PENDAHULUAN
sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, guru yang betugas dan tanggung jawab
peserta didik untuk kreatif, dapat menghadapi segala situasi. Setiap usaha
tertentu dari siswa, yaitu sejumlah kegiatan yang lazim dilakukan manusia untuk
terutama dalam penyampaian materi pelajaran. Siswa tidak akan mungkin bisa
1
memahami bahan pembelajaran yang disampaikan guru apabila guru dalam
seperti ini akan dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran yang
disampaikan. Siswa akan lebih berkreatif untuk menciptakan ide-ide baru. Guru
kreativitas siswa, guru harus dapat menumbuhkan rasa ingin tahu alamiah,
melalui bahasa tulis yang realisasinya berupa simbol-simbol grafis sehingga orang
ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi membutuhkan latihan dan
2
dilakukan para siswa di tingkat SMP. Minimnya pelajaran dan penerapan
bersifat membaca dan pengetahuan tentang bahasa ataupun sastra saja. Guru tidak
mengajarkan bagaimana cara menulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
berbahasa yang sulit untuk dikuasai. Hal ini disebabkan adanya dua unsur yang
harus dikuasai oleh penulis, yaitu unsur bahasa, seperti ejaan, stuktur kalimat,
kohesi, dan koherensi, serta unsur non bahasa yang dijadikan ide atau gagasan
dalam sebuah tulisan yang meliputi pengetahuan dan pangalaman penulis. Tujuan
menulis deskripsi adalah membuat para pembaca menyadari dengan hidup apa
langsung. Objek yang dideskipsikan mungkin sesuatu yang bisa ditangkap dengan
atau kuda balapan, wajah seseorang yang cantik, atau seseorang yang putus asa,
dalam proses belajar mengajar. Di samping dapat menarik perhatian siswa, media
3
dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi
belajar
2008: 435), gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan
sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas dan sebagainya.
Sedangkan seri adalah rangkaian yang berturut-turut. Jadi gambar seri adalah
rangkaian tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat
gambar pada siswa kelas VII D SMP Negeri 23 Medan. Dipilihnya kelas VII D
SMP Negeri 23 Medan karena siswa dikelas tersebut dalam pembelajaran menulis
teks deskripsi rendah dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Selain itu minat dan
atusias siswa selama kegiatan pembelajaran menulis teks deskripsi masih sangat
kurang. Hal tersebut mengakibatkan teks yang dihasilakan oleh siswa tidak
maksimal.
yang dapat melibatkan siswa lebih aktif dan kreatif. Alternatif yang
sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dari hal tersebut maka penulis
4
mengadakan sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan
teks deskripsi
belajar menulis teks berita dapat dilakukan dengan banyak cara. Namun
dalam penelitian ini, peningkatan hasil belajar menulis teks deskripsi siswa
Negeri 23 Medan.
5
1.4 Batasan Masalah
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan media gambar untuk
masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah;
menulis teks deskripsi siswa kelas VII D SMP Negeri 23 Medan Tahun
Ajaran 2018/2019?.
dikemudian hari.
6
2. Bagi guru, menambah wawasan baru terhadap media pembelajaran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
tersebut sesuai dengan pendapat H.G. Tarigan (2008: 22) yang menyatakan bahwa
Menulis atau juga disebut mengarang adalah sebuah metode yang terbaik
(Hastuti,1982:1)
bahasa tulis dengan tujuan agar pembaca dapat memahami maksud yang
simbol bahasa.
8
2.1.1 Tujuan Menulis
penulisan yang akan dibauatnya. Perumusan tujuan penulisan sangat penting dan
tujuan penulisan, akan diketahui apa yang harus dilakukan pada tahap penulisan.
Menulis adalah menyampaikan pikiran berupa sebuah tulisan. Tarigan (2008: 24)
tujuan itu sangat beraneka ragam, bagi penulis yang belum berpengalaman ada
suatu tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.”. Menulis
sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir, juga
dapat membantu kita berfikir secara aktif dan kritis. Juga dapat memudahkan kita
persepsi kita, memecahkan permasalahan yang kita hadapi, menyusun urutan bagi
pengalaman.
9
Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita, tidak
jarang kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai
disertai alasannya mengapa hal itu boleh atau tidak boleh dilakukan.
lain, dengan maksud agar hal tersebut terlupakan mungkin oleh penulis
sendiri, mungkin pula oleh orang lain. Fungsi demikian terdapat pada buku
10
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan,
bahwa menulis banyak sekali fungsinya yang bermanfaat bagi kita pembaca.
Fungsi menulis dalam pembelajaran yang penulis lakukan adalah melatih siswa
Kamus Pusat Bahasa, 2008: 347) yaitu “pemaparan dengan kata-kata secara jelas
sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci sesuai dengan apa adanya.
Menurut Semi (dalam Ayu, dkk 2007;548) deskripsi ialah tulisan yang
tujuannya untuk memberikan rincian atau detail tentang objek sehingga dapat
hakikat objek yang sebenarnya. Sejalan dengan hal tersebut, Kurniasari (2014:
digambarkan secara jelas. Pengalaman tersebut bisa dalam bentuk suatu objek,
11
ketika membaca dan mendengar, seolah-olah pembaca atau pendengar merasakan
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teks deskripsi
dipersepsi oleh pancaindra. Karena dilandaskan pada pancaindra, dan rincian atau
suatu proses menggambarkan objek, terutama objek yang jauh dan tidak bisa
dihadirkan ke dalam kelas. Oleh karena objek dari teks deskripsi berupa objek
realita, peserta didik tidak bisa asal berkreasi sendiri dalam pikiran.
berikut:
pembaca;
3. deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan pilihan kata yang
menggugah;
12
4. deskripsi memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan
Adapun ciri-ciri teks deskripsi yang baik menurut Keraf (dalam Dalman
mata;
4. menyampaikan sifat dan perincian wujud yang dapat ditemukan dalam objek
itu;
5. menggunakan bahasa yang cukup hidup, kuat, dan bersemangat serta konkret.
pengamatan terhadap objek yang diamati kedalam sebuah karya tulis yang disusun
secara sistematis.
