Anda di halaman 1dari 35

BATCH PROCESSING RECORD

(BPR)

DOBUTAMIN VIAL :
Dobutamininjeksi®

Kelompok VI:
SEPRI DWI ARISTA
EVA ERFIANA
PUTRI MEGA WIJAYANTI
PUJA WIDYA ASTUTI
JAMAL SARIPA
NURMILA

PT. Enam Sekawan


Kendari-Indonesia
IDENTITAS PRODUK

Nama Produk : Dobutamininjeksi®


Bentuk Produk : Injeksi dosis ganda (Vial)
Nomor registrasi : DKL 1912345646 A1
Nomor bacth : H 849003
Jumlah : 3 vial @20 ml/ 250 mg
Jenis Kemasan : Vial
Sterilisasi : Autoclaf
Tanggal Pembuatan : 18 Januari 2020
Nama Asisten : Nurhidayah Sarifuddin, S.Farm.,M.Farm.,Apt

Formula

No. Kode Bahan Fungsi Konsentrasi

1. DBT HCL Dobutamin Hydroklorida Zat Aktif 0,76 gr

2. BEN CL Benzalkonium klorida Pengawet 0,0072 gr

3. SDM CL Sodium klorida Larutan 0,55 gr


pengisotonis

4. DT EDTA Pengelat 0,09 gr

5. PG Propilenglikol Kosolvent 1,22 gr

6. API Aqua Pro Injeksi Pembawa Ad 60 ml


PENYIAPAN ALAT
Sebelum Pembuatan :

No Alat Spesifikasi Merek Jumlah Ket

1. Gelas kimia 100 ml Pyrex 1

2. Cawan porselin Besar - 4

3. Erlenmeyer 100 ml Pyrex 1

4. Pipet tetes - - 2

5. Botol vial 5-20 ml - 3

6. Timbangan analitik Besar Denver 1

7. Autoclaf 20 L Portable 1

steam

sterilizer

GEA

8. Gelas ukur 100 ml Pyrex 1

9. Sudip - - 1

10. Aluminium foil Kecil - 1

Telah Disetujui,
Asisten

Nurhidayah Sarifuddin, S.Farm.,M.Farm.,Apt


PENYIAPAN BAHAN

No. Kode Bahan Jumlah Ket

1. DBT HCL Dobutamin Hydroklorida 0,76 gr

2. BEN CL Benzalkonium klorida 0,0072 gr

3. SDM CL Sodium klorida 0,55 gr

4. DT EDTA 0,09 gr

5. PG Propilenglikol 1,22 gr

6. API Aqua Pro Injeksi Ad 60 ml

Telah Disetujui,
Asisten

Nurhidayah Sarifuddin, S.Farm.,M.Farm.,Apt


PROSEDUR PEMBUATAN

No Tahapan Paraf yang Spesifikasi yang terjadi

mengerjakan

1. Gudang Tempat untuk menyimpan alat dan

bahan yang akan digunakan untuk


(Black Area)
selanjutnya disterilisasi

2. Ruang - Disiapkan alat dan bahan yang

akan digunakan dan disterilkan


sterilisasi
sesuai dengan metode masing-
(Grey Area)
masing

- Alat-alat gelan dan vial dibebas

alkalikan dengan cara direndam

dengan larutan HCl 0,1 N panas

selama 30 menit, kemudian

dibilas dengan air untuk bahan

dan alat

- Dibersihkan tutup karet dan

dibebas sulfurkan dengan cara

direndam dengan Na2CO3 2 %

dan dipanaskan selama 15

menit, kemudian didinginkan

dengan air suling dan

disterilkan dalam autoclave

pada suhu 121°C selama 15


menit

3. Penimbangan bahan Bahan ditimbang satu persatu

menggunakan
- Dobutamin HCl
timbangan analitik
- NaCl
(Grey Area)
- Benzalkonium klorida

- EDTA

- PEG

Penimbangan dilakukan diatas kaca

arloji dan ditutup dengan

aluminium foil

4. Transfer Box Semua alat, wadah yang telah

disterilkan dipindahkan keruang

pencampuran melalui transfer box

5. Pencampuran bahan Digerus zat aktif Dobutamine

hydrochloride, benzalkonium
menggunakan mortir
klorida, EDTA dan ditambahkan
(White Area)
dengan propilenglikol dalam

lumpang, digerus hingga homogen

dan dalam keadaan aseptis.

