Bab Ii 080418
Bab Ii 080418
Bab Ii 080418
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Abortus
(to miscarry). Abortus adalah persalinan kurang bulan sebelum usin janin yang
memungkinkan untuk hidup dan dalam hal ini bersinonim dengan keguguran.
pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dan sebagai batasan digunakan
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Novvi,
2016).
Aborsi merujuk pada terminasi kehamilan dengan cara apa pun sebelum
janin cukup dapat berkembang dan bertahan hidup. Aborsi juga merupakan
6
7
kehamilan sebelum minggu ke 20 atau kelahiran janin dengan berat badan <500 gr
(Reeder, 2015).
sebelum usianya mencapai 20 minggu atau berat janin belum mencapai 500 gram
(Irmawati, 2016).
dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah usia kehamilan kurang dari
Terdapat dua jenis abortus, yaitu abortus spontan dan abortus provokatus.
Abortus spontan adalah sebagai abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis atau
medis. Dengan kata lain yang luas digunakan adalah keguguran (miscarriage).
muda abortus tidak jarang di dahului oleh kematian mudigah. Sebaliknya pada
kehamilan lebih lanjut biasanya janin di keluarkan dalam keadaan masih hidup.
Hal yang menyebabkan abortus dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
muda.
8
b. Kelainan pada plasenta misalnya endarteritis dapat terjadi di dalam vili koriales
d. Faktor endokrin
kasus.
matur.
e. Faktor Imunologi
f. Faktor Nutrisi
9
yang penting.
g. Faktor Psikologis
jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda
asing tersebut.
desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada
lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan lebih dahulu dari pada plasenta.
Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera dilepas dengan lengkap. Peristiwa
abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniature. Hasil konsepsi pada
abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya kantong amnion
10
kosong atau tampak kecil tanpa bentuk yang jelas, mungkin pula janin telah mati
a. Abortus Spontan
Abortus terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar (buatan) untuk mengakhiri
pervaginam sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih
serviks yang meningkat, rasa mules menjadi lebih sering dan kuat,
3) Abortus Inkomplit yaitu sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari rahim
4) Abortus Kompletus yaitu seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada
5) Abortus Habitualis yaitu abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut-
6) Missed Abortion yaitu abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah
7) Aborus infeksiosus yaitu abortus yang di sertai infeksi pada alat genetalia
Abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu dengan tujuan untuk mengakhiri
2016).
Pemeriksaan dalam
b. Serviks sudah terbuka dan dapat teraba ketuban dan hasil konsepsi dalam
Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari Rahim
Abortus inkomplit adalah sebagian dari hasil konsepsi telah lahir atau teraba
karena masih ada benda di dalam rahim yang dianggap sebagai benda asing. Oleh
sehingga ibu merasakan nyeri namun tidak sehebat insipiens (Elisabeth, 2015).
sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis
(Sarwono, 2013).
sama dengan plasenta pada abortus yang terjadi sebelum minggu ke 10 tetapi
sesudah usia kehamilan 10 minggu, pengeluaran janin dan plasenta akan terpisah.
Abortus inkomplit yaitu abortus dimana sebagian hasil konsepsi telah keluar
dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal. Abortus ini ditandai dengan
perdarahan masih berlangsung terus, serviks terbuka karena masih ada benda di
13
dalam uterus yang dianggap orpus alliem, maka uterus akan terus berusaha
biarkan lama, serviks akan menutup kembali, uterus sesuai masa kehamilan, kram
kram atau nyeri perut bagian bawah dan terasa mules, ekspulsi sebagian hasil
a. Anamnesis
b. Periksa dalam
(Elisabeth, 2015).
a. Penilaian Awal
3) Bila syok disertai dengan massa lunak di diagnose nyeri perut bawah,
nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri goyang portio, dehidrasi,
b. Penanganan Spesifik
infus dan tranfusi darah untuk memulihkan keadaan umum. Diikuti kuretase
langsung umur kehamilan kurang dari 14 minggu dan dengan induksi pada
perdarahan segera harus diberikan infus cairan NaCl fisiologik atau cairan
Ringer yang disusul dengan tranfusi darah. Setelah syok teratasi, lakukan
3) Tentukan besar uterus (taksir usia gestasi), kenali dan atasi setiap
hingga ukuran sedang dapat dikeluarkan secara digital atau cunam ovum,
0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg per oral dan bila perdarahan terus
berlangsung, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan AVM atau D&K dipilih
5) Bila tidak ada tanda infeksi beri antibiotic profilaksis (ampisilin 500 mg oral
6) Bila terjadi infeksi beri ampisilin 1 g dan metronidazol 500 mg setiap 8 jam.
7) Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi di bawah 16 minggu segera
8) Bila pasien tampak anemia, berikan sulfas ferosus 600 mg per hari selama 2
2013).
Abortus inkompletus kemungkinan besar usia ibu yang terlalu tua atau terlalu
a. Usia
Umur reproduksi optimal bagi seorang ibu adalah antara 20-35 tahun
(Sarwono, 2013).
Pada usia kurang dari 20 tahun, organ-organ reproduksi tidak berfungsi dengan
sempurna sehingga bila terjadi kehamilan dan persalinan akan lebih mudah
perut belumbekerja secara optimal sehingga sering terjadi persalinan lama atau
macet yang memerlukan tindakan seperti sectio caesarea. Ibu hamil berumur
sehingga belum siap menjadi ibu dan menerima kehamilannya dimana hal ini
kematian ibu dan perinatal. Faktor resiko untuk persalinan sulit pada ibu yang
pernah melahirkan pada kelompok umur ibu dibawah 20 tahun dan pada
kelompok umur diatas 35 tahun adalah 3 kali lebih tinggi dari kelompok umur
Hal ini sesuai dengan pendapat Manuaba (2010) yang menyatakan bahwa
usia juga dapat mempengaruhi kejadian abortus karena pada usia kurang dari 20
tahun belum matangnya alat reproduksi untuk hamil sehingga dapat merugikan
yang terjadi pada usia lebih dari 35 tahun disebabkan berkurangnya fungsi alat
b. Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup
1) Primipara adalah seorang wanita yang telah melahirkan bayi viable satu
kali.
3) Grande multipara adalah seorang wanita yang melahirkan bayi viable lebih
Pada umumnya paritas yang tinggi (>3 kali) merupakan salah satu faktor resiko
bagi seseorang wanita/ibu untuk hamil dan melahirkan. Hal tersebut dijelaskan bahwa
kali) dapat menyebabkan perubahan pembuluh darah pada tempat inplantasi sehingga
Berdasarkan teori Sarwono (2013) paritas 2-3 merupakan paritas paling ana
ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari 3)
mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Resiko pada paritas satu dapat
ditangani dengan asuhan obstetrik yang lebih baik, sedangkan resiko pada paritas
tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan metode keluarga berencana. Sebagian
Bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan paritas tinggi mempunyai resiko tinggi
tidak sehat. Dalam hal ini kehamilan yang berulang menimbulkan kerusakan pada
pembuluh darah dingin uterus yang mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin akan
Menurut Musbikin (2008) masa emas usia reproduktif wanita terbatas, batasan ini
terkait dengan faktor reproduksi wanita yang berada pada kondisi yang optimal pada
usia 20-35 tahun. Kehamilan yang terjadi pada usia 35 tahun, terjadi penurunan
c. Pendidikan
dibandingkan ibu yang memiliki pendidikan yang cukup akan lebih mengerti
hidup keluarga, salah satunya dalam perawatan ibu hamil. Ibu yang mempuyai
yang merugikan terhadap ibu hamil terutama dalam hal kualitas dan kuantitas
pemeriksaan kehamilan.
terendah lebih besar dibanding kelompok yang berpendidikan lebih tinggi, bahwa
kejadian abortus pada wanita yang berpendidikan lebih rendah lebih banyak.