Menurut Gerot dan Peter (dalam Fatimah 2014: 47) the generic structure
hanya ada dua yakni identifikasi dan deskripsi. Adapun menurut Kemendikbud
13
yaitu identifikasi, klasifikasi (penggolongan)/ definisi, dan deskripsi bagian. Pada
siswa SMP kelas VII, struktur teks deskripsi kemudian dibagi menjadi dua bagian,
yaitu deskripsi umum dan deskripsi bagian. Kemudian pada tahun 2017 kembali
mengadakan revisiterhadap buku pegangan siswa SMP kelas VII, struktur teks
bagian, dan penutup. Apabila dianalisis lagi baik pendapat Gerot dan Peter dan
Kemendikbud tidaklah jauh berbeda. Namun revisi tahun 2017 baik pada buku
guru dan buku siswa Kemendikbud menambahkan penutup pada struktur teks
deskripsi. Pada bagian penutup ini berisi kesan umum terhadap objek yang
Deskripsi umum dalam teks deskripsi pada umumnya dapat berisi nama
objek yang akan dideskripsikan, lokasi, sejarah lahirnya, makna nama, dan
2. Deskripsi Bagian
berdasarkan tanggapan subjektif penulis. Perincian dapat berisi apa yang dilihat
kesan penulis). Perincian juga dapat berisi perincian apa yang didengar
14
(mendengar suara apa saja, seperti apa suara-suara itu/penulis membandingkan
dengan apa). Perincian juga dapat berisi apa yang dirasakan penulis dengan
mengamati objek. Keberhasilan dan daya tarik deskripsi terletak pada apakah
cara penulis atau pengarang menggambarkan itu hidup atau tidak. Kalau cara
dapat membayangkan seperti apa objek yang sedang digambarkan) berarti tulisan
atau karangan itu kurang berhasil dan kurang menarik. Oleh karena itu, dapat
3. Penutup
Penutup dalam teks deskripsi berisi kesan umum terhadap objek yang
dideskripsikan. Bagian penutup dalam teks deskripsi bisa ada bisa tidak dan
berbasis teks. Dalam pembelajaran bahasa yang berbasis teks terdapat dua hal
pokok yang menjadi kajiannya. Yang pertama adalah struktur dari sebuah teks dan
kebahasaan yang perlu dipahami dalam teks deskripsi, yaitu penggunaan kalimat
15
penggunaan kata depan, penggunaan kata khusus, kalimat bermajas (asosiasi dan
kesamaan dengan penggunaan kata bersinonim. Oleh karena itu penggunaan kata
pada teks deskripsi. Berikut ini dijelaskan unsur- unsur kebahasaan tersebut.
Contoh: Ibuku orangyang sangat baik. Dia berusaha menolong semua orang.
Contoh: air jernih dengan buih-buih kecil, udara terasa sangat segar.
3. Menggunakan kata dengan kata dasar K,P,T,S. Setiap kata yang berawalan
K,P,T,S akan lebur ketika mendapatkan imbuhan me-, men-, meng, menge-,
meny-, menye.
Meny+sapu = menyapu.
dideskripsikan.
16
Contoh: pasir pantailembut seperti bedak bayi (majas asosiasi), angin pantai
6. Menggunakan kata depan. Kata depan adalah kata yang secara sintaksis
diletakkan sebelum kata benda, kata kerja, atau kata keterangan. Contoh: di
kata dan kalimat yang merangsang panca indera (Buku Siswa, 2017:37).
2. Tentukan tujuan.
4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (sistematis) atau membuat
kerangka karangan.
17
5. Menguraikan/ mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan
sebagi berikut.
4. Mengumpulkan bahan/data.
7. Menyempurnakan karangan.
berguna untuk menghindarkan penulis dari kesalahan susunan dan isi yang
deskripsi pembaca akan dapat menciptakan sebuah teks deskripsi yang membuat
dideskripsikan.
18
2. Penggunaan dan penulisan ejaan.
7. Kerapihan.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2013:3). Secara lebih khusus
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-
19
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media adalah perantara atau
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2008:3), media dipahami secara
umum dalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dala proses belajar mengajar cenderung
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan guru
media.
20
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu
kenyataan yang tak dapat dipungkiri. Hal itu disebabkan karena memang gurulah
pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik. Sebagai
tuhuan pengajaran. Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa proses belajar
mengajar denagn bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang baik darpda tanpa
menggunakan media.
Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk
dikomunikasikan oleh setiap anak didiknya. Nilai-nilai itu tidak datang dengan
sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber. Djamarah dan Zain (2006:122)
Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media
pendidkan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak
didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membaea suatu bendanya
secara langsung kehadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan benda itu,
21
Kalau dalam pendidikan di masa lalu, guru merupakan satu-satunya
sumber belajar bagi anak didik. Sehingga kegiatan pembelajaran masih cenderung
terkendali.
umum jenis-jenis media terbagi menjadi tiga bagian, yaitu media audio, media
1. Media Audio
suara tanpa ada gambar atau pesan kongkret lainya. Secara umum media audio
dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satua rah,
sangat sesuai untuk pengajaran musik atau bahasa, dan pesan/informasi atau
program terkaitdengan jadwal siaran. Yang termasu dalam media audio adalah
2. Media Visual
22
Media visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar.
visual dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara
isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Yang termasuk dalam media visual yaitu
3. Media Audio-Visual
keras selama proses belajar seperti proyektor. Jadi pengajaran melalui audio-
pendengaran.
dan menyampaikan informasi dari gambar yang dilihatnya. Seperti yang dikatakan
pepatah cina, bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
23
sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupam sehari-hari misalnya yang
Pembelajaran
gambar yaitu:
yaitu, usahakan gambar tersebut kongkret, berwarna indah, dan tampak nyata.
24
terlaksana dengan baik. Kemudian ulangi sajian gambar dan libatkan siswa untuk
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini ialah yang ditulis
oleh Arif Agus Bestarai dengan judul, " Peningkatan Keterampilan Menulis
Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII
SMP N 3 Blora”, yang telah menerapkan media gambar dengan hasil yang
Media Gambar” oleh Syarif Hidayat. Hasil keterampilan menulis teks deskripsi
mengalami peningkatan dari rata-rata nilai pada kemampuan awal 64,6 sedangkan
hasil setelah melakukan tindakan memperoleh nilai rata-rata 75. Data yang
diperoleh peneliti tersebut, dijadikan sebagai acuan pada penelitian ini. Data yang
diperoleh dari hasil pengamatan juga dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan
refleksi.
mampu meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII
25
BAB III
METODE PENELITIAN
tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun desain penelitian tidakan kelas ini
sebagai berikut :
26
3.2 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
1. Rencana (Planning)
teks deskripsi.
27
terdapat tiga langkah kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
objek wisata apa yang pernah dikunjungi oleh peserta didik, (2) pendidik
membagikan kepada setiap siswa gambar dari Taman Cadika Medan, (3) peserta
didik mengamati setiap bagian dari gambar, (4) peserta didik menuliskan data-
data yang diperoleh dari setiap gambar pada lembar kerja yang telah disediakan,
(5) dari data yang diperoleh dari setiap gambar, siswa kemudian menuliskan
sebuat teks deskripsi mengenai objek Taman Cadika Medan, (6) peserta didik
hal yang meliputi: (1) pendidik memberikan apresiasi kepada hasil kerja siswa, (2)
pendidik dan peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang
3. Observasi (Observation)
28
Observasi dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung dari awal
hingga akhir dengan mengamati dan mencatat hasil atau dampak dari tindakan
yang dilakukan oleh siswa. Hal yang diamati dapat berupa kesulitan yang di alami
Observasi ini dapat dilakukan dengan berbagi cara, baik melalui tes dan
4. Refleksi
dicatat dalam observasi. Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah
terjadi dan apa yang telah dihasilkan atau belum dihasilkan atas tindakan yang
telah dilakukan. Berdasarkan refleksi ini peneliti dapat melakukan revisi tahap
Adapun bahan-bahan yang dijadikan refleksi meliputi : (1) data dari hasil
menulis teks deskripsi peserta didik, (2) kesan siswa terhadap pembelajaran
29
menulis teks deskripsi dengan menggunakan media pembelajran gambar, (3) data
dari hasil observasi, dan (4) efektifitas rencana pembelajaran yang digunakan.
kualitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar
siswa. Jika pada siklus I masih terdapat kelemahan-kelemahan atau hal-hal yang
tidak sesuai keinginan , maka dilakukan siklus II dengan memperbaiki kes alahan-
1. Perencanaan
pemahaman siswa terhadap hal-hal yang harus dilakukan dalam proses menulis.
melalui media gambar, (2) menyusun lembar kerja siswa untuk perbaikan, (3)
menyiapkan media gambar, dan (4) peneliti perlu lebih berkolaborasi dan
2. Tindakan
30
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini memiliki sedikit perbedaan dengan
Dalam kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan peneiti meliputi: (1) peneliti
Medan, (4) siswa mngamati gambar yang telah dibagikan oleh pendidik, (5)
pendidik membagikan lembar kerja peserta didik (6) peserta didik diberi
yang telah diberikan, (7) peneliti melakukan pendampingan saat peserta didik
mengerjakan lembar kerja, (8) setelah selesai mengerjakan, siswa diminta untuk
Dalam kegiatan akhir peserta didik dan pendidik melakukan beberapa hal
yaitu: (1) guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil belajar
siswa, (2) peserta didik menyampaikan kesan terhadap pembelajaran yang telah
yang telah dipelajari, (4) peserta didik dan pendidik melakukan refleksi terhadap
31
proses belajar yang telah berlansung, (5) pendidik menutup pembelajaran dan
memberkan salam.
3. Observasi
Observasi pada siklus II tetap dilakukan pada saat proses belajar mengajar
proses pembelajaran.
4. Refleksi Siklus II
Refleksi pada siklus II merupakan tahap akhir dalam penelitian ini. Dari
hasil observasi, hasil wawancara, serta hasil belajar peserta didik dapat diketahui
gambar yang sudah dilaksanakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa,
serta untuk mengetahui perubahan prilaku belajar siswa ke arah yang lebih baik
32
Data yang diperoleh dari hasil test yang diberikan , akan dianalisa dengan
Pembelajaran
90%-20% Sangat Tuntas
80%-89% Tinggi
65%-79% Sedang
55%-65% Rendah
0%-54% Rendah Sekali
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika kelas tersebut terdapat 85% yang
telah menvapai daya serap ≥65%. Sehingga proses ketuntasan dapat dirumuskan :
X
D= x 20 (Arikunto, 2006)
N
Keterangan :
Dengan kriteria:
33
0% ≤ D <85% secara klasikal belum tuntas belajar
Data hasil aktivitas siswa dianalisis untuk mengetahui aktivitas siswa yang
berpedoman pada lembar aktivitas siswa. Penilaian dilihat dari hasil skor pada
lembar ativitas siswa yang digunakan. Presentase aktivitas belajar siswa dapat
aktivitas siswa pada setiap pertemuan. Hasil data observasi ini dianalisis dengan
Presentase Kriteria
90%-20% Sangat aktif
80%-89% Aktif
65%-79% Cukup aktif
55%-64% Kurang aktif
0-54% Sangat kurang aktif
Sumber : Kunandar (2008)
34
Instrumen penilaian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adaah tes
yang berbentuk essay test dan observasi aktivitas siswa selama kegiatan belajar
maka kriteria penilitian menulis teks deskripsi dapat dilihat dari struktur dan
kaidah kebahasaan.
Kriteria Skor
Judul
objek
kalimat
baca
35
objek 2 = terdapat 2 unsur
kalimat
bervariasi
baca
Penutup 4 = terdapat 4 unsur/ lebih
dideskripsikan
bervariasi
baca
Penggunaan bahasa 4 = terdapat 4 unsur/ lebih
pembaca melihat
36
menggambarkan seolah-olah
pembaca mendengar
menggambarkan seolah-olah
pembaca merasakan
kata konkret
BAB IV
37
Tes awal/pratesdilakukan oleh peneliti sebelum pelaksanaan kegiatan
penelitian tindakan kelas. Tes awal penelitian ini dilakukan bulan Agustus 2018.
di kelas VII D SMP Negeri 23 Medan , yaitu tiga kali dalam seminggu.
didik kelas VII D SMP Negeri 23 Medan dalam aspek keterampilan menulis teks
cerita deskripsi atau untuk mengetahui nilai peserta didik dalam menulis .
Penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menulis teks deskripsi pada
yaitu penilaian judul dengan skor tertinggi 4, penilaian bagian identifikasi dengan
bagian penutup dengan skor tertinggi 4, dan penilaian pengguaan bahasa dengan
skor tertinggi 4.
