Nim : 105180155
Fakultas : Syari’ah
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya apabila ini
rakyat ,namun apabila manusia terlalu serakah dalam pengelolaan sumber daya
tengah masyarakat dapat diatur dan dikelola dengan sebaik-baiknya itulah tugas
serta air serta kekayaan alam yang terkandung pada dalamnya dikuasai sang
indonesia.
swasta dan telah diatur dalam pemerintahan daerah namun yang menjadi problem
pengelolaan sumber daya alam yang di lakukan oleh individu atau sekelompok
orang tidak memiliki izin seperti penambangan emas tanpa izin penambangan
seperti ini memberikan dampak bagi lingkungan, gejolak sosial dan ekonomi
Penambang liar yang dikerjakan tak mengguakan ijin waktu ini sudah
yang tak jarang dikelola serta banyak dilakukan saat ini, setaunya tak mengikuti
uji kelayakan, analisis menyatakan akibat lokasi serta tentunya tak menerima ijin
asal atasanya.Hal ini marak akan membawa akibat yang berfokus bagi lingkungan
membawakan aneka macam perseteruan, begitu pula jikalau itu artinya huma
pemerintah maupun huma huma yang dikawal sang Negara, yang seharusnya tak
huma operasi serta aneka macam hal ini yang menyerupai akibat sosial dampak
2
Penambangan ilegal juga menyebabkan kerusakan lingkungan baik dari
praktek penambangan ilegal tanpa ijin, karena di hakikatnya mereka bekerja untuk
mencari nafkah walaupun pada jalur yang tidak diizinkan oleh pemerintah.
pemerintah serta rakyat mirip kucing-kucingan serta tak terdapat akhirnya buat
yang tak terdapat, kebutuhan ekonomi yang terus menerus menjepit dan tergoda
menerima penghasilan yang tinggi asal berburu yang akan terjadi kekayaan alam
yang mereka bayangkan menjadi pekerjaan yang tak membutuhkan poly saat buat
lain pemerintah melarang tambang emas ilegal namun belum menemukan solusi
dalam pemecahan masalah bagaimana para perkerja tambang emas tersebut dapat
rakyatnya untuk itu peneliti akan mencoba mengambil sebuah judul dalam tulisan
B. Rumusan Masalah
1.Tujuan Penelitian
ilir,kabupaten tebo.
ilir,kabupaten tebo.
4
c) Untuk mengetahui Bagaimana Peran pemerintahan dalam pengawasan
1. Manfaat Penelitian
emas ilegal.
D. Kerangka Teori
1. Teori Peran
Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam teori peran dalam empat
golongan, yaitu: Pertama Orang- orang yang mengambil bagian dalam interaksi
sosial. Kedua Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut, Ketiga Kedudukan
orang- orang dalam perilaku, Keempat Kaitan antara orang dan perilaku.2
Teori peran artinya sebuah teori yang dipergunakan pada global sosiologi,
psikologi serta antropologi yang artinya gugusan aneka macam teori, orientasi
juga ilmu. Teori kiprah berbicara perihal istilah ’’peran’’ yang biasa
dipergunakan pada global teater, dimana seorang aktor pada teater wajib bermain
menjadi tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk
2
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015),
Hlm. 216
5
berperilaku secara tertentu. Posisi seorang aktor dalam teater dianologikan dengan
seorang aktor dalam sebuah pentas drama, yang dalam konteks sosial peran
diartikan sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu
posisi dalam struktur sosial. Peran seorang aktor adalah batasan yang dirancang
oleh aktor lain, yang kebetulan sama- sama berada dalam satu penampilan/ unjuk
sikap yang pantas, yang seharusnya ditunjukkan sang seseorang yang memiliki
peran eksklusif. Harapan wacana perilaku ini mampu berlaku umum, mampu
ialah harapan asal segolongan orang saja, serta mampu pula ialah harapan asal
b) Adat(norm)
3
Ibid, Hlm.215
4
Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi Dan Implikasinya), (Jakarta: Pt
Gramedia Pustaka Utama, 1994), Hal. 3
5
Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi Dan Implikasinya), (Jakarta: Pt
Gramedia Pustaka Utama, 1994), Hal. 4
6
Secord serta Backman beropini bahwa , adat hanya artinya keliru satu
bentuk asa. Secord serta Backman memberi macam-macam asa menjadi berikut:
1. Asa yang bersifat menafsirkan (anticipatory), yaitu asa perihal suatu sikap
kiprah. Asa normatif ini di beri lagi kedalam 2 bentuk: asa yang
diucapkan-
-Asa yang terbuka (overt), yaitu asa yang diucapkan. Asa jenis ini di namai
Kiprah diwujudkan pada sikap sang aktor. Wujud sikap pada kiprah ini
konkret bervariasi, berasal dari satu aktor ke aktor yang lain. Variasi tadi pada
teori kiprah ditinjau normal serta tak dapat batasnya. Teori kiprah tak cenderung
akibatnya, wujud sikap kiprah bisa digolongkan cntohnya ke dalam jenis yang
akan terjadi kerja, dampak sekolah, akibat olahraga, pendisiplinan anak, pencari
6
Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi Dan Implikasinya), (Jakarta: Pt
Gramedia Pustaka Utama, 1994), Hal. 5
7
Kiprah dipandang wujudnya bersasal tujuan dasarnya atau yang akan
terjadi akhirnya, terlepas dari asal cara mencapai tujuan atau yang akan terjadi
tadi. Namun tidak menutup kemungkinan adanya cara-cara tertentu dalam suatu
peran yang menerima sanksi dari masyarakat. Suatu cara menjadi kursial dalam
perwujudan peran, ketika cara itu bertentangan mengunakan aspek lain dari peran.
Mengunakan demikian, seorang aktor bebas buat memilih cara- caranya sendiri
selama tidak bertentangan menggunakan setiap aspek dari peran yang diharapkan
keadaan di mana diri aktor sangat tidak terlibat. Perilaku peran dibawakan
secara otomatis dan mekanistis saja. Sedangkat tingkat yang tertinggi akan
terjadi bila aktor melibatkan seluruh pribadinya pada perilaku peran yang
sedang dikerjakan.
8
serta hukuman dibrdasarkan di asa warga (orang lain) perihal istiadat. Evaluasi
kiprah pada teori kiprah ialah kesan positif atau negatif yang diberikan sang warga
sesuai tata cara yang berlaku terhadap suatu sikap yang dilakukan sang aktor.
aktor pada mempertahankan suatu nilai positif atau supaya perwujudan kiprah
diubah sedemikian rupa sebagai akibatnya hal yang tadinya dievaluasi negatif
dari orang lain (eksternal) berasal dalam diri sendiri (internal). bila evaluasi serta
sanksi datang dari luar, berarti bahwa penilaian serta sanksi terhadap peran itu
ditentukan oleh perlaku orang lain. Bila penilaian dan hukuman tiba dari dalam
diri sendiri, maka pelaku sendirilah yang memberi nilai serta sanksi berdasarakan
eksternal lebih seringkali berlaku di kiprah serta tata cara yang kurang krusial bagi
individu tadi. Lalu Biddle serta Thomas evaluasi serta hukuman eksternal diklaim
jua menjadi evaluasi serta hukuman terbuka (overt), sedangkan yang internal
disebutnya tertutup (covert). Hal tadi sebab evaluasi serta hukuman berdasarkan di
asa perihal tata cara yang muncul berasal orang lain yang dikomunikasikan
7
Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi Dan Implikasinya), (Jakarta: Pt
Gramedia Pustaka Utama, 1994), Hal. 5-6
9
melalui sikap yang terbuka (overt). Tanpa adanya pernyataan melalui sikap yang
terbuka, seorang tak dapat memperoleh evaluasi dan hukuman atas perbuatannya.8
hukuman. Serta fungsi kelopok acum tadi terdapat 2 macam, yaitu : Pertama,
Fungsi normatif, pada fungsi ini grup mendesakkan suatu baku eksklusif bagi
akibatnya mau-tak-mau individu mengikuti baku tadi. Bila istiadat- adat itu
individu itu, yang selanjutnya akan sebagai panduan bagi tingkah laris serta
agama.
hanya dijadikan indera persamaa bagi individu, buat memahami apakah sikap atau
kepercayaannya telah sahih atau masih keliru (buat mengecek kebenaran objektif).
