Anda di halaman 1dari 2

1.

Hadist 1
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
َ ‫َث فِى أَ ْم ِرنَا هَ َذا َما لَي‬
‫ْس ِم ْنهُ فَه َُو َر ٌّد‬ َ ‫َم ْن أَحْ د‬

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama)


yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari
no. 2697 dan Muslim no. 1718)
2. Hadist 2
‫ك الَ تَ ْد ِرى َما بَ َّدلُوا بَ ْعدَكَ فَأَقُو ُل سُحْ قًا سُحْ قًا لِ َم ْن بَ َّد َل بَ ْع ِدى‬
َ َّ‫ فَيُقَا ُل إِن‬. ‫إِنَّهُ ْم ِمنِّى‬

“(Wahai Rabb), sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Allah berfirman,
‘Sungguh engkau tidak tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti
ajaranmu”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
“Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku”(HR.
Bukhari no. 7050).
3. Hadist 3
Dalam riwayat An Nasa’i,
ُ ‫صلَّى هَّللا‬ ِ ‫ َوأَحْ سَنَ ْالهَ ْد‬، ِ ‫ث ِكتَابُ هَّللا‬
ُ ‫ي هَ ْد‬
َ ‫ي ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫ق ْال َح ِدي‬ َ ‫ص َد‬ َ َ‫ إِ َّن أ‬، ُ‫ي لَه‬ ِ ‫َم ْن يَ ْه ِد هَّللا ُ فَال ُم‬
َ ‫ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَال هَا ِد‬، ُ‫ض َّل لَه‬
َ ‫ َو ُك َّل‬، ٌ‫ضاللَة‬ َ ‫ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬، ٌ‫ َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعة‬، ‫ور ُمحْ َدثَاتُهَا‬ ُ َّ
ِ َّ‫ضاللَ ٍة فِي الن‬
‫ار‬ ِ ‫ َو َش َّر األ ُم‬، ‫َعلَ ْي ِه َو َسل َم‬
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi
petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap
(perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah
kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” (HR. An Nasa’i
no. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i)
4. Hadst 4
5.

6. “Khurafat adalah nama seorang lelaki dari bani Udzrah, yang hilang
dari kampungnya dalam kurun waktu yang lama. Kemudian dia
kembali. Dia menyangka telah disekap jin, dan dia telah melihat
berbagai kejadian aneh. Lalu diceritakan kepada masyarakatnya
panjang lebar. Hingga jadi istilah mereka untuk menyebut berita
dusta, ‘Beritanya Khurafat’. Mereka juga membuat istilah, “Lebih
pembohong dari pada Khurafat.” Hingga al-Hariri menyebut setiap
kedustaan dengan Khurafat. (al-A’lam, az-Zirikli, 2/303), lihat juga
Lisanul ‘Arab, 9/62.
7. surat  Yunus ayat 69:

8.
9. “Katakanlah, sesungguhnya orang-orang yang berdusta atas nama
Allah, dia tidak akan beruntung.”
10. Allah berfirman dalam surah asy-Syu’ara ayat 21:

11.
12. “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah
yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak dizinkan
Allah?”

Anda mungkin juga menyukai