Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PRINSIP PENGELOLAAN KELAS


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kelas
Dosen Pengampu: Maswan, M.M.

Disusun Oleh :

1. Frida Lestari

(181330000223)
2. M. Rojab Abdan Syakuro (181330000262)
3. Siti Haidar Ihsana (181330000299)

Kelas : 4 PGSD A1

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
2020

ii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah Manajemen Kelas yang
berjudul Prinsip Pengelolaan Kelas sehingga dapat tersusun dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad saw, sahabat
beserta keluarganya serta orang-orang yang mengikuti ajarannya hingga akhir
masa amin.
Makalah ini menyajikan penjelasan tentang prinsip pengelolaan kelas.
Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah ini, pantasnyalah penulis
mengucapkam terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu
menyusun makalah ini.
Penyusun menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan
makalah. Oleh karena itu, kami meminta kesediaan pembaca untuk memberikan
kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah kami ini, untuk
kemudian kami akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu
berikutnya.

Jepara, 15 Maret 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas....................................................................
2.2 Prinsip Pengelolaan Kelas.........................................................................
2.3 Komponen Pengelolaan Kelas...................................................................
2.4 Tujuan Pengelolaan Kelas.........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan....................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang
penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur, dan
sederhana. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa
terpisah dengan masalah pendidikan bangsa. Tiga syarat utama yang harus
diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu: sarana gedung,
buku yang berkualitas, dan tenaga kependidikan yang professional.
Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Guru juga berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara
optimal. Di dalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu
kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada
hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada
disekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan
pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta
evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas
fisik, rutinitas, dan juga menggunakan prinsipnya. Kegiatan pengelolaan
kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan memepertahankan suasana dan
kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan
hubungan guru dengan siswa dan membuat aturan kelompok yang
produktif. Dikelas segala aspek pendidikan pengajaran bertemu dan
berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar
belakangnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta
sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu dan terpadu

1
dan berinteraksi dikelas. Bahkan hasil dari pendidikan pengajaran sangat
ditentukan oleh apa yang terjadi dikelas. Oleh sebab itu kelas harus
dikelola semaksimal mungkin agar tujuan pembelajaran tercapai.

1.2 Rumusann Masalah


a. Apa pengertian pengelolaan kelas?
b. Apa saja prinsip dalam pengelolaan kelas?
c. Komponen apa saja yang ada dalam pengelolaan kelas?
d. Apa saja tujuan dari pengelolaan kelas?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas.
b. Untuk mengetahui prinsip dari pengelolaan kelas.
c. Untuk mengetahui komponen dalam pengelolaan kelas.
d. Untuk mengetahui tujuan dalam pengelolaan kelas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas


Pengelolaan kelas merupakan kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan Suasana belajar mengajar yang
optimal. Kemampuan ini erat kaitannya dengan kemampuan guru untuk
menciptakan kondisi yang menguntungkan, menyenangkan peserta didik,
dan penciptaan disiplinbelajar secara sehat.

2.2 Prinsip Pengelolaan Kelas


Pada dasarnya, pengelolaan kelas sangat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal peserta didik. Faktor internal peserta didik
berhubungan dengan emosi, pikiran, dan perilaku. Keanekaragaman
karakteristik peserta didik tidak hanya terlihat secara psikis, tetapi juga
dari beragamnya kondisi fifik dan intelektual mereka.
Faktor eksternal peserta didik meliputi suasan belajar, posisi
peserta didik, pengelompokan peserta didik, jumlah peserta didik, dan
sebagainya. Semakin banyak jumlah peserta didik di dalam kelas, kian
besar kemungkinan terjadi permasalahan. Pengelompokan peserta didik
dalam kelas berdasarkan intelektual akan sangat berpengaruh pada
keberhasilan pengelolaan kelas. Biasanya, kleas yang terdiri atas peserta
didik dengan intelektual rata-rata atas akan lebih mudah dikendalikan dan
dikelola dibanding kelas dengan peserta didik rata-rata bawah.
Djamarah dan Aswan (2002) menyimpulkan bahwa, untuk
memperkecil permasalahan dalam manajemen kelas dapat dipergunakan
prinsip-prinsip berikut ini:
1. Hangat dan Antusias
Anda akan berhasil dalam mengimplementasikan manajemen kelas
dengan sikap yang hangat dan akrab dari guru kepada peserta didik, serta
selalu menunjukkan antusiasme pada tugas dan aktivitas. Dapat dikatakan