juga tak. Pada hal yang terakhir individu hanya memanfaatkan gerombolan buat
tujuan normatif.9
8
Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi Dan Implikasinya), (Jakarta: Pt
Gramedia Pustaka Utama, 1994), Hal. 7
9
Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi Dan Implikasinya), (Jakarta: Pt
Gramedia Pustaka Utama, 1994), Hal. 8
10
Sebagaimana kita pahami lewat studi ilmu politik, tanda-tanda
implikasinya merupakar jantung dari studi ilmu politik (Kuper, 2000: 418). Buat
yang memegang kekuasaan secara sah. Dalam konteks itu, semua proses yang
menyadari bahwa semua aktivitas keteraturan dan ketertiban hingga urusan yang
berbelit-belit dalam birokrasi ialah mekanisme yang dibuat secara sengaja oleh
pemerintah.11
E. Tinjauan Pustaka
penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek fokus/tema yang
diteliti.
a. Penelitian Terdahulu
10
Muhadam Lobollo, Memahami Pemerintahan, Cet -7,(Jakarta:Raja Grapindo), Hlm.17
11
Ibid, Hlm.17
11
Pertama, skripsi yang di temukan adalah skripsi Muhammad maulana
emas ilegal pada desa lamunga kecamatan taliwang kabupaten Sumbawa barat.
kualitatif. asal data pada penelitian ini yaitu data utama serta data sekunder.
arahan, himbauan juga masukan yang bisa diterima sang rakyat Desa Lamunga
12
Sumbawa barat. Sedangkan lokasi penelitian yang saya lakukan berlokasi di keca
pemerintah dalam mengatasi tambang emas ilegal, artinya sebatas mana pengaruh
Fakultas Ilmu Sosial serta Ilmu Politik Universitas Islam Riau Yang berjudul
Perihal Survei Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indragiri Hulu pada
Indragiri Hulu, adapun penerangan pada penelitian ini yaitu bertujuan buat
Hulu pada pencegahan Penambang Emas Ilegal pada Kecamatan Batang Peranap
Batang Peranap.
Tipe penelitian ini yang berlokasi di tempat kerja Satuan Polisi Pamong
Praja tepatnya pada tempat kerja Camat Kecamatan batang Peranap ini memakai
metode kualitatif, . sesuai teknis analisis diatas peneliti menilai dan menyimpilkan
bahwa kiprah supervisi satuan polisi pamong praja Kabupaten Indragiri Hulu pada
masih kurang berperan serta kurang nya ketegasan pihak Satpol PP, Kepolisian
serta Tentara Nasional Inonesia pada menangani perkara tadi sebagai akibatnya
13
poly yang melanggar perturan daerah tadi. Hal ini bisa terjadi sebab masih adanya
kendala -kendala yang masih merusak kinerja para Oknum Satpol PP tadi mirip
kurang nya pencerahan rakyat, peraturan yang tak bertenaga, dan kurangnya
tak berpungsi secara efektif. Keterlihatan tujuan yang hendak didapati tak
sebagai akibatnya sang sector forum yang mempunyai kerja serta tanggung jawab
terikat penertiban tak mempunyai jalan yang sama serta terperinci. Kejelasan seni
optimal sebab masih luas terjadi kebobolan berita tentang razia penertiban yang
Undang Undang nomor 4 Tahun 2009 perihal Pertambangan Mineral serta Batu
Bara, tak tersampaikan peraturan daerah serta perbup pokok yang dibuat sang
pemda terkait penuntasan aktivitas tambang ilegal. Acara penertiban pula tak di
Fasilitas wahana serta prasarana yang menunjang aplikasi penertiban pula kurang
lengkap sebab tunggangan yang mampu menembus buruknya jalan serta jauhnya
medan yang ditempuh masih tergolong kurang efisien, serta supervisi masih
14
belum berjalan menggunakan efektif sebab sistem supervisi waktu melakukan
2) Faktor penghambat asal proses penertiban yang dilakukan terbagi atas faktor
internal serta faktor eksternal. Faktor internalnya merupakan asal daya insan yang
tak mencukupi, aturan spesifik tentang penertiban penambangan emas ilegal pula
warga, jauhnya lokasi medan yang dijalankan serta seringnya terjadi kebobolan
berita razia yang akan dilaksanakan serta aktivitas tambang adalah aktivitas yang
mengaskan akibat sosial penambangan emas tak izin (PETI) pada kecamatan
emas tak izin, ingin megetahui hambatan mencegah masalah sosial penambangan
emas tak izin serta ingin mengetahui menegah akibat sosial penambangan emas
15
dokumentasi.sesuai penelitian serta diperjalan diperdapat akibat serta rangkuman
menjadi tertera:
1).Akibat sosial penambangan emas tak izin pada kecamatan cermin nan gedang
mak kemalingan kegiatan buat bergerombolan pada batanghari serta anak kecil
2). Hambatan mengurangi akibat sosial penambangan emas tak izin di cermin nan
punya lokasi.