Hasil prates peserta didik yang dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Agustus
2018 pukul 07.30 – 08.50 tentang kemampuan awal peserta didik dalam menulis
teks deskripsi tanpa pembimbingan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
A B C D E
1 A.H 2 2 2 2 1 9 45
38
2 A.N.S 3 3 3 3 2 14 70
3 A.S 2 2 2 2 2 10 50
4 A.F 2 2 1 1 1 7 35
5 A.S.I 3 2 2 2 1 10 50
6 A.M 2 1 1 2 2 8 40
7 A.H 3 2 2 2 2 11 55
8 B.A 3 1 2 2 2 10 50
9 F.A 2 2 2 2 1 9 45
2 F.H 2 1 2 2 2 9 45
11 G.R 2 2 1 2 1 8 40
12 H.K 3 2 2 2 2 11 55
13 I.R 2 3 2 2 2 11 55
14 K.M 4 3 3 3 2 15 75
3 L.A 2 2 2 2 1 9 45
16 M.I 2 2 1 1 2 8 40
17 N.F 3 3 3 2 2 13 65
18 N.A 2 3 2 2 2 11 55
19 N.Z.A 2 2 2 1 2 9 45
4 P.H 3 1 2 1 2 9 45
21 P.N 2 2 1 2 1 8 40
22 Q.S 3 3 2 2 2 12 60
23 R.A 3 3 2 3 2 13 65
24 R.P 2 3 2 2 1 10 50
25 S.Z 3 2 3 2 2 12 60
26 S.S 2 2 3 2 2 11 55
27 S.N 3 2 1 2 2 10 50
28 S.R 2 2 2 2 1 9 45
39
29 W.C 3 2 2 2 3 12 60
30 X.R 3 3 3 3 3 15 75
31 Y.P 3 3 3 2 2 13 65
32 Z.L 3 3 3 3 2 14 70
Keterangan:
Jumlah Skor
rumus N= .
Jumlah Peserta Didik
didik secara keseluruhan dengan jumlah 35 peserta didik adalah 53,1. Hal tersebut
40
Dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas VII D sebanyak 32 orang,
keterampilan menulis teks deskripsi dapat disimpulkan bahwa peserta didik harus
Tabel 4.2
menulis teks deskripsi masih kurang dari target yang harus dicapai. Dari 32
peserta didik hanya 3 peserta yang mendapat nilai interval ≥ 75 dengan persentase
6,3% dengan kategori cukup (C), sedangkan 30 peserta didik yang lain hanya
berada pada interval ≤ 74 dengan persentase 93,7% dengan kategori kurang (D).
41
Dari frekuensi yang terdapat dalam tabel di atas menunjukkan bahwa
peserta didik memiliki keterampilan menulis teks deskripsi masih sangat rendah.
peserta didik tuntas dari KKM yang ditentuakan. Hal ini merupakan bukti bahwa
deskripsi.
penilaian.
Tabel 4.3
2 Identifikasi 55,4%
4 Penutup 50,7%
42
Penilaian judul meliputi empat penilaian yaitu mengungkapkan objek
khusus bukan berupa kalimat, menggunakan cara penulisan judul yang tepat, dan
tanpa diberikan tanda titik. Skor maksimal yang diharapkan yaitu 4. Pada prates
pemerolehan dapat diketahui bahwa aspek ini masuk dalam kategori kurang
2. Identifikasi
objek, (3) Tidak terdapat kesalahan struktur kalimat, (4) Tidak terdapat kesalahan
tanda baca. Skor maksimal yang diharapkan yaitu 4. Pada prates diperoleh
memperoleh skor 5. Berdasarkan perolehan skor, bahwa aspek ini masuk ke dalam
3. Deskripsi Bagian
Penilaian pada deskripsi bagian meliputi empat aspek yaitu : (1) terdapat
penjelasan terperinci fisik objek, (2) terdapat perincian beberapa bagian dari
objek, (3) tidak terdapat kesalahan struktur kalimat, (4) pilihan kosakata yang
43
segar dan bervariasi, (5) tidak terdapat kesalahan tanda baca. Skor maksimal yang
skor 3, 18 orang peserta didik memperoleh skor 2, dan 6 orang peserta didik
memperoleh skor 5. Berdasarkan perolehan skor, bahwa aspek ini masuk ke dalam
4. Penutup
Penilaian pada bagaian penutup meliputi empat aspek yaitu : (1) Terdapat
simpulan tanggapan terhadap objek, (2) Terdapat kesan terhadap hal yang
dideskripsikan, (3) Pilihan kosakata yang segar dan bervariasi, (4) Tidak terdapat
kesalahan tanda baca Skor maksimal yang diharapkan yaitu 4. Pada prates
skor 3, 23 orang peserta didik memperoleh skor 2, dan 4 orang peserta didik
memperoleh skor 5. Berdasarkan perolehan skor, bahwa aspek ini masuk ke dalam
5. Penggunaan Bahasa
44
konkret, majas untuk menggambarkan seolah-olah pembaca merasakan, (4)
Terdapat perincian dengan kata Konkret. Skor maksimal yang diharapkan yaitu 4.
Pada prates diperoleh persentasi keberhasilan sebesar 44,5% dengan nilai rata-rata
8,9.
peserta didik memperoleh skor 5. Berdasarkan perolehan skor, bahwa aspek ini
meningkatkan aktivitas dan keterampilan peserta didik. Pada tahap ini, peneliti
deskripsi,
45
2) Peneliti dan kolaborator menentukan jadwal pelaksanaan penelitian tindakan
yaitu media gambar objek tertentu, pada siklus 1 ini media gambar yang
mendokumentasikan tindakan.
1. Kegiatan Pendahuluan
46
didik dan mengkondisikan kelas untuk siap memulai pembelajaran. Kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus di capai pada pertemuan ini.
