Oleh
Kelompok 4
D. Reaksi
Reaksi
benedict
sensitive
karena
larutan
sakar dalam jumlah sedikit menyebabkan perubahan warna dari seluruh larutan, sedikit
menyebabkan perubahan warna dari seluruh larutan, hingga praktis lebih mudah
mengenalnya. Hanya terlihat sedikit endapan pada dasar tabung. Uji benedict lebih peka
karena benedict dapat dipakai untuk menafsir kadar glukosa secara kasar, karena dengan
berbagai kadar glukosa memberikan warna yang berlainan (Poedjiadi, 2012).
Reaksi :
CuSO4+2NaOH--->Cu(OH)2+Na2SO4
putih kebiru – biruan
Cu(OH)2---->2CuOH+H2O+O
Pemanasan kuning (diambil oleh gula dan produk2nya)\
2CuOH---->Cu2O+H2O
merah bata
BAB II
METODELOGI PRAKTIKUM
C. Cara Kerja
Sampel
1. Masukkan 5 ml larutan benedict kualitatif ditambah 8 tetes urine dalamta bung
reaksi,didihkan dalam penangas air lalu dinginkan.
Bila berwarna :
Hijau : Encerkan1 : 2
Kuning : Encerkan1 : 5
Merah : Encerkan1 : 10
2. Pipet 10 ml larutan benedict kuantitatif ,masukkan dalam erlenmayer . Tambahkan 20,0 ml
aquadest dan 5 gr Na2CO3 serta batu didih ,panaskan hingga mendidih.
3. Urine yang akan diperiksa (bila perlu diencerkan) masukkan kedalam buret.
4. Titrasi larutan dalam erlenmayer dengan urine tersebut sampai warna biru hilang.
5. Lakukan standarisasi larutan benedict dengan standard glukosa.
Uji standarisasi
ml Titrasi Sampel
x Kadar Glukosa x F Pengenceran
ml Titrasi Std
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Volume titrasi standarisasi = 140 ml
Kadar standar glukosa = 0,02 mg%
Hasil pengamatan semua kelompok:
Kelompok Urine ml sampel Kadar
1 (1&2) A 14,9 0,00425
2 (3&4) A 16,5 0,004714
3 (5&6) A 19,4 0,005543
4 (7&8) B 11 0,003143
5 (9&10) B 22 0,006286
6
B 10 0,002857
(11,12,13)
Kelompok 1,2, dan 3 : Urine + glukosa (Urine A)
Kelompok 4,5, dan 6 : Urine tanpa glukosa (Urine B)
B. Pembahasan
1. Perhitungan Kadar glukosa urine
Diketahui:
Titrasi sampel = 16,5 ml
Titrasi standar = 140 ml
Kadar standar glukosa = 0,02 mg%
Ditanya: Kadar glukosa urine?
Dijawab:
mltitrasisampel
Kadar= ×kadarstandarglukosa X F pengenceran
mltitrasistandar
16,5 100
¿ ×0,02 X
140 50
¿ 0,004714 mg%
Nb : Titrasi standar terlalu besar karena kadar standar glukosa terlalu kecil.
2. Pembahasan
Pemeriksaan glukosa pada urine yang kami lakukan dimulai dengan mencampur
larutan benedict dan urine kemudian didihkan bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya kandungan glukosa pada urine, dan berguna sebagai patokan dalam
mengencerkan urine yang nantinya digunakan sebagai titran. Selanjutnya memipet
larutan benedict dan aquadest dan menambahkan Na2CO3serta tambahkan batu didih
seujung spatula (untuk meratakan pemanasan dan tidak meletup-letup), lalu didihkan.
Setelah itu mentitrasi dengan urine yang diencerkan sampai warna biru hilang, untuk
mengetahui berapa kadar glukosa yang terdapat pada urine tersebut. Didapatkan hasil
titrasi pada sampel urine A sebanyak 16,5 ml dan dengan kadar glukosa urine
0,004714 %.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa dalam
urine yang diuji memiliki kadar normal, yaitu 0 gr%. Sampel urine memiliki kadar chlorida urine
sebesar 0,004714 mg%.
LAMPIRAN LAMPIRAN