Anda di halaman 1dari 43

BAB III

SYARAT-SYARAT TEKNIS

BAGIAN I. UMUM

Pasal 1 URAIAN

1. Keterangan Umum.
a. Pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam
dokumen pengadaan oleh RKS ini sesuai dengan gambar-gambar
perencanaan, BQ, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan, dan
Addendum yang disampaikan selama pelaksanaan pekerjaan
b. Pekerjaan ini merupakan Pekerjaan KONSTRUKSI REHAB GEDUNG
TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA yang terletak di Kompleks Taman
Budaya Yogyakarta.

2. Pekerjaan Persiapan secara Umum :


a. Mobilisasi Peralatan
Penyediaan pengangkutan, peralatan-peralatan, yang menunjang
pelaksanaan Kegiatan baik yang menyewa maupun milik perusahaan.

b. Persiapan Lapangan
Pembuatan dan pemasangan Papan nama proyek (papan nama dapat di
baca oleh umum).

c. Sarana Kegiatan
Penyedia Jasa harus memperhitungkan sarana kegiatan berupa fasilitas
air bersih yang cukup pada saat pelaksanaan pekerjaan, listrik saat
pelaksanaan semaksimal mungkin tidak banyak mengganggu
lingkungan sekitar.

d. Kantor Kerja Direksi Pelaksana di Lokasi Kegiatan.


Penyediaan ruang kerja, los kerja/ barak bahan dan ruang kerja
pelaksana sesuai dengan kebutuhan diadakan sendiri dan setelah selesai
kegiatan tetap menjadi milik Penyedia Jasa Konstruksi dan harus
melengkapi almari arsip, meja tulis beserta perlengkapannya, buku
laporan, catatan-catatan dan lain-lain sebagai tempat kerja yang akan
digunakan dengan syarat-syarat :
1) Luas Bangunan sesuai kebutuhan.
2) Bangunan semi permanen.
3) Lokasi dalam Kegiatan.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 1


4) Tersedia fasilitas air dan listrik.
e. Peralatan Kantor Direksi
1) Meja kerja dan kursi, almari/ rak 1 buah untuk contoh material
yang akan digunakan.
2) Fasilitas air dan listrik.
3) Meja rapat 1 buah dan kursi, Papan tulis (white board) 1 buah
lengkap.
4) Satu buah Calculator.

f. PPPK
Penyedia Jasa Kontruksi selama pelaksanaan harus menyediakan kotak
yang berisi obat-obatan untuk PPPK.

g. Keamanan Kegiatan
Penyedia Jasa Kontruksi harus menempatkan petugas keamanan untuk
menjaga keamanan Kegiatan, baik barang milik perusahaan maupun
Direksi.

h. Pemeliharaan Selama 6 (enam) bulanPenyedia Jasa Kontruksi harus


memperhitungkan biaya pemeliharaan, perbaikan, pemeliharaan
kebersihan dan tanggung jawab atas kerusakan akibat kesalahan teknis
selama masa pemeliharaan.

i. Kontrol Kualitas Bahan


Kecuali ditentukan lain, Penyedia Jasa Kontruksi harus sudah
mempertimbangkan semua biaya sehubungan dengan pekerjaan
kontrol kualitas bahan kepada pihak ke tiga (tes bahan laboratorium).
Penyedia Jasa Kontruksi harus menyediakan alat-alat praktis untuk
memeriksa bahan tersebut.

j. Seluruh barang yang ada di pasal ini tetap menjadi milik Penyedia Jasa
Kontruksi kecuali buku laporan mingguan, harian, bulanan dan catatan
resmi lainnya diserahkan kepada Pemberi Tugas pada saat penyerahan
ke II .

k. Personil
Personil yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa meliputi

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 2


Jumlah
No Posisi Kualifikasi Minimal
Orang
1 Site Manager D3 Arsitektur / SKT
022 1
Pengalaman 5 tahun
2 Pelaksana Teknis SMA/SMK SKT 020,
1
Pengalaman 3 tahun
3 Tenaga K3 SMA/SMK
pengalaman 3 th, 1
Sertifikat K3

4 Draftman SMA/SMK,
Autocad pengalaman 2 tahun 1

l. Penggunaan Persyaratan Teknis


Persyaratan teknis ini dipersiapkan untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan sebagai Kegiatan
Pembangunan Gedung Pemerintah. Syarat seluruh bangunan dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan
kecuali disebutkan lain. Maka setiap bab dalam persyaratan teknis
berlaku untuk bangunan dalam Kegiatan ini, disesuaikan yang
dinyatakan dalam gambar-gambar dan keterangan-keterangan
tambahan lain secara tertulis, serta perintah tambahan Direksi.
Standard-standard yang dipakai terutama adalah standard yang masih
berlaku.

Pasal 2 PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN KETERTIBAN


Pemeriksaan tempat-tempat pekerjaan, sebelum memulai sesuatu pekerjaan
yang ada dalam kontrak, Penyedia Jasa Kontruksi pelaksanaan harus
mengunjungi tempat pekerjaan dan meninjau kondisi lapangan serta bahan-
bahan yang akan di pergunakan.
1. Sebagai akibat dari berlangsungnya pembangunan, maka kebersihan
gedung yang ada, halaman, kantor, gudang, los kerja dan bagian dalam
bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari barang
bekas, tumpukan tanah, kotor dan lain-lain menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Kontruksi. Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 3


kerusakan atau keselamatan lingkungan menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Kontruksi.
2. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang maupun yang berada di
halaman bebas harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu
kelancaran, keamanan pekerjaan/ umum dan juga agar memudahkan
jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh Konsultan
Pengawas maupun Pemberi Tugas.
3. Tidak diperkenankan:
a. Pekerja menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan izin Konsultan
Pengawas.
b. Memasak di tempat bekerja kecuali izin Penyedia Jasa Kontruksi.
Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas pada waktu pelaksanaan.

Pasal 3 PEKERJAAN PENGAMAN LAPANGAN DAN PENGADAAN SARANA


1. Bouwkeet
Penyedia Penyedia Jasa Kontruksi harus menyediakan dan mendirikan
semua bangunan sementara (bouwkeet) untuk dipergunakan sebagai
gudang penyimpanan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah
berakhirnya pekerjaan, Penyedia Jasa Kontruksi wajib membongkar dan
menyingkirkan bangunan sementara tersebut dari lokasi pekerjaan.
2. Pembangkit tenaga sementara.
Setiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang
dipergunakan untuk pekerjaan harus diadakan oleh Penyedia Jasa
Kontruksi, termasuk pemasangan sementara dari kabel-kabel, meteran,
upah dan tagihan. Setelah pekerjaan selesai peralatan Penyedia Jasa
Kontruksi wajib menyingkirkan semua peralatan yang dipergunakan pada
Pembangkit Tenaga Sementara, yang semua beban menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Kontruksi.
3. Air
Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat
dari sumber yang ada di tiap lokasi Kegiatan, Penyedia Jasa Kontruksi harus
membuat sambungan-sambungan sementara yang diperlukan atau cara
lain untuk mengalirkan air dan mencabut kembali pada waktu pekerjaan
selesai dan membetulkan pekerjaan yang terganggu. Tidak diperkenankan
mengambil air atau menyambung dari saluran induk, lubang pemyedot

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 4


(tuppoint) reservoir dan sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapat ijin
dari Pimpinan Kegiatan lembaga yang berwenang. Apabila air didapat dari
sumber lain Penyedia Jasa Kontruksi harus membayar segala ongkos
penyambungan air yang dipakai dan pembongkarannya kembali. Pemberi
Tugas dalam hal ini tidak bertanggung jawab atau mengganti biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia Jasa Kontruksi untuk keperluan itu.
4. Iklan
Penyedia Jasa Kontruksi tidak di ijinkan membuat iklan bentuk apapun di
dalam sempadan (batas), site atau di tanah yang berdekatan tanpa ijin
pihak Pemberi Tugas.
5. Orang-orang yang tidak berkepentingan
Penyedia Jasa Konstruksi harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan, dan dengan tegas
memberikan perintah demikian kepada Staf Pelaksana yang bertugas dan
para penjaga.
6. Perlindungan Terhadap Milik Umum
Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga agar jalan di sekitar tempat
pekerjaan (tapak) bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan
sebagainya.
7. Perlindungan Bangunan Yang ada
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia Jasa Kontruksi
bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan gedung yang
ada, utilitas, jalan-jalan, saluran pembuangan dan sebagainya di tempat
pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan oleh kegiatan
Penyedia Jasa Kontruksi dalam arti kata yang luas. Semua itu harus
diperbaiki oleh Penyedia Jasa Kontruksi hingga dapat diterima oleh Pemberi
Tugas.
8. Perlindungan Pekerjaan
Penyedia Jasa Kontruksi bertanggung jawab atas keamanan seluruh
pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di
tempat pekerjaan, hingga kontrak selesai dan diterima oleh Pemberi Tugas.
Penyedia Jasa Kontruksi harus menjaga perlengkapan/ bahan-bahan dari
segala kemungkinan kerusakan untuk seluruh pekerjaan, termasuk bagian-
bagian yang dilaksanakan oleh sub Penyedia Jasa Kontruksi dan harus
mengingat agar pekerjaan bebas dari air kalau hujan lebat dan banjir,
dengan jalan melindunginya pakai tutup layak, memompa, menimba atau
seperti yang dikehendaki atau dinstruksikan.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 5


9. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama Penyedia Jasa Kontruksi
harus mengadakan dan menjaga semua fasilitas kesejahteraan dan tindak
pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu ke lokasi
pekerjaan. Fasilitas yang tindakan pengamanan seperti ini, untuk
memuaskan Pemberi Tugas juga harus menurut undang-undang atau
memenuhi ketentuan undang-undang yang berlaku pada waktu ini. Di
lokasi pekerjaan Penyedia Jasa Kontruksi wajib mengadakan perlengkapan
yang cukup untuk pertolongan pertama yang mudah dicapai, sebagai
tambahan hendaknya disetiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yang telah dilatih dalam sola-soal mengenai pertolongan pertama.
10. Gangguan Pada Sekitar/ Lingkungan
Segala pekerjaan menurut Pemberi Tugas akan menyebabkan gangguan
pada lingkungan yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan sesuai dengan
pengarahan Pemberi Tugas, semua resiko akibat gangguan ini menjadi
beban Penyedia Jasa Kontruksi .
11. Pelaksanaan Pekerjaan di Luar Kerja Normal
Penyedia Jasa Kontruksi akan mendapat ijin tertulis dari Konsultan
Pengawas Lapangan untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam
kontrak ini diluar jam-jam kerja biasa, pada hari-hari Minggu atau hari
libur resmi. Ijin ini biasanya tidak ditahan-tahan kecuali ada alasan-alasan
khusus, misalnya yang menyangkut gangguan istirahat malam,
sekolah/menjalankan ibadah

Pasal 4 ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT-ALAT PEMBANTU


1. Penyedia Jasa Kontruksi harus menyediakan alat-alat yang diperlukan
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Kepemilikan
1 Steger/ - 150 unit Sewa/ milik sendiri
scafolding
2 Truck 5 m3 1 unit Sewa/ milik sendiri
3 Concrete Mixer 0.5 m3 1 unit Sewa/ milik sendiri

2. Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga ketertiban dan kelancaran


selama perjalanan alat-alat berat yang menggunakan jalan umum agar
tidak mengganggu lalu lintas.
3. Bila pekerjaan telah selesai, Penyedia Jasa Kontruksi diwajibkan untuk
segera menyingkirkan alat-alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya dan membersihkan bekas-bekasnya.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 6


4. Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti
dimaksudkan ayat 1 pasal ini Rekanan harus menyediakan alat-alat bantu
sehingga dapat bekerja pada kondisi apapun, seperti tenda-tenda untuk
bekerja pada waktu hari hujan dan lainnya.

Pasal 5 KONSULTAN PENGAWAS


1. Setiap saat Penyedia Jasa Konsultan Pengawas bangunan harus dapat
dengan mudah mengawasi memeriksa dan menguji setiap bagian
pekerjaan bahan dan peralatan. Penyedia Jasa Kontruksi harus
mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
2. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari
Konsultan Pengawas / Panitia tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Kontruksi. Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka
sebagian atau seluruhnya.
3. Wewenang dalam memberikan keputusan yang berada di tangan
petugas-petugas Penyedia Jasa Konsultan Pengawas adalah terbatas pada
soal-soal yang jelas tercantum di dalam gambar kerja dan RKS.
Penyimpangan dari padanya harus mendapat izin dari Pemberi Tugas/
Perencana.

Pasal 6. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT SERTA GAMBAR KERJA


1. Sebagaimana telah dinyatakan dalam RKS ini beserta gambar kerjanya
digunakan sebagai pedoman dasar ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan ini.
2. Gambar-gambar detail merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
pada rencana kerja dan syarat-syarat ini.
3. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan RKS ini, maka
Penyedia Jasa Kontruksi harus menanyakan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa Pengawas diwajibkan mentaati
keputusan Konsultan Pengawas yang bersangkutan.
4. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah
yang berlaku dan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari
pada ukuran skala dari gambar-gambar, tapi jika mungkin ukuran ini
harus mengambil dari pekerjaan yang sudah selesai.
5. Jika terdapat kekurangan penjelasan-penjelasan dalam gambar kerja, atau
diperlukan gambar tambahan/gambar detail untuk membesarkan gambar
kerja/untuk memungkinkan Penyedia Jasa Kontruksi melaksanakan dan

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 7


menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus dapat membuat gambar tersebut dibuat rangkap 3 (tiga)
atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
6. Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali dalam gambar kerja, RKS atau
dokumen yang sama yang berlainan dan atau bertentangan, maka ini harus
diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi justru
untuk menegaskan permasalahannya. Kalau terjadi hal ini maka yang
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau
yang mempunyai bobot biaya yang tinggi.

Pasal 7 PENJELASAN PERBEDAAN GAMBAR


Uraian mengenai perbedaan gambar telah dijelaskan di atas, tetapi bila ada
perbedaan ukuran atau tidak sesuai antara gambar yang berlainan
bidang/jenisnya maka dapat dipakai pedoman, sebagai berikut :
1. Gambar kerja arsitektur dengan gambar struktural maka : yang dipakai
sebagai pegangan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur,
dalam kualitas dan jenis bahan adalah gambar struktur.
2. Gambar kerja arsitektur dengan gambar kerja sanitasi, maka yang dipakai
sebagai pegangan dalam ukuran kualitas, jenis bahan adalah gambar
sanitair.
3. Gambar kerja arsitektural dengan gambar kerja Elektrikal, maka yang
dipakai sebagai pegangan dalam ukuran fungsional adalah gambar
Arsitektural, dalam ukuran kualitas dan bahan adalah gambar listrik.

Pasal 8 PEMBERSIHAN LAPANGAN


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan barang barang yang tidak di gunakan pada
pekerjaan tersebut di singkirkan keluar dari lokasi proyek.

BAGIAN II. URAIAN PEKERJAAN


A. PEKERJAAN PERSIAPAN
I.. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Sewa direksi keet dan kelengkapannya selama pekerjaan berlangsung.
2. Pembuatan dan Pemasangan papan nama proyek ukuran 80 x 120 dengan
kolom kayu 5/7 bengkirai di tanam pada pondasi beton.
3. Pendokumentasian (Foto) sebagai laporan pelasanaan pekerjaan.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 8


4. Sarana K3 (Sosialisasi K3, Alat pelindung kerja, Alat pelindung diri, Fasilitas
sarana kesehatan, Rambu-rambu)

B. PEKERJAAN LANTAI -1
I. PEKERJAAN BONGKARAN
a. Pekerjaan Bongkar Plafon Selasar hanya pembongkaran penutupnya saja dan
rangka menggunakan rangka lama.
b. Pekerjaan Bongkar dinding tripleks ruang bawah tangga.
c. Pekerjaan bongkar pintu kamar mandi depan sisi Utara dan sisi Selatan.

II. PEKERJAAN PLAFOND


1. Pekerjaan Pasang plafond gypsum selasar uk. Panel 60 x 120 cm pada rangka
lama
2. Pekerjaan plafon kalsiboard tebal 3.5 mm dengan rangka hollow pada kamar
mandi depan sisi Utara dan sisi Selatan.
3. Pekerjaan lis profil gypsum lebar 10 cm pada plafon kamar mandi depan sisi
Utara dan sisi Selatan.

III. PEKERJAAN KERAMIK


1. Pekerjaan Pasang pasangan bata merah 1pc 6ps, trap luar depan kamar mandi
sisi Utara dan sisi Selatan dengan pasangan tebal 1/2 bata.
2. Pekerjaan Urug pasir trap luar kamar mandi depan sisi Utara dan sisi Selatan
tebal 10 cm.
3. Pekerjaan Cor rabat beton trap luar kamar mandi depan sisi Utara dan sisi
Selatan tebal 5 cm.
4. Pekerjaan Pasang keramik lantai selasar uk. 30x60 cm motif. Pemasangan
keramik menumpang pada rabat selasar lama.

IV. PEKERJAAN PINTU


1. P1 (Pintu kamar mandi depan kusen alumunium, ram alumunium, panil ACP,
lengkap dengan engsel, grendel, handel).

V. PEKERJAAN GRILL
1. Pekerjaan Pembuatan dan pemasangan gril besi tutup saluran pada saluran
antara bangunan induk dengan bangunan kantor sisi utara.

VI. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Pekerjaan Pembersihan dinding luar dari lumut dan kotoran (Parsial).

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 9


2. Pekerjaan Pengecatan dinding luar dengan cat Weathershield.
3. Pekerjaan Pengecatan baru plafon selasar
4. Pekerjaan Pengecatan baru plafon kamar mandi depan.
5. Pekerjaan Pengecatan ulang dinding dalam kamar mandi depan

VII. PEKERJAAN PERBAIKAN RAM


Ram Sisi Utara
Pekerjaan ini meliputi pengecoran ram keseluruhan dengan plat beton dengan
rangka wiremesh Ø 10mm jarak 150.
1. Galian tanah.
2. Urug pasir dibawah pasangan batu kali tebal 10 cm.
3. Urug kembali bekas galian.
4. Beton sloof 15x20 cm
5. Pasangan batu kali 1pc 6ps.
6. Urug sirtu dibawah lantai beton.
7. Cor lantai beton K 250 tebal 15 cm, tulangan wiremesh diameter 10 mm
jarak 15 cm satu lapis.
8. Membuat pola lantai.

Ram Sisi Selatan


Pekerjaan ini meliputi pengecoran ram pada bagian yang baru dengan plat beton
dengan rangka wiremesh Ø 10mm jarak 150.
1. Bongkar dinding bata.
2. Galian tanah.
3. Urug pasir dibawah pasangan batu kali tebal 10 cm.
4. Urug kembali bekas galian.
5. Beton sloof 15x20 cm
6. Pasangan batu kali 1pc 6ps.
7. Urug sirtu dibawah lantai beton.
8. Cor lantai beton K 250 tebal 15 cm, tulangan wiremesh diameter 10 mm
jarak 15 cm satu lapis.
9. Membuat pola lantai
10. Pasangan bata merah 1pc 6ps, tebal 0,5 bata
11. Plesteran bata 1pc 6ps
12. Acian
13. Sponengan sudut
14. Pemasangan ornamen dinding

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 10


VIII. Pekerjaan Partisi Rumah Panel
1. Pekerjaan Bongkar Rumah panel lama.
2. Pekerjaan Partisi PT1.
3. Pekerjaan Partisi PT2.
4. Pekerjaan Pintu rumah panel P1.