Dilarutkan dalam NaCl dan Aqua

Pro Injeksi dan digerus hingga

homogen, setelah itu dikeluarkan

semua bahan yang telah homogeny


6. Pengemasan Dimasukkan sediaan kedalam vial

lalu ditutup dengan karet penutup


sediaan
lalu disegel dengan aluminium foil.
(Grey Area)
Diberi etiket pada vial dan

dimasukkan kedalam wadah.

Dilakukan sterilisasi dengan

autoclave selama 15 menit

kemudian dilakukan pemeriksaan

dan sediaan yang telah disterilkan

di bawah keruang evaluasi

7. Evaluasi sediaan (Grey Evaluasi sediaan

Area)
- penetapan pH

Pengukuran pH cairan uji

menggunaka konsentrasi (pH

meter) yang telah di bekukan

sebagaimana mestinya mampu

mengukur harga pH sampel

0,02 unit Ph.

- uji kejernihan

Uji kejernihan untuk larutan

adalah dengan menggunakan

latar belakang putih dan hitam

di bawah cahaya lampu untuk

melihat ada tidaknya partikel


viable.

- uji kebocoran

Memeriksa larutan kemasan

untuk menjaga sterilitas dan

volume serta kestabilan sediaan.

- uji kejernihan dan warna

Memastikan bahwa setiap

larutan obat suntik jernih dan

bebas pengotor.

- uji stabilitas

Menetapkan apakah sediaan

apakah sediaan yang harus steril

memenuhi syarat bersamaan

dengan uji sterilitas seperti yang

tertera pada masing-masing

monografi.

- uji pyrogen

Untuk membatasi resiko

reaksi dimana pada tingkat yang

dapat diterima oleh pasien

pemberi sediaan injeksi.

- uji endotoksin bakteri

Mendeteksi atau kuantifikasi

endoktasin bakteri yang

mungkin terdapat dalam suatu

sediaan.
Telah Disetujui,
Asisten

Nurhidayah Sarifuddin, S.Farm.,M.Farm.,Apt


PENYIAPAN ALAT
Setelah Pembuatan

No Alat Spesifikasi Merek Jumlah Ket

1. Gelas kimia 100 ml Pyrex 1 Telah dikembalikan

2. Cawan porselin Besar - 4 Telah dikembalikan

3. Erlenmeyer 100 ml Pyrex 1 Telah dikembalikan

4. Pipet tetes - - 2 Telah dikembalikan

5. Botol vial 5-20 ml - 3 Telah dikembalikan

6. Timbangan Besar Denver 1 Telah dikembalikan

analitik

7. Autoclaf 20 L Portable 1 Telah dikembalikan

steam

sterilizer

GEA

8. Gelas ukur 100 ml Pyrex 1 Telah dikembalikan

9. Sudip - - 1 Telah dikembalikan

10. Aluminium foil Kecil - 1 Telah dikembalikan

Telah Disetujui,
Asisten

Nurhidayah Sarifuddin, S.Farm.,M.Farm.,Apt


Lampiran :
Sterilisasi Alat
No. Nama alat dan Bahan Jumlah Metode sterilisasi
1. Batang pengaduk 1 pc Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

2. Erlenmeyer 1 pc Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

3. Gelas ukur 1 pc Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

4. Batang pengaduk 3 pc Oven 170ºC selama 30 menit

5. Corong 1 pc Oven 17 ºC selama 30 menit

6. Botol infus 3 pc Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

7. Kertas saring Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

8. Pipet tetes 3 pc Desinfektan


9. Dobutamin Filtrasi
10. Benzalkonium klorida Filtrasi
11. NaCl Filtrasi
12. EDTA Filtrasi
13. Propilenglikol Filtrasi
14. Aqua Pro Injeksi Filtrasi

Telah Disetujui,
Asisten

Nurhidayah Sarifuddin, S.Farm.,M.Farm.,Apt


BATCH PROCESSING RECORD
(BPR)