2. Kegiatan Inti
dan sebuah teks deskripsi yang masih berhubungan dengan gambar yang disajikan
jawab mengenai hal-hal yang tidak dipahami dari teks deskripsi yang telah
Pada tahap ini kegiatan post test pendidik membagikan gambar dengan
objek Taman Cadika Pramuka. peserta didik mengamati setiap bagian dari
gambar, kemudian peserta didik menuliskan data-data yang diperoleh dari setiap
gambar pada lembar kerja yang telah disediakan. Setelah menuliskan data pada
lembar kerja yang telah ditentukan, peserta didik kemudian menyusun sebuah teks
deskripsi berdasarkan hasil data yang telah diperoleh. Setelah menyusun sebuah
teks deskripsi, peserta didik diminta untuk mengumpulkan lembar kerja kemudian
47
tersebut pendidik memberikan umpan balik atas hambatan-hambatan yang
3. Kegiatan Penutup
Pada tahap ini peserta didik diminta untuk menyampaikan kesan selama
pembelajaran.
Berikut adalah hasil post test peserta didik kelas VII D SMP Negeri 23
Medan.
Tabel 4.4
A B C D E
1 A.H 3 3 3 3 2 14 70
2 A.N.S 4 3 3 3 2 15 75
3 A.S 3 3 2 2 2 12 60
4 A.F 3 2 3 2 2 12 60
5 A.S.I 3 3 2 3 3 14 70
6 A.M 3 3 3 3 3 15 75
7 A.H 3 3 2 3 2 13 65
8 B.A 3 3 2 3 2 13 65
9 F.A 3 3 3 3 2 14 70
48
2 F.H 3 3 3 3 3 15 75
11 G.R 3 3 2 2 2 12 60
12 H.K 4 3 3 3 3 16 80
13 I.R 4 4 3 3 2 16 80
14 K.M 4 3 3 3 3 16 80
3 L.A 3 3 3 3 2 14 70
16 M.I 4 3 2 3 3 15 75
17 N.F 3 4 3 3 3 16 80
18 N.A 3 3 3 3 3 15 75
19 N.Z.A 3 3 3 3 2 14 70
4 P.H 3 3 2 2 2 12 60
21 P.N 3 2 2 2 2 11 55
22 Q.S 3 4 3 3 3 16 80
23 R.A 4 3 3 3 3 16 80
24 R.P 4 3 2 3 3 15 75
25 S.Z 3 4 3 3 3 16 80
26 S.S 3 3 3 3 2 14 70
27 S.N 3 3 3 3 3 15 75
28 S.R 3 3 2 2 2 12 60
29 W.C 3 3 2 3 3 14 70
30 X.R 4 4 3 3 3 17 85
31 Y.P 3 3 3 3 3 15 75
32 Z.L 4 3 3 3 3 16 80
49
Tabel di atas menunjukkan nilai peserta didik yang diperoleh pada post
dengan menggunakan media gambar. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata kelas
yang berjumlah 71,8 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 55.
telah mencapai nilai KKM, yakni dengan pemerolehan nilai 75 (8 peserta didik),
80 (8 peserta didik), dan 85 (1 peserta didik). Dengan kategori cukup (C) dan
kategori baik (B). Sementara 15 peserta didik lainnya belum mencapai KKM.
Data dalam tabel menunjukkan nilai 19 peserta didik tersebut masih dalam
dihitung daya serap klasikal (DSK) pada siklus ini yang hanya mencapai 71,8%.
perhitungan:
tuntas. Berdasarkan hal tersebut, maka materi pembelajaran ini harus dijelaskan
Tabel 4.5
50
3 75-82 16 50 % Cukup (C)
Berdasarkan tabel di atas hanya 3,1% peserta didik yang masuk dalam
kategori baik, 50 % masuk dalam kategori cukup, dan 46,9 % masuk dalam
kategori kurang.
penilaiannya.
Tabel 4.6
1 Penulisan judul 82 %
2 Identifikasi 77,1%
3 Deskripsi bagian 65 %
4 Penutup 70 %
keberhasilan pada prates mencapai 63,2% dengan nilai rata-rata 2,5 dan
mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 82% dengan nilai rata-rata sebesar
51
3,3 .Post test siklus I mengalami peningkatan sebesar 18,8%. Karena nilai
keberhasilan yang semakin baik maka persentasi peserta didik yang mendapat
bahwa aspek ini masuk dalam katogori cukup dan masih terdapat beberapa
kelemahan. Kelemahan peserta didik yang memperoleh nilai 3 yaitu ada beberapa
siswa yang masih menggunakan tanda titik di akhir judul dan juga tidak tepat
beberapa peserta didik yang perlu perlakuan khusus pada beberapa kategori dalam
aspek penulisan judul pada teks deskripsi. Karena beberapa peserta didik masih
menggunakan tanda titik di akhir penulisan judul serta tidak tepat dalam penulisan
2. Identifikasi
prates mencapai 55,4% dengan nilai rata-rata 2,2 dan mengalami peningkatan
pada siklus I menjadi 77,1 % dengan nilai rata-rata sebesar 3,1 .Post test siklus I
baik maka persentasi peserta didik yang mendapat nilai rendah menjadi berkurang
52
Terdapat 5 orang peserta didik memperoleh skor 4. Sebanyak 25 orang
peserta didik memperoleh skor 3, dan 2 orang peserta didik memperoleh nilai 2.
Berdasarkan skor pemerolehan dapat diketahui bahwa aspek ini masuk dalam
katogori cukup dan masih terdapat beberapa kelemahan. Kelemahan peserta didik
yang memperoleh nilai 3 yaitu terdapat 15 siswa yang tidak menggunakan tanda
baca dengan tepat, terdapat 10 siswa yang salah dalam membuat struktur kalimat
pada bagian identifikasi. Kelemahan peserta didik yang memperoleh nilai 2 yaitu
ada beberapa anak yang tidak menggunakan tanda baca dengan tepat, tidak
menuliskan kalimat.
beberapa peserta didik yang perlu perlakuan khusus pada beberapa kategori dalam
3. Deskripsi Bagian
Persentasi keberhasilan dalam kriteria pada deskripsi bagian pada post test
prates mencapai 51,5 % dengan nilai rata-rata 2,1 dan mengalami peningkatan
pada siklus I menjadi 65 % dengan nilai rata-rata sebesar 2,6 .Post test siklus I
baik maka persentasi peserta didik yang mendapat nilai rendah menjadi berkurang
53
bahwa aspek ini masuk dalam katogori cukup dan masih terdapat beberapa
siswa yang tidak menggunakan tanda baca dengan tepat, terdapat 6 siswa yang
salah dalam membuat struktur kalimat pada bagian identifikasi, dan 11 orang
menuliskan kalimat.