C. PEKERJAAN LANTAI 2
I. PEKERJAAN BONGKARAN
1. Pekerjaan Bongkar plafon selasar (parsial).
2. Pekerjaan Bongkar jendela.

II. PEKERJAAN PLAFOND


1. Pekerjaan Pasang plafon gypsum tebal 9 mm pada rangka lama
2. Pekerjaan Pasang lis profil gypsum plafon selasar

III. PEKERJAAN JENDELA


1. Mengerjakan dan memasang kusen jendela kayu jati.
2. Pekerjaan Memasang kaca lama pada jendela baru.

IV. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Mengikis dan membersihkan cata lama jendela.
2. Melamin jendela
3. Pembersihan dinding luar dari lumut dan kotoran
4. Pengecatan ulang dinding luar dengan cat Weathershield.
5. Pengecatan baru plafon selasar
6. Pengecatan ulang plafon selasar

V. PEKERJAAN GRANIT LISPLANG


1. Pemasangan granit lisplang 60 x 60 warna putih doff

D. PEKERJAAN LISTRIK
I. PEKERJAAN LAMPU SELASAR SISI UTARA LANTAI 1
1. Instalasi titik lampu spot rail pack isi 4.
2. Instalasi stop kontak.
3. Stop Kontak Daya.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 11


4. Lampu spot rail pack 12 watt .
5. MCB 1 phase 10 Amp.
6. Bongkar pasang dan pembenahan instalasi down light lama.
7. Pasang Lampu LED 4 watt
8. Pasang pipa galvanis diameter 2 inchi tebal 3.4 mm. Pemasangan pipa ini
pada samping balok lantai hall yang berfungsi sebagai penggantung lampu
temporer.

II. PEKERJAAN LAMPU SELASAR SISI SELATAN LANTAI-1


1. Instalasi titik lampu spot rail pack isi 4.
2. Instalasi stop kontak.
3. Stop Kontak Daya.
4. Lampu spot rail pack 12 watt .
5. MCB 1 phase 10 Amp.
6. Bongkar pasang dan pembenahan instalasi down light lama.
7. Pasang Lampu LED 4 watt

III. LAMPU DINDING SISI SELATAN LANTAI 1


1. Instalasi titik lampu NYM 3x2.5 mm2 dalam pipa PVC.
2. Lampu dinding lengkap
3. Box Panel 30x20x22 cm
4. MCB 1 phase 10 Amp.
5. Magnetic Contactor SK 10
6. Timer 16 Amp.

IV. LAMPU HALAMAN


1. Kabel instalasi lampu pagar NYY 3x2.5 mm2.
2. Kabel daya stop kontak panggung NYY 3x4 mm2.
3. Stop kontak daya Le Grand 1 phase 16 Amp.
4. Dudukan Stop kontak daya pasangan bata.
5. Lampu pagar LED 7 watt.
6. Box Panel 40x60x22 cm
7. Indicator lamp.
8. MCCB 3 phse 80 Amp.
9. MCB 3 phase 20 Amp.
10. MCB 1 phase 32 Amp.
11. MCB 1 phase 20 Amp.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 12


12. MCB 1 phase 10 Amp.
13. Arde ground rod.
14. Magnetic Contactor SK 20.
15. Timer 16 Amp.
16. Lampu spot PJU LED 200 watt 4 mata

V. PEMASANGAN KABEL TRAY


1. Tray Type A. Tray tipe ini menggunakan behan plat siku 40x40x4 dengan
lebar 40 menyambung tray yang sudah ada. Tray ini finishing cat.
2. Tray Type B. Tray tipe ini menggunakan behan plat siku 40x40x4 dengan
lebar 40 dengan penyangga pipa besi galvanze 3”. Tray ini finishing cat.
3. Tray Type C Tray pabrikan PVC.

E. PEMBUATAN KAMAR MANDI


I. PEKERJAAN BONGKARAN
1. Pembongkaran jendela.

II. PEKERJAAN TANAH


1. Pekerjaan Galian Tanah.
2. Pekerjaan Urug kembali bekas galian.
3. Pekerjaan Urug pasir dibawah pasangan batu kali tebal 10 cm.
4. Pekerjaan Urug pasir dibawah rabat lantai tebal 10 cm.

III. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1. Pekerjaan Pasangan batu kali 1pc 6ps.
2. Pekerjaan Pasangan bata merah 1pc 6ps, tebal 0,5 bata.
3. Pekerjaan Pasangan bata merah 1pc 3ps, tebal 0,5 bata.
4. Pekerjaan Plesteran bata 1pc 6ps.
5. Pekerjaan Plesteran bata 1pc 3ps
6. Pekerjaan Plesteran beton 1pc 3ps.
7. Pekerjaan Acian.
8. Pekerjaan Sponengan sudut.

IV. PEKERJAAN BETON


1. Pekerjaan Beton sloof 15x20 cm
2. Pekerjaan Beton kolom 15x15 cm
3. Pekerjaan Beton ring 15x20 cm

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 13


4. Pekerjaan Beton plat atap tebal 10 cm
5. Pekerjaan Beton lisplang 8x30 cm
6. Pekerjaan Beton plat meja tebal 8 cm
7. Pekerjaan Beton rabat tebal 5 cm.
8. Coating plat atap beton dengan lapisan kedap air.

V. PEKERJAAN KERAMIK
1. Pekerjaan Keramik lantai 30/30 cm
2. Pekerjaan Keramik dinding 30/60 cm
3. Pekerjaan Keramik meja beton 30/60 cm
4. Pekerjaan lis keramik dinding 5/30 cm

VI. PEKERJAAN PLAFOND


1. Pekerjaan Plafond kalsi board tebal 3,5 mm rangka hollow.
2. Pekerjaan Lis profil gypsum.
3. Pekerjaan Kompon dak beton.

VII. PEKERJAAN LISTRIK


1. Pekerjaan Pemasangan Down Light LED 7 watt lengkap dengan instalasi dan
fixture serta asesoris

VIII. PEKERJAAN PINTU


1. Pemasangan pintu P2.
2. Pemasangan pintu P3 (pintu alumunium pabrikan).

IX. PEKERJAAN SANITASI


1. Pekerjaan Kloset duduk lengkap.
2. Pekerjaan Wastafel.
3. Pekerjaan Jet washser.
4. Pekerjaan Kran air.
5. Pekerjaan Kran wastafel
6. Pekerjaan Floor drain stainless
7. Pekerjaan Pipa PVC 0,75 inchi AW (termasuk asesoris).
8. Pekerjaan Pipa PVC 3 inchi AW (termasuk asesoris).
9. Pekerjaan Pipa PVC 4 inchi AW (termasuk asesoris).
10. Pekerjaan Septic tank pasangan bata tutup plat beton.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 14


11. Pekerjaan Sumur peresapan, buis beton dia. 80 cm dalam 3 m, dengan tutup
plat beton bertulang.
12. Pekerjaan Pembuatan bak kontrol 45x45x65 cm.

X. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat dinding.
2. Pekerjaan Pengecatan plafon dan dak beton.

F. PEKERJAAN TANGGA
I. PEKERJAAN BONGKARAN
1. Bongkar conblock.
2. Bongkar atap polikarbonat

II. PEKERJAAN TANAH


1. Pekerjaan Galian Tanah.
2. Pekerjaan Urug kembali bekas galian.
3. Pekerjaan Urug pasir dibawah footplate 5 cm.

III. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1. Pekerjaan Pasangan batu kali 1pc 6ps.
2. Pekerjaan Plesteran beton 1pc 3ps
3. Pekerjaan Acian.
4. Pekerjaan Sponengan sudut.
5. Pasang kembali conblok yang dibongkar.

IV. PEKERJAAN BETON


1. Pekerjaan Beton Beton rabat tebal 5 cm.
2. Pekerjaan Beton footplat 80x120x25 cm.
3. Pekerjaan kolom pedestal 25x25 cm.
4. Pekerjaan Beton sloof 15x20 cm.
5. Pekerjaan Beton sloof 40x15 cm.

V. PEKERJAAN BAJA
1. Pekerjaan Baja WF termasuk plat pengaku.
2. Pekerjaan Plat landas tebal 10 mm.
3. Pekerjaan Baut angkur diameter 16 mm.
4. Pekerjaan Pipa galvanis diameter 2 inchi tebal 3.4 mm.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 15


5. Pekerjaan Bongkar pasang pemindahan letak tangga baja, rangka atap.

VI. PEKERJAAN ATAP DAN LANTAI


1. Pasang atap polikarbonat tebal 5 mm.
2. Pasang lantai papan bengkirai tebal 3 cm.

VII. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Cat meni baja dan pipa besi dengan meni sinkromat.
2. Cat baja dan pipa besi dengan cat besi.

H. PEKERJAAN TANGGA
I. PEKERJAAN BONGKARAN
1. Pembuatan Papan Informasi acrylic tebal 2x10 mm bening, panel 1x1 m
lengkap dengan baut.

H. PEKERJAAN BALIHO
I. BALIHO SISI UTARA
1. Pembongkaran atap lama.
2. Pengupasan dan pembersihan cat lama baja.
3. Pasang anak tangga besi siku L.30x30x3
4. Pasang pipa galvanis diameter 3 inchi tebal 3.75 mm.
5. Pemasangan atap acrilyc bening tebal 15 mm.
6. Pengecatan baja dengan cat meni sinkromat.
7. Pengecatan baja dengan cat cat mesi.

II. BALIHO SISI SELATAN


1. Pembongkaran atap lama.
2. Pengupasan dan pembersihan cat lama baja.
3. Pasang anak tangga besi siku L.30x30x3
4. Pasang pipa galvanis diameter 3 inchi tebal 3.75 mm.
5. Pemasangan atap acrilyc bening tebal 15 mm.
6. Pengecatan baja dengan cat meni sinkromat.
7. Pengecatan baja dengan cat cat mesi.

I. PAGAR KELILING
1. Pembersihan dinding pagar dari lumut dan kotoran

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 16


2. Pengecatan ulang dinding pagar dengan cat Weathershield
3. Pengecatan ulang pagar dan pintu besi
4. Pembenahan huruf papan nama

BAGIAN III. KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 9 PENGUKURAN, PEMASANGAN BOUWPLANK, PENENTUAN PEIL


1. Letak peil nol ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disetujui oleh
Perencana.
2. Papan untuk bouwplank adalah kayu ukuran 2/20 diserut rata bagian atas.
3. Papan bouwplank dipasang pada patok yang kuat, tertancap di tanah sehingga
tidak bisa digerakan atau dirubah.
4. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu sama yang lain, kecuali
dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.
5. Setelah selesai pemasangan papan ukur, Pemborong harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya, serta harus menjaga
dan memelihara keutuhan serta ketetapan letak papan patok ukur sampai
tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan Konsultan Pengawas.
6. Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan
bouwplank/ setting out pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian yang
diberikan Konsultan Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atas
level, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta
pengadaan peralatan, tenaga kerja yang diperlukan untuk itu.
7. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan
dalam hal tersebut di atas, seluruhnya merupakan tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibatnya,
kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari Konsultan
Pengawas.
8. Sebelum memulai pekerjaan galian Penyedia Jasa Konstruksi harus
memastikan peil-peil dari halaman dengan baik, seteliti mungkin sesuai
dengan titik-titik atau garis-garis contur yang ditentukan dalam gambar kerja.
9. Bila ditentukan hal-hal yang menyangsikan dari peil-peil ini, maka Penyedia
Jasa Konstruksi harus memberikan laporan tertulis pada Konsultan Konsultan
Pengawas.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 17


Pasal 10 RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK)
1) Lingkup
a) Pembuatan Dokumen ini dimaksudkan untuk mendukung program K3
khususnya terhadap Para Pekerjaanya maupun terhadap obyeknya.
2) Macam
a) Membuat Dokumen RK3K yang dilampirkan menjadi satu kesatuan dalam
Dokumen Penawaran.
b) Melaksanakan program RK3K
c) Penyedia Jasa Konstruksi juga diwajibkan menyediakan alat alat Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) yang meliputi:
Sosialisasi K3
Alat pelindung kerja (Jaring, Line)
Alat pelindung diri (Rompi, Helm, Sepatu)
Fasilitas sarana kesehatan (P3K)

3) Syarat Pelaksanaan dalam Dokumen RK3K adalah sebagai berikut :

RENCANA
KESELAMATAN DAN
( Logo
KESEHATAN
Perusahaan )
KERJA KONTRAK
(RK3K)

IDENTITAS PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG
Nama Pekerjaan : TAMAN BUDAYA
YOGYAKARTA
Instansi : UPT Taman Budaya Yogyakarta
Lokasi Pekerjaan : Kota Yogyakarta
Tahun Anggaran : 2019

a) KEBIJAKAN K3

i) Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis
perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran
di perusahaan.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 18


ii) Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak
dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui
Sistem, Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja sehingga dapat tercipta
tempat kerja yang aman serta nyaman bagi siapapun yang berada di tempat
kerja.

iii) Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:

(1) Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(SMK3) dengan berpedoman pada Occupational Health and Safety
Assesment (OHSAS) Series-18001 yang merupakan standar internasional
untuk penerapan SMK3, Permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang
Pedoman SMK3, dan Occupational Health and Safety Manajement System
(OHSMS) Konstruksi Bidang PU.
(2) Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
sasaran dan program Manajemen K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja)
secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi
perusahaan, peraturan atau standar yang bedaku.
(3) Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang
berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek
kegiatan operasi perusahaan kami.
(4) Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3
dalam semua aktivitas operasi.
(5) Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran -
sasaran K3.
(6) Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan
Sistem Manajemen K3.
(7) Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.
(8) Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua
area lokasi kerja.
(9) Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini
kepada semua personil secara berkala.
(10) Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun
yang tidak berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap
pekerja.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 19


(11) Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
(12) Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan.
(13) Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga
dapat dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
(14) Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar
tenaga kerja dapat bekerja secara aman dan selamat.
(15) Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya.
(16) Melakukan peninjauan dan peningkatan kinerja dari pelaksanaan K3
secara teratur.
(17) Melaksanakan pembangunan sesuai dengan rencana dan waktu yang
telah ditentukan.
(18) Komitmen di atas akan menjadi landasan dan acuan bagi manajemen dan
semua tenaga kerja kami dalam pelaksanaan aktifitasnya sehari-hari.
Pihak manajemen bersama dengan semua tenaga kerja akan
berusahauntuk dapat melaksanakan komitmen tersebut dan berpartisipasi
akftif dalam kegiatan dan program sistem manajemen K3.

b) PERENCANAAN

i) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko

IDENTIFIKASI JENIS,
JENIS/ TYPE
No BAHAYA & RESIKO
PEKERJAAN
K3
1 Pekerjaan 1. Tertimpa material
Pengecatan pada 2. Jatuh
bagian yang
tinggi.
2 Pekerjaan 1. Tertimpa material
Pemasangan 2. Jatuh.
Granit Lisplang.
3. Pekerjaan listrik 1.Tersetrum

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 20


ii) Daftar Perundang-Undangan dan Persyaratan K3 yang ada dalam
melaksanakan Paket Pekerjaan ini adalah :

(1) Occupational Health and Safety Assesment (OHSAS) Series-18001 yang


merupakan standar internasional untuk penerapan SMK3.
(2) Occupational Health and Safety Manajement System (OHSMS) Konstruksi
Bidang PUUndang-Undang No. 14 Tahun 1969, tentang Perlindungan
terhadap Tenaga Kerjadan Pembinaan Norma Keselamatan Kerja.
(3) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
(4) Undang-Undang No. 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi.
(5) Peraturan Menteri PU No.09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
PU.
(6) Permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman SMK3.
(7) SNI 19-0231-1987 Kegiatan Konstruksi, Keselamatan, dan Kesehatan
Kerja.
(8) SNI 191957-1990 Pedoman Pengawasan Kesehatan Kerja.
(9) SNI 19-1961-1990 Peraturan Khusus Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
(10) SNI 19-3994-1995 Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.

iii) Sasaran Dan Program K3

(1) Sasaran K3

(a) Tidak ada kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
berdampak korban jiwa (Zero Fatal Acident).
(b) Tingkat penerapan elemen SMK3 Minimal 80%.
(c) Menghindari terjadinya efek negatif terhadap lingkungan yang
diakibatkan oleh aktifitas kerja.
(d) Semua pekerja wajib mengenakan APD yang sesuai bahaya dan resiko
pekerjaannya masing- masing.

(2) Program K3

(a) Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3


yaitu APD, Rambu-rambu, Spanduk Poster, Pagar Pengaman, Jaring
Pengaman, sesuai kebutuhan dilapangan secara konsisten.
(b) Melakukan Inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja yang
berpotensi bahaya.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 21


(c) Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan.
(d) Setiap pekerja harus sudah mengikuti induksi K3 sebelum mulai
bekerja.

c) STRUKTUR ORGANISASI K3

Yogyakarta, …. 2019
PT/CV/Firma…………

…………………………
Direktur

Pasal 11 PENENTUAN TINGGI PEIL (LEVEL) DAN UKURAN


1. Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan diambil : disesuaikan dengan
ketinggian peil bangunan setempat. Bangunan sesuai yang ada dimana peil +
0,00 m ditentukan oleh Perencana dan diketahui Konsultan Pengawas.
2. Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan. Pemakaian ukuran-ukuran yang
keliru sebelum sesudahnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
3. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan menggunakan alat-alat (instrument)
yang perlu dan tidak rusak untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut &
ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan, untuk itu
dihindari pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan secara kira-kira.

Pasal 12 PEKERJAAN TANAH DAN PASIR SERTA TALLUD


I. Pekerjaan Galian

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 22


1. Segala pekerjaan galian yang dilaksanakan sesuai dengan panjang, dalam,
kemiringan dan lengkungan sesuai dengan kebutuhan dari pekerjaan atau
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau bilamana perlu memindahkan
tanah-tanah atau bahan yang tidak dipakai atau kelebihan-kelebihan tanah
yang digunakan untuk urugan atau sebagaimana yang diinstruksikan oleh
Konsultan Pengawas. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang
telah ditentukan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus mengurug daerah
tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi pondasi (USP).
2. Apabila ternyata terdapat pipa air, pipa pembuangan, kabel-kabel listrik,
telepon dan lain-lain yang masih digunakan, maka secepatnya
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau kepada Penguasa/Instansi
yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya. Penyedia
Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan
sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut
3. Persiapan Untuk Urugan
Urugan pasir setebal 10 cm untuk lapisan bawah tallud , pondasi footplate
dan lantai kerja rabat sedangkan urugan tanah kembali adalah untuk mengisi
sisa pondasi dan peninggian Peil.
4. Bahan-bahan untuk urugan pasir dan urugan tanah.
Semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk urugan harus dengan
persetujuan Konsultan Pengawas.Pasir yang digunakan untuk pasangan
adalah jenis pasir ayak, sekualitas pasir sungai progo, kemudian tanah urug
yang diurugan adalah hasil galian tanah semula yang sudah dibersihkan dari
kotoran, dilakukan selapis demi selapis ditumbuk sampai padat.

II. Pekerjaan Batu Kali


Pekerjaan pondasi batu kali meliputi pekerjaan pembuatan pondasi Staal. Pasangan
batu kali menggunakan campuran 1pc:6 ps. Bahan batu kali harus memenuhi
syarat :
1. Bahan adalah sejenis batu andesit yang keras, masif, berat dan berwarna
kehitam-hitaman dan mempunyai muka belah lebih dari 3 muka.
2. Tidak ringan dan tidak porous.
3. Bahan adalah batu andesit besar yang kemudian dibelah /dipecah menjadi
ukuran normal menurut tata cara pekerjaan yang bersangkutan.
4. Pemasangan sesauai dengan ukuran-ukuran di dalam gambar atau atas
petunjuk Konsultan Pengawas. Batu harus dipasang saling mengisi masing-
masing dengan adukan selapis sehingga tidak ada rongga diantara batu-batu

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 23


tersebut dan mencapai masa yang kuat dan integral. Adukan-adukan untuk
pemasangan lainnya harus mendapat petunjuk dan persetujuan Konsultan
Pengawas. Sebelum pemasangan pondasi batu kali di bawah pondasi tersebut
harus dilapisi pasir urug tebal 10cm
5. Pemadatan tanah urug dilakukan setiap ketebalan 20 cm dan dites
kepadatannya.

Pasal 13. PEKERJAAN PASANGAN BATA

I. Pasangan ½ dan 1 bata menggunakan Bahan bata merah harus memenuhi syarat-
syarat dibawah ini :
a. Bermutu, matang, keras, ukuran sama rata dan saling tegak lurus, tidak retak-
retak, tidak mengandung batu dan tidak berlubang.
b. Ukuran : Panjang = 22 Cm, Lebar = 11 cm , Tebal = 5 cm (disesuaikan
dengan ukuran yang ada di Propinsi DIY).
c. Memenuhi syarat-syarat PUBB (NI.3-1956) Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyerahkan sample bata yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan
dari Konsultan Pengawas. Batu bata yang ternyata tidak memenuhi syarat harus
segera dikeluarkan dari area pekerjaan.

2. Proporsi Adukan.
a. Spesi untuk pasangan trasram (kedap air) yaitu 1pc : 3 Ps.
b. Spesi pasangan untuk dinding biasa 1pc : 6 ps.
Adukan yang tumpah ke bawah pada waktu pemasangan bata bekas dan yang
sudah ditinggalkan lebih dari 2 jam tidak boleh dipakai atau dicampurkan
dengan yang baru.

3. Pemasangan
a. Cara dan perlengkapan untuk pengangkutan bata atau adukan harus
sedemikian rupa sehingga tidak merusak bata atau menunda pemakaian beton.
b. Setelah permukaan pondasi dan sloof disiapkan dengan baik, batu bata
dipasang dengan adukan setebal antara 1,5 - 2,5 cm. Proporsi Pasangan :
c. Bata tidak boleh dipasang pada waktu hujan lama atau hujan besar. Adukan
yang hanyut karena hujan harus segera disingkirkan.
d. Tidak diperkenankan berdiri/membebani di atas pekerjaan bata sebelum
mengeras.
e. Pada waktu pemasangan bata tersebut harus bebas dari air yang melekat.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 24


f. Bata harus dipasang dengan baik, rata, horisontal, dikerjakan dengan alat-alat
pengukur datar ataupun tegak (“lot”, dsb), sambungan sama rata, sudut siku,
naad tegak tidak segaris (silang) permukaan baik dan rata, “bergigi” (tiap
sambungan saling menutup).
g. Pada hubungan-hubungan dengan tiap-tiap beton harus dipasang stek dan
pada ujung pasangan harus bergigi.
h. Pada penghentian pasangan harus dipakai penggigian miring.
i. Setiap hari hanya diperkenankan memasang setinggi 1m, kecuali dengan seijin
Konsultan Pengawas.
j. Jika setelah pekerjaan pemasangan ternyata ada bata yang menonjol atau tidak
rata, maka bagian-bagian ini harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas
biaya Penyedia Jasa Konstruksi, kecuali bila Konsultan Pengawas mengijinkan
penambalan-penambalan.
k. Pemasangan bata harus dirawat/ disirami air sesuai dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.
l. Sebelum pemasangan, semua bata harus dibasahi dengan air bersih sampai
kenyang, atau direndam dalam air.
m. Bata yang pecah dengan ukuran kurang dari setengah tidak dibenarkan untuk
dipakai. Untuk yang patah dua tidak boleh melebihi 5% (lima persen)
n. Adukan 1 pc : 3 ps digunakan untuk :
1) Dinding dalam, sampai setinggi 20 cm dari lantai dalam.
2) Serta bagian-bagian lain yang ditunjukan pada gambar.
3) Semua pemasangan harus terikat kuat dengan kolom, dinding beton, balok
atau pelat beton dan bagian-bagian struktur lainnya.
o. Penguatan untuk pasangan bata dilakukan menurut kebutuhannya atau atas
petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas. Kolom-kolom praktis untuk penguat
pasangan bata harus dibuat sedemikian rupa sehingga maksimum setiap luas
12 m2 pasangan bata harus dikelilingi oleh penguat-penguat (beton praktis)
tersebut. Pada sisi lain tegak yang berhubungan dengan beton/ kolom harus
dipasang angkur diameter 6 mm, panjang 30 cm dari muka beton dengan jarak
tiap 40 cm sepanjang sisi tegak.

Pasal 14. PEKERJAAN PLESTERAN


1. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pada bangunan utama, plesteran pada, plesteran
pada dinding pagar sisi utara dan plesteran untuk ornamen kolom. Campuran
adukan untuk plesteran sebagai berikut :
a. Pekerjaan plesteran tembok dengan campuran 1pc : 6ps.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 25


b. Pekerjaan plesteran beton campuran Pc : 3 Ps.
c. Pekerjaan plesteran Trasram campuran 1 Pc : 3 Ps.
d. Pekerjaan sudut/ Sponengan sudut campuran 1 Pc : 3 Ps.

2. Plesteran dikerjakan dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk dinding


KM/WC setinggi 1,5 m dalam, dan dinding trasram di atas sloof, daag lantai
setinggi 20 cm luar dalam. Semua pekerjaan plesteran harus lurus dan lot
(tegak) .Sebelum plesteran dikerjakan, bidang-bidang yang akan diplester
dikasarkan dulu dan dibersihkan dari bahan-bahan yang mengganggu daya
rekat plesteran.Pencampuran harus dikerjakan dengan takaran dan disyaratkan
pasir diayak terlebih dahulu.Semua sudut pasangan bata merah diplester
campuran 1 Pc : 3 Ps.

3. Sudut-sudut seponengan harus menghasilkan bidang seperti pada gambar


4. Pada pekerjaan pagar belakang , Sebelum di plester ulang plesteran lama pada
pagar di kelupas terlebih dahulu.

Pasal 15. PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON


I. Bahan Konstruksi.
1. Semen, yang digunakan portland yang memenuhi syarat-syarat:
a. Peraturan semen portland Indonesia (NI-72 dan SII 0132) 1991-03
b. Semua semen yang akan dipakai harus klas I dari satu merk yang sama tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam semen untuk suatu
konstruksi/struktur yang sama. Dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah. Semua semen
disimpan dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-
kerusakan akibat salah penyimpanan dan dianggap sudah rusak, membatu,
dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui pengetesan lagi, bahan yang telah
ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat 2x24 jam.

2. Agregat (Aggregate)
Semua pemakaian kricak (kerikil) dan pasir beton harus memenuhi syarat-
syarat :
a. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI. 3-1056).
b. Tata cara perancangan dan pelaksanaan Konstruksi Beton SNI T-15-1991-03.
c. Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porous.
d. Bebas tanah atau kotoran lainnya. kricak (batu alam pecah mempunyai
ukuran tidak lebih besar dari 38 mm, untuk penggunaanya harus mendapat

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 26


persetujuan dari Konsultan Pengawas. Gradasi dari agregat tersebut secara
keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang baik dengan semen
dan air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Konsultan Pengawas
dapat meminta kepada Rekanan/ Penyedia Jasa Konstruksi untuk dapat
melakukan pengetesan kualitas dari segi agregat tersebut dari tempat
penimbunan yang ditunjuk Konsultan Pengawas, setiap saat dalam
Laboratorium yang diakui.

3. Air
Air yang dipakai untuk pembuatan spesi atau (mortal) pada pekerjaan fondasi
batu kali maupun untuk pembuatan beton sedapat mungkin air setempat dan
terlebih dahulu harus diendapkan kotorannya, supaya air menjadi jernih,
serta memenuhi persyaratan

4. Adukan dan Campuran


Perbandingan dari berbagai adukan (spesi) diberikan sesuai dengan daftar
proporsi adukan dan campuran di bawah ini. Angka-angka tersebut
menyatakan perbandingan jumlah isi ditakar dalam keadaan kering.
Rekananan/ Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh atas
terlaksananya proporsi adukan dan campuran tersebut.
Semua beton, selain yang tertera di atas adalah menggunakan mutu beton f’C :
21,7 Mpa Setara K 250.
Rekanan/Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat takaran yang sama
ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Selanjutnya takaran tersebut dapat digunakan takaran untuk berbagai
campuran. Adukan atau campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-
pekerjaan khusus lainnya akan ditentukan dalam pasal tersendiri.

