Disusun Oleh :
1. Frida Lestari
(181330000223)
2. M. Rojab Abdan Syakuro (181330000262)
3. Siti Haidar Ihsana (181330000299)
Kelas : 4 PGSD A1
ii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah Manajemen Kelas yang
berjudul Prinsip Pengelolaan Kelas sehingga dapat tersusun dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad saw, sahabat
beserta keluarganya serta orang-orang yang mengikuti ajarannya hingga akhir
masa amin.
Makalah ini menyajikan penjelasan tentang prinsip pengelolaan kelas.
Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah ini, pantasnyalah penulis
mengucapkam terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu
menyusun makalah ini.
Penyusun menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan
makalah. Oleh karena itu, kami meminta kesediaan pembaca untuk memberikan
kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah kami ini, untuk
kemudian kami akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu
berikutnya.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas....................................................................
2.2 Prinsip Pengelolaan Kelas.........................................................................
2.3 Komponen Pengelolaan Kelas...................................................................
2.4 Tujuan Pengelolaan Kelas.........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan....................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan berinteraksi dikelas. Bahkan hasil dari pendidikan pengajaran sangat
ditentukan oleh apa yang terjadi dikelas. Oleh sebab itu kelas harus
dikelola semaksimal mungkin agar tujuan pembelajaran tercapai.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas.
b. Untuk mengetahui prinsip dari pengelolaan kelas.
c. Untuk mengetahui komponen dalam pengelolaan kelas.
d. Untuk mengetahui tujuan dalam pengelolaan kelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
peserta didik akan lebih mudah dikendalikan jika guru memiliki kedekatan
emosional dengan peserta didik. Selain itu, sikap guru yang selalu
antusias, semangat, dan memiliki komitmen yang baik dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya akan membuat peserta didik lebih
bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebaliknya, guru
yang mendidik untuk sekedar memenuhi kewajiban sehingga terkesan ala
kadarnya maka akan membuat peserta didik kurang termotivasi.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan lain
yang menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar
sehingga mengurangi munculnya tingkah laku menyimpang. Guru harus
selalu membuat peserta didik merasa tertantang dalam setiap mengikuti
kegiatan pembelajaran. Hal ini akan membuat peserta didik tertarik
sehingga dapat mengendalikan gairah belajar mereka.
3. Bervariasi
Penggunaan alat, media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru, dengan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan dan
meningkatkan perhatian peserta didik. Variasi ini merupakan kunci bagi
tercapainya manajemen kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
Guru harus selalu kreatif dan memiliki inovasi dalam menggunakan media
serta metode pembelajaran. Hal ini akan membuat peserta didik lebih
antusias dalam mengikuti pembelajaran, tidak akan merasa bosan dengan
pembelajaran yang monoton, serta dapat lebih aktif karena guru
memberikan ruang gerak dalam setiap metode pembelajaran yang
digunakan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajar
dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan peserta didik serta
menciptakan iklim pembelajaran yang efektif. Keluwesan pengajaran
dapat mencegah munculnya gangguan, seperti keributan peserta didik,
tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan lain-lain. Pada intinya,
4
sikap luwes akan membuat peserta didik merasa lebih dekat dengan guru.
Mereka akan patuh dan mengikuti pembelajaran karena memang dari hati
nurani mereka memiliki antusias dan minat untuk belajar. Sementara itu,
sikap guru yang kaku dan keras akan membuat peserta didik malas
mengikuti kegiatan pembelajaran. Jika mereka mengikuti, itu pun karena
merasa takut. Jadi, hanya sekedar mengikuti tanpa memiliki antusiasme
dan motivasi.
5. Penekanan pada Hal-Hal Positif
Dalam mengajar dan mendidik, pada dasarnya guru harus
menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan
perhatian pada hal-hal negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif adalah
penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku peserta didik yang
positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan
kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses pembelajaran.
6. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari manajemen kelas adalah peserta didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri. Guru yang menjadi teladan
sebaiknya dapat mengendalikan diri dan melaksanakan tanggung jawab.
Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal jika ingin peserta didiknya ikut
berdisiplin. Sebab, tanpa disadari, peserta didik sering mengamati dan
mencermati tingkah laku dan sikap guru dalam keseharian di sekolah
maupun di kelas, mulai dari cara berpakaian, berpenampilan, hingga cara
berbicara. Datang sekolah tepat waktu atau terlambat, masuk kelas sesuai
jam atau tidak, semua itu akan membentuk kesan guru dimata peserta
didik. Bisa jadi guru justru menjadi sosok yang membuat peserta didik
mals, bahkan mematikan potensi dan semangat belajar mereka. Tidak
heran jika terkadang ada peserta didik yang menirukan gaya khas gurunya
karena hasil dari pengamatan setiap hari.
5
2.3 Komponen Pengelolaan Kelas
Terdapat komponen utama mengenai keterampilan mengelola kelas
yang perlu diperhatikan guru, yaitu:
a. Keterampilan yang bersifat preventif, yakni keterampilan yang
menciptakan dan memelihara kondisi belajar optimal guna menghindari
terjadinya situasi yang tidak menguntungkan atau merusak proses
belajar mengajar.
b. Keterampilan yang bersifat represif, yakni keterampilan yang
mengembalikan kondisi belajar mengajar yang tidak menentu ke dalam
kondisi belajar yang efektif.
Dalam mengembangkan keterampilan yang bersifat preventif, guru
dapat menggunakan kemampuannya dengan cara:
1. Menunjukkan sikap tanggap. Dalam tugas mengajarnya, guru harus
terlibat secara fisik maupun mental dalam arti guru selalu memiliki waktu
untuk semua perilaku peserta didik, baik peserta didik yang menunjukkan
perilaku positif maupun perilaku negatif.
2. Membagi perhatian. Guru harus mampu membagi perhatian ke semua
peserta didik. Perhatian itu dapat bersifat visual maupun verbal.
3. Memusatkan perhatian kelompok. Mempertahankan dan meningkatkan
keterlibatan peserta didik dengan cara memusatkan kelompok kepada
tugas-tugasnya dari waktu ke waktu. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan
selalu menyiagakan peserta didik dan menuntut tanggung jawab peserta
didik akan tugas-tugasnya.
4. Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas. Petunjuk ini dapat dilakukan untuk
materi yang disampaikan, tugas yang diberikan dan perilaku-perilaku
peserta didik lainnya yang berhubungan baik langsung maupun tidak
langsung pada pelajaran.
5. Menegur. Tegurlah peserta didik bila mereka menunjukkan perilaku yang
mengganggu atau menyimpang. Sampaikan teguran itu dengan tegas dan
jelas tertuju pada perilaku yang mengganggu, menghindari ejekan dan
peringatan yang kasar dan menyakitkan.
6
6. Memberi penguatan. Perilaku peserta didik yang positif maupun yang
negative perlu memperoleh penguatan. Perilaku positif diberikan
penguatan agar perilaku tersebut muncul kembali. Perilaku negative
diberikan penguatan dengan cara memberi teguran atau hukuman agar
perilaku tersebut tidak terjadi lagi.
7
d. Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan
peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial.
e. Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengelolaan kelas merupakan kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan Suasana belajar mengajar yang
optimal. Kemampuan ini erat kaitannya dengan kemampuan guru untuk
menciptakan kondisi yang menguntungkan, menyenangkan peserta didik,
dan penciptaan disiplinbelajar secara sehat.
Pada dasarnya, pengelolaan kelas sangat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal peserta didik. Untuk memperkecil permasalahan
dalam manajemen kelas dapat dipergunakan prinsip-prinsip: hangat dan
antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal positif,
dan penanaman disiplin diri. Terdapat komponen utama mengenai
keterampilan mengelola kelas yang perlu diperhatikan guru, yaitu
keterampilan yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat
represif. Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah mewujudkan situasi dan
kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mengembangkan
kemampuannya secara optimal, mempertahankan keadaan yang stabil
dalam suasana kelas, melayani dan membimbing perbedaan individual
peserta didik, dan sebagainya.
3.2 Saran
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan bagi terciptanya
proses belajar mengajar. Maka dari itu pentingnya pengelolaan kelas guna
menciptakan suasana kelas yang kondusif demi meningkatkan
pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru
dengan memberdayakan segala potensi yang adadalam kelas demi
kelangsungan proses pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah dan Aswan. 2002. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
TERAS.
Deepublish.
10