Nim : 181035
Kelas : IV. A
1. Formula sediaan solid berbasis bahan alam disertai cara pembuatan dan persyaratan
mutunya
Uji Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Jambu Monyet (Anacardium occidentale L.)
dengan Bahan Pengikat PVP (Polivinilpirolidon) secara Granulasi Basah
Laktosa 288,5 mg
PVP 3% 19,5 mg
Aquadest qs
1. Bahan baku segar diletakkan pada loyang yang terbuat dari alumunium dan
dikeringkan dalam oven pada suhu 50 0 C sampai kering.
2. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air, sehingga mencegah
terjadinya pembusukan oleh cendawan atau bakteri, selain itu bahan yang telah
dikeringkan akan lebih mudah diserbukkan, kemudian diayak dengan ayakan no
40
Dalam penelitian ini berat ekstrak kering daun Jambu monyet 303 mg.
b. Uji kerapuhan
Sebanyak 20 tablet dibersihkan dari debu yang melekat pada tablet. Timbang 20
tablet tersebut, dimasukkan dalam alat friabilator. Alat diputar sebanyak 100 kali
putaran atau putar selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm.
Persyaratan : Apabila nilai kekerasan tablet tinggi maka kerapuhannya akan
rendah, begitu juga sebaliknya.
Salep ekstrak rimpang kunyit yang dibuat dua konsentrasi yaitu 4% dan 8% sebanyak 35
g dengan bobot dilebihkan 20% dengan menggunakan 2 basis salep yaitu basis
hidrokarbon dan basis serap.
Pembuatan Salep
UJI EVALUASI
Sediaan salep yang sudah diformulasi selanjutnya dilakukan evaluasi sediaan selama 14
hari yang dilakukan pada hari-hari ganjil. Ada 6 uji evaluasi yang akan dilakukan, yaitu:
a. Uji organoleptis
Pengujian organoleptik dilakukan dengan mengamati sediaan salep dari bentuk,
bau dan warna sediaan. Spesifikasi salep yang harus dipenuhi adalah memilih
bentuk setengah padat, warna harus sesuai dengan spesifikasi pada saat
pembuatan awal salep dan baunya tidak tengik.( Depkes RI)
Persyaratan : Pengamatan dilakukan terhadap bentuk, bau dan warna
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas sediaan dilakukan dengan cara salep dioleskan pada sekeping
kaca atau bahan transparan lain yang cocok harus menunjukkan susunan yang
homogen.
Salep yang homogen ditandai dengan tidak terdapatnya gumpalan pada hasil
pengolesan, struktur yang rata dan memiliki warna yang seragam dari titik awal
pengolesan sampai titik akhir pengolesan. Salep yang di uji diambil tiga tempat
yaitu bagian atas, tengah dan bawah dari wadah salep.
Persyaratan : Tidak adanya partikel atau gumpalan yang tersisa pada sediaan.
c. Uji daya sebar
Pengujian daya sebar dilakukan dengan cara meletakkan 0,5 g salep di antara
dua lempeng objek transparan yang diberi beban 100. Pengukuran diameter daya
sebar dilakukan setelah salep tidak menyebar kembali atau lebih kurang 1 menit
setelah pemberian beban.
Persyaratan : Diameter daya sebar salep yang baik antara 5-7 cm.
d. Uji pH salep
Pengukuran nilai pH menggunakan alat bantu stik pH universal yang dicelupkan
ke dalam 0,5 g salep yang telah diencerkan dengan 5 mL aquadest.
Persyaratan : Nilai pH salep yang baik adalah 4,5-6,5 atau sesuai dengan nilai
pH kulit manusia.
e. Uji Daya Lekat
Uji daya lekat dilakukan dengan cara meletakkan salep secukupnya di antara
kedua kaca objek. Kemudian diberi beban 1 kg selama 5 menit. Kedua objek
tersebut dipisahkan dengan menarik kaca objek yang di atas dengan beban
seberat 80 g melewati sebuah kontrol, sedangkan kaca objek yang di bawah
ditahan dengan beban. Lamanya waktu yang diperlukan untuk memisahkan kedua
objek tersebut dicatat sebagai waktu lekat.
Persyaratan : Syarat salep yang baik apabila semakin lama waktu yang
diperlukan hingga kedua objek glass terlepas, maka semakin baik daya lekat salep
tersebut. Semakin lama salep melekat pada kulit, maka efek yang ditimbulkan
juga semakin besar.
f. Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan
Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan dilakukan dengan uji tempel terbuka (open
test). Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada lengan
bawah, kemudian dibiarkan terbuka selama 5 menit dan diamati reaksi yang
terjadi. Reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau
bengkakpada kulit lengan bawah yang diberi perlakuan.
Persyaratan : Tidak adanya iritasi setelah dioleskan pada lengan bawah selama 5
menit.
g. Uji peninggalan bekas warna salep pada kulit sukarelawan
Uji peninggalan bekas warna salep pada kulit sukarelawan dilakukan dengan
mengoleskan sediaan pada lengan bawah, kemudian dibiarkan terbuka dan
diamati. Uji ini dilakukan untuk melihat peninggalan bekas warna salep di kulit.
Persyaratan : tidak ada peninggalan bekas warna salep di kulit.
3. tahapan pencampuran/ pembuatan formula massage oil dan persyaratan mutunya
Oleum cocos
35,8%
Oleum glycine
20%
Oleum cajuput
2%
Oleum foeniculli
2%