Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah akibat rusaknya pembuluh darah.
Perdarahan dapat terjadi di dalam tubuh (perdarahan internal), seperti ruptur organ ataupun
pembuluh darah besar, ataupun di luar tubuh (perdarahan eksternal) seperti perdarahan
melalui vagina, mulut, rectum, atau melalui luka dari kulit (Lammers, 2009).Apabila perdarahan
telah mencapai 15% dari total estimasi jumlah darah tubuh, maka diperlukan pergantian cairan
untuk mengembalikan kehilangan darah yang keluar akibat perdarahan. Kehilangan
darah melebihi 15% dari total estimasi jumlah darah tubuh akan menyebabkan terjadinya
hipoperfusi jaringan dan mengarah kepada keadaan syok hemoragik (Leksana, 2007)
Tabel 2.2 perkiraan kehilangan cairan dan darah berdasarkan presentasi penderita
Etiologi perdarahan
1. Kerusakan pembuluh darah
2. Trauma
3. Proses patologik
4. Penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembuluh darah
5. Kelainan pembuluh darah
6. Perdarahan dapat bersifat local atau sistemik
a. Perdarahan local
Tergantung lokasi perdarahan, bila lokasinya tidak vital maka tidak tampak
gejala, sedangkan bila lokasinya vital seperti pada medulla oblongata, otak
(menganggu fungsi otak sehingga dapat terjadi kelumpuhan), dan rongga pleura
b. Perdarahan sistemik
Tergantung dari cepat dan banyaknya perdarahan. Bila akut dan banyak maka
dapat menyebabkan kollaps sehingga semua organ tubuh akan iskhemi dan
tampak pucat. Bila kronis sedikit-sedikit dan berulang atau terus menerus akan
timbul kekurangan zat besi sehingga mengakibatkan anemia hipokhrom dan
terjadi pula kelainan sum-sum tulang
Lammers, R.,2009. Principle of Wound Management. Dalam : J Roberts & J.Hedges. Clinical
Procedures in Emergency Medicine. 5th ed. Phildelphia : Saunders Elsevier
Leksana, E.,2007. Syok. Dalam : Leksana, Ery. Keseimbangan Asam Basa, Shock, dan Terapi
Cairan. Semarang : SMF Anestesi dan Terapi Intensif RSUD kariadi. Hal 35-37