Berdasarkan Saifudin, dkk (2008) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan semain
rendah kejadian abortus, yaitu tertinggi pada golongan pendidikan SMA, secara
d. Pekerjaan
Ibu hamil dalam menjangkau serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
19
Hal ini berkaitan erat dengan pekerjaan ibu, bila ibu yang bekerja maka
Kelompok ibu yang tidak bekarja dan dengan sosial ekonomi yang rendah
berbahaya seperti bahan kimia, radiasi dan jika terpapar bahan tersebut dapat
hasil konsepsi. Dalam keadaan ibu yang seperti ini dapat mengganggu
e. Riwayat Abortus
sedangkan bila pernah 2 kali abortus resikonya meningkat 25%. Beberapa studi
memprediksi bahwa resiko abortus setelah 3 kali abortus berurutan adalah 30-
maupun pada hasil kehamilan itu sendiri. Wanita dengan riwayat abortus
mempunyai resiko lebih tinggi untuk persalinan prematur, abortus berulang dan
abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20
kejadian abortus yang disebabkan karena riwayat abortus sekitar 3-5%. Data
pasangan punya resiko 15% untuk mengalami keguguran lagi sedangkan bila
Ibu dengan riwayat sudah pernah mengalami abortus 2 kali berturut- turut
Kerangka teori yaitu dukungan dasar teoritis sebagai dasar pemikiran dalam
rangka pemecahan masalah yang dihadapi peneliti. Kerangka teori adalah bagian
dari penelitian, tempat peneliti, memberikan hasil penjelasan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan variabel pokok, subvariabel, atau pokok masalah yang ada
Tabel 2.1
o Peneliti
1. Riska Hubungan Anemia dengan 1. Anemia dengan uji Chi
Pratiwi Ibu anemia mengalami
Kejadian Abortus inkomplit di
Square
Abortus inkomplit
RSUD Muntilan Jawa Tengah
(37,6%). Tidak anemia
Tahun 2016
(12,4%).p value 0,025
2. Rimonta Hubungan Abortus inkomplit 1. Usia responden dengan 1. Usia responden
febby
2. Riwayat abortus
dengan faktor risiko pada ibu pendekatan (41,54%) p value
3. Usia kehamilan
hamil di rumah sakit Pindad fischer exact test 0,997.
(23,85%) p value
0,824
3. Usia kehamilan
(72,31%) p value
0,223
3. Andesia Faktor faktor yang 1. Riwayat Dengan 1. 33,7 % pernah ada
Abortus pendekatan case
Maliana berhubungan dengan riwayat abortus dan
2. umur control
kejadian abortus inkomplit 17,0% tidak pernah
3. Anemia Ibu
di RSU Mayjend H.M
ada riwayat abortus
Ryajudu kota Bumi
2. (27.5%) yang berisiko
22
mengalami abortus
inkomplit.
mengalami abortus
inkomplit.
4. Krisna dian Gambaran Kejadian 1. Paritas desain case 1. 31,8 % berparitas 1,
25,7% berparitas > 4,
Abortus inkomplit di 2. Kadar HB series
2. Hb < 11 gr % (31,5
Rumah Sakit Umum 3. Penyakit
%), Hb ≥ 11 gr %
Daerah Kota Bekasi Jawa Kehamilan (67,5 %).
Barat tahun 2015.
5 Ani Triana Pengaruh Anemia pada kehamilan 1. Umur Desain case a. 20-35 th ( 23,2%), <20
control dan >35 (76,8%). P
dan Paritas dengan Kejadian 2. Anemia
value 0,407
Abortus inkomplit di RSUD 3. Paritas
b. Anemia (21,6%), Tidak
Arifin Achmad Pekanbaru. Anemia (78,4%). P
value 0,007
c. paritas 0 dan > 4 (46%)
dibandingkan ibu yang
memiliki paritas 1–4
(56%). P value 0,049
23
Tabel 2.2
Kerangka Teori
ABORTUS
Faktor Janin INKOMPLIT
Faktor Ibu
Usia
Paritas
Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Abortus
24
Tambahkan teorinya