1. PENGERTIAN
Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai kekuasaan untuk kepentingan
sendiri dan sebagainya;
Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya;
dan
2. MACAM KORUPSI
Kerugian Keuangan Negara
Contohnya Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada.
Suap Menyuap
Pemerasan
Perbuatan Curang
Gratifikasi
“Budaya-tradisi korupsi” yang tiada henti karena didorong oleh motif kekuasaan, kekayaan
dan wanita.
Perebutan kekusaan di Kerajaan Singosari (sampai tujuh keturunan saling membalas dendam
berebut kekusaan: Anusopati-Tohjoyo-Ranggawuni-Mahesa Wongateleng dan seterusnya),
Majapahit (pemberontakan Kuti, Narnbi, Suro dan lain-lain),
Demak (Joko Tingkir dengan Haryo Penangsang),
Banten (Sultan Haji merebut tahta dari ayahnya, Sultan Ageng Tirtoyoso),
Perlawanan rakyat terhadap Belanda dan seterusnya sampai terjadinya beberapa kali peralihan
kekuasaan di Nusantara telah mewarnai Sejarah Korupsi dan Kekuasaan di Indonesia
Kehancuran kerajaan-kerajaan besar (Sriwijaya, Ma- japahit dan Mataram) adalah karena
perilaku korup dari sebagian besar para bangsawannya.
- Pada tahun 1755 dengan Perjanjian Giyanti, VOC memecah Mataram menjadi dua
kekuasaan yaitu Ke- sultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
- Tahun 1757/1758 VOC memecah Kasunanan Sura- karta menjadi dua daerah kekuasaan
yaitu Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran.
Kesultanan Yogyakarta juga dibagi dua menjadi Ka- sultanan Yogyakarta dan Pakualaman.
- Dalam buku History of Java karya Thomas Stamford Raffles, Hal menarik dalam buku itu
adalah pembahasan seputar karakter penduduk Jawa. Penduduk Jawa digambarkan sangat
“nri- mo” atau pasrah terhadap keadaan. Namun, di pihak lain, mempunyai keinginan untuk
lebih dihargai oleh orang lain.
- Budaya yang sangat tertutup dan penuh “keculasan” itu turut menyuburkan “budaya
korupsi” di Nusanta- ra. Tidak jarang abdi dalem juga melakukan “korup” dalam mengambil
“upeti” (pajak) dari rakyat yang akan diserahkan kepada Demang (Lurah) selanjutnya oleh
Demang akan diserahkan kepada Tum enggung. Abdidalem di Katemenggungan setingkat
kabupaten atau propinsi juga mengkorup harta yang akan dise- rahkan kepada Raja atau
Sultan.
- Kebiasaan mengambil “upeti” dari rakyat kecil yang dilakukan oleh Raja Jawa ditiru oleh
Belanda ketika menguasai Nusantara, Akibat kebijakan itulah ba nyak terjadi perlawanan-
perlawanan rakyat terhadap Belanda. Sebut saja misalnya perlawanan Diponegoro (1825-
1830), Imam Bonjol (1821-1837), Aceh (1873-1904) dan lain-lain.
- Lebih menyedihkan lagi yaitu penindasan atas pen- duduk pribumi (rakyat Indonesia yang
terjajah) juga dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri. Sebut saja misalnya kasus
penyelewengan pada pelaksanaan Sis- tem “Cultuur Stelsel (CS)”
b. Aspek Sosial
Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan keluarga. Kaum behavioris mengatakan bahwa
lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi dan
mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi traits pribadinya.
a) FAKTOR EKSTERNAL
A. Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi
Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi. Korupsi bisa ditimbulkan oleh
budaya masyarakat. Misalnya, masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan yang
dimilikinya. Sikap ini seringkali membuat masyarakat tidak kritis pada kondisi, misalnya dari
mana kekayaan itu didapatkan.
C. Aspek Politis
D. Aspek Organisasi
2. Kepedulian Menurut Sugono definisi kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan (Sugono : 2008).
3. Kemandirian Kondisi mandiri bagi mahasiswa dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri
yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya
4. Kedisiplinan Menurut Sugono definisi kata disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
(Sugono: 2008).
5. Tanggung Jawab Menurut Sugono definisi kata tanggung jawab adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan)
(Sugono : 2008).
7. Sederhana Gaya hidup mahasiswa merupakan hal yang penting dalam interaksi dengan masyarakat
di sekitarnya.
8. Keberanian
9. Keadilan Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak
2. Transparansi
Salah satu prinsip penting anti korupsi lainnya adalah transparansi. Prinsip transparansi ini penting
karena pemberantasan korupsi dimulai dari transparansi dan mengharuskan semua proses kebijakan
dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik
3. Kewajaran
Prinsip anti korupsi lainnya adalah prinsip kewajaran. Prinsip fairness atau kewajaran ini ditujukan
untuk mencegah terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik dalam bentuk
mark up maupun ketidakwajaran lainnya. Sifat-sifat prinsip kewajaran ini terdiri dari lima hal penting
yaitu komprehensif dan disiplin, fleksibilitas, terprediksi, kejujuran, dan informatif.
4. Kebijakan
Kebijakan ini berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat
merugikan negara dan masyarakat.
5. Kontrol kebijakan
Prinsip terakhir anti korupsi adalahkontrol kebijakan. Kontrol kebijakanmerupakan upaya agar
kebijakanyang dibuat betul-betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi.
Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi, penurunan produktivitas, rendahnya kualitas jasa
dan barangDampak Sosial dan Kemiskinan Masyarakat;
Matinya etika social politik, tidak efektifnya peraturan perundang undangan, birokrasi
tidak efisien
Kerawanan HANKAMNAS karena lemahnya alusista dan SDM, lemahnya garis batas
negara, menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat.