fisik secara cepat dan tidak seimbang
itu, perlu adanya dukungan dari lingkungan sekitarnya agar remaja dapat
b. Ingin kebebasan
Tugas dari perkembangan remaja ini difokuskan pada upaya remaja untuk
berikut :
dikembangkan di masyarakat
kehidupan keluarga
berikut :
Remaja laki-laki :
remaja laki-laki, mimpi basah merupakan salah satu cara tubuh laki-
menerus dan harus dikeluarkan. Mimpi basah ini biasanya terjadi pada
Remaja wanita :
pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Hal ini berlangsung terus
sampai menjelang masa menapouse yaitu ketika seorang berumur sekitar
Remaja laki-laki :
bertambah besar.
pinggul menyempit.
dan kaki.
kecil lagi.
Remaja wanita :
bertambah besar
lebih aktif.
a. Perubahan emosi
bias tertawa tanpa alas an yang jelas. Terutama sering terjadi pada
tersinggung.
Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua dan lebih senang
b. Perkembangan inteligensi
ingin coba-coba.
2.3 Konsep Kesehatan Reproduksi
Kesehatan,2011: 16-17).
Selain itu, payudara atau kelenjar mamae juga sebagai pelengkap dari organ reproduksi
wanita. Tidak hanya pada wanita, tetapi organ ini juga terdapat pada laki-laki, namun
biasanya pada laki-laki tidak berkembang. Kelenjar ini akan mencapai puncak perkembangan
saat wanita hamil dan akan menghasilkan asi saat bayi lahir (Sloane, 2004:358).
Payudara pada wanita ini terletak dalam fasia dalam, yang memanjang dari rusuk ke-2 sampai
ke-6 dan dari samping sternum ke garis midaksila (Gibson, 1995:282).
a) Faktor demografis atau faktor social ekonomi, faktor ini bisa dinilai dari usia
pertama seseorang melakukan hubungan seksual, usianya saat menikah, serta saat
pertama hamil. Sedangkan untuk faktor social ekonomi dapat dilihat dari tingkat
pendidikan seseorang, status pekerjaan, status social atau tingkat kemiskinan,serta
rasio melek huruf.
b) Faktor budaya dan lingkungan, faktor ini mencakup tentang pandangan agama
seseorang, lingkungan sekitar tempat tinggalnya, dan cara ia bersosialisasi dengan
orang sekitar. Selain itu, persepsi masyarakat tentang fungsi, tanggung jawab dan
hak reproduksi individu.
c) Faktor psikologi, faktor ini berhubungan dengan psikis atau keadaan jiwa seseorang.
Faktor ini meliputi tekanan dari teman sebayanya, rasa rendah diri, tergantung pada
keharmonisan kedua orangtua serta perlakuan keluarga terhadapnya.
d) Faktor biologis,
Selain ke empat faktor diatas, kebersihan reproduksi juga tergantung pada bagaimana
kita merawat organ reproduksi kita. Menurut Riantinawati (2013) “kesehatan reproduksi
remaja dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: Kebersihan alat-alat genital, akses terhadap
pendidikan kesehatan, hubungan seksual pranikah, penyakit menular seksual (PMS),
pengaruh media massa, akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang terjangkau, dan
hubungan yang harmonis antara remaja dengan keluarganya”.
2.3.4 Cara menjaga kesehatan reproduksi remaja wanita usia 10-12 tahun
Menjaga kesehatan organ reproduksi wanita sangat di perlukan agar para wanita
terhindar dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan organ tersebut. Putri (2016)
menyatakan bahwa ada beberapa cara menjaga kesehatan reproduksi antara lain :
a) Tidak merokok merupakan cara yang efektif untuk menghindarkan diri dari
penyakit organ reproduksi. Karena dengan merokok ovarium wanita akan
terganggu, dan rokok akan berpengaruh pada masa pembuahan.
b) Menjaga pola makan, pola makan teratur merupakan salah satu cara dalam
menjaga kesehatan reproduksi wanita. Tidak baik jika kita dalam kondisi
kegemukan atau kekurusan. Karena wanita yang terlalu gemuk akan
mengalami masalah saat menstruasi,hal ini bisa berpengaruh terhadap organ
reproduksinya. Demikian pula wanita yang terlalu kurus akan menjadi
penghambat tumbuhnya hormone estrogen.
c) Lakukan aktivitas seks dengan cara yang aman. karena ini merupakan salah
satu cara untuk menghindarkan kita dari penyakit reproduksi yang menular
melalui hubungan seks seperti HIV.
d) Usahakan melakukan pemeriksaan ke dokter, guna mengetahui apakah organ
reproduksi dalam keadaan sehat atau sedang terkena penyakit.
e) Jika kita sudah terkena penyakit reproduksi, maka kita harus melakukan
pengobatan semaksimal mungkin guna menghindari sakit yang berkelanjutan.
f) Yang paling utama yaitu dengan membiasakan hidup sehat.
Masih banyak cara yang dilakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita.
Menurut Murdani (2016) mengungkapkan bahwa tips menjaga kesehatan organ reproduksi
wanita:
Setelah selesai buang air kecil ataupun buang air besar biasakan bersihkan organ intim
dengan bersih dari arah depan ke belakang , yaitu arah vagina ke anus.
Hindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat. Karena hal ini dapat
menyebabkan otot vagina tertekan dan dapat menyebabkan kelembapan pada sekitar
vagina.
Pastikan menggunakan celana dalam yang dapat menyerap keringat. Jika dalam cuaca
dinging anti celana dalam 1 kali. Tetapi jika dalam cuaca panas usahakan mengganti
celana dalam dua kali.
Saat menstruasi gunakan pembalut yang kering dan memiliki tekstur lembut.
Usahakan sesering mungkin mengganti pembalut, terlebih saat aliran darah mencapai
5-6 jam sekali. Karena darah yang terlalu banyak tertampung pada pembalut dapat
menyebabkan infeksi.