3
peserta didik akan lebih mudah dikendalikan jika guru memiliki kedekatan
emosional dengan peserta didik. Selain itu, sikap guru yang selalu
antusias, semangat, dan memiliki komitmen yang baik dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya akan membuat peserta didik lebih
bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebaliknya, guru
yang mendidik untuk sekedar memenuhi kewajiban sehingga terkesan ala
kadarnya maka akan membuat peserta didik kurang termotivasi.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan lain
yang menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar
sehingga mengurangi munculnya tingkah laku menyimpang. Guru harus
selalu membuat peserta didik merasa tertantang dalam setiap mengikuti
kegiatan pembelajaran. Hal ini akan membuat peserta didik tertarik
sehingga dapat mengendalikan gairah belajar mereka.
3. Bervariasi
Penggunaan alat, media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru, dengan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan dan
meningkatkan perhatian peserta didik. Variasi ini merupakan kunci bagi
tercapainya manajemen kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
Guru harus selalu kreatif dan memiliki inovasi dalam menggunakan media
serta metode pembelajaran. Hal ini akan membuat peserta didik lebih
antusias dalam mengikuti pembelajaran, tidak akan merasa bosan dengan
pembelajaran yang monoton, serta dapat lebih aktif karena guru
memberikan ruang gerak dalam setiap metode pembelajaran yang
digunakan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajar
dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan peserta didik serta
menciptakan iklim pembelajaran yang efektif. Keluwesan pengajaran
dapat mencegah munculnya gangguan, seperti keributan peserta didik,
tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan lain-lain. Pada intinya,

4
sikap luwes akan membuat peserta didik merasa lebih dekat dengan guru.
Mereka akan patuh dan mengikuti pembelajaran karena memang dari hati
nurani mereka memiliki antusias dan minat untuk belajar. Sementara itu,
sikap guru yang kaku dan keras akan membuat peserta didik malas
mengikuti kegiatan pembelajaran. Jika mereka mengikuti, itu pun karena
merasa takut. Jadi, hanya sekedar mengikuti tanpa memiliki antusiasme
dan motivasi.
5. Penekanan pada Hal-Hal Positif
Dalam mengajar dan mendidik, pada dasarnya guru harus
menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan
perhatian pada hal-hal negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif adalah
penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku peserta didik yang
positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan
kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses pembelajaran.
6. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari manajemen kelas adalah peserta didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri. Guru yang menjadi teladan
sebaiknya dapat mengendalikan diri dan melaksanakan tanggung jawab.
Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal jika ingin peserta didiknya ikut
berdisiplin. Sebab, tanpa disadari, peserta didik sering mengamati dan
mencermati tingkah laku dan sikap guru dalam keseharian di sekolah
maupun di kelas, mulai dari cara berpakaian, berpenampilan, hingga cara
berbicara. Datang sekolah tepat waktu atau terlambat, masuk kelas sesuai
jam atau tidak, semua itu akan membentuk kesan guru dimata peserta
didik. Bisa jadi guru justru menjadi sosok yang membuat peserta didik
mals, bahkan mematikan potensi dan semangat belajar mereka. Tidak
heran jika terkadang ada peserta didik yang menirukan gaya khas gurunya
karena hasil dari pengamatan setiap hari.

5
2.3 Komponen Pengelolaan Kelas
Terdapat komponen utama mengenai keterampilan mengelola kelas
yang perlu diperhatikan guru, yaitu:
a. Keterampilan yang bersifat preventif, yakni keterampilan yang
menciptakan dan memelihara kondisi belajar optimal guna menghindari
terjadinya situasi yang tidak menguntungkan atau merusak proses
belajar mengajar.
b. Keterampilan yang bersifat represif, yakni keterampilan yang
mengembalikan kondisi belajar mengajar yang tidak menentu ke dalam
kondisi belajar yang efektif.
Dalam mengembangkan keterampilan yang bersifat preventif, guru
dapat menggunakan kemampuannya dengan cara:
1. Menunjukkan sikap tanggap. Dalam tugas mengajarnya, guru harus
terlibat secara fisik maupun mental dalam arti guru selalu memiliki waktu
untuk semua perilaku peserta didik, baik peserta didik yang menunjukkan
perilaku positif maupun perilaku negatif.
2. Membagi perhatian. Guru harus mampu membagi perhatian ke semua
peserta didik. Perhatian itu dapat bersifat visual maupun verbal.
3. Memusatkan perhatian kelompok. Mempertahankan dan meningkatkan
keterlibatan peserta didik dengan cara memusatkan kelompok kepada
tugas-tugasnya dari waktu ke waktu. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan
selalu menyiagakan peserta didik dan menuntut tanggung jawab peserta
didik akan tugas-tugasnya.
4. Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas. Petunjuk ini dapat dilakukan untuk
materi yang disampaikan, tugas yang diberikan dan perilaku-perilaku
peserta didik lainnya yang berhubungan baik langsung maupun tidak
langsung pada pelajaran.
5. Menegur. Tegurlah peserta didik bila mereka menunjukkan perilaku yang
mengganggu atau menyimpang. Sampaikan teguran itu dengan tegas dan
jelas tertuju pada perilaku yang mengganggu, menghindari ejekan dan
peringatan yang kasar dan menyakitkan.

6
6. Memberi penguatan. Perilaku peserta didik yang positif maupun yang
negative perlu memperoleh penguatan. Perilaku positif diberikan
penguatan agar perilaku tersebut muncul kembali. Perilaku negative
diberikan penguatan dengan cara memberi teguran atau hukuman agar
perilaku tersebut tidak terjadi lagi.

Sedangakan dalam mengembangkan Keterampilan mengelola kelas


yang bersifat represif, guru dapat menggunakan kemampuannya dengan
cara:

1. Modifikasi tingkah laku. Perilaku peserta didik yang mengganggu


dianalisis kemudian ditentukan langkah-langkah untuk remedial. Dalam
hal ini guru dapat menempuh cara-cara konselor.
2. Pengelolaan kelompok. Dalam menangani masalah pengelolaan kelas,
guru dapat memanfaatkan pendekatan pemecahan masalah kelompok.
Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara memperlancar tugas-tugas
dan memelihara kegiatan-kegiatan kelompok.
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah. Guru dapat melaksanakan beberapa cara untuk mengendalikan
tingkah laku mengganggu yang muncul yaitu; pertama, menyadari
sebab-sebab perilaku itu muncul, dan kedua, menemukan
pemecahannya.

2.4 Tujuan Pengelolaan Kelas


Tujuan pengelolaan kelas adalah:
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta
didik mengembangkan kemampuannya secara optimal.
b. Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga
bila terjadi gangguan belajar mengajar dapat diatasi.
c. Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang dapat
merintangi terwujudnya belajar mengajar.

7
d. Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan
peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial.
e. Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Pengelolaan kelas merupakan kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan Suasana belajar mengajar yang
optimal. Kemampuan ini erat kaitannya dengan kemampuan guru untuk
menciptakan kondisi yang menguntungkan, menyenangkan peserta didik,
dan penciptaan disiplinbelajar secara sehat.
Pada dasarnya, pengelolaan kelas sangat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal peserta didik. Untuk memperkecil permasalahan
dalam manajemen kelas dapat dipergunakan prinsip-prinsip: hangat dan
antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal positif,
dan penanaman disiplin diri. Terdapat komponen utama mengenai
keterampilan mengelola kelas yang perlu diperhatikan guru, yaitu
keterampilan yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat
represif. Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah mewujudkan situasi dan
kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mengembangkan
kemampuannya secara optimal, mempertahankan keadaan yang stabil
dalam suasana kelas, melayani dan membimbing perbedaan individual
peserta didik, dan sebagainya.

3.2 Saran
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan bagi terciptanya
proses belajar mengajar. Maka dari itu pentingnya pengelolaan kelas guna
menciptakan suasana kelas yang kondusif demi meningkatkan
pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru
dengan memberdayakan segala potensi yang adadalam kelas demi
kelangsungan proses pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah dan Aswan. 2002. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Mufarokah, Anissatul. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit

TERAS.

Saifudin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis. Yogyakarta:

Deepublish.

Widiasworo, Erwin. 2018. Cerdas Pengelolaan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.

10

Anda mungkin juga menyukai