Awa
Awa
Suatu hari, ada anak baru di kelas IX-C yang bernama Putra. Dia anak yang cupu dan kurang bergaul.
Putra : Aduuh!
Chika : Eh, gue gak punya masalah ya sama lo! Jadi gue harap lo gak usah ikut campur!
Chika : Jadi lo gak suka kalo gue gituin dia ? Apa lo mau nasib lo kayak tuh anak?
Riki : Yaudahlah Tra, jangan diladenin orang kaya gitu. Mendingan kita pergi dari sini.
Leta : Wah... makin cari gara-gara aja dia. Kita kan belum selesai bicara, udah pergi aja..
Vita : Santai.. gue udah ada ide untuk ngerjain mereka.
Leta : Ayo..
Riki : Kenapa?
Riki : Sekarang?
(Keesokan harinya )
( Chika, Vita dan leta masuk seperti biasanya )
( Tiba-tiba ada seorang teman yang memberi tahu mereka bahwa mereka dipanggil ke ruangan BK )
Chika : Ya sudah, ga usah takut. Ke sana aja dulu, siapa tau kita dapat prestasi.
( setelah sampai, mereka dimarahi karena telah mengunci Putra dan Riki di gudang. Guru BK
menyarankan agar mereka tidak melakukannya lagi dan meminta maaf kepada Putra dan Riki. )
Cleta, Vita, Leta : Riki, Putra. Kita minta maaf ya atas perlakuan kita ke kalian. Kalian mau kan maafin
kita?
Putra : Ya sudah, kita maafin. Tapi kalian janji ya ngga akan gitu lagi sama kita?
Riki : Kenapa gak dari dulu aja sih kita kaya gini ?
Vita : Iya juga ya, kenapa gak dari dulu aja kita kaya gini.
Leta : Iya, gue maunya juga kaya gini. Tapi kan sifat jahil kita bertiga yang buat kita banyak musuh.
Chika : Ya sudahlah... gak usah diungkit-ungkit lagi masalah yang udah lalu, yang penting kan sekarang
kita udah temenan. Dan gue mau kita gak cuma temenan aja. Gue mau kita jadi sahabat, untuk
selamanya. Dan gak ada lagi yang namanya musuhan lagi.
Putra : Iya, gue juga maunya kita jadi sahabat yang menolong satu sama lain.
Vita : Dan gue juga mau kita semua saling peduli, seperti kalau ada temen yang sedih kita ada buat dia
Leta : Dan kalau dia lagi senang, kita juga ngerasain bareng-bareng.