kabupaten terhadap pemakai penambangan emas tak izin di kecamatan cermin nan
F. Metode Penelitian
16
Metode penelitian artinya suatu cara yang dipergunakan pada
yang sudah dipengaruhi.12 pada hal ini peneliti memakai berjumlah perangkat
penelitian yang sinkron pada metode penelitian ini guna untuk memperoleh yang
1. Tempat Penelitian
menggunakan judul konflik yang diperjelas dalam sebuah latar belakang persoalan
menggunakan keadaan di tempat teliti. Yang mana tata cara kepemimpinan pada
ini dilakukan agar bisa memberikan diskursus khusus mengenai peran pemerintah
2. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini selaku sang peneliti akan mencoba meneliti peran
pemerintah dalam pengawasan tambang emas ilegal tersebut pada tahun 2021-
2022.
B. Pendekatan Penelitian
kaitan problem yang diangkat pada judul ini. Pendekatan ini dilakukan
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), hlm 126
17
menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai di instrument pengambilan
data.
serta Taylor, berkata beropini kualitatif adalah macam mekanisme penelitian yang
orang maupun sikap yang dapat dicermati. sekalian juga berdasarkan Kirk serta
Miller, bahwa pendekatan kualitatif ialah suatu kebiasaan pada ilmu pengetahuan
serta penafsiran yang amat terdalam mendekati makna dalam liputan yang sesuai,
menjadi studi prihal, penelitian ini jua ingin menjelaskan dan menyebutkan secara
C. Jenis penelitian
1 . Jenis penelitian
13
L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002),
hlm. 4.
14
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi), (Jambi: Syari’ah Press,
2004).hlm.31-32
18
persoalan yang dikukuhkan pada judul ini. Pendekatan ini dijalankan
data.
orangan juga sikap yang dapat dicermati. Demikian jua berdasarkan Kirk serta
perumpamaannya.15
serta penafsiran yang terdalam menyentuh makna pada berita yang berkaitan,
menjadi kasus masalah, penelsuran ini jua ingin mengkaji serta menjelaskan
Pada penelusuran kualitatif deskriptif ini biuat mengejar info faktual yang
15
L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2002), Hlm. 4.
16
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi), (Jambi: Syari’ah Press, 2004).
Hlm.31-32
19
realita serta praktek-praktek yang sedang eksklusif dan mengetahui secara
eksklusif yang digapai orang pada menangani persoalan atau kondisi yang sama.17
1. Macam Data
a) Data Primer
Data utama ialah data yang didapat secara eksklusif melalui yang akan
yang terdapat didalamnya. Data ini mirip pribadi dirangkumkan oleh penelusuran
asal sumber awalnya.18 Data utama atau data tangan pertama, artinya data yang
penghitungan atau alat pengambilan data pribadi di subjek menjadi asal informasi
yang ditemui.19
b) Data Sekunder
Data sekunder ialah data atau sejumlah informasi yang diperoleh secara
tak eksklusif atau melalui asal perantara. Data ini diperoleh menggunakan cara
17
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Rajawali,1992), Hlm1 9
18
Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press Iain Sts
2014), Hlm 34
19
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), Hlm 91
20
mengutip berasal asal lain, sebagai akibatnya tak bersifat authentik, sebab telah
Data sekunder artinya data utama yang telah dikelola lebih relevan dan
tersaji baik dari pihak pengelompk data utama atau pokok lain. Data sekunder ini
didapat tak secara eksklutif dari sumbernya, data yang dimaksud artinya berupa
dokumen berupa biground Kecamatan Tengah Ilir, organisasi, regulasi, UU, dan
dokumen lain yang berkaitan Peran Pemerintah pada supervisi tambang emas
1. Sumber Data
Asal data ialah subyek darimana data itu didapat serta diperoleh. Asal data
Asal data ialah satuan eksklusif yang diperoleh menjadi subjek penelusuran.
tersebut.21
sampling yaitu subjek asal penelusurannya telah dipengaruhi serta hanya didapat
20
Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press Iain Sts
2014), Hlm 34
21
Rianto Adi,Metode Penelitian Sosial Dan Hukum,(Jakarta: Granit. 2004), Hlm 101
21
pada orang-orang ekseklusif atau orang-orang yang memasukan bidang
penelusuran ini.
