Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK 1

SEJARAH KORUPSI
NAMA-NAMA KELOMPOK:
1. JOVAN TANSORA
2. SUNIA BOENG
3. RUBAIDA VANATH
4. ROSALINA KEMBALEM
5. INDRAWATI LULANG
6. SRI REJEKI WALLY
◦ SEJARAH KORUPSI
Korupsi berasal dari bahasa Latin “Corruptio” atau “Corruptus”, yang kemudian diadopsi oleh banyak
bahasa di Eropa, misalnya di Inggris dan Perancis “Corruption” serta Belanda “Corruptie”, dan selanjutnya
dipakai pula dalam bahasa Indonesia “Korupsi”. Secara harfiah/bahasa sehari-hari korupsi berarti : kebusukan,
keburukan, ketidakjujuran, dapat disuap. Dalam kaidah bahasa menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
karangan Poerwadarminta “korupsi” diartikan sebagai : “perbuatan yang buruk seperti : penggelapan uang,
penerimaan uang sogok, dan sebagainya”. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia “korupsi” diartikan
sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
◦ Sejarah korupsi di Indonesia terjadi sejak zaman Hindia Belanda, pada masa pemerintahan Orde Lama,
Pemerintahan rezim Orde Baru dan Orde Reformasi.Pemerintahan Orde Baru yang tidak demokratis dan
militerisme menumbuhsuburkan terjadinya korupsi di semua aspek kehidupan dan seolah-olah menjadi budaya
masyarakat Indonesia. Jika pada masa Orde Baru dan sebelumnya korupsi lebih banyak dilakukan oleh
kalangan elit pemerintahan, maka pada Era Reformasi hampir seluruh elemen penyelenggara Negara sudah
terjangkit “virus korupsi
.Korupsi Menurut Para Ahli
1 .Menurut Sayed Hussein Alatas dalam bukunya “Corruption and the Disting of Asia” menyatakan
“bahwa tindakan yang dapat dikategorikan sebagai korupsi adalah penyuapan, pemerasan, nepotisme, dan
penyalahgunaan kepercayaan atau jabatan untuk kepentingan pribadi.”13Manifestasi dari sebuah perilaku
bisa dikategorikan sebagai praktek korupsi, menurut Hussein Alatas, apabila memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Korupsi selalu melibatkan lebih dari satu orang.
2. Korupsi pada umumnya dilakukan penuh kerahasiaan.
3. Korupsi melibatkan elemen saling menguntungkan dan saling berkewajiban.
4. Pihak-pihak yang melakukan korupsi biasanya bersembunyi dibalik
2 .Menurut Robert Klitgaard, “Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi sebuah
jabatan negara karena keuntungan sendiri), atau melanggaraturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi”.

3. menurut Sam Santoso,

Korupsi adalah bentuk lain dari pencurian. Korupsi merupakan wujud


penyimpangan tingkah laku tugas resmi suatu jabatan secara sengaja untuk
memperoleh keuntungan berupa status, kekayaan atau uang untuk
perorangan, keluarga dekat atau kelompok sendiri. Konon untuk
memperoleh jabatan itu ada biayanya, yang dianggap sebagai kewajiban
oleh pelakunya. Karena itu, setelah pejabat ia merasa punya hak untuk
korupsi (Sam Santoso, 2003 : 14)
◦ Istilah Korupsi pertama sekali hadir dalam khasanah hukum Indonesia dalam Peraturan Penguasa Perang
Nomor Prt/Perpu/013/1958 tentang Peraturan Pemberantasan Korupsi. Kemudian, dimasukkan juga dalam
Undang-Undang Nomor 24/Prp/1960 tentang Pengusutan Penuntutan dan Pemeriksaan Tindak Pidana
Korupsi, yang kemudian sejak tanggal 29 Maret 1971 digantikan oleh Undang-undang No.3 tahun 1971 .
tentang Pengusutan, Penuntutan dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi berhubung dengan perkembangan
masyarakat kurang mencukupi untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan,
◦ oleh karenanya Undang-undang tersebut perlu diganti, yang kemudian sejak tanggal 16 Agustus 1999
digantikan oleh Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 karena undang-undang No. 3 tahun 1971 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum,
karena itu perlu diganti dengan undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi yang baru sehingga
diharapkan lebih efektif dalam mencegah dan membrantas tindak pidana korupsi dan kemudian diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tanggal 21 November 2001 Perubahan atas Undang-undang
No. 30 tahun 1999 tentang pembrantasan tindak pidana korupsi, karena untuk menjamin kepastian hukum,
menghindari keragaman penafsiran hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak sosial dan
ekonomi masyarakat, serta perlakuan secara adil dalam pembrantasan tindak pidana korupsi.
◦ ,
◦ SEJARAH PANJANG KORUPSI Dl INDONESIA
Persoalan korupsi tidak dapat dipisahkan dalam dinamika politik kekuasaan sebuah rezim, Kekuasaan
politik menurut David Easton merupakan satu-satunya bentuk kekuasaan yang memiliki daya paksa yang sah
kepada masyarakat secara luas dan ketundukkan masyarakat akan terealisir karena memang rakyat memiliki
kepentingan untuk menutupi keterbatasannya. Disamping itu, bentuk kekuasaan juga merupakan sesuatuhal
yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi tindakan dan aktivitas negara bidang eksekutif, legislatif dan
yudikatif yang melingkupi rakyat dalam koridor negaranya. Senada dengan hal tersebut, Lord Acton
mengemukakan pendapat bahwa Power tends to corrupt, absolut Power corrupts absolutely yang artinya
kekuasan lebih memberikan kesempatan untuk melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Konteks pemahaman
tersebut memberikan gambaran bahwa korupsi terjadi dalam lingkungan kekuasaan yang dimiliki oleh
kekuasaan politik suatu rezim yang berkuasa pada saat tertentu.
◦ Sebagai sebuah persoalan besar yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa serta bagian dari
kejahatan yang terorganisir, hampir semua orang berupaya untuk melawan korupsi, mulai dari pejabat,
akademisi, aktivis, tokoh, agamawan, sampai masyarakat umum. Upaya tersebut walaupun seringkali
hanya menjadi retorika politik tetapi sebagai bangsa kita tetap waiib untuk berusaha melawan korupsi.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai