Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lahirnya Undang Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah

telah memberikan peluang yang sangat baik bagi pertumbuhan perbankan

syariah di Indonesia. Undang-undang ini memungkinkan bank dapat

beroperasi sepenuhnya secara syariah atau bank konvensional yang dapat

membuka cabang khusus syariah atau biasa disebut unit usaha syariah. Unit

Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor

pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip

Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan

di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang

berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau

unit syariah.

Perbankan syariah berkembang secara pesat di Indonesia, terutama

setelah terjadi krisis moneter pada tahun 1997 dan 1998 yang disebabkan oleh

kebijakan pemeintah yang menerapkan kebijakan mengambang (free floating

exchanging rate) yang kemudianmenjadikan Indonesia a full-blowbanking

crisis yang berdampak buruk bagi sektor keuangan dan sektor riil. Hal ini

membuat perekonomian Indonesia makin terpuruk dibandingkan dengan

negara Asia lainnya. Dengan terjadinya perubahan UU No. 7 tahun 1992

menjadi UU No.10 tahun 1998 memberikan peluang untuk Indonesia

1
mendirikan bank dengan dual banking system, yaitu konvensional dan syariah.

Menjadi pelopor bank syariah pertama di Indonesia.

Bank Syariah membuktikan bahwa sistem yang digunakan perbankan

syariah lebih tahan terhadap guncangan ekonomi, ditambah lagi dengan

dikeluarkannya UU No. 21 Tahun 2008 yang menjadi landasan kuat sekaligus

keyakinan kepada masyarakat terhadapa perbankan syariah. Secara umum

bank konvensional dan syariah memiliki mekanisme yang sama dalam hal

teknis seperti penerimaan uang, pemindah bukuan, dan persyaratan dalam

memperoleh pembiayaan. Perbedaan yang paling mendasar terletak pada

akadnya, dimana seluruh perjanjian dilakukan sesuai dengan syariat Islam,

seperti larangan untuk penerapan riba dan larangan transaksi dengan motif

spekulasi, dan lebih mengutamakan transaksi investasi. Hal inilah yang

membuat bank syariah unggul dan islami dan menguatkan bank syariah

sebagai lembaga keuangan yang memiliki keterkaitan erat dengan sektor riil.

Meskipun demikian, masyarakat telah lebih dulu mengenal bank konvensional

sehingga kebanyakan dari mereka sudah memiliki loyalitas terhadap bank

konvensional. Hal ini dikarenakan oleh asumsi masyarakat bahwa lembaga

pembiayaan konvensional telah memiliki pengalaman di bidang keuangan

selama ratusan tahun, terlebih lagi perbankan konvensional memperoleh

dukungan dari banyak sektor seperti pemerintah, praktisi, akademisi, dan

universitas jika dibandingkan dengan perbankan syariah yang baru dua dekade

berdiri di Indonesia.

2
Banyak program dan produk yang ditawarkan dalam perbankan, seperti

pemberian modal bagi masyarakat yang membutuhkan modal usaha, pinjaman

untuk pembelian kebutuhan masyarakat seperti rumah, kendaraan, maupun

kebutuhan yang sesuai dengan standar yang ditentukan, begitu juga dengan

berbagai produk untuk kesejahteraan masyarakat, misalnya produk simpanan

yang memberikan kemudahan dengan aspek keuntungan bagi masyarakat,

simpanan bagi kebutuhan anak-anak dalam kebutuhan pendidikan, kesehatan,

maupun jiwa sebagai bentuk asuransi bank terhadap masyarakat.1

Secara praktis, perbankan mempunyai peran penting atas kebutuhan

masyarakat. Aplikasi yang dibangun di dalam perbankan seyogyanya untuk

kepentingan dan kebutuhan keuangan masyarakat yang disimpankan oleh

bank dan dapat diambil kembali jika dibutuhkan. Perkembangan perbankan

menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat modern saat ini, yaitu dengan

prinsip kemudahan dan praktis bagi setiap kebutuhan masyarakat. Masyarakat

modern membutuhkan sebuah pekerjaan yang instan, yaitu tidak mau “repot”

dalam kebutuhannya, maupun menyimpan uangnya.2

Meningkatnya pertumbuhan perbankan merupakan keniscayaan atas

dasar kebutuhan masyarakat atas hartanya. Hal itu terlihat dari

bermunculannya perbankan syariah dalam skala yang lebih besar. Konsep

perbankan syariah didasarkan atas ekonomi secara Islam yang berlandaskan

kepada ketentuan al- Quran dan al-Hadist. Islam sangat berhati-hati terhadap

1
Hayat, “Globalisasi Perbankan Syariah: Tinjauan Teoritis dan Praktis dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean 2015”, Hunafa: Jurnal Studia Islamika, (Vol. 11, No. 2, Desember
2014: 293-314), hlm. 294.
2
Ibid.

3
transaksi dalam bidang ekonomi, karena didalamnya mengandung unsur-unsur

yang mengarah kepada kebathilan.3

Untuk meningkatkan laju pertumbuhan perbankan syariah, maka salah

satu yang diperhatikan adalah produk-produk unggulan. Perbankan syariah

wajib mengemas setiap memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap nasabah,

termasuk kemampuan memasarkannya kepada nasabah. Tugas pemasaran

merupakan peranan penting dalam menunjang keberhasilan yang berhubungan

langsung dengan konsumen atau nasabah sehingga dapat mempengaruhi

konsumen atau nasabah untuk memutuskan, memakai atau tidak produk yang

ditawarkan.

Banyaknya produk-produk bank syari’ah yang belum dipahami oleh

masyarakat, kurang populernya produk-produk pembiayaan yang secara teori

dapat memberikan kontribusi langsung terhadap sektor riil, dan rentannya

bank syari’ah terhadap resiko likuiditas jika memberikan pembiayaan

mudharabah ini merupakan hal yang menghambat berkembang pesatnya

pertumbuhan nasabah pada bank syari’ah. Secara garis besar belum

semaksimal apa yang ditargetkan oleh pihak perusahaan atau bank dan

kemungkinan juga tidak sesuai dengan prinsip syari’ah dalam ekonomi Islam.

Sistem perbankan syariah memiliki kesamaan dengan sistem perbankan

konvensional dalam hal mencari keuntungan dan pelayanan masyarakat

dalam bisnis keuangan. Namun keduanya memiliki perbedaan dalam hal

sistem balas jasa yang diberikan kepada para nasabah. Dengan berpegang

pada prinsip balas jasanya masing-masing, kedua sistem perbankan ini


Ibid., hlm. 295.
3

4
bersaing bebas dalam pasar uang dimana jutaan nasabah diperebutkan dengan

berbagai strategi Bisnis perbankan syariah tidak saja dilakukan oleh bank-

bank yang murni berbasis syariah, tetapi hampir seluruh Bank Konvensional

juga membuka bisnis perbankan syariah ini.

Dengan banyaknya bisnis perbankan di Jambi, masyarakat memiliki

lebih banyak pilihan dalam mengelola dananya. Baik Bank Syariah maupun

Bank Konvensional menawarkan begitu banyak fasilitas pelayanan, promosi

dan produk yang sangat memanjakan para nasabahnya. Kondisi persaingan

bisnis perbankan ini mendorong setiap bankir untuk mencari berbagai strategi

pelayanan terbaik agar dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan

nasabah yang telah ada, termasuk strategi penawaran produk tabungan haji

Salah satu bank yang gencar memberikan promosi produknya adalah

Bank Mega Syariah. Bank Mega Syariah menawarkan sesuatu yang baru

yaitu Tabungan Haji iB Mega Syariah dengan kemudahan dan juga

profesionalitas, Dilihat dari jumlah nasabah yang menabung pun cukup

banyak. Berikut ini adalah jumlah nasabah Tabungan Haji iB Mega Syariah

di Bank Mega Syariah Kota Jambi pada tiga tahun terakhir:

Tabel 1
Jumlah Nasabah Tabungan Haji iB Mega Syariah Kota Jambi

Tahun Jumlah Nasabah Tabungan Haji iB Mega Syariah


2013 279 nasabah
2014 414 nasabah
2015 703 nasabah
2016 616 nasabah

5
Jumlah nasabah Tabungan Haji iB Mega Syariah pada tahun 2014

mengalami kenaikan sebanyak 135 nasabah. Sedangkan, pada tahun 2015

jumlah nasabah Tabungan Haji iB Mega Syariah mengalami kenaikan

sebanyak 289 nasabah. Sementara di tahun 2016 mengalami penurunan. Jadi,

setiap tahun jumlah nasabah produk Tabungan Haji iB Mega Syariah di Bank

Mega Syariah Kota Jambi mengalami kenaikan dan juga penurunan. Faktor

yang mempengaruhi naik atau turunnya jumlah nasabah Tabungan Haji iB

Mega Syariah di Bank Mega Syariah Kota Jambi adalah dari banyaknya

jumlah kompetitor dan jumlah marketing founding Bank Mega Syariah Kota

Jambi sendiri

Ajaran Islam juga menganjurkan umatnya untuk berusaha dan bekerja

keras, karena berusaha dan bekerja keras adalah suatu keharusan bagi setiap

individu guna memperoleh sesuatu yang diinginkan, terutama dalam

memenuhi hajat hidup keluarga, rumah tangga maupun untuk kepentingan

pribadi. Oleh karena itu syari’at Islam sebagai suatu syari’at yang dibawa

Rasul terakhir yang mempunyai keunikan tersendiri yang bukan hanya

komprehensip tetapi juga universal dan Allah juga tidak memandang bentuk,

dan jenis pekerjaannya yang dilakukan umatnya yang penting tidak

melenceng dari syari’at Islam.

Adapun penelitian oleh laila Tantri Zulaekha tentang Faktor-Faktor

yang mempengaruhi keputusan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis UMY

dalam memilih bank syariah tahun 2015 memperoleh hasil variabel Objek

Fisik Bank, Pengtahuan, dan Promosi berpengaruh terhadap keputusan

6
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY dalam memilih bank syariah.

Dari koefisien determinasi diketahui bahwa 87.3% variasi keputusan

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY dalam memilih bank syariah

dapat di jelaskan oleh faktor Objek Fisik Bank, pengetahuan dan promosi,

sedangkan sisanya sebesar 12.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang dalam hal

ini tidak menjadi bahan penelitian penulis

Kemudian didukung oleh penelitian Muhamad Syaifudin tahun 2016

dengan skripsi Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Nasabah Dalam

Memilih Pegadaian Syariah Kabupaten Grobogan dengan hasil penelitian

pertama, faktor budaya memiliki pengaruh terhadap keputusan pengunaan

jasa Pegadaian Syariah Kabupaten Grobogan karena nilai thitung 7,051 >

ttabel sebesar 1,967. Kedua, faktor sosial memiliki pengaruh terhadap

keputusan pengunaan jasa Pegadaian Syariah Kabupaten Grobogan dengan

nilai t hitung > t tabel, yaitu nilai t hitung sebesar 2,487 > t tabel sebesar

1,967. Ketiga, faktor kepribadian memiliki pengaruh terhadap keputusan

pengunaan jasa Pegadaian Syariah Kabupaten Grobogan dengan nilai thitung

> t tabel, yaitu nilai t hitung sebesar 7,497 > t table sebesar 1,967.

Berdasarkan gambaran dan latar belakang masalah tersebut, maka

penulis tertarik untuk meneliti di Bank Muamalat Jambi yang berjudul:

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih

Produk Tabungan Haji di Bank Mega syariah Kota Jambi.

7
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini, rumusan

masalahnya adalah:

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat nasabah tabungan haji di bank

mega syariah kota jambi?

2. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi minat nasabah tabungan haji

di bank mega syariah kota jambi?

C. Batasan Masalah

Mengingat adanya keterbatasan waktu, keilmuan dan kemampuan

penulis, maka penulis membatasi masalah pada faktor-faktor yang

mempengaruhi minat nasabah terhadap produk Tabungan Haji di Bank Mega

syariah Kota Jambi.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah

terhadap produk Tabungan haji pada Bank mega syariah Kota Jambi.

b. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi minat nasabah

terhadap produk Tabungan haji di Bank Mega syariah Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

1) Merupakan wahana untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentang

teori-teori ekonomi syariah.

8
2) Sebagai khasanah pengembangan ilmu pengetahuan bidang

ekonomi syariah.

9
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kerangka Teori

1. Prilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut Sumarwan adalah semua kegiatan,

tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada

saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan

mengevaluasi. 4

Tujuan konsumen ingin membeli, menggunakan dan

menghabiskan barang dan jasa bukan hanya untuk digunakan oleh dirinya

sendiri melainkan untuk keluarga atau untuk keperluan lainnya seperti

hadiah untuk orang lain. Perilaku konsumen adalah tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan

produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan

menyusuli tindakan ini. 5 Tindakan langsung tidak hanya dipengaruhi oleh

faktor internal saja namun terkadang faktor eksternal juga memiliki peran

untuk memengaruhi konsumen itu sendiri ketika akan bertindak untuk

mendapatkan, mengkonsumsi, dan bahkan menghabiskan produk dan jasa.

Menurut The American Marketing Association dalam Setiadi,

perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai sebuah interaksi dinamis

4
Sumarwan U. Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran). Ed ke-2,
Cetakan Pertama. (Bogor (ID): Ghalia Indonesia,2011), hal. 35
5
Setiadi NJ. Periaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan dan
Keinginan Konsumen. Edisi revisi, Cetakan Ke-4, (Jakarta (ID): Kencana,2010),hal.67

10
antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia

melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. 6

Dari definisi di atas terdapat tiga ide penting yaitu perilaku

konsumen adalah dinamis (selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu),

melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan kejadian

disekitar, dan melibatkan pertukaran. Menurut Mangkunegara, perilaku

konsumen didefinisikan oleh Loudon dan Bitta sebagai proses

pengambilan keputusan dan aktivitas indvidu secara fisik yang dilibatkan

dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat

mempergunakanbarang dan jasa. 7

Dapat disimpulkan bahwa, perilaku konsumen adalah sebuah

tindakan atau kegiatan untuk mendapatkan produk dan jasa, sebelumnya

dilakukan analisis terlebih dahulu seperti mempertimbangkan baik dan

buruknya produk dan jasa tersebut dan melakukan keputusan pembelian

serta mengevaluasi

2. Bank syariah

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat.8 Bank mega syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan

6
Ibid, hal.69
7
Mangkunegara AAAP. 2009. Perilaku Konsumen. Cetakan Keempat. *Bandung (ID):
Refika Aditama,2016),hal.82
8
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
pasal 1 ayat (2)

11
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas

Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.9

Bank syariah adalah Bank umum yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, dan kantor cabang Bank asing yang

melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Bank syariah

adalah Bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum

Islam antara Bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau

pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lain sesuai kegiatan syariah.

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan dengan persetujuan

atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (peraturan BI No.2

Agustus 2000).10

Dalam hal strategi pengembangan perbankan syariah dan produk-

produknya, Indonesia memilih pendekatan yang bertahap dan

berkesinambungan (gradual and sustainable) yang sesuai Syariah (comply

to Sharia principles) dan tidak mengadopsi akad-akad yang kontroversial.

Pendekatan yang bertahap dan berkesinambungan memungkinkan

Pasal 1 ayat (7)


9

Neng Kamarni, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat dalam


10

Berhubungan dengan Bank Syariah di Kota Padang”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
(Volume 3, Nomor 1, Januari 2012), hlm. 20.

12
perkembangan yang sesuai dengan keadaan dan kesiapan pelaku tanpa

dipaksakan serta membentuk sistem yang kokoh dan tidak rapuh.

Sementara itu, pendekatan yang berhati-hati yang sesuai dengan prinsip

Syariah menjamin produk-produk yang ditawarkan terjamin kemurnian

Syariahnya dan dapat diterima masyarakat luas dan dunia internasional.11

Konsumen cenderung untuk memilih barang dan jasa yang

memberikan mashlahah maksimum dimana dalam maslahah tersebut

terdapat unsur manfaat dan berkah berbeda dengan ekonomi konvensional

yang mengkonsumsi dengan tujuan kepuasan (utility) semata. Hal ini

sesuai dengan rasionalitas islami bahwa setiap pelaku ekonomi selalu

ingin meningkatkan maslahah yang di perolehnya. Keyakinan bahwa ada

kehidupan dan pembalasan yang adil di akhirat serta informasi yang

berasal dari Allah adalah sempurna akan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kegiatan konsumsi.12

Perbedaan antara perbankan konvensional dengan perbankan

syariah tidak hanya dibatas pada unsur bunga saja. Jika dilihat atau

dianalisis secara menyeluruh, terdapat banyak perbedaan utama antara

kedua sistem perbankan tersebut yang sekaligus merupakan satu

gambaran tentang keutamaan dan kelemahan masing-masing sistem.

Sebagai acuan bagi nasabah, maka adapun ciri khas perbankan syariah

adalah:

11
Ascarya, op. cit., hlm. 203-204.
12
Neng Kamarni, op. cit., hlm. 32.

13
Perbankan Konvensional Perbankan syariah

 Berorientasi pada kepentingan  Borientasi pada kepentingan


pribadi publik.
 Senantiasa bersifat bebas  Dalam pelayanan, tidak bebas
menilai (bersifat materialistis). nilai (berdasarkan prinsip Islam).
 Uang dianggap sebaga barang  Uang dianggap sebagai alat tukar
komoditi saja dan tidak menggapnya sebagai
 Investasi yang dilakukan relatif komoditi.
luas karena termasuk kegiatan  Investasi yang dilakukan relatif
yang halal dan yang haram. terbatas karena hanya padakegiatan
 Hubungan dengan nasabah yang halal saja.
berbentuk hubungan kreditor-  Hubungan dengan nasabah
debitor. berbentuk dengan kemitraan.
 Dalam operasinya,  Dalam operasinya menggunakan
menggunakan perangkat/sistem sistem bagi hasil , jual beli atau sewa.
bunga.  Aktivitasnya tidak hanya
 Aktivitas hanya berorientasi berorientasi untuk mencapai
untuk mencapai keuntungan saja. keuntungan saja tetapi juga untuk
 Tidak memiliki dewan mencapa falah.
pengawas syariah sehingga  Penghimpunan dan penyaluran
penghimpunan dana dan dana harus sesuai dengan fatwa
penyaluran dana tidak Dewan
berdasarkan fatwa.
(Sumber: Irsyad Lubis, 2010).13

Berdasarkan perbandingan yang ada nampak ada perbedaan yang

signifikan antara perbankan konvesional dan perbankan syariah yang ada

di Indonesia, misalkan orientasi bank konvensional pada kepentingan

pribadi, sedangkan bank syariah untuk kepentingan publik.

3. Bank Mega Syariah

Prinsip-prinsip perbankan mega syariah adalah:14

a. Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai

pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.

13
Evi Yupitri & Raina Linda Sari, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Non
Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah Mandiri di Medan”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, (Vol.
1, No. 1, Desember 2012), hlm. 48-49.
14
Neng Kamarni, op. cit., hlm. 20.

14
b. Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai

akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.

c. Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". Uang

hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak

memiliki nilai intrinsik.

d. Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua

belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka

peroleh dari sebuah transaksi.

e. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak

diharamkan dalam Islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh

didanai oleh perbankan syariah.

Produk pendanaan yang ditawarkan perbankan mega syariah

Indonesia tidak berbeda dengan produk pendanaan bank mega syariah

pada umumnya yang meliputi giro, tabungan, investasi umum, investasi

khusus, dan obligasi. Akad-akad yang digunakan juga merupakan akad-

akad yang biasa diterapkan untuk produk yang bersangkutan.15

Pada produk tabungan mudharabah seperti haji, maka standarisasi

akad yang dilakukan yaitu:

a. Pada setiap penerimaan nasabah baru, bank per ketentuan internal

diwajibkan untuk menerangkan esensi dari tabungan mudharabah serta

kondisi penerapannya. Hal yang wajib dijelaskan antara lain meliputi

esensi tabungan mudharabah sebagai bentuk investasi nasabah ke

bank, definisi dan terminologi, keikutsertaan dalam skema penjaminan,


15
Ascarya, op. cit., hlm. 241.

15
profit sharing atau revenue sharing, terms and conditions, dan tata

cara perhitungan bagi hasil

b. Bank wajib meminta nasabah untuk mengisi formulir. Jika tidak ada

akad yang disertakan, maka formulir ini harus dianggap sebagai akad

perikatan permohonan keikutsertaan investasi dalam bentuk tabungan

mudharabah. Pada formulir tersebut wajib diinformasikan:

1) Tanggal dan tempat mengisi formulir;

2) Definisi dan esensi tabungan mudharabah;

3) Posisi nasabah sebagai pemilik dana dan bank sebagai pengelola

dana;

4) Hak dan kewajiban nasabah dan bank;

5) Kebebasan bank dalam mengelola dana sepanjang tidak

bertentangan dengan syariah;

6) Jumlah uang yang akan disetorkan;

7) Jangka waktu tabungan, yang berarti tak dapat ditarik atau

ditambah sewaktu-waktu. Implementasi tabungan seperti ini

disesuaikan dengan kesiapan bank untuk mengoperasikan tabungan

wadiah;

8) Perubahan jumlah uang yang diinvestasikan adalah dimungkinkan

(karena tarikan atau tambahan), sepanjang telah disepakati pada

awal akad dan sesuai jadwal waktu yang disepakati;

9) Nisbah bagi hasil yang disepakati dan tidak berubah sepanjang

jangka waktu tabungan yang disepakati. Perubahan nisbah bagi

16
hasil hanya dapat dilakukan pada akhir periode tabungan dan

menimbulkan konsekuensi akad baru;

10) Metode penghitungan: profit sharing atau revenue sharing;

11) Status revenue sharing dalam skema penjaminan yang disesuaikan

dengan ketentuan mengenai Lembaga Penjamin Pembiayaan yang

akan ditetapkan kemudian;

12) Rumus penghitungan dan faktor-faktor yang mengurangi nilai

pendapatan yang akan dibagi;

13) Contoh perhitungan bagi hasil;

14) Kondisi-kondisi tertentu yang akan mempengaruhi keberadaan

investasi tersebut (terms and conditions);

15) Definisi atas kondisi force majeur yang dapat dijadikan sebagai

dasar acuan bahwa nasabah tidak akan mengalami kerugian

(dirugikan) oleh faktor-faktor yang bersifat spesifik; dan

16) Lembaga yang akan berfungsi untuk menyelesaikan persengketaan

antara bank dan nasabah, apabila terjadi sengketa.

c. Nasabah wajib menandatangani formulir permohonan tersebut sebagai

bukti adanya kehendak dari pihak pemilik dana untuk menyerahkan

dananya kepada bank pengelola.

d. Apabila bank setuju, bank wajib menandatangani formulir tersebut

sebagai bukti adanya kesanggupan pihak bank sebagai pihak

pengelola dana, untuk menerima dana kelolaan tersebut.

17
e. Nasabah wajib menyetorkan dana sebesar nominal yang ditulis dalam

formulir permohonan dimaksud sebagai bukti investasi tunai bukan

hutang serta menegaskan jumlah investasi yang sesuai dengan yang

disepakati.

f. Apabila terdapat perubahan nisbah bagi hasil untuk periode

mendatang, maka bank wajib mengumumkannya sebelum nisbah bagi

hasil tersebut diberlakukan dalam jangka waktu minimal sesuai

kebijakan bank.

g. Bank wajib mengumumkan pendapatan yang akan dibagihasilkan

(basis angka, share base) yang menjadi acuan pembagian hasil baik

pada setiap dilakukannya proses pembagian hasil oleh bank untuk

periode tertentu.

h. Tabungan hanya dapat ditutup setelah periode investasi berakhir.16

4. Produk Tabungan haji Perbankan mega syariah

Tabungan adalah Simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau

Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak

bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya.17

Salah satu produk tabungan bank muamalat adalah tabungan haji

atau pembiayaan haji. Tabungan haji sebenarnya hampir mirip dengan

tabungan pendidikan atau tabungan rencana. Tabungan haji adalah


16
Ibid., hlm. 227-229.
17
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
pasal 1 ayat (21)

18
tabungan yang sangat direkomendasikan bagi nasabah yang berencana haji

untuk melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci. Tabungan haji tidak

diberikan bunga dari bank, maupun potongan biaya administrasi bank, dan

biaya pembukaan rekening, kecuali biaya penutupan rekening atas

permintaan penabung atau penabung menyatakan dirinya batal naik haji

(kalau ada). Penabung tetap mendapatkan buku tabungan sebagai bukti

mutasi rekening.18

 Tabungan haji memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan

dengan produk keuangan lainnya. Secara umum, seluruh Tabungan haji

yang beredar di pasar memiliki keunggulan yang tidak jauh berbeda.

Beberapa keunggulan Tabungan haji di antaranya :

a. Gratis perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri

b. Tidak dikenakan biaya administrasi dan provisi setiap bulan.19

Secara umum seluruh produk Tabungan haji yang beredar di pasaran

memiliki fitur dan memberikan manfaat yang tidak saling berbeda. Fitur

dan manfaat dari memiliki Tabungan haji yaitu  :

a. Membantu meringankan persiapan dana untuk menunaikan ibadah haji

b. Membantu perencanaan dana kebutuhan ibadah haji

c. Mendapatkan souvenir haji .20

Tabungan haji tidak memberikan bunga pada nasabah. Biasanya

Tabungan haji mewajibkan nasabahnya menyetor uang minimum Rp 100

18
Anonim, Tabungan umroh Terbaik di Indonesia, diakses melalui alamat:
https://www.cermati.com, akses 10-04-2016; 16.47 WIB.
19
Ibid.
20
Ibid.

19
ribu hingga Rp 500 ribu per bulan, walaupun untuk jumlah dan lama

setoran dibebaskan pada nasabah. Jika saldo tabungan sudah mencapai

jumlah tertentu atau sesuai dengan ketentuan agen perjalanan mengenai

biaya minimal pendaftaran haji, maka nasabah bisa langsung

mendaftarkan diri untuk berangkat haji, nasabah bisa melanjutkan setoran

tabungan haji nya. Nasabah harus memastikan biaya haji tersebut lunas

sebelum batas yang ditentukan oleh bank agar dapat berangkat haji .

Biaya yang diperlukan untuk dapat membuka Tabungan haji berbeda-

beda untuk setiap Bank. Namun secara umum biaya yang diperlukan

hanya biaya pengelolaan rekening. Setiap jumlah simpanan dalam

rekening Tabungan haji akan dilindungi oleh pihak bank bersangkutan

bersama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga produk

Tabungan haji termasuk salah satu produk keuangan yang bebas resiko.21

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menabung di Bank

Syariah

Karakteristik bank syariah yang terkenal adalah keadilan dan

kesamaan melalui pembagian keuntungan atau kerugian dan melarang

bunga. Prinsip untuk bank syariah sebagai berikut: 22 1) Melarang bunga;

bunga secara keras dilarang oleh islam dan dipahami sebagai haram (tidak

diizinkan.

21
Ibid.
22
Ibid.

20
Menurut Zulpahmi23 faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah

dalam menggunakan jasa Bank syariah adalah sebagai berikut:

1) Produk

a. Tidak adanya bunga (riba),

b. Seluruh produk sesuai syariah,

c. Sistem bagi hasil yang adil dan menentramkan,

d. Diinvestasikan pada pekerjaan yang halal dan berkah, Diinvestasikan

untuk peningkatan ekonomi dhuafa (lemah)

2) Layanan

a. Pelayanan yang cepat dan efisien,

b. Sumber Daya Manusia yang profesional dan transparan,

c. Sikap dan perilaku karyawan yang ramah dan sopan

d. Pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit,

3) Fasilitas

a. Adanya jaminan keamanan dana nasabah, Produk yang beragam,

menarik dan inovatif,

b. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis,

c. Proses bagi hasil yang sama-sama menguntungkan,

d. Fasilitas ATM dan cabang mudah ditemukan,

e. Bangunan dan ruangan Bank yang bersih dan nyaman,

f. Promosi dari bank,

g. Adanya dorongan dari pihak lain,

23
Viethzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta, Bumi Aksara, 2010), hal.
34-36.

21
h. Sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan ulama,

i. Adanya konsep yang saling menguntungkan,

j. Suku bunga di Bank konvensional tidak tetap.

F. Studi Relevan

Studi relevan merupakan hasil-hasil penelitian terdahulu (peneliti-

peneliti lain) yang terkait dengan penelitian ini pada aspek focus tema yang

diteliti. Dibawah ini adalah dua penelitian yang memiliki keterkaitan dengan I

minat menabung penelitian ini, yaitu:

Penelitian Tantri Zulaekha tentang FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS UMY DALAM MEMILIH BANK SYARIAH tahun 2015

memperoleh hasil variabel Objek Fisik Bank, Pengtahuan, dan Promosi

berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UMY dalam memilih bank syariah. Dari koefisien determinasi diketahui

bahwa 87.3% variasi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UMY dalam memilih bank syariah dapat di jelaskan oleh faktor Objek Fisik

Bank, pengetahuan dan promosi, sedangkan sisanya sebesar 12.7%

dipengaruhi oleh faktor lain yang dalam hal ini tidak menjadi bahan

penelitian penulis

Kemudian didukung oleh penelitian Muhamad Syaifudin tahun 2016

dengan skripsi Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Nasabah Dalam

Memilih Pegadaian Syariah Kabupaten Grobogan dengan hasil penelitian

pertama, faktor budaya memiliki pengaruh terhadap keputusan pengunaan

22
jasa Pegadaian Syariah Kabupaten Grobogan karena nilai thitung 7,051 >

ttabel sebesar 1,967. Kedua, faktor sosial memiliki pengaruh terhadap

keputusan pengunaan jasa Pegadaian Syariah Kabupaten Grobogan dengan

nilai t hitung > t tabel, yaitu nilai t hitung sebesar 2,487 > t tabel sebesar

1,967. Ketiga, faktor kepribadian memiliki pengaruh terhadap keputusan

pengunaan jasa Pegadaian Syariah Kabupaten Grobogan dengan nilai thitung

> t tabel, yaitu nilai t hitung sebesar 7,497 > t table sebesar 1,967.

23
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan penelitian

Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang Mempengaruhi keputusan

Nasabah memilih Produk Tabungan Haji di Bank Mega syariah Jambi.

Penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan) yang data-

datanya merupakan data angket sesuai dengan kajian ini. Jenis penelitian ini

adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sugiyono menyatakan bahwa,

penelitian deskriptif adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram

lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi

central), perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan

standar deviasi. 24

Sugiyono juga menjelaskan bahwa dalam statistic deskriptif juga

dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis

korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat

perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. 25

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer

dan data sekunder.

24
Sugiyono. Statistik untuk penelitian. (Bandung: Alfabeta,2005), hal.148
25
Ibid, hlm 148

24
1. Data Primer

Data primer adalah “data yang diambil dari sumber data primer

atau sumber pertama di lapangan.”26 Data primer merupakan data yang

diambil langsung dari sumber pertamanya. Data primer yang penulis

maksudkan adalah data yang penulis peroleh langsung dari lapangan yaitu

informasi dari kepala marketing Bank Mega syariah Jambi, para karyawan,

dan nasabah bank tersebut. Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu

hasil wawancara dan kuesioner yang telah disebarkan kepada nasabah

yang menabung di Bank Mega syariah Jambi, yaitu tentang faktor fakor

yang mempengaruhi keputusan nasabah memilih tabungan haji mega

syariah..

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang bukan di usahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran

keterangan-keteragan atau publikasi lainnya.27

Data sekunder merupakan data atau informasi penunjang

penelitian yang didapat dari studi literature, buku, jurnal, internet, studi

kepustakaan lain. Data sekunder diperoleh secara tidak langsung media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah arsip ,

dokumentasi, literatur perpustakaan lainnya.


26
Burhan Bungin, Metodologi Penelitan Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013),
hlm. 128.
27
Ibid, hlm. 91.

25
Adapun sumber data dalam penelitian yang terdapat di Bank Mega

syariah Kota Jambi meliputi:

1) Kepala Marketing Bank Mega syariah Kota Jambi

2) Para Karyawan

3) Para Nasabah

4) Dokumen/arsip.

5) Peristiwa/kejadian

C. Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas dari objek atau

subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi

populsi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang menabung di bank

mega syariah jambi yang berjumlah 616 nasabah.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi itu28

Pengambilan ukuran sample dalam penelitian ini adalah memakai

rumus slovin Dengan jumlah populasi sebanyak 616 nasabah, maka

penentuan besaran sampelnya dilakukan sebagai berikut

28
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), hlm. 117

26
N=

= 86.03

Berdasarkan hasil di atas maka peneliti mengambil ukuran sampel

sebesar 86 nasabah yang menabung di tabungan haji.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. 32 Observasi

ini dilakukan sebagai studi pendahuluan mengenai minat nasabah.

2. Dokumentasi

Dokumentasi sebagai cara mencari dan mengurai hal-hal atau

variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar, majalah,

notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya.”29 Metode

dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi non manusia,

sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan-catatan,

pengmuman, instruksi, aturan-aturan, laporan, keputusan atau surat

lainnya, catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan fokus

penelitian. Data yang di kumpulkan mengenai teknik tersebut berupa kata-

29
Ibid, hlm. 231.

27
kata, tindakan dan dokumen tertulis lainnya, dicatat dengan menggunakan

catatan-catatan. Dokumentasi penulis gunakan sebagai instrumen utama

untuk memperoleh sumua data-data yang berhubungan dengan gambaran

umum keputusan nasabah syariah di Bank Mega syariah Kota Jambi.

3. Kuesioner

Kuesioner, adalah daftar pernyataan tertulis yang diajukan kepada

responden (nasabah). Dalam penelitian ini yang digunakan adalah close

questionnaire dimana pilihan jawaban telah dirancang dan ditetapkan oleh

peneliti.

E. Teknik analisi data

1. Analisis deskriptif

Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan

penyusunan daftar pernyataan untuk dapat di hitung berdasarkan statistik,

untuk itu data perlu diubah menjadi kuantitatif yaitu dengan memberikan

angka (skor) untuk setiap jawaban dengan menggunakan skala likerts.

Masing-masing item pernyataan dibuka peluang kemungkinan lima

jawaban atau skala lima tingkat (likerts), dimana responden diharuskan

memilih salah satu dari lima jawaban yang tersedia dengan bobot sebagai

berikut:

a) Jawaban sangat setuju (a) diberi bobot 5

b) Jawaban setuju (b) diberi bobot 4

c) Jawaban cukup setuju (c) diberi bobot 3

d) Jawaban tidak setuju (d) diberi bobot 2

28
e) Jawaban sangat tidak setuju (e) diberi bobot 1

Metode kuantitatif dilakukan dengan menyusun dan menghitung

jawaban pada tabel frekuensi distribusi untuk mengetahui apakah tingkat

peroleh nilai (skor) variabel penelitian. Untuk itu dibuat kriteria

pengklasifikasian yang mengacu pada ketentuan-ketentuan yang

dikemukakan oleh Husein Umar dimana rentang skala diperoleh dengan

rumus sebagai berikut:

RS =

Keterangan:

RS = Rentang Skor

n = Jumlah Responden

m = Jumlah alternatif jawaban tiap item30

Berdasarkan ketentuan ini, maka kriteria pengklasifikasian

mengenai variabel identifikasi prinsip akuntansi syariah Jambi adalah

sebagai berikut:

RS =
= 68.8

Wiersma dan Stephen mengatakan bahwa Skala Likert terdiri dari

beberapa poin dalam skala dan interval antara nilai yang diasumsikan

secara keseluruhan. Sebelum menggunakan Likert Scale, berdasarkan


30
Hussein Umar. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. (PT Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta, 2005) hlm.45

29
jumlah responden, maka di temukanlah klasifikasi nilai tertinggi dan

terendah sebagai berikut :

Terendah : 68.8

Tertinggi : 344

Interval dari minat dapat diukur dengan tabel seperti dibawah ini:

Tabel 1 Rentang Skala

Nilai Rentang Skala


68.8 – 136.6 Sangat Tidak baik
137.6 – 205.4 Tidak baik
206.4 – 274.2 Cukup
275.2 – 344 Baik
> 344 Sangat Baik
(data diolah berdasarkan teori Umar)

2. Regeresi Sederhana

Untuk menjawab permasalahan kedua yaitu untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah digunakan analisis

regresi berganda dengan model persamaan:

Y = β0 + β 1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3 + e .

Dimana :

Y = Keputusan Nasabah menabung di Tabungan haji mega syariah

βo = Konstanta

β 1- β 2 = Koefisien Regresi

X1 = produksi

X2 = layanan

X3 = fasilitas

30
βo = Konstanta

Selanjutnya untuk melihat berapa besar pengaruhnya variabel

independent terhadap variabel dependent digunakan koefisien determinan

yang merupakan salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk

mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel, yang

disimbolkan dan dirumuskan:

Untuk mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara satu

variabel dengan variabel lain maka digunakan formula koefisien korelasi:

r=

Besarnya koefisien korelasi (r) antara dua macam variabel adalah

nol sampai dengan ± 1. Apabila dua buah variabel mempunyai nilai r = 0,

berarti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila

dua buah variabel mempunyai r = ± 1, maka dua buah variabel tersebut

mempunyai hubungan yang sempurna baik hubungan positif maupun

negatif.

Untuk menguji hipotesis secara parsial (individu) yang

dikemukakan maka digunakan uji t (t-test) dengan rumus:

31
Dimana :

= Koefisien regresi hasil estimasi

= simpangan baku

Dari kaedah pengambilan keputusan, bila t hitung yang diperoleh

lebih besar atau sama dengan t-tabel maka hipotesa nol ditolak dan

hipotesa alternatif diterima. Berarti variabel independent mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependent, sebaliknya bila t-hitung lebih kecil

dari t-tabel berarti hipotesa alternative ditolak, ini berarti tidak ada

pengaruh variabel independent secara parsial terhadap variabel dependent

pada tingkat keyakinan tertentu.

32
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Sejarah Perusahaan Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia

diawali dari sebuah bank umum bernama PT Bank Umum Tugu yang

berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group (PT. Para Global

Investindo dan PT. Para Rekan Investama), kelompok usaha yang juga

menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan beberapa Perusahaan lainnya,

mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank

syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu

resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia.

Komitmen penuh PT Para Global Investindo sebagai pemilik saham

mayoritas untuk menjadikan PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank

syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui

pemberian modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan

perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari

Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar

perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif.

Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang

memiliki semboyan "untuk kita semua" tumbuh pesat dan terkendali serta

menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh

berbagai penghargaan dan prestasi. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai

dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Syariah Mega Indonesia selalu

33
berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian.

Didukung oleh beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, PT. Bank

Syariah Mega Indonesia terus berkembang, hingga saat ini memiliki 15

jaringan kerja yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas

yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Pulau Jawa dan di luar Jawa.

Guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya di bidang

keuangan, PT Bank Syariah Mega Indonesia juga bekerjasama dengan PT

Arthajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyelenggara ATM Bersama serta

PT. Rintis Sejahtera sebagai penyelenggara ATM Prima dan Prima Debit. Ini

dilakukan agar nasabah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan

lebih efisien, praktis, dan nyaman.

Visi Bank Syariah adalah Kebanggan bangsa. Misinya adalah

Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan,

melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi

stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa. Nilai-nilai Visioner

adalah Amanah, Profesional, Konsisten, Interpreneurship, Teamwork.

B. Jenis Usaha dan Kegiatan

Bank Mega Syariah selaku bank yang berprinsip syariah, dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga dalam

menentukan imbalan atas dana yang digunakan dan ditanamkan oleh suatu

pihak. Penentuan yang dipinjamkan maupun dana yang disimpan dibank

berdasarkan prinsip bagi hasil sesui dengan hukum islam. Dalam hukum

islam,bunga adalah riba dan harus dihindarkan.Dalam hal ini penulis

34
membatasi pembahasan mengenai bagaimana Bank Syariah maenyalurkan

dana, dalam hal ini kredit mikronya kepada masyarakat. Bank Mega Syariah

menyalurkan dana dalam bentuk :

1. Pembiayaan atas dasar Murabahah Murabahah adalah transaksi jual beli

suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin

yang disepakati oleh kedua pihak, diman penjual menginformasikan

terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.

2. Pembiayaan atas dasar Musyarakah Musyarakah adalah transaksi dana dari

dua atau lebih pemilik dana atau barang untuk menjalankan usaha tertentu

sesuai syariah dengan pembagian hasil antara kedua belah pihak

berdasarkan nisbah yang disepakati ,sedangkan pembagian kerugian

berdasarkan proporsi modal masing-masing.

3. Pembiayaan atas dasar Qardh Qardh adalah transaksi pinjam-meminjam

dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan

pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan landasan kerja bagi seluruh karyawan

yang ada dalam suatu perusahaan, dimana struktur organisasi ini pada

pokoknya mengandung penerapan batas-batas tuga, wewenang dan tanggung

jawab dari masing-masing karyawan perusahaan. Oleh sebab itu pemimpin unit

sebagai orang yang bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi harus

mampu mengkoordinasikan seoptimal mungkin, khususnya terhadap seluruh

sumber daya manusia yang ada didalam baik secara vertikal, horizontal

35
maupun lateral. Adapun gambar struktur organisasi dari BANK MEGA

SYARIAH JAMBI sebagai berikut

D. Uraian Tugas

1. Unit Manager Tugasnya :

a. Bertanggung jawab atas pencapaian budget yang telah ditetapkan

perusahaan

b. Bertanggung jawab mengatur / merencanakan semua hubungan bank

dengan nasabah maupun calon nasabah yang ditanda tanganinya serta

mempunya perencanaan dan strategi pemasaran yang jelas sesuai dengan

visi dan misi perusahaan serta mengidentifikasikan peluang bisnis yang

dapat dikembangkan.

c. Mengkoordinasikan dan membimbing para marketing officer untuk

bekerja optimal, efektif, efisien dan sesuai dengan kualifikasi yang

36
dimilki dan juga memonitor pelaksanaan pemberian kredit agar sesuai

dengan kebijaksanaan perusahaan.

d. Membuat pemetaan (map out ) area pemasaran dan membagi zona

penjualan ke masing-masing accounyt officer.

2. Staff Audit ( Operational Officer)

Tugasnya :

a. Memeriksa tiket-tiket transaksi operasional

b. Memeriksa adanya selisih pembukuan

c. Menyusun laporan rekonsiliasi secara dua mingguan

3. Staff Administrasi ( Loan Admint )

Tugasnya :

a. Melakukan entry data dan upgating modul pembiyaan

b. Melakukan updata kartu pembiayaan

c. Melakukan perencanaan saldo pembiayaan menurut modul pembiayaan

d. Mencetak dana tunggakan pembiyaan sesuai dengan permintaan

pemimpin atau marketing

4. Staff Remedial ( Relationship Officer )

Tugasnya :

a. Membuat daftar kunjungan nasabah dan daftar penagihan harian

b. Menjaga hubungan baik dengan nasabah, untuk kelancaran pembayaran

pembayaran kredit pinjamannya

c. Memberikan rekomendasi kepada unit manager untuk nasabah-nasabah

lancar yang akan diberikan fasilitas pinjaman tambahan ( Top up )

37
d. Melakukan penagihan terhadap nasabah bermasalah,sesuai account yang

dibagikan untuk nasabah yang keterlambatan pembayarannya 1- 15 hari.

5. Field Collector,

Ada 2 Tugasnya :

a. Melakukan penagihan terhadap nasabah bermasalah,sesuai account yang

dibagikan

b. Melakukan proses penyelamatan pembiayaan, reschulduling,

restrukturisasi, hapus buku dan sebagainya

c. Membuat surat teguran atas kelalaian pembayaran

d. Melengkapi dokumen yang diperlukan sesuai ketentuan prinsip mengenal

nasabah

5.1 Front hand

Tugasnya :

Keterlambatan pembayaran antara 15- 120 hari

5.2 Back hand

Tugasnya :

Keterlambatan pembayaran antara 120-150 hari

1. Staff Marketing ( Account Officer )

Tugasnya :

b. Membuat usulan kepada unit manager tentang pembiayaan yang akan

dibiayai

c. Mengelola portofolio pembiayaan nasabah

d. Menerima dan mencatat permohonan pembiayaan

38
e. Memandu nasabah menyusun permohonan pembiayaan

f. Mengevaluasi kelayakan pemberian pembiayaan

g. Menangani komplain para nasabah.

h. Melakukan monitoring kelancaran pembiayaan nasabah account

masingmasing

i. Memfollow up kelengkapan data nasabah yang dibutuhkan sesuai

prinsip mengenal nasabah.

2. Financing Officer ( FIO )

Tugasnya :

a. Melakukan proses kredit sesuai dengan kebijakan kredit

b. Melakukan pengchek-an terhadap pendaftaran formulir aplikasi

permohonan kredit.

c. Melakukan penyelidikan informasinegatif calon debitur.

d. Mempersiapkan dokumen pengikatan

e. Mematuhi prosedur dan kebijakan kredit SEMM.

39
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Variabel Keputusan Nasabah Memilih Tabungan Haji Mega Syariah

Variabel keputusan nasabah memiliki 20 indikator yang dapat dilihat skor

totalnya melalui pemaparan berikut :

Tabel 4.1 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator menabung di


bank syariah karena fasilitas yang memadai

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
1. Saya menabung di bank 64 4 10 8 0 86
syariah karena fasilitas yang
memadai
Skor 320 16 30 16 0 382

Pada tabel menabung di bank syariah karena fasilitas yang memadai, yang

menjawab sangat setuju berjumlah 64 orang dengan skor 320, menjawab setuju 4

orang dengan skor 16, menjaab cukup setuju sebanyak 10 orang dengan skor 30,

dan yang tidak setuju berjumlah 8 orang dengan skor 16, kemudian total skor 382

atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.2 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Layanan e-


Banking yang memudahkan bertransaksi

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
2. Layanan e-Banking yang 60 20 6 0 0 86
memudahkan saya bertransaksi
Skor 300 80 18 0 0 398
Pada tabel layanan e-Banking yang memudahkan saya bertransaksi, yang

menjawab sangat setuju berjumlah 60 orang dengan skor 300, menjawab setuju

40
20 orang dengan skor 80 menjawab cukup setuju 6 orang dengan skor 18 dengan

total skor 398 atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.3 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Karyawan bank


syariah memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada nasabah

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
3. Karyawan bank syariah 82 4 0 0 0
86
memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat kepada nasabah
Skor 410 16 0 0 0 426
Pada tabel diinvestasikan pada pekerjaan yang halal dan berkah yang

menjawab sangat setuju berjumlah 82 orang dengan skor 410, menjawab setuju 4

orang dengan skor 16 dengan total skor 426 atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.4 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Nasabah Indikator Kesopanan karyawan bank syariah

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
4. Kesopanan karyawan 64 4 10 8 0 86
bank syariah
mendorong saya untuk
menabung di bank
syariah
Skor 320 16 30 16 0 382
Pada tabel menabung di bank syariah karena fasilitas yang memadai, yang

menjawab sangat setuju berjumlah 64 orang dengan skor 320, menjawab setuju 4

orang dengan skor 16, menjaab cukup setuju sebanyak 10 orang dengan skor 30,

dan yang tidak setuju berjumlah 8 orang dengan skor 16, kemudian total skor 382

atau dalam kriteria sangat baik.

41
Tabel 4.4 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Bank Syari’ah
Popular dikalangan masyarakat

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
5. Bank Syari’ah Popular 75 11 0 0 0 86
dikalangan masyarakat
Skor 375 44 0 0 0 419
Pada tabel Bank Syari’ah Popular dikalangan masyarakat, yang menjawab

sangat setuju berjumlah 75 orang dengan skor 375, menjawab setuju11 orang

dengan skor 24 dengan total skor 419 atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.5 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Karyawan bank


syariah memberikan infrmasi produk yang jelas dan mudah dimengerti

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
6. Karyawan bank syariah 60 20 6 0 0 86
memberikan saya infrmasi
produk yang jelas dan mudah
dimengerti
Skor 300 80 18 0 0 398
Pada tabel karyawan bank syariah memberikan saya infrmasi produk yang

jelas dan mudah dimengerti, yang menjawab sangat setuju berjumlah 60 orang

dengan skor 300, menjawab setuju 20 orang dengan skor 80 menjawab cukup

setuju 6 orang dengan skor 18 dengan total skor 398 atau dalam kriteria sangat

baik.

Tabel 4.6 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Selama ini Bank
Syari’ah memiliki citra yang baik

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
7. Selama ini Bank Syari’ah 64 4 10 8 0 86
memiliki citra yang baik
Skor 320 16 30 16 0 382

42
Pada tabel selama ini Bank Syari’ah memiliki citra yang baik, yang

menjawab sangat setuju berjumlah 64 orang dengan skor 320, menjawab setuju 4

orang dengan skor 16, menjaab cukup setuju sebanyak 10 orang dengan skor 30,

dan yang tidak setuju berjumlah 8 orang dengan skor 16, kemudian total skor 382

atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.7 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Nasabah Indikator Jaringan perusahaan yang dimiliki Bank Syari’ah sudah
cukup banyak

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
8. Jaringan perusahaan yang 75 11 0 0 0 86
dimiliki Bank Syari’ah sudah
cukup banyak.
Skor 375 44 0 0 0 419
Pada tabel Jaringan perusahaan yang dimiliki Bank Syari’ah sudah cukup

banyak, yang menjawab sangat setuju berjumlah 75 orang dengan skor 375,

menjawab setuju11 orang dengan skor 24 dengan total skor 419 atau dalam

kriteria sangat baik

Tabel 4.8 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator produk


tabungannya lebih unggul dari bank konvensional

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
9. Saya menabung di bank 16 70 0 0 0 86
syariah karena produk
tabungannya lebih unggul dari
bank konvensional
Skor 80 280 0 0 0 360
Pada tabel menabung di bank syariah karena produk tabungannya lebih

unggul dari bank konvensional, yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang

43
dengan skor 80, menjawab setuju 70 orang dengan skor 280 dengan total skor

360 atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.9 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Lokasi Bank


Syari’ah strategis

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
10. Lokasi Bank Syari’ah strategis 60 20 6 0 0 86
karena berada di dekat kantor
dan rumah saya
Skor 300 80 18 0 0 398
Pada tabel lokasi Bank Syari’ah strategis karena berada di dekat kantor

dan rumah, yang menjawab sangat setuju berjumlah 60 orang dengan skor 300,

menjawab setuju 20 orang dengan skor 80 menjawab cukup setuju 6 orang

dengan skor 18 dengan total skor 398 atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.10 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Produk


tabungan haji yang ada pada Bank Syari’ah sudah sesuai

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
11. Produk tabungan haji yang ada 75 11 0 0 0
86
pada Bank Syari’ah sudah
sesuai dengan keinginan saya
Skor 375 44 0 0 0 419
Pada Produk tabungan haji yang ada pada Bank Syari’ah sudah sesuai

dengan keinginan saya, yang menjawab sangat setuju berjumlah 75 orang dengan

skor 375, menjawab setuju11 orang dengan skor 24 dengan total skor 419 atau

dalam kriteria sangat baik

Tabel 4.11 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Kinerja Bank


Syari’ah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip agama (syari’ah) yang ada

No Pernyataan SS S CS ST STS Total

44
5 4 3 2 1
12. Kinerja Bank Syari’ah sudah 64 4 108 0 86
sesuai dengan prinsip-prinsip
agama (syari’ah) yang ada
Skor 320 16 30 16 0 382
Pada tabel kinerja Bank Syari’ah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip

agama (syari’ah) yang ada, yang menjawab sangat setuju berjumlah 64 orang

dengan skor 320, menjawab setuju 4 orang dengan skor 16, menjaab cukup setuju

sebanyak 10 orang dengan skor 30, dan yang tidak setuju berjumlah 8 orang

dengan skor 16, kemudian total skor 382 atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.12 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Profit Sharing


bank syariah tidak mengandung riba atau bunga
No Pernyataan SS S CS ST STS Total
5 4 3 2 1
13. Profit Sharing bank syariah 82 4 0 0 0 86
tidak mengandung riba atau
bunga.
Skor 410 16 0 0 0 426
Pada tabel Profit Sharing bank syariah tidak mengandung riba atau bunga

yang menjawab sangat setuju berjumlah 82 orang dengan skor 410, menjawab

setuju 4 orang dengan skor 16 dengan total skor 426 atau dalam kriteria sangat

baik.

Tabel 4.13 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator menyarankan


orang lain untuk menjadi nasabah di bank syariah

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
14. Saya akan menyarankan orang 75 11 0 0 0
86
lain untuk menjadi nasabah di
bank syariah
Skor 375 44 0 0 0 419
Pada tabel menyarankan orang lain untuk menjadi nasabah di bank

syariah, yang menjawab sangat setuju berjumlah 75 orang dengan skor 375,

45
menjawab setuju11 orang dengan skor 24 dengan total skor 419 atau dalam

kriteria sangat baik

Tabel 4.14 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Kesepakatan


Profit Sharing yang telah ditetapkan oleh bank syariah sesuai dengan
keinginan

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
15. Kesepakatan Profit Sharing 75 11 0 0 0 86
yang telah ditetapkan oleh
bank syariah sesuai dengan
keinginan saya
Skor 375 44 0 0 0 419
Pada tabel Kesepakatan Profit Sharing yang telah ditetapkan oleh bank

syariah sesuai dengan keinginan saya, yang menjawab sangat setuju berjumlah 75

orang dengan skor 375, menjawab setuju11 orang dengan skor 24 dengan total

skor 419 atau dalam kriteria sangat baik

Tabel 4.15 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Banyaknya


media yang digunakan untuk melakukan Promosi memudahkan untuk
memahami Bank Syari’ah

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
16. Banyaknya media yang 82
4 0 0 0
86
digunakan untuk melakukan
Promosi memudahkan Saya
untuk memahami Bank
Syari’ah
Skor 410 16 0 0 0 426
Pada tabel Banyaknya media yang digunakan untuk melakukan Promosi

memudahkan Saya untuk memahami Bank Syari’ah yang menjawab sangat setuju

berjumlah 82 orang dengan skor 410, menjawab setuju 4 orang dengan skor 16

dengan total skor 426 atau dalam kriteria sangat baik.

46
Tabel 4.16 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Bank Syari’ah
ditujukan untuk berbagai macam lapisan masyarakat

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
17. Bank Syari’ah ditujukan untuk 16 70 0 0 0
86
berbagai macam lapisan
masyarakat
Skor 80 280 0 0 0 360
Pada tabel Bank Syari’ah ditujukan untuk berbagai macam lapisan

masyarakat, yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang dengan skor 80,

menjawab setuju 70 orang dengan skor 280 dengan total skor 360 atau dalam

kriteria sangat baik.

Tabel 4.17 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Bentuk iklan


yang dibuat cukup menarik

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
18. Bentuk iklan yang dibuat 75 11 0 0 0 86
cukup menarik bagi saya
sehingga saya tertarik
menabung di bank syariah
Skor 375 44 0 0 0 419
Pada tabel Bentuk iklan yang dibuat cukup menarik bagi saya sehingga

saya tertarik menabung di bank syariah, yang menjawab sangat setuju berjumlah

75 orang dengan skor 375, menjawab setuju11 orang dengan skor 24 dengan total

skor 419 atau dalam kriteria sangat baik

Tabel 4.18 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Seruan


pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat ekonomi syariah

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
19. Seruan pemerintah daerah 82 4 0 0 0 86
untuk menciptakan masyarakat

47
ekonomi syariah membuat saya
tertarik menabung di bank
syariah
Skor 410 16 0 0 0 426
Pada tabel seruan pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat

ekonomi syariah membuat saya tertarik menabung di bank syariah yang

menjawab sangat setuju berjumlah 82 orang dengan skor 410, menjawab setuju 4

orang dengan skor 16 dengan total skor 426 atau dalam kriteria sangat baik.

Tabel 4.20 Variabel Keputusan Nasabah Nasabah Indikator Diskusi bank


syariah menambah pemahaman saya tentang perbedaan sistem bunga dan
bagi hasil

No Pernyataan SS S CS ST STS Total


5 4 3 2 1
20. Diskusi bank syariah 75 11 0 0 86 0
menambah pemahaman saya
tentang perbedaan sistem
bunga dan bagi hasil
Skor 375 44 0 0 0 419
Pada tabel Diskusi bank syariah menambah pemahaman saya tentang

perbedaan sistem bunga dan bagi hasil, yang menjawab sangat setuju berjumlah

75 orang dengan skor 375, menjawab setuju11 orang dengan skor 24 dengan total

skor 419 atau dalam kriteria sangat baik. Diskusi bank syariah menambah

pemahaman tentang perbedaan sistem bunga dan bagi hasil merupakan salah satu

alat promosi yang menguntungkan bagi pihak perbankan.

B. Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah memiliki

18 indikator yang dapat dilihat skor totalnya melalui pemaparan berikut :

1. Produk

48
Tabel 4.21 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Indikator tidak adanya bunga (riba)
No Pernyataan SS S CS TS STS Total
5 4 3 2 1
1. Tidak adanya bunga (riba), 70 16 0 0 0 86

skor 350 64 0 0 0 414

Pada tabel tidak ada bunga, yang menjawab sangat setuju berjumlah 70

orang dengan skor 350, menjawab setuju 16 orang dengan skor 64 dengan total

skor 414 atau dalam kriteria sangat baik. Hal ini memperjelas bahwa sebagai

perbankan syariah, memang dilarang untuk berbisnis menggunakan riba.

Tabel 4.22 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Seluruh produk sesuai syariah

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
2. Seluruh produk sesuai syariah, 80 6 0 0 0 86
skor 400 24 0 0 0 424
Pada tabel seluruh produk sesuai syariah, yang menjawab sangat setuju

berjumlah 80 orang dengan skor 400, menjawab setuju 6 orang dengan skor 24

dengan total skor 424 atau dalam kriteria sangat baik. Karena merupakan

perbankan syariah, maka tentunya produk-produk yang dimiliki harus sesuai

syariah.

Tabel 4.23 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Sistem bagi hasil yang adil dan menentramkan

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
3. Sistem bagi hasil yang adil dan 75 11 0 0 0 86
menentramkan,
skor 375 44 0 0 0 419
Pada tabel sistem bagi hasil yang adil dan menentramkan, yang menjawab

sangat setuju berjumlah 75 orang dengan skor 375, menjawab setuju11 orang

49
dengan skor 24 dengan total skor 419 atau dalam kriteria sangat baik. Perbankan

syariah Sistem bagi hasil adalah sistem yang wajib diterapkan oleh perbankan

syariah. Terutama sistem bagi hasil inilah yang membuat nasabah tertarik untuk

membeli atau mengikuti produk perbankan syariah.

Tabel 4.24 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Diinvestasikan pada pekerjaan yang halal dan berkah

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
4. Diinvestasikan pada pekerjaan yang 82 4 0 0 0 86
halal dan berkah
skor 410 16 0 0 0 426

Pada tabel diinvestasikan pada pekerjaan yang halal dan berkah yang

menjawab sangat setuju berjumlah 82 orang dengan skor 410, menjawab setuju 4

orang dengan skor 16 dengan total skor 426 atau dalam kriteria sangat baik.

Sesuai dengan ketentuan, maka uang nasabah harus disalurkan untuk pekerjaan

yang halal dan berkah.

2. Layanan

Tabel 4.25 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Pelayanan yang cepat dan efisien
No Pernyataan SS S CS TS STS Total
5 4 3 2 1
5. Pelayanan yang cepat dan efisien, 16 70 0 0 0 86
skor 80 28 0 0 0 360
0

Pada tabel pelayanan yang cepat dan efisien,, yang menjawab sangat

setuju berjumlah 16 orang dengan skor 80, menjawab setuju 70 orang dengan

skor 280 dengan total skor 360 atau dalam kriteria sangat baik. Pelayanan

50
menjadi salah satu tolak ukur. Pelayanan yang cepat dan efisien merupakan poin

tambahan bagi nasabah.

Tabel 4.26 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Sumber Daya Manusia yang profesional dan transparan

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
6. Sumber Daya Manusia yang 70 10 6 0 0 86
profesional dan transparan,
skor 350 40 18 0 0 408

Pada tabel Sumber Daya Manusia yang profesional dan transparan . yang

menjawab sangat setuju berjumlah 70 orang dengan skor 350, menjawab setuju 10

orang dengan skor 40 , menjawab cukup setuju 6 orang dengan skor 18, dengan

total skor 408 atau dalam kriteria sangat baik. Perbankan yang teruji harus

memiliki Sumber Daya Manusia yang profesional dan transparan. Tentunya hal

ini akan meningkatkan daya saing dan menarik simpati nasabah.

Tabel 4.27 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Sikap dan perilaku karyawan yang ramah dan sopan

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
7. Sikap dan perilaku karyawan yang 68 10 8 0 0 86
ramah dan sopan,
skor 340 40 24 0 0 398

Pada tabel Sikap dan perilaku karyawan yang ramah dan sopan, yang

menjawab sangat setuju berjumlah 68 orang dengan skor 340, menjawab setuju 10

orang dengan skor 40, menjawab cukup setuju 8 orang dengan skor 24 dengan

total skor 398 atau dalam kriteria sangat baik. Sikap dan perilaku karyawan yang

51
ramah dan sopan juga menjadi nilai penting dalam usaha perbankan. Dengan

pelayanan yang baik maka akan baik pula tanggapan siswa.

Tabel 4.28 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
12 Pelayanan yang mudah dan tidak 50 21 15 0 0 86
berbelit-belit,
skor 250 88 45 0 0 383

Pada tabel pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit, yang menjawab

sangat setuju berjumlah 50 orang dengan skor 250, menjawab setuju 21 orang

dengan skor 88, menjawab cukup setuju 15 orang dengan skor 45, dengan total

skor 383 atau dalam kriteria sangat baik. Pelayanan yang mudah dan tidak

berbelit-belit merupakan poin tambahan untuk perbankan syariah.

Tabel 4.29 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Bangunan dan ruangan Bank yang bersih dan nyaman

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
13 Bangunan dan ruangan Bank yang 70 10 6 0 0 86
bersih dan nyaman,
skor 350 40 18 0 0 408

Pada tabel bangunan dan ruangan Bank yang bersih dan nyaman. yang

menjawab sangat setuju berjumlah 70 orang dengan skor 350, menjawab setuju 10

orang dengan skor 40 , menjawab cukup setuju 6 orang dengan skor 18, dengan

total skor 408 atau dalam kriteria sangat baik. Bangunan dan ruangan Bank yang

bersih dan nyaman merupakan satu diantara sekian aspek yang dinilai oleh

52
nasabah maupun calon nasabah. Semakin bagus dan bersih serta nyaman, maka

semakin baik pula respon nasabah.

Tabel 4.30 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Adanya jaminan keamanan dana nasabah, Produk yang beragam,
menarik dan inovatif

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
8. Adanya jaminan keamanan dana 60 20 6 0 0 86
nasabah, Produk yang beragam,
menarik dan inovatif,
skor 300 80 18 0 0 398

Pada tabel Adanya jaminan keamanan dana nasabah, Produk yang

beragam, menarik dan inovatif , yang menjawab sangat setuju berjumlah 60 orang

dengan skor 300, menjawab setuju 20 orang dengan skor 80 menjawab cukup

setuju 6 orang dengan skor 18 dengan total skor 398 atau dalam kriteria sangat

baik. Adanya jaminan keamanan dana nasabah, Produk yang beragam, menarik

dan inovatif menjadi nilai lebih bagi sebuah perushaan khususnya perbankan yang

harus merekut nasabah.

Tabel 4.31 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
9. Lokasi yang mudah dijangkau dan 64 4 10 8 0 86
strategis,
skor 320 16 30 16 0 382

Pada tabel Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis , yang menjawab

sangat setuju berjumlah 64 orang dengan skor 320, menjawab setuju 4 orang

53
dengan skor 16, menjaab cukup setuju sebanyak 10 orang dengan skor 30, dan

yang tidak setuju berjumlah 8 orang dengan skor 16, kemudian total skor 382

atau dalam kriteria sangat baik. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis

menjadi tolak ukur. Nasabah akan lebih memilih lokasi yang terdekat dengan

huniannya atau kantornya untuk memudahkan transaksi perbankan mereka.

Tabel 4.32 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Proses bagi hasil yang sama-sama menguntungkan

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
10. Proses bagi hasil yang sama-sama 50 21 15 0 0 86
menguntungkan,
skor 250 88 45 0 0 383

Pada tabel Proses bagi hasil yang sama-sama menguntungkan , yang

menjawab sangat setuju berjumlah 50 orang dengan skor 250, menjawab setuju 21

orang dengan skor 88, menjawab cukup setuju 15 orang dengan skor 45, dengan

total skor 383 atau dalam kriteria sangat baik. Sebagai perbankan syariah maka

Proses bagi hasil yang sama-sama menguntungkan menjadi syarat utama. Jika ada

yang tidak menggunakan sistem tersebut maka perbankan tersebut tidak layak

disebut perbankan syariah.

Tabel 4.33 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Fasilitas ATM dan cabang mudah ditemukan

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
11 Fasilitas ATM dan cabang mudah 60 20 6 0 0 86
ditemukan,
skor 300 80 18 0 0 398

54
Pada tabel fasilitas ATM dan cabang mudah ditemukan , yang menjawab

sangat setuju berjumlah 60 orang dengan skor 300, menjawab setuju 20 orang

dengan skor 80 menjawab cukup setuju 6 orang dengan skor 18 dengan total skor

398 atau dalam kriteria sangat baik.Selain lokasi, Fasilitas ATM dan cabang

mudah ditemukan juga menjadi tuntutan nasabah. Semakin banyak fasilitas atm

maka semakin mudah mereka bertransaksi.

Tabel 4.34 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Promosi dari bank sangat menarik

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
14 Promosi dari bank sangat menarik 16 70 0 0 0 86
skor 80 28 0 0 0 360
0

Pada tabel Promosi dari bank sangat menarik ,yang menjawab sangat

setuju berjumlah 16 orang dengan skor 80, menjawab setuju 70 orang dengan

skor 280 dengan total skor 360 atau dalam kriteria sangat baik. Promosi dari bank

sangat menarik menjadi salah satu aspek yang mampu merekut nasabah. Pihak

bank dituntut untuk inovatif dan kreatif dalam menciptakan program promosi.

Tabel 4.35 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Adanya dorongan dari pihak lain

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
15 Adanya dorongan dari pihak lain, 60 20 6 0 0 86
skor 300 80 18 0 0 398
Pada tabel adanya dorongan dari pihak lain, yang menjawab sangat setuju

berjumlah 60 orang dengan skor 300, menjawab setuju 20 orang dengan skor 80

55
menjawab cukup setuju 6 orang dengan skor 18 dengan total skor 398 atau dalam

kriteria sangat baik. Teman, keluara, kolega merupaka pihak lain yang mampu

menarik calon nasabah. Jadi, semakin baik dalam melayani nasabah, maka mereka

akan menyampaikannya ke teman mereka, kelurag dan koleganya.

Tabel 4.36 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan ulama

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
16 Sosialisasi melalui tokoh 70 10 6 0 0 86
masyarakat dan ulama,
skor 350 40 18 0 0 408

Pada tabel sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan ulama, yang

menjawab sangat setuju berjumlah 70 orang dengan skor 350, menjawab setuju 10

orang dengan skor 40 , menjawab cukup setuju 6 orang dengan skor 18, dengan

total skor 408 atau dalam kriteria sangat baik. Sosialisasi melalui tokoh

masyarakat dan ulama mungkin belum maksimal, namun dengan emiliki icon

yang dipercayai masyarakat, maka kecenderungan animo masyarakat untuk

memilih produk perbankan syariah menjadi besar.

Tabel 4.37 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Adanya konsep yang saling menguntungkan

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
17 Adanya konsep yang saling 16 70 0 0 0 86
menguntungkan,
skor 80 28 0 0 0 360
0

56
Pada tabel diinvestasikan pada pekerjaan yang halal dan berkah,

Diinvestasikan untuk peningkatan ekonomi dhuafa (lemah), yang menjawab

sangat setuju berjumlah 82 orang dengan skor 410, menjawab setuju 4 orang

dengan skor 16 dengan total skor 426 atau dalam kriteria sangat baik. Adanya

konsep yang saling menguntungkan juga menjadi daya tarik perbankan syariah.

Hal ini diokarenakan perbankan syariah tidak diperbolehkan mengambil

keuntungan secara sepihak.

Tabel 4.38 Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Indikator Suku bunga di Bank konvensional tidak tetap

No Pernyataan SS S CS TS STS Total


5 4 3 2 1
18 Suku bunga di Bank konvensional 50 21 15 0 0 86
tidak tetap

skor 250 88 45 0 0 383

Pada tabel Suku bunga di Bank konvensional tidak tetap, yang menjawab

sangat setuju berjumlah 50 orang dengan skor 250, menjawab setuju 21 orang

dengan skor 88, menjawab cukup setuju 15 orang dengan skor 45, dengan total

skor 383 atau dalam kriteria sangat baik. Suku bunga di Bank konvensional tidak

tetap menjadi titik lemah bank konvensional yang menjadi keuntungan perbankan

syariah karena menggunakan sistem bagi hasil.

C. Pengaruh Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah


Memilih Tabungan Haji Bank Mega Syariah

a. Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 4.3 Koefisien Determinasi (R²)

57
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .973a .930 .000 7.24689
a. Predictors: (Constant), faktorfaktor

Pada tabel ini dapat dilihat nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.973 yang

menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Koefisien determinasi (R2) sebesar

0,930, artinya variasi yang terjadi pada variabel keputusan nasabah 93 % dapat

dijelaskan oleh pengaruh variabel-variabel faktor-faktor yang mempengaruhi.

Hanya 7% yang tidak diketahui.

b. Uji F
Tabel 4.4 Uji F
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 155.996 16 51.999 5.881 .000a
Residual 5041.677 70 52.517
Total 5197.673 77
a. Predictors: (Constant), X_faktorfaktor
b. Dependent Variable: y_keputusan nasabah

F hitung adalah sebesar 5.811. Dengan membandingkan F hitung dengan

Ftabel α 0,05 dengan derajat bebas pembilang 16, dan derajat bebas penyebut 70,

didapat Ftabel sebesar 2.76. Fhitung lebih besar dari Ftabel (5.881 > 2.76) berarti

signifikan. Dengan melihat probabilitasnya (Sig) yang lebih kecil dari taraf

signifikansi (0.000<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan

Y=a+bX yang diajukan juga dapat diterima.

c. Uji t

58
Tabel 4.5 Uji T

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,72 2,296 0,31 .975
produksi X1 .391 .073 .508 5.389 .000
Layanan X2 -.019 .111 .019 2.680 .017
Fasilitas X3 -.062 ,119 .053 2.521 .024

a. Dependent Variable: y_minat nasabah

Pada kolom Coefficients dilakukan uji t untuk menguji signifikansi

konstanta dari setiap variabel independen.

Hipotesis

Ho = ß = 0 ( Koefisien regresi non-signifikan)

Ha = ß ≠ = 0 (Koefisien regresi signifikan)

Pengambilan keputusan untuk mudahnya cukup dengan melihat

probabilitas (Sig).

Berdasarkan thitung

a. Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima

b. Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak

Keputusan:

Berdasarkan hasil pengujian diatas :

1. Variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah,

dikarenakan nilai t hitung > t tabel (5,389 > 1,98896), dan nilai

signifikansi < dari 0.05

59
2. Variabel pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah,

dikarenakan nilai t hitung < t tabel (2.680 > 1,98896), dan nilai

signifikansi < 0,05.

3. Variabel fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah,

dikarenakan nilai t hitung < t tabel (2.521 > 1,98896), dan nilai

signifikansi< 0,05.

Pengaruh faktor-faktor terhadap keputusan nasabah menabung di

Tabungan haji mega syariah dengan menggunakan perhitungan regresi linear

sederhana sebagai variabel bebas (independen) adalah signifikan. Metode yang

digunakan dalam perhitungan regresi berganda dengan metode SPSS 22,0. Dari

perhitungan tersebut (lampiran) diperoleh data:

Y = 0,072 + 0,391 X1 – 0,019 X2 – 0,062 X3 + 0,310 X4 + e

Dimana:

Y = Keputusan Nasabah menabung di Tabungan haji mega syariah

β o = Konstanta

β 1- β 2 = Koefisien Regresi

X1 = produksi

X2 = layanan

X3 = fasilitas

βo = Konstanta

Persamaan dapat diuraikan sebagai berikut:

60
a. Konstanta (a) = 0,072, artinya keputusan nasabah memilih tabungan haji

Mega syariah adalah 0,072%.

b. Koefisien regresi X1 = 0,391, artinya jika faktor produk terkait

meningkatkan performanya, maka keputusan nasabah memilih tabungan

haji Mega syariah akan naik sebesar 0,391 %.

c. Koefisien regresi X2 = 0,019, artinya jika faktor layanan terkait

meningkatkan performanya, maka keputusan nasabah memilih tabungan

haji Mega syariah akan naik sebesar 0,019 %.

d. Koefisien regresi X1 = 0,310, artinya jika faktor fasilitas terkait

meningkatkan performanya, maka keputusan nasabah memilih tabungan

haji Mega syariah akan naik sebesar 0,310 %.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan faktor – faktor terkait yang

mempengaruhi keputusan nasabah memilih tabungan haji Mega syariah adalah

signifikan.

61
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkanlah faktor-faktor

mempengaruhi keputusan nasabah memilih tabungan haji Mega Syariah dengan

nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.973 yang menunjukkan hubungan yang

sangat kuat berarti pengaruh adalah signifikan. Dengan perincian :

a. Konstanta (a) = 0,072, artinya keputusan nasabah memilih tabungan haji

Mega syariah adalah 0,072%.

b. Koefisien regresi X1 = 0,391, artinya jika faktor produk terkait

meningkatkan performanya, maka keputusan nasabah memilih tabungan

haji Mega syariah akan naik sebesar 0,391 %.

c. Koefisien regresi X2 = 0,019, artinya jika faktor layanan terkait

meningkatkan performanya, maka keputusan nasabah memilih tabungan

haji Mega syariah akan naik sebesar 0,019 %.

d. Koefisien regresi X1 = 0,310, artinya jika faktor fasilitas terkait

meningkatkan performanya, maka keputusan nasabah memilih tabungan

haji Mega syariah akan naik sebesar 0,310 %.

e. Saran

Mega Syariah sebagai salah satu bank syariah yang sedang berkembang

sebaiknya lebih giat dan gencar mempromosikan produk-prodiknya dengan

berbagai strategi pemasaran, sehingga masyarakat mengetahui keberadaannya.

62
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta: Rieneka Cipta. 1998

Anonim, Al-Quran dan Terjemahnya Bandung: Departemen Agama RI, 2007.

_______, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen


Pendidikan Nasionalm 2008.

_______. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: STAI Ma’arif Jambi, 2013.

_______, Tabungan Muamalat Umroh Terbaik di Indonesia, diakses melalui


alamat: https://www.cermati.com, akses 10-04-2016; 16.47 WIB.

Ascarya, Akad dan Produk Perbankan Syariah: Konsep dan Prakteknya di


Beberapa Negara, Jakarta: Bank Indonesia, 2004.

Burhan Bungin, Metodologi Penelitan Sosial dan Ekonomi, Jakarta: Kencana,


2013.

Hayat, “Globalisasi Perbankan Syariah: Tinjauan Teoritis Dan Praktis Dalam


Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015”, Hunafa: Jurnal
Studia Islamika, Vol. 11, No. 2, Desember 2014: 293-314.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2013.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.

Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi, Malang: YA3


Malang, 1990.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan


Syariah

Uswah Wardiana, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004

63
Lampiran I
Kuesioner

Berilah tanda checklist (√) pada kolom pernyataan ini sesuai dengan kemungkinan
jawaban, yaitu:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

CS : Cukup Setuju

No Pernyataan SS S CS ST ST
S
1. Tidak adanya bunga (riba),
2. Seluruh produk sesuai syariah,
3. Sistem bagi hasil yang adil dan menentramkan,
4. Diinvestasikan pada pekerjaan yang halal dan
berkah, Diinvestasikan untuk peningkatan
ekonomi dhuafa (lemah),
5. Pelayanan yang cepat dan efisien,
6. Sumber Daya Manusia yang profesional dan
transparan,
7. Sikap dan perilaku karyawan yang ramah dan
sopan,
8. Adanya jaminan keamanan dana nasabah, Produk
yang beragam, menarik dan inovatif,
9. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis,
10. Proses bagi hasil yang sama-sama
menguntungkan,
11 Fasilitas ATM dan cabang mudah ditemukan,
12 Pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit,
13 Bangunan dan ruangan Bank yang bersih dan
nyaman,
14 Promosi dari bank sangat menarik
15 Adanya dorongan dari pihak lain,
16 Sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan ulama,
17 Adanya konsep yang saling menguntungkan,
18 Suku bunga di Bank konvensional tidak tetap

64

Anda mungkin juga menyukai