INFUS DEKSTROSA

Kelompok VI:
SEPRI DWI ARISTA
EVA ERFIANA
PUTRI MEGA WIJAYANTI
PUJA WIDYA ASTUTI
JAMAL SARIPA
NURMILA

PT. Enam Sekawan


Kendari-Indonesia
Product Identity
Product name : Dextrofus
Reg. Number : DKL 1910900149
Batch number : D 012110
Quantity : 100 ml perbotol ( 3 botol )
Packaging : Botol kaca
Sterilization : Autoclaf/filter
Date of manufactur : 17 Desember 2019
Assistan : Nur Hatidjah Awaliah.,S.farm.M.Farm

Formula
No. Kode Bahan Fungsi Konsentrasi (%)
1 001-DM Dekstrosa monohidrat Zat aktif 5
2 002-NaCl Natrium Klorida Pengisotonis 0,9
3 003-API Aqua Pro Injeksi Pengisotonis Ad 100
UTILITIES CHECK LIST
Before Manufacturing Process
No. Utilities Specification Merek Qty Sign
1. Timbangan analitik Sampai 2 kg, 0,1 Sartorius 1 pc
2. Erlenmeyer 250 ml Pyrex 1 pc
3. Gelas kimia 500 ml Pyrex 1 pc
4. Pipet tetes 3 pc
5. Corong Beasr Pyrex 1 pc
6. Batang pengaduk - - 1 pc
8. Kertas saring
10. Botol infuse 100 ml Wida 3 pc
11. Autoklaf 20 L - 1 Pc

Accepted for evaluating

Assistant : Nur Hatidjah Awaliah Halid S.Farm.,M.Farm


MATERIAL CHECT LIST
No Code Material Quantity Sign
1 DM Dekstrosa Monohidrat 15 gr

2 NaCl Natrium klorida 2,7 gr

3 API Aqua Pro Injeksi Ad 300 ml

Accepted for evaluating

Assistant :Nur Hatidjah Awaliah Halid S.Farm.,M.Farm


PROCESSING CHECK LIST
Paraf Yang
No Tahapan Spesifikasi Yang Terjadi
Mengerjakan
Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dan disterilkan dengan cara
sterilisasi

Grey area - Semua alat dan wadah di sterilkan dengan


cara masing-masing gelas kimia di tata
1 (ruang sebelum di sterilkan.
sterilisasi) - Pembuatan air steril aqua pro injeksi
aquades di sterilkan dengan autoklaf 1210c
selama 15 menit.
- Setelah di sterilisasi semua alat dan wadah
di masukkan ke dalam white area melalui
transit box
Grey area - Ditimbang dekstrosa 15 gr
(ruang
- Ditimbang natrium klorida 2,7 gr
penimbangan)

Ket : penimbangan dilakukan diatas kaca


arloji steril, lalu di tutup dengan aluminium
foil
- Membuat air bebas pyrogen dengan cara
memindahkan 100 ml air pro injeksi ke
2 dalam Erlenmeyer kemudian di
tambahkan 1,5gr absorben lalu di tutup
dengan kaca arloji, sisipi dengan batang
pengaduk, di panaskan pada suhu 60-
700c selama 15 menit (gunakan
thermometer) saring larutan dengan
kertas saring lalu di sterilisasi
membrane melalui kolom G-3 dengan
membrane filter 0,22um, air bebas
pyrogen ini digunakan untuk membilas
alat dengan wadah yang telah di
sterilisasi menggunakan volume sediaan
.
White area - Dekstrosa di larutkan dengan aqua pro
kelas c injeksi kedalam gelas kimia 500 ml dan
diaduk hingga zat larut (A)
3. (ruang - Natrium klorida di larutkan dengan aqua
pencampuran pro injeksi dalam gelas kimia (B)
dan diaduk dengan batang pengaduk
pengisian) hinggasemua tercampur rata.
- Larutan yang ada dalam kelas (B)
dimasukkan dalam gelas kelas (A)
sedikit demi sedikit ditambahkan aqua
pro injeksi hingga mencapai 300 ml.
- Dilakukan pengenceran pH dengan
beberapa tetes larutan dengan
menggunakan indicator atau pH meter.
- Bila nilai Ph belum mencapai yang di
harapkan tambahkan NaOH 0,1N lalu di
genapkan dengan aqua pro injeksi
bebas pyrogen hingga 15 ml.
- Karbon aktif sebanyak 0,7 gram di
masukkan dalam larutan sediaan dan
diaduk hingga merata lalu dipanaskan di
atas api Bunsen atau hot plate 60-700c
selama 15 menit sambil diaduk.
- Kertas saring di lipat menjadi 2 rangkap
dan di basahkan dengan aqua pro injeksi
bebas pyrogen kemudian pasang pada
corong dan di tumpahkan pada labu
Erlenmeyer larutan sediaan di saring
menggunakan kertas saring tersebut
dalam keadaan masih panas.
- Larutan sediaan di saring kembali
menggunakan membrane filter dalam
larutan G-3.
- Dimasukan ke dalam botol infus
sebanyak 300 ml lalu disterilkan dalam
autoclaf selama 15 menit di suhu
121°C, kemudian dilakukan
pemeriksaan dengan membalik posisi
sediaan. Sedian diberi etiket dan
kemasan lalu dilakuan evaluasi pada
sediaan yang telah diberikan etiket.
Evaluasi sediaan

- penetapan pH
Pengukuran pH cairan uji
menggunaka konsentrasi (pH meter)
Grey area yang telah di bekukan sebagaimana
mestinya mampu mengukur harga pH
4. (ruang sampel 0,02 unit Ph.
evaluasi) - uji kejernihan
Uji kejernihan untuk larutan adalah
dengan menggunakan latar belakang
putih dan hitam di bawah cahaya lampu
untuk melihat ada tidaknya partikel
viable.
- uji kebocoran
Memeriksa larutan kemasan untuk
menjaga sterilitas dan volume serta
kestabilan sediaan.

- uji kejernihan dan warna


Memastikan bahwa setiap larutan obat
suntik jernih dan bebas pengotor.
- uji stabilitas
Menetapkan apakah sediaan apakah
sediaan yang harus steril memenuhi
syarat bersamaan dengan uji sterilitas
seperti yang tertera pada masing-masing
monografi.
- uji pyrogen
Untuk membatasi resiko reaksi
dimana pada tingkat yang dapat
diterima oleh pasien pemberi sediaan
injeksi.
- uji endotoksin bakteri
Mendeteksi atau kuantifikasi
endoktasin bakteri yang mungkin
terdapat dalam suatu sediaan.

5. Pembuatan - Pembuatan kemasan dan etiket


kemasan dan dilakukan diluar ruangan pembuatan
etiket (kelas obat dan bahan obat
F) Black Area

Accepted for evaluating

Assistant : Nur Hatidjah Awaliah Halid S.Farm.,M.Farm


Lampiran :
Sterilisasi Alat
No. Nama alat dan Bahan Jumlah Metode sterilisasi
1. Batang pengaduk 1 pc Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

2. Erlenmeyer 1 pc Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

3. Gelas ukur 1 pc Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

4. Batang pengaduk 3 pc Oven 170ºC selama 30 menit

5. Corong 1 pc Oven 17 ºC selama 30 menit

6. Botol infus 3 pc Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

7. Kertas saring Autoclaf 121,5ºC selama 15 menit

8. Pipet tetes 3 pc Desinfektan


9. Dekstrosa Filtrasi
10. Nacl Filtrasi
7. Aqua Pro Injeksi Filtrasi

Accepted for evaluating

Assistant : Nur Hatidjah Awaliah Halid S.Farm.,M.Farm


BATCH PROCESSING RECORD
(BPR)

Tetes Mata
Neomysulfat®

Kelompok VI:
SEPRI DWI ARISTA
EVA ERFIANA
PUTRI MEGA WIJAYANTI
PUJA WIDYA ASTUTI
JAMAL SARIPA
NURMILA

PT. Enam Sekawan


Kendari-Indonesia
IDENTITAS PRODUK

Nama produk : NEOMYSULFAT®


Nomor registrasi : DKL2000100146A1
Nomor batch : A046001
Berat sediaan : 30 ml
Jenis kemasan : Botol plastik
Sterilisasi : Autoklaf
Tanggal pembuatan : 8 Januari 2020
Nama asisten : Nur Hatidjah Awalyah H, S. Farm., M. Farm.