1. Observasi
Observasi ialah pengamatan terhadap suatu obyek yang diteliti baik secara
eksklusif juga tak ekseklusif buat memperdapat data yang wajib disatukan pada
penelusuran.22
sistematik yang artinya salah satu asal macam observasi. Observasi sistematik
terlebih lama didesain kerangka tentang aneka macam faktor dan macam-macam
yang akan di observasi.23 Menggunakn demikian, data yang diperoleh oleh peneliti
penekanan penelitian.
2. Wawancara
wajah, sebagai akibatnya gerak serta mimik responden membentukan pola media
22
Djam’an Satori Dan Aan Komariah,Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet.Ke-5,
(Bandung:Alfabeta,2013), Hlm 105
23
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta:Premanada Media
Group, 2013), Hlm 131
22
yang mempuni istilah-istilah secara lisan.Sebab itu, wawancara tak hanya
3. Dokumentasi.
aktivitas atau insiden pada saat yang lalu.Dokumen mampu goresan gambaran,
yang bisa berupa gambar, patung, film, serta lain. Study dokumen ialah pelengkap
yang bersangkutan dengan yang ditinjau. Dapat pula berupa tulisan dan rekaman
video yang akan terjadi wawancara yang diperoleh dari berasal nara sumber.
Pada analisis data penelusur akan mengumpulkan data terlebih lama guna
Analisia yang dipergunakan buat tahu dikaitkan serta konsep pada data
sebagai akibatnya bisa diperluas serta dinilai. Sesuai hal pada atas bisa
dikemukakan bahwa analisa data artinya mencari proses serta menyusun secara
sistematika data yang didapat berasal hasil wawancara dan asal lain sebagai
24
Djam’an Satori Dan Aan Komariah,Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-15,
(Bandung:Alfabeta,2013),Hlm 148
23
akibatnya bisa dipahami menggunakan praktis serta membentuk rangkuman
orang.25
serta diletakkan ke pada bagian eksklusif yang sudah di beri pertanda. langkah
juga berupa gambar serta rekaman video yang akan terjadi wawancara
Pada analisia data penelusuran akan menyatukan data terlebih awal guna
Analisia yang dipergunakan buat tahu korelasi dan konsep pada data
sebagai akibat bisa dikembangkan dan dinilai. Sesuai hal pada atas bisa
secara sistematika data yang diperoleh berasal akibat wawancara serta asal lain
indikasi. Langkah terakhir yaitu membentuk rangkuman asal data yang terkumpul,
H. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB I ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan kasus, tujuan dan
dan subyek penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, unit
sistematika penulisan.
BAB ini berisi ilustrasi umum tentang lokasi (objek) penelitian, struktur
28
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press IAIN
STS 2014), hlm69
25
BAB ini berisikan perihal yang akanterjadi penelusuran yang diperbuat
BAB V PENUTUP
I. Jadwal Penelitian
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
Tahun 2021
N Kegiatan Agustus September Oktober November Desember
o. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
Judul
2. Pembuatan
Proposal
3. Perbaikan
Proposal
dan
Seminar
4. Surat Izin
Riset
5. Pengumpun
Data
6. Pengolahan
dan Analisis
Data
7. Pembuatan
Laporan
26
8. Bimbingan
dan
Perbaikan
9. Agenda dan
Ujian
Skripsi
10. Perbaikan
dan
Penjilidan
DAFTAR PUSTAKA
Group, 2013).
(Bandung:Alfabeta,2013).
2002).
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers,
2015)
27
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002).s
Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press Iain
Sts 2014).
Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press Iain
Sts 2014),
&D, (Bandung:Alfabeta,2013).
28