II. Pengerjaan Beton


1. Besi Beton (steel Reinforcement)
Semua besi beton yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan :
a. Tata cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton SNI T-15-1991-03.
b. Bebas dari kotoran-kotoran, karat dan tidak cacat baik yang akan dipasang
maupun yang akan dilanjutkan.
c. Jenis Baja tulangan BJTP f’y = 240 Mpa (untuk tulanagan kurang atau sama
dengan 12 mm)
d. Jenis Baja tulangan BJTD f”y = 400 Mpa (untuk tulanagan lebih dari 12 mm)

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 27


Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan di
atas, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Besi beton harus
disupply dari satu sumber dan tidak dibenarkan mencapur adukan
bermacam-macam besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
Rekanan/Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan mengadakan pengujian mutu
besi beton yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk dari Konsultan
Pengawas. Hubungan antara besi beton satu dengan lainnya harus
menggunakan kawat beton, diikat dengan kuat tidak tergeser pada waktu
pengecoran beton dan bebas dari tanah dan papan acuan. Penggunaan besi
beton yang sudah jadi seperti steel wire mesh dan semacamnya, harus
mendapat persetujuan perencana/Konsultan Pengawas. Besi beton yang tidak
memenuhi syarat karena kualitas tidak sesuai dengan spesifikasi (USP) harus
segera dikeluarkan dari lapangan setelah menerima instruksi tertulis dari
Konsultan Pengawas paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

2. Adukan (adonan) Beton


Adukan atau adonan beton harus memenuhi syarat-syarat SNI T-15-1991-03.
Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat adonan beton menurut komposisi adonan
dan proporsi antara split, semen, air. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab
penuh atas kekuatan beton yang dipersyaratkan. Penggunaan air harus sedemikian
rupa sehingga dapat menghasilkan beton yang memberikan daya lekat yang baik
dengan besi beton. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan membuat adukan
percobaan (trial mixes) untuk mengontrol daya kerjanya sehingga tidak kelebihan
air dalam proses pengendapan (segregation) dari agregat, percobaan dilakukan
menurut syarat-syarat SNI T-15-1991-03.

3. Pengangkutan adukan
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara-cara dengan mana dapat dicegah pemisahan dan
kehilangan bahan-bahan (segregasi). Cara pengangkutan adukan beton harus
lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara
adukan beton yang sudah dicor dan yang akan dicor. Memindahkan adukan beton
dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan perantaraan talang-talang
miring hanya dapat dilakukan setelah disetujui oleh Direksi Lapangan. Dalam hal
ini, Direksi Lapangan mempertimbangkan persetujuan penggunaan talang miring
ini, setelah mempelajari usul dari pelaksana mengenai konstruksi, kemiringan dan
panjang talang itu. Batasan tinggi jatuh maximum 1,50 m. Adukan beton sudah

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 28


harus dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air dimulai. apabila
diperlukan waktu pengangkutan yang panjang. Jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton digerakkan kontinue secara
mekanis. Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus
dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan pembantu yang
ditentukan dalam pasal 3.8. PBI '71.

4. Pengecoran Beton
Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran
atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, sebelum alat-alat tersebut
didatangkan ke tempat pekerjaan. Semua alat yang digunakan pada setiap waktu
harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras. Pengecoran besi beton
tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai diperiksa
oleh dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Sebelum pengecoran
dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan
dahulu dari kotoran (potongan kayu, batu, tanah, dll) dan dibasahi dengan air
semen serta sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pengecoran dilakukan
selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan
menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan pengendapan
agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (continue/ tanpa henti).
Adukan yang tidak dicorkan ditinggalkan dalam waktu lebih 15 menit setelah
keluar dari mesin adukan yang tumpah selama dalam pengangkutan tidak
diperkenankan untuk dipakai lagi. Pada pengecoran baru atau sambungan antara
beton lama dengan beton baru, maka permukaan beton lama harus terlebih
dahulu dibersihkan dan disikat sampai agregat kasar tampak, dan disiram dengan
calbon dan selanjutnya seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Tempat dimana
pengecoran akan dihentikan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Beton secepat mungkin dicorkan setelah pengadukan dan dilakukan sedemikian
rupa sehingga dapat menghindari pengendapan agregat dan penggeseran posisi
tulang atau acuan. Pengecoran harus dilakukan secara continue diantara siar
pelaksanaan yang telah disetujui.

5. Curing dan Perlindungan atas Beton


Selama berlangsungnya proses pengerasan, beton harus melindungi terhadap :

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 29


a. Matahari
b. Hujan / aliran air
c. Pengrusakan secara mekanis
d. Pengeringan sebelum waktunya
Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga agar tetap basah dengan cara
menyemprotkan air atau menggenangi air pada permukaan beton tersebut selama
7 hari. Perlindungan terhadap beton ini harus diperhatikan terutama pada
pengecoran beton pada waktu panas. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung
jawab keretakan beton karena kelalian ini.

6. Pembengkokkan dan Penyetelan Besi Beton


Pembongkaran besi beton harus dilakukan secara hati-hati, tepat pada posisi pada
pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari SNI T-15-
1991-03. Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga ahli, untuk itu
menggunakan alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat, retak-
retak, cacat dan sebagainya. Sebelum penyetelan dan pemasangan dimulai,
Rekanan/ Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat rencana kerja pemotongan
dan pembengkokan tulangan (bending schedule), yang sebelumnya diserahkan
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan nya. Pemasangan dan
penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan sudah
diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.

7. Begesting
Begesting yang dibuat dari kayu dan besi harus memenuhi syarat-syarat kekuatan,
daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk finishing. Penyedia Jasa
Konstruksi harus memberikan sample bahan yang akan dipakai untuk acuan yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Begesting harus dipasang sesuai dengan
ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah-ubah sebelum dan selama
pengecoran. Begesting dipasang sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebocoran
atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk),
tidak goyang. Acuan harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti
potongan-potongan kayu, bekas gergajian, tanah dan sebagainya.
Untuk mengejar kecepatan pengecoran struktural maka disyaratkan agar
Penyedia Jasa Konstruksi membuat panel-panel begesting yang standard untuk
acuan bagian konstruksi yang typical. Ukuran tebal steel plate dan rusuk pengaku
tersebut harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan cukup kuat

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 30


menahan gaya tekan beton cor dan tidak boleh berubah letaknya selama proses
pengecoran dan pengeringan.

8. Pembongkaran begesting
Pembongkaran begesting dilakukan sesuai dengan SNI T-15-1991-03 dimana
bagian konstruksi yang dibongkar telah dapat memikul berat sendiri dari beban-
beban pelaksanaannya. Begesting bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas
dalam waktu sebagai berikut :
a. Sisi balok, dinding dan kolom yang tidak dibebani 2 hari.
b. Tiang-tiang penyangga 28 hari, penyangga balok yang tidak dibebani 26 hari.
Pekerjaan pembongkaran acuan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh
Konsultan Pengawas. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata bagian-bagian
beton ada yang kropos atau cacat lainnya yang akan mempengaruhi kekuatan
konstruksi tersebut, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus segera memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas untuk meminta persetujuan cara pengisian atau
menutupnya. Semua resiko yang terjadi akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya
pengisian atau penutupan menjadi tanggung jawab Rekanan/Penyedia Jasa
Konstruksi.

9. Pemasangan Alat-alat di Dalam Beton


Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang
atau memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengatuhan dan seijin
Konsultan Pengawas. Ukuran pembuatan lubang, pemasangan alat-alat di dalam
beton, pemasangan sparing dan sebagainya harus menurut petunjuk Konsultan
Pengawas.

Pasal 16 PEKERJAAN PLAFOND


Lantai 1.
a. Pelepasan plafond selasar.
b. Pemasangan Panel Plafond 60/120 selasar.
c. Penyedia Jasa Kontruksi harus menyerahkan sempel bahan langit-langit
kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Lantai 2.
a. Penrbaikan plafond yang Gypsum yang rusak secara parsial.
b. Pengecatan ulang permukaan plafond keseluruhan.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 31


Pasal 17 PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan dinding luar tidak boleh diplamur, warna ditentukan kemudian.
Cat Catylac/Decolith INTERIOR dan cat Mowylex/Dulux EXTERIOR. Cat kayu
dan cat besi menggunakan Cat Emco/Avian.
1. Proses Pengecatan Besi
Cat ini di aplikasikan untuk pengecatan besi pada rangka tempat parkir dan
tutup plat sampah :
a. Pengamplasan permukaan sampai tidak ada karat dan lapisan cat lama,
proses pelaksanaan menggunakan gerinda.
b. Proses penambalan permukaan material dengan las.
c. Setelah ditambal, permukaan penambalan material dihalusan dengan
gerinda.
d. Proses Pelapisan permukaan material dengan cat epoxy secara
menyeluruh dan merata.
e. Proses Pelapisan selanjutnya, Pelapisan meni besi sinkromat pada
permukaan material dengan cara disemprot.
f. Pada tahap akhir, Pelapisan cat duco. Pengecatan duco dilakukan secara
berulang sehingga dapat menghasilkan permukaan material yang rata
dan halus.
1. Persyaratan :
a. Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah :
1. Dinding/ bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas Lapangan, tidak miring dan harus tidak
bergelombang,
2. Bagian-bagian yang retak atau rusak diperbaiki dan bagian yang
kotor dibersihkan,jika dinding harus diaci hingga halus dan licin
3. Dinding / bagian yang akan dicat tidak boleh basah/ lembab atau
berdebu.
4. Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada dinding/
bagian yang akan di cat.
b. Pengecatan dilakukan Sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku pada label cat.
c. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih
disegel, tidak pecah, tidak bocor dan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
d. Pelaksana utama bertanggung jawab bahwa warna dan bahan cat tidak
palsu. dan sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 32


e. Untuk bagian yang akan di melamin harus sudah di amplas halus dan
di bersihkan dari debu-debu dan kotoran kayu.

2. Pelaksanaan
a. Dinding yang akan dicat harus mempunyai waktu untuk mengering.
Setelah permukaan dinding mengering, maka persiapan dilakukan
dengan membersihkan permukaan tembok tersebut (terhadap
pengkristalan / pengkapuran), dengan amplas kemudian diplamur.
b. Setelah kering permukaan tersebut diamplas sampai halus.
c. Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur dinding lagi &
amplas halus setelah kering.
d. Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi alkali dipakai lapisan
plamur Sebelum digunakan cat harus diaduk lebih dahulu sampai
semua endapan larut, Bila perlu digunakan dengan bahan pengencer,
proporsi dan bahan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik yang
bersangkutan.
e. Pengecatan dilakukan dengan roller atau kuas halus dan alat
pengecatan tersebut harus dipastikan tidak mudah lepas serabutnya.
f. Untuk lapisan pertama dicampur air sebanyak 15 %.
g. Setelah bidang-bidang tersebut rata dan halus, pengecatan dimulai lapis
demi lapis secara merata, minimu 3 x sampai mencapai warna yang
dikehendaki. Pengecatan berikutnya baru boleh dilakukan setelah
pengecatan sebelumnya sudah mengering.
h. Warna akan ditentukan oleh Pemberi Tugas melalui Konsultan
Pengawas.

Pasal 18 PEKERJAAN FINISHING LANTAI


I. Persyaratan :
1. Sebelum pekerjaan ini dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan
mengadakan cek peil lantai dan kemiringannya
2. Keramik yang digunakan pada selasar adalah keramik stone look 60 x
30 sekualitas Roman type Ecuador.
3. Sebelum pekerjaan finishing dilakukan, Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyerahkan sample dan keterangan-keterangan teknis tentang cara
pemasangannya, untuk mendapat persetujuan Pemberi Tugas melalui
Penyedia Jasa Konsultan Pengawas.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 33


4. Adapun yang akan terjadi sesudah pemasangan pekerjaan finishing
selesai menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Penyedia Jasa
Konstruksi Utama.

II. Persyaratan Lain


1. Bahan keramik tidak boleh ada cacat atau retak-retak.
2. Bahan harus rata tidak bergelombang.
3. Sisi-sisinya saling tegak lurus
4. Warna sama rata, kecuali dikehendaki Pemberi Tugas/ User.
5. Ukuran harus sama.

III. Pemasangan Keramik Pada Dinding.


1. Dinding-dinding bata, dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa semen
yang menempel.
2. Dinding bata diplester.
3. Permukaan plesteran tersebut dikasarkan (dengan menggaruk
menyilang) agar lapisan yang akan dipasang terikat kuat.
4. Keramik dipasang menggunakan semen setebal 1cm. Dengan lebar naad
ini diisi dengan semen warna sesuai warna keramik hingga mencapai
permukaan yang rata dan saling tegak lurus. Kemudian dibersihkan
dengan air.
5. Pada bagian-bagian yang perlu dipotong maka pemotongan keramik
harus dilakukan dengan mesin.
6. Pola pemasangan sesuai rekomendasi dari gambar-gambar dan
persetujuan Konsultan Pengawas atau Perencana

BAGIAN III PERSYARATAN PEKERJAAN LISTRIK


Pasal 19 ELEKTRIKAL

I. PERSYARATAN UMUM
1. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh Instalatur yang telah
mempunyai Surat Pengakuan (PAS) gol A dari PLN setempat.
2. Gambar sepsifikasi dan Risalah Penjelasan Pekerjaan (Anvulling Bestek)
merupakan satu kesatuan yang saling mengikat dan melengkapi. Penyedia Jasa
Kontruksi Instalatur Listrik (sebagai Sub Penyedia Jasa Konstruksi) harus
menjalin hubungan baik dengan Penyedia Jasa Kontruksi Utama dalam
pekerjaan ini, sehingga di dapat hubungan yang baik untuk secara bersama-

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 34


sama menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan jadwal dan sfesifikasi yang
ditentukan.
3. Disamping rencana kerja dan syarat-syarat serta Risalah penjelasan Pekerjaan
dalam pelaksanaan pekerjaan Instalasi LIstrik juga berlaku:
a. PUIL
b. Peraturan/ Persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja
Pemerintah Daerah Setempat.
c. Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik, pembuat mesin peralatan dan
material tersebut.
d. Peraturan dan persyaratan lainnya yang berlaku sah di Indonesia

4. Semua gambar-gambar kerja atau shop drawing yang dibuat oleh Penyedia
Jasa Kontruksi / Instalatur Listrik sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan Penyedia Jasa Konsultan Pengawas/ Manajemen
Konstruksi paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan.

5. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa Kontruksi / Instalatur diharuskan


menyerahan gambar instalasi yang telah direvisi dan disahkan oleh PLN yang
menyatakan bahwa pemasangan Instalasi telah memenuhi syarat-syarat yang
diwajibkan.
6. Meskipun pelaksanaan pemasangan instalasi ini diserahkan kepada Sub
Penyedia Jasa Konstruksi, pertanggung jawaban seluruh pekerjaan tetap
berada pada Penyedia Jasa Konstruksi utama. Penunjukan Sub Penyedia Jasa
Konstruksi harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas, Manajemen
Konstruksi, dan Penyedia Jasa Konsultan Pengawas.

7. Perhitungan biaya penawaran harus dimasukkan:


a. Biaya-biaya perijinan dan pengetesan untuk instalasi dan bahan-bahan
serta peralatan-peralatan yang dipasang.
b. Biaya keur dan biaya tanggungan instalasi.
c. Biaya administrasi pengurusan penyambungan tidak termasuk.
8. Sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas, semua kinerja instalasi dan
peralatan-peralatan yang telah terpasang harus ditest kemampuan kerjanya,
sesuai ketentuan-ketentuan yang disyaratkan.

9. Inspeksi
Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat Gambar-gambar Rencana Kerja
untuk semua pekerjaan yang akan dilaksanakan, serta harus mendapat
persetujuan Konsultan Konsultan Pengawas.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 35


Gambar Rencana Kerja ini harus tersedia di ruang Penyedia Jasa Kontruksi dan
mudah diperiksa sewaktu-waktu oleh konsultan Konsultan Pengawas.
Setiap kemajuan pekerjaan harus dicantumkan pada Gambar dan rencana
Kerja tersebut.

10. Ijin dan pemeriksaan


Penyedia Jasa Kontruksi bertanggung jawab penuh atas mutu instalasi dan
peralatan yang digunakan. Semua ijin-ijin dan pemeriksaan dari/oleh Badan
pemerintah yang berwenang merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi sepenuhnya.
Penyedia Jasa Kontruksi wajib melengkapi segala sesuatu yang diperlukan
guna terlaksananya pemeriksaan dan pengujian dari badan / jawatan
Pemerintah tersebut. Penyedia Jasa Kontruksi wajib menyelesaikan sertifikat
yang menyatak bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan memenuhi
syarat sesuai gambar yang disyaratkan dalam spesifikasi maupun peraturan
pemerintah.

11. Koordinasi dengan Pekerjaan lain.


Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan
“Cross checking” gambar-gambar yang diterima dengan gambar-gambar /
spesifikasi dari pekerjaan lain yang berhubungan satu dengan lainnya agar
didapat mutu pekerjaan yang baik.
Bila terdapat kelainan dari gambar-gambar maupun spesifikasi dari pekerjaan
lain, Penyedia Jasa Kontruksi wajib melaporkan kepada Konsultan Konsultan
Pengawas.

12. Konsultan Pengawasan


Penyedia Jasa Kontruksi wajib bertanggung jawab atas semua pekerjaannya.
Penyedia Jasa Kontruksi wjib menempatkan tenaga-tenaga Konsultan
Pengawas untuk mengawasi pekerjaan sendiri. Penanggung jawab
pelaksanaan pekerjaan harus selalu berada di tempat pekerjaan dan dapat
mengambil keputusan-keputusan penuh demi kelancaran pekerjaan.

II. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Penyedia Jasa Kontruksi harus menawar seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-
gambar atau BQ, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai
dengan ketentuan- ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat
perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 36


spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Penyedia
Jasa Konstruksi untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adaanya ketentuan tambahan
biaya.

Uraian Lingkup Pekerjaan Tenaga dan Penerangan :


Sebagai tertera dalam gambar- gambar rencana, Penyedia Jasa Konstruksi
pekerjaan instalasi listrik ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan
serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan

Garis besar LINGKUP PEKERJAAN yang dimaksud adalah sebagai berikut :


1. Pengerjaan Instalasi listrik meliputi instalasi untuk penerangan dan instalasi
stop kontak daya.

Pekerjaan ini meliputi mendatangkan, memasang bahan-bahan pokok dan


bahan-bahan pembantu sehingga Instalasi bekerja dengan baik dan aman
serta mengadakan pengujian-pengujian.

III. KETENTUAN BAHAN / MATERIAL


1. Semua material /bahan yang digunakan/ dipasang harus dari jenis material
yang berkualitas terbaik dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak
atau afkir) sesuai dengan mutu dan standard yang berlaku baik nasional
maupun internasional. Instalator dalam hal ini bertanggung jawab penuh
atas mutu dan kualitas dari bahan/ material yang akan dipakai dan harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Konsultan Pengawas.
2. Sebelum dilakukan pemasangan-pemasangan, instalator harus menyerahkan
contoh-contoh (sample) bahan-bahan yang akan dipasang/ digunakan
kepada Konsultan Konsultan Pengawas.
3. Daftar merk bahan yang akan digunakan, katalog dan brosur harus
dilampirkan dalam Dokumen Tender. Bila dikemudian hari nanti ada
kelalaian antara daftar dengan pengadaannya maka Penyedia Jasa Konstruksi
wajib mengganti semua peralatan yang telah dipasang, bila ternyata
perelatan tersebut tidak sesuai dengan daftar yang diajukan/disetujui
Konsultan Konsultan Pengawas semua penggantian merk/jenis peralatan
yang telah disetujui dalam daftar akan diadakan perhitungan biaya dari
biaya kontrak.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 37


4. Seluruh peralatan yang harus disupply dalam pekerjaan ini harus
direncanakan untuk bekerja pada frekuensi pada 50 Hz dan tegangan tinggi
380 volt, 3 phase atau 220 volt dan 1 phase.

IV. PERSYARATAN TEKNIS


1. Pengadaan dan pemasangan Instalasi penerangan dan stop kontak:
a. Untuk hantaran ke titik penerangan dan stop kontak diluar bangunan,
meggunakan jenis kabel NYY 3x2.5 yang dilindungi pipa PVC dengan
ukuran disesuaikan dengan kebutuhan untuk menuju jalur titik lampu
hantaran tetap melalui atas plafon sekaligus untuk penggantung/
pemasangan lampu .
Ukuran kabel minimal 2.5 mm2, sedangkan ukuran pipa pelindung ¾
mm. Kabel dapat dipakai ex dalam negeri (kabel Suprime/eterna).

b. Pemasangan dibagian bawah langit-langit.


- Pemasangan pelidung kabel (conduit) yang berada dalam kolom dan
dinding beton harus dilaksanakan sebelum dilakukan pengecoran.
- Pasangan pipa pelindung kabel pada dinding bata harus dilaksanakan
tertanam didalam plesteran atau talud dinding dan terklem dengan
kuat dan rapi pada pasangan batanya.
- Pemahatan atau pembobokan harus dilakukan sebelum dinding yang
bersangkutan diplester/ditalud.

c. Kotak-kotak sambung
- Sambungan kabel Instalasi harus disambung pada kotak sambung.
Penempatan kotak sambung pada bagian yang mudah dicapai
operator.
- Jenis kotak sambung yang digunakan harus cocok untuk keperluan
tersebut dan berkualitas Broco super.
- Pada ujung-ujung hantaran yang akan disambungkan pada titik
penerangan atau yang akan disambungkan pada peralatan harus
dilengkapi dengan kotak sambung ujung yang mempunyai sambungan
klem baut.
- Semua sambungan hantaran dengan hantaran harus dilaksanakan
dengan mempergunakan klem baut atau diisolasi dengan las dop
sekualitas 3M, dan harus terlindung dari sentuhan-sentuhan dengan
menggunakan isolasi.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 38


- Sambungan antar hantaran dengan rel pada panel harus
menggunakan baut. Pada ujung hantaran harus dipasang sepatu
hantaran dengan kapasitas sama dengan hantarannya dan dipres
penuh hantarannya.

Segala pelaksanaan pekerjaan yang hasilnya tidak memenuhi


persyaratan dalam RKS ini harus sgera diperbaiki / diganti dengan biaya
tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi
Pengujian terhadap kualitas pekerjaan, dilakukan dengan mengisikan
kedalam bak septictank sebanyak dua per tiga dan didiamkan selama
jaminan pemeliharaan

2. Instruksi-instruksi
a. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan kepada pemilik pekerjaan
(bouwheer) suatu pernyataan tertulis, bahwa pekerjaan telah selesai
dan system akan berjalan dengan baik.
Jaminan pekerjaan septicktank adalah selama 6 bulan sejak penyerahan
pertama. Selama masa pemeliharaan kerusakan yang terjadi harus
diperbaiki dan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
b. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberi tanda dengan pensil merah
semua bagian pekerjaan yang mengalami perubahan pada dua set
gambar sebelum menerima angsuran terakhir Penyedia Jasa Konstruksi
harus menyerahkan 5 set asbuilt drawings yang dibuat diatas kertas
kalkir atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi

3. Pentanahan
a. Seluruh peralatan listrik yang mengandung unsur logam termasuk
armature harus dihubungkan ke hantaran pertanahan Elektroda
pentanahan harus di tanam sedalam 12 m minimum untuk mencapai
permukaan air tanah
b. Tahanan tanah yang diijinkan harus di bawah 5 ohm maximum 2 ohm
c. Jarak minimum dari elektroda pentanahan adalah 6 m, di sesuaikan
dengan sifat tanahnya
d. Ukuran hantaran tanah pada peralatan harus sama dengan ukuran
hantaran masuk yang ber arus dengan batas minimal 6 mm, ukuran
paling besar adalah 2,5 mm

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 39


e. Titik-titik pertanahan diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
persyaratan yang berlaku (PUIL)

VI. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


1. Panel- Panel
a. Panel- panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya dan harus rata (horisontal)
b. Setiap kabel yang masuk/ keluar dari panel harus dilengkapi dengan
gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan
yang tajam
c. Semua panel harus di tanahkan (grounding)

2. Kabel - Kabel
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel merk
yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah
beban
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL
c. Kabel daya yang dipasang di shat harus dipasang pada tangga kabel,
diklem dan disusun yang rapi
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali
pada kabel penerangan
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi
dengan sepatu kabel untuk terminasinya
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus
mempergunakan pressure tank yang kemudian di solder dengan timah
patri
g. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum,
dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm

Pasal 20. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH & AIR KOTOR


VII. SISTIM AIR BERSIH

1. Umum.
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

2. Lingkup Tugas Pekerjaan.


Termasuk dalam pekerjaan ini adalah

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 40


a. Pengadaan dan pemasangan instalasi dari saluran terdekat ke kamar
mandi.

Pasal 21. FIXTURES ( PERALATAN SANITAIR )


1. Semua fixtures sesuai dengan gambar kerja harus dipasang lengkap dengan
fittings accesories yang diperlukan untuk isolasi dan operasionalnya,
sehingga betul-betul sempurna dan lengkap
2. Fixtures yang dipasang adalah dari produksi kualitas terbaik, warna akan
ditentukan kemudian sesuai dengan schedule finishing yang bersangkutan.
3. Fixtures accesories yang dipasang antara lain :
a. Closet Duduk merk TOTO CW630J / AMERICAN STANDARD neo
modern serta instalasinya.
b. Floor drain stainles stell
c. Selama pelaksanaan pekerjaan, kerusakan atau kegagalan pekerjaan
harus segera diperbaiki / diganti dengan biaya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi
d. Pengujian terhadap kwalitas pekerjaan dilakukan dengan mengisikan ke
dalam bak septictank sebanyak 2/3 bagian dan didiamkan selama
jaminan / pemeliharaan.

4. Instruksi-instruksi
Penyedia Jasa Kontruksi harus menyerahkan kepada pemilik pekerjaan
(Bouwher) suatu pernyataan tertulis, bahwa pekerjaan telah selesai dan
sistem akan berjalan dengan baik, jaminan pekerjaan septictank adalah
selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penyerahan yang pertama, selama masa
pemeliharaan, kerusakan yang terjadi harus diperbaiki dan menjadi beban
Penyedia Jasa Kontruksi.

SPESIFIKASI PENGGUNAAN BAHAN

NO ITEM MERK SPESIFIKASI


1 LAMPU DINDING - TFP 31 TSK KPT
(Menyesuaikan
yang sudah ada)
2 KERAMIK SELASAR - Roman type - Ukuran 30/60
Ecuador. - Keramik stone

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 41


(Menyesuaikan look.
yang sudah ada)
3 KERAMIK LANTAI KAMAR - Roman - Ukuran 30/30
MANDI - Platinum - Motif
4 KERAMIK DINDING KAMAR - Roman - Ukuran 30/60
MANDI - Platinum - Motif
5 CLOSET DUDUK - TOTO CW630J - Warna
- AMERICAN - Tangki
STANDARD neo
modern
6 KABEL - Suprime - NYY 3x2.5 mm2.
- Eterna - NYY 3x4 mm2.
7 LAMPU PJU LED HALAMAN - Philips - 200 Watt .
- Panasonic - 4 Mata.
8 LAMPU SPOT LED REILL - Philips - 12 Watt
- Panasonic
8 CAT EXTERIOR - Mowilex - Weathersield
- Dulux - Warna ditentukan
kemudian
9 CAT INTERIOR - Decolith - Warna ditentukan
- Catylac kemudian.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 42


BAB IV
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

Pasal 24 : Syarat-syarat Umum


1. Pekerjaan harus dilaksanakan menurut Dokumen Pelelangan yaitu RKS,
gambar-gambar rencana Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang telah
disyahkan oleh Pemberi Tugas.
2. Pelaksana pekerjaan harus dilakukan menurut petunjuk serta penjelasan
dari Konsultan Pengawas serta tambahan-tambahan gambar/revisi pada
waktu penjelasan (Aanwijzing) yang telah disahkan Pemberi Tugas.
3. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengutamakan penggunaan pada
tenaga setempat dan bahan-bahan setempat, tanpa mengabaikan unsur-
unsur kualitas.
4. Setelah mendapat surat perintah kerja, sebelum memulai pekerjaan,
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat rencana kerja dengan
persetujuan Konsultan Pengawas Kegiatan :
a. Rencana mendatangkan bahan bangunan
b. Rencana pengerjaan bagian-bagian pekerjaan (Network Planning,
Curve S)
5. Bila Penyedia Jasa Konsultan Pengawas berpendapat Pelaksana lapangan
tidak cakap menjalankan tugasnya, maka atas permintaan Penyedia Jasa
Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa Kontruksi harus menunjuk orang lain
si pangganti dengan persyaratan sama.
6. Sebelum pelaksanaan ditugaskan di lapangan lebih dahulu Penyedia Jasa
Kontruksi harus memberikan riwayat pekerjaan calon pelaksana tersebut
kepada Penyedia Jasa Konsultan Pengawas.

RKS- Konstruksi Rehab Gedung Taman Budaya Yogyakarta 43

Anda mungkin juga menyukai