Formula
No. Kode Bahan Fungsi Konsent
rasi (%)

1. 001-NES NEOMYCIN SULFATE ZAT AKTIF 1,5 %

2. 002-BKL BENZALKONIUM KLORIDA PENGAWET 0.03 %

3. 003-SKL SODIUM KLORIDE PENGISOTONIS 2.5%

4. 004-API AQUA PRO INJECTIOIN PEMBAWA Ad


100%
PENYIAPAN ALAT
Sebelum proses produksi

No. Alat Spesifikasi Merek Jumlah Ket.

1. Gelas ukur 50 ml Pyrex 1

Cawan
2. - - 3
Porselin

3. Erlenmeyer 50 ml - 1

4. Corong Kaca - - 1

Telah di setujui
Asisten

Nur Hatidjah Awalyah H, S. Farm., M. Farm.


PENYIAPAN BAHAN

No. Kode Bahan Jumlah (g) Ket.

1. 001-NES Neomycin Sulfate 0,45

2. 002-BKL Benzalkonium Klorida 0,009

3. 003-SKL Sodium Klorida 0,75

4. 004-API Aqua Pro Injection Ad 28,8 mL

Telah di setujui
Asisten

Nur Hatidjah Awalyah H, S. Farm., M. Farm.


TABEL STERILISASI

No. Nama alat dan bahan Jumlah Metode sterilisasi


1. Pipet tetes 1 Autoklaf 121,5oC selama 15
menit

2. Batang pengaduk 1 Autoklaf 121,5oC selama 15


menit
3. Corong kaca 1 Autoklaf 121,5oC selama 15
menit

4. Gelas ukur 50 ml 1 Autoklaf 121,5oC selama 15


menit

5. Labu Erlenmeyer 50 ml 1 Autoklaf 121,5oC selama 15


menit
6. Gegep kayu 1 Autoklaf 121,5oC selama 15
menit

7. Cawan Porselin 3 Autoklaf 121,5oC selama 15


menit

10. Neomycin sulfate 0.45 gram Filtrasi

12. Benzalkonium klorida 0,009 gram Filtrasi


13. NaCl 0,75 gram Filtrasi

14. Aqua pro injeksi 28,8 ml Filtrasi


PROSEDUR PEMBUATAN

No. Tahapan Paraf yang Spesifikasi yang terjadi


mengerjakan
1 Siapkan alat Alat dan bahan yg dibutuhkan lengkap dan
dan bahan tidak ada perubahan dan telah disterilkan
terebuh dahulu.

2 Penimbangan Bahan ditimbang satu persatu dan diletakkan


bahan pada cawan porselin
menggunakan
timbangan
analitik

3 Ruang Peralatan, wadah sediaan dan aqua pro injeksi


sterilisasi yang akan digunakan dengan sterilisasi yang
sesuai.
(Ruang E)

4 Ruang Ditimbang :
penimbangan
-Neomycin sulfate 0,45 gram
( C&D)
-Benzalkonium klorida 0,009 gram
-NaCl 0,75 gram
Keterangan :
Penimbangan dilakukan diatas cawan
porselin steril.
Membuat air bebas pyrogen dengan cara
memindahkan 100 ml API kedalam
Erlenmeyer kemudian ditambahkan 1,5 gram
carbo adsorben lalu ditutup dengan kaca
arloji, sisipi dengan batang pengaduk,
panaskan pada suhu 60-70oC selama 15
menit (gunakan thermometer) saring larutan
dengan kertas saring rangkap 2, lalu
disterilkan membrane melalui kolom g3
dengan membrane Ne filter 0,22. Air steril
bebas pyrogen digunakan untuk membilas
alat dan wadah yang telah disterilisasi dan
menggenapkan volume sediaan.

5 Transfer BOX Semua alat, wadah yang telah disterilkan


dipindahkan keruang pencempuran (untuk
(Ruang B,
C&D) area) melalui transfer box

6 Ruang Dalam capor (1) dimasukkan benzalkonium


Pencampuran klorida lalu dilarutkan dengan aqua pro
dan pengisian injection lalu diaduk hingga larut.
(Ruang A) Kemudian dimasukkan sodium klorida dalam
cawan porselin (2).
Pada capor (3) dimasukkan bahan aktif
neomycin sulfate lalu dilarutkan dengan aqua
pro injection.
Semua bahan kemudian dimasukkan dalam
labu erlenmeyer 50 lalu diaduk hingga semua
bahan homogen.
Setelah itu, larutan kemudian di cek pH nya
dengan pH indikator. Dimana sampel berupa
larutan dicelupkan kertas pH pada sediaan
ditunggu beberapa saat kemudian diamati. pH
yang diinginkan adalah pH 5,3-8,4.
Larutan kemudian disaring dengan kertas
saring yang telah dijenuhkan terlebih dahulu
dengan menggunakan aqua pro injection
kemudian larutan ditampung dengan beaker
glass yang telah dikalibrasi.
Aqua pro injection dicukupkan sampai 30 mL.

7 Ruang Sediaan tetes mata yang sudah jadi dan berada


sterilisasi dalam beaker glass kemudian ditutup
menggunakan kertas perkamen ynag diikat
(Ruang E)
dengan menggunakan tali lalu disterilkan
menggunakan autoklaf pada suhu 115ᵒC
selama 30 menit.
Larutan tetes mata yang telah steril sebanyak
30 ml dimasukan kedalam botol khusus yang
digunakan untuk sediaan tetes mata yang telah
dikalibrasi

8 Pengujian Pengujian dilakukan dengan melihat bentuk,


organoleptic warna dan bau dari sediaan yang dibuat.
( Ruang D )

9 Pembuatan Pembuatan kemasan dan etiket dibuat diluat


kemasan dan ruangan pembuatan obat dan bahan obat
Etiket
(Ruang F )
10 Ruang evaluasi Sediaan diberi etiket dan dilengkapi dengan
brosur lalu dilakukan evaluasi pada sediaan
(Ruang E )

Telah disetujui
Asisten

Nur Hatidjah Awalyah H, S. Farm., M. Farm.


PENYIAPAN ALAT
Sesudah proses produksi

No. Alat Spesifikasi Merek Jumlah Ket.

1. Gelas ukur 50 ml Pyrex 1 Telah dikembalikan

Cawan
2. - - 3 Telah dikembalikan
Porselin

3. Erlenmeyer 50 ml - 1 Telah dikembalikan

4. Corong Kaca - - 1 Telah dikembalikan

Telah di setujui
Asisten

Nur Hatidjah Awalyah H, S. Farm., M. Farm.


LAMPIRAN
 VIAL DOBUTAMIN
A. Penimbangan Bahan

(a) Dobutamin (b) Benzalkonium klorida (c) EDTA

(d) Nacl (e) Propilenglikol

B. Pembuatan Sediaan Vial

1. Dituang API sebanyak 60 mL dalam gelas ukur.

2. Dilarutkan masing-masing bahan dengan menggunakan API kemudian


dihomogenkan
3. Disaring larutan yang telah homogen.

4. Diukur pH sediaan dengan pH meter.

5. Dimasukkan sediaan vial ke dalam wadah sebanyak 20 ml.

6. Diberi etiket pada kemasan.


 INFUS DEXTROSA
A. Penimbangan Bahan

( Dekstrosa ) (NaCl
B. Pembuatan Sediaan Infus Dekstrosa

1. Dilarutkaan dekstrosa dan Nacl diatas capor masing-masing


dengan menggunakan API

( Pelarutan dekstrosa ) ( Pelautan NaCl )


2. Dimasukkan kedua bahan tersebut kedalah erlenmeyer dan
dihomogenkan
3. Dicukupkan volume sampai 300 ml dengan penambahan API dan
dihomogenkan

4. Disaring larutan infus menggunakan kertas saring

5. Diukur pH larutan infus menggunakn kertas pH


6. Diukur volume masing-masing 100 ml dan dimasukkan kedalam
wadaah infus

7. Diberi etiket sediaan infus


 TETES MATA NEOMYCIN
A. Penimbangan Bahan

(b) Neomycin sulfate (b) Benzalkonium klorida (c) NaCl

B. Pembuatan Sediaan Tetes Mata

1. Dituang API sebanyak 30 mL dalam gelas ukur.

2. Dilarutkan masing-masing bahan dengan menggunakan API.

3. Dituang dan dihomogenkan semua bahan yang telah dilarutkan dalam


erlenmeyer sambil dituang sisa API.
4. Disaring larutan yang telah homogen.

5. Diukur pH sediaan dengan pH meter.

6. Dimasukkan sediaan tetes mata dalam wadah sebanyak 10 mL.

7. Diberi etiket pada kemasan.

Anda mungkin juga menyukai