beberapa peserta didik yang perlu perlakuan khusus pada beberapa kategori dalam
4. Penutup
Persentasi keberhasilan dalam kriteria pada deskripsi bagian pada post test
prates mencapai 50,7 % dengan nilai rata-rata 2,0 dan mengalami peningkatan
pada siklus I menjadi 70 % dengan nilai rata-rata sebesar 2,8 .Post test siklus I
baik maka persentasi peserta didik yang mendapat nilai rendah menjadi berkurang
bahwa aspek ini masuk dalam katogori cukup dan masih terdapat beberapa
54
siswa yang tidak mencantumkan simpulan tanggapan terhadap objek, terdapat 6
orang siswa tidak menuliskan kedsnnys terhsdsp objek ysng dideskripsikan, dan
13 orang peserta tidak menggunakan tanda baca yang tepat. Kelemahan peserta
didik yang memperoleh nilai 4 orang peserta didik yang tidak menuliskan kesan
dang tanggapan nya terhadap objek yang dideskripsikan, dan 2 orang peserta didik
tidak tepat dalam penggunaan tanda baca serta tidak menuliskan kesan terhadap
beberapa peserta didik yang perlu perlakuan khusus pada beberapa kategori dalam
5. Penggunaan Bahasa
keberhasilan pada prates mencapai 44,5 % dengan nilai rata-rata 1,8 dan
sebesar 2,5 .Post test siklus I mengalami peningkatan sebesar 18 %. Karena nilai
keberhasilan yang semakin baik maka persentasi peserta didik yang mendapat
bahwa aspek ini masuk dalam katogori kurang dan masih terdapat beberapa
orang peserta didik yang tidak menggunakan kalimat yang mengandung majas
55
yang membuat pembaca seolah-olah dapat mendengar, terdapat 6 orang peserta
didik yang tidak menggunakan kalimat yang mengandung majas yang membuat
Kelemahan peserta didik yang memperoleh nilai 2 yaitu ada beberapa orang
olah melihat
beberapa peserta didik yang perlu perlakuan khusus pada beberapa kategori dalam
siklus I cukup meningkat jika dibandingkan dengan hasil prates. Hasil post test
kembali. Selain itu, dari 32 peserta didik hanya 17 orang yang tuntas maka perlu
56
Observasi dilaksanakan dengan menggunkan lembar observasi yang telah
guru dan peserta didik. Lembar observasi aktivitas guru diisi oleh kolaborator
yang bertugas sebagai observer, yakni guru pamong sebagai observer 1, Tiominar
Sirait, S.Pd. dan observer 2, Devi Maria Tri Putri, S.Pd. Observer mencatat
aktifitas yang dilakukan oleh peneliti dan peserta didik selama kegiatan
disesuaikan dengan waktu pelaksanaan tindakan baik oleh peneliti maupun mitra
I II
5 6 7 13 13 32,5%
4 11 12 23 23 57,5%
3 20 3 1 4 4 10%
2 - - - - -
1 - - - - -
Total 20 20 40 40 100%
57
∑ skor dari semua observer
∑ skor=
∑ pertemuan
Skor perolehan=∑ skor × kriteria
skor perolehan
Persentase Aktivitas= × 100 %
total skor
57,5% dengan interpretasi aktif. Ada juga beberapa aspek aktivitas guru yang
sangat aktif. Sedangkan sisanya termasuk dalam kategori cukup baik yakni 10%
Kekurangan yang dimiliki oleh guru ketika mengajar terletak pada aspek-
aspek berikut, (1) guru tidak mengingatkan peserta didik untuk menyanyikan lagu
terlalu sedikit; (4) guru kurang memberi umpan balik kepada peserta didik atas
hambatan yang ditemukan ketika proses belajar mengajar berlangsung; (5) guru
kurang mampu memotivasi peserta didik untuk berani bertanya dan menjawab
58
2) Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik
Jumlah 56 56 629
skor perolehan
Persentase aktivitas= × 100 %
total skor
59
jumlah persentase
Persentase rata−rata=
jumlah aktivitas
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik pada
siklus I tergolong baik. Untuk pertemuan pertama dari sembilan aspek aktivitas
Sementara untuk persentase rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus I
ini adalah sebesar 69,8%. Berdasarkan persentase ini, kriteria keberhasilan berada
diinterval 61-80 dengan intepretasi aktif. Akan tetapi ada beberapa aspek yang
Beberapa aspek yang peserta didiknya kurang aktif terjadi pada beberapa
kegiatan belajar yaitu, (1) kegiatan memandang; (2) membaca; dan (3) kegiatan
mengingat
pembelajaran menulis teks deskripsi. Aktivitas yang sudah baik bisa ditingkatkan
lagi, begitu pula dengan aktivitas yang masih kurang baik wajib untuk
ditingkatkan.
60
1) Pada tahap perencanaan, materi yang digunakan kurang terperinci sehingga
dalam LKPD yang harus diperbaharui beberapa poin agar tidak menimbulkan
terlalu lama sehingga ketika peserta didik memulai untuk merangkai data
hasil perolehan ke dalam teks deskripsi waktu yang digunakan tidak cukup
dan akhirnya ada peserta didik yang menggumpulkan teks deskripsi walaupun
teks deskripsi atau kreriteri yang harus ada dalam penulisan teks deskripsi,
yang tepat serta penggunakan tanda baca yang benar, penulisan huruf kapital,
3) Aktivitas pendidik dalam kegiatan ini sudah cukup baik, namun yang perlu
diperbaiki atau ditingkatkan lagi adalah pengondisian peserta didik untuk siap
dan semangat belajar. Pedidik juga harus lebih mengontrol lagi setiap peserta
didik ketika mengerjakan post test agar tidak ada peserta didik yang bermain-
main dan tidak konsentrasi. Pendidik harus lebih mampu memotivasi peserta
didik untuk mau tampil bertanya ataupun menjawab serta menotivasi peserta
61
dalam meningkat hasil menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII SMP Negeri
23 Medan. Untuk itu perlu diadakan pembelajaran siklus II agar hasil menulis teks
3.2.2 Siklus II
1. Perencanaan
deskripsi melalui media gambar, (2) menyusun lembar kerja siswa untuk
perbaikan, (3) menyiapkan media gambar, dan (4) peneliti perlu lebih
Indonesia.
5. Tindakan
Kegiatan Pendahuluan.
62
memulai pembelajaran di kelas, kemudian pendidik mengecek kehadiran peserta
dan mengaikannya dengan materi yang akan dibahas selanjutnya. Setelah itu
Kegiatan Inti
contoh teks deskripsi yang di dalamnya terdapat struktur dan unsur kebahasaan.
Pendidik dan peserta didik kemudia bertanya jawab mengenai struktur, kaidah
Hairos Waterpark Medan, setelah itu peserta didik mengamati gambar yang telah
didik. Bedanya dari siklus I, pada siklus II pertanyaan dalam LKPD lebih
dispesifikkan lagi dan objek yang diamati pada siklus II adalah gambar objek
wisata Hairos Waterpark Medan. Alasan pendidik memilih objek tersebut karena
63
peserta didik akan lebih menyukai objek yang pada umumnya mereka telah
mendatanginya. Pada saat peserta didik menjawab pertanyaan dari lembar kerja,
Kegiatan penutup.
menulis teks cerita deskripsi dan memberi umpan balik atas hambatan-hambatan
selanjutnya.
Berikut adalah hasil post test siklus II peserta didik kelas VII D SMP
Negeri 23 Medan.
Tabel 4.9
A B C D E
1 A.H 4 3 3 3 3 16 80
2 A.N.S 4 4 4 3 3 18 90
3 A.S 3 3 3 3 2 14 70
4 A.F 3 3 3 3 3 15 75
5 A.S.I 4 3 3 3 3 16 80
6 A.M 4 4 3 3 3 17 85
7 A.H 4 3 3 3 3 16 80
64
8 B.A 4 4 3 3 3 17 85
9 F.A 4 3 3 3 2 15 75
2 F.H 4 3 3 3 3 16 80
11 G.R 3 3 2 3 3 14 70
12 H.K 4 4 3 3 3 17 85
13 I.R 4 4 3 3 2 16 80
14 K.M 4 4 3 3 3 17 85
3 L.A 4 3 3 3 3 16 80
16 M.I 3 4 3 3 3 16 80
17 N.F 3 4 3 4 3 17 85
18 N.A 4 4 3 3 3 17 85
19 N.Z.A 4 3 3 3 3 16 80
4 P.H 4 4 3 4 3 18 90
21 P.N 3 3 2 2 2 12 60
22 Q.S 4 3 3 4 3 17 85
23 R.A 3 4 4 3 3 17 85
24 R.P 4 3 3 3 3 16 80
25 S.Z 4 4 3 3 3 17 85
26 S.S 3 4 3 3 3 16 80
27 S.N 4 3 3 3 3 16 80
28 S.R 3 3 2 3 2 13 65
29 W.C 3 3 3 3 3 15 75
30 X.R 4 4 4 4 3 19 95
31 Y.P 4 3 3 3 3 16 80
32 Z.L 4 4 3 3 4 18 90
65
Tabel di atas menunjukkan nilai peserta didik yang diperoleh pada post
pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Hal ini terbukti dari nilai rata-
rata kelas yang berjumlah 80,6 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60.
didik), dan nilai 95 ( 1 peserta didik) . Data dalam tabel menunjukkan nilai 4
peserta didik tersebut masih dalam kategori kurang (D) dalam tingkat ≤ 74.
dihitung daya serap klasikal (DSK) pada siklus ini yang hanya mencapai 80,6 %.
perhitungan:
Maka KBK kelas hanya mencapai ketuntasan sebesar 87,5 % . Maka dapat
dalam menulis teks deskripsi. Penjelasan di atas dapat digambarkan dalam tabel
4.5.
Tabel 4.10
66
.
mendapat nilai sangat baik, 12 peserta didik mendapat nilai baik, 15 peserta didik
penilaiannya.
Tabel 4.11
2 Identifikasi 87,5 %
3 Deskripsi bagian 75 %
4 Penutup 77,5 %
5 Penggunaan bahasa 70 %
sebesar 3,7 .Post test siklus I mengalami peningkatan sebesar 10,5 %. Karena nilai
keberhasilan yang semakin baik maka persentasi peserta didik yang mendapat
nilai rendah menjadi berkurang dari hasil prates sebelumnya. Terdapat 22 orang
67
peserta didik memperoleh skor 4. Sebanyak 10 orang peserta didik memperoleh
skor 3. Berdasarkan skor pemerolehan dapat diketahui bahwa aspek ini masuk
2. Identifikasi
siklus I mencapai 77,1 % dengan nilai rata-rata 3,1 dan mengalami peningkatan
pada siklus I menjadi 87,5 % dengan nilai rata-rata sebesar 3,5 .Post test siklus II
baik maka persentasi peserta didik yang mendapat nilai rendah menjadi berkurang
dari hasil prates sebelumnya. Terdapat 15 orang peserta didik memperoleh skor 4.
3. Deskripsi Bagian
Persentasi keberhasilan dalam kriteria pada deskripsi bagian pada post test
siklus II mengalami peningkatan dari nilai post tes siklus I sebelumnya. Persentasi
keberhasilan yang semakin baik maka persentasi peserta didik yang mendapat
peserta didik memperoleh skor 3 dan 3 orang peserta didik memperoleh skor 2
68
Berdasarkan skor pemerolehan dapat diketahui bahwa aspek ini masuk dalam
katogori cukup.
4. Penutup
Persentasi keberhasilan dalam kriteria pada bagian penutup pada post test
dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 77,5 % dengan nilai rata-rata
sebesar 3,1 .Post test siklus II mengalami peningkatan sebesar 7,5 %. Karena nilai
keberhasilan yang semakin baik maka persentasi peserta didik yang mendapat
peserta didik memperoleh skor 3, dan 1 orang peserta didik memperoleh nilai 2.
Berdasarkan skor pemerolehan dapat diketahui bahwa aspek ini masuk dalam
katogori cukup.
5. Penggunaan Bahasa
test siklus II mengalami peningkatan dari post tes siklus II sebelumnya. Persentasi
keberhasilan pada siklus I mencapai 62,5 % dengan nilai rata-rata 2,5 dan
sebesar 2,8 .Post test siklus II mengalami peningkatan sebesar 7,5 %. Karena nilai
keberhasilan yang semakin baik maka persentasi peserta didik yang mendapat
69
Terdapat 1 orang peserta didik memperoleh skor 4. Sebanyak 26 orang
peserta didik memperoleh skor 3, dan 5 orang peserta didik yang memperoleh
nilai 2. Berdasarkan skor pemerolehan dapat diketahui bahwa aspek ini masuk
c. Observasi Siklus II
observasi seperti pada siklus I, yakni lembar observasi aktivitas guru dan peserta
didik. Lembar observasi aktivitas guru diisi oleh kolaborator yang bertugas
sebagai observer, yakni guru pamong sebagai observer 1) Tiominar Sirait, S.Pd.
dan observer 2) Devi Maria Tri Putri, S.Pd. Observer mencatat aktifitas yang
I II
5 13 14 27 27 67,5%
4 7 6 13 13 32,5%
3 - - - - -
70
2 20 - - - - -
1 - - - - -
Total 20 20 40 40 100%
skor perolehan
Persentase Aktivitas= × 100 %
total skor
sebesar 67,5% dengan interpretasi sangat aktif. Ada juga beberapa aspek aktivitas
guru yang mencapai kategori sangat baik dengan persentase 32,5% dengan
intepretasi aktif.
sebesar 67,5%. Ada juga beberapa aspek aktivitas guru yang mencapai kategori
pembelajaran menggunakan media gambar sudah sangat baik dan aktif. Aktivitas
guru ini juga tentu akan mempengaruhi pada aktivitas peserta didik dalam
aktif.
71
3) Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik
terhadap aktivitas peserta didik juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan
mengisi lembar observasi yang sudah disiapkan. Data hasil pengamatan aktivitas
72
Aktif
Jumlah 68 68 762,4
skor perolehan
Persentase aktivitas= × 100 %
total skor
jumlah persentase
Persentase rata−rata=
jumlah aktivitas
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik pada
siklus II tergolong sangat baik, dari 9 aspek aktivitas belajar pada siklus II
mendapat skor 68 dari skor maksimal 80. Jumlah skor perolehan dari hasil
aktivitas belajar peserta didik pada siklus II ini adalah sebesar 84,7%. Berdasarkan
sangat aktif.
4.1.4 Pembahasan
73
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan sebelumnya,
diperoleh data bahwa kemampuan peserta didik dalam menulis teks deskripsi
ditunjukkan oleh hasil belajar peserta didik melalui nilai yang mereka peroleh.
Jika pada siklus I terdapat 17 peserta didik yang mendapat nilai tuntas, sedangkan
Peningkatan ini juga ditunjukkan oleh daya serap peserta didik secara
klasikal. Jika pasa siklus I data serap klasiknya mencapai 71,8%, pada siklus II
pada siklus I adalah 53,1% meningkat menjadi 87,5% pada siklus II.
waktu yang kurang menurut peserta didik untuk menulis teks deskripsi, kurangnya
pemahaman peserta didik mengenai materi ajar yakni unsur yang harus ada dalam
Hal lain yang perlu disampaikan juga adalah nilai rata-rata yang
diperoleh peserta didik sebelum pembelajaran, yaitu hasil prates sebesar 53,1
mengalami kenaikan menjadi 71,8 pada hasil post test siklus I, dan kembali
meningkat menjadi 80,6 pada hasil post test siklus II. Secara keseluruhan hasil
belajar peserta didik telah mencapai kriteria ketuntasan minumun (KKM) sebesar
75.
Peningkatan hasil belajar peserta didik dari prates hingga post test siklus
74
Tabel 4.14Hasil Belajar Peserta Didik Pada Prates, Siklus I, dan Siklus II
2 Nilai maksimal 75 80 95
3 Nilai minimal 35 55 60
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
Pretest
50.00%
Siklus I
40.00% Siklus II
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
2. Aktivitas Guru
75
Observasi yang dilakukan kolaborator penelitian yang bertindak sebagai
observer menyatakan bahwa aktivitas guru adalah baik pada sisklus I, kemudian
meningkat menjadi sangat baik pada siklus II. Pernyataan ini diperoleh melalui
prosesnya, guru banyak berfungsi sebagai fasilitator yang melayani peserta didik,
Hasil observasi aktivitas guru dari kedua siklus yang meningkat terlihat
80%
70%
60%
50%
40% Siklus I
Siklus II
30%
20%
10%
0%
Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
76
Hasil analisis data lembar observasi yang telah dilakukan sebelumnya,
aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Pada siklus I
rata-rata persentase aktivitas guru pada kategori cukup aktif sebesar 10%, kategori
aktif sebesar 57,5%, dan kategori sangat aktif sebesar 32,5%. Kemudian pada
siklus II meningkat pada kategori aktif menjadi 32,5% dan kategori sangat baik
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan rekan guru dalam dua
siklus pelaksanaan tindakan kelas, diperoleh data bahwa aktivitas atau keaktifan
kategorikan baik sebesar 69,8% dengan interpretasi aktif, sedangkan pada siklus II
keaktifan peserta didik meningkatkan menjadi sangat baik sebesar 84,7% dengan
melaksanakan pembelajaran namun pada siklus ini masih terdapat kendala yakni
pemahaman peserta didik akan materi pelajaran masih kurang, interaksi antar
peserta didik dalam kelompok pun masih kurang, dan pemanfaatan waktu dalam
kegiatan pembelajaran dengan tepat, aktivitas peserta didik semakin terarah dan
dilaksanakan.
77
Peningkatan aktivitas peserta didik dari kedua siklus terlihat dalam tabel
diagram berikut.
80%
70%
60%
50%
40% Siklus I
Siklus II
30%
20%
10%
0%
Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif
78
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 23 Medan dan menulis teks deskripsi
79
pada siklus II mencapai rata-rata nilai 80,6 atau dengan ketuntasan
87,5% yakni mengalami peningkatan 27,5% dari siklus I. Maka, media
pembelajaran gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis teks
deskripsi kelas VII SMP Negeri 23 Medan.
2. Media pembelajaran gambar terbukti efektif digunakan dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi.
3. Penggunaan media gambar ini dalam pembelajaran menulis teks deskripsi
juga mendapat tanggapan dan respon yang positif dari peserta didik.
4. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa hipotesis penelitian pada bab
sebelumnya yakni penggunaan media gambar dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam menulis teks deskripsi.
B. Saran
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin
pembelajaran